Gramedia Logo
Product image
Deskripsi
Perempuan merupakan sosok manusia yang umumnya merepresentasikan kecantikan, keindahan dan kesenduan. Sedang senja mewakili dari unsur alamnya. Maka ketika perempuan dan senja bertemu, maka disanalah seluruh perumpamaan indah dan romantis tergambarkan. Setidaknya diupayakan oleh penciptanya, apakah itu kisah ataupun sajak. Jika segala sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan. Maka kedua makhluk ini merupakan sesuatu yang bertugas mengindahkan.0 Begitu juga dengan isi buku ini. Bernard sebagai seorang laki-laki sekuat tenaga menyajikan keindahan demi keindahan melalui tutur bahasa dari anak batinnya berupa rangkaian cerita. Didalamnya terkumpul lima belas judul dengan dinamika cerita yang beragam. Namun kesenduan yang dihadirkan oleh semua menjadi terwakilkan oleh ilustrasi yang tersaji di sampul buku ini. Warna senja mendominasi penafsiran rasa lelah dalam penantian dan syahdu renungan perempuan. Pada setiap cerita dalam buku ini, selalu mengandung luka, sakit, yang entah itu begitu basah atau juga telah hilang mengering. Namun bekasnya tentu masih tertinggal begitu dalam dan nyata. Ada beberapa fenomena yang dihidupkan oleh Bang Benz melalui tokoh-tokoh fiksi dalam cerita khayalnya. Namun menjadi begitu nyata jika direfleksikan ke dalam kehidupan manusia. Sebagaimana dalam judul ‘Lelaki Berpayung dan Gadis yang Mencintai Hujan’. Siapa sangka jika dua tokoh utama di sini adalah penggambaran sesosok malaikat dan setan. Menjadi sarana kontemplasi pada berbagai macam perbuatan manusia di muka bumi. Pada akhirnya, kumpulan cerita pada buku ini menyuratkan bagaimana sebuah kesedihan dan luka yang lahir dari sakit tidak akan hilang begitu saja. Jika ada pepatah waktu akan menghapus segalanya, maka kata cerita dalam buku ini adalah, kita sendiri yang harus dengan jantan menghadapi dan merangkulnya. Karena hati atau jiwa yang pernah terluka tidak akan serta-merta sembuh dengan sendirinya. Tanpa ada upaya nyata dari gerak si pemiliknya. SINOPSIS Kali ini saya sudah tahu namanya, Milana. Ia bercerita mengapa ia melukis senja. Dan mengapa ia selalu melakukannya di atas feri yang menyeberangi Selat Bali, dari Banyuwangi ke Jembrana. Ia sedang menunggu kekasihnya. Ia yakin suatu saat kekasihnya akan datang ke tempat ia menunggu. Ia tidak tahu kapan. Ia berkata kepada saya bahwa ia bukan saja yakin, tapi ia tahu, kekasihnya itu akan datang kepadanya. Namun, belakangan saya baru sadar, Milana sedang menunggu seseorang yang tiada. DETAIL Jumlah Halaman : 195 Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tanggal Terbit : 7 Agt 2016 ISBN : 9786020332994 Bahasa : Indonesia
Detail Buku