Hari ini, 24 Agustus 2019, penulis novel ternama Paulo Coelho genap berusia 72 tahun. Di usianya ini, ia sudah melewati banyak pengalaman berharga yang tentu saja mengantarkannya dan mengiringinya hingga memiliki nama besar seperti saat ini.
Namun tahukah kamu, banyak kejadian tidak menyenangkan dalam perjalanan hidup Paulo? Pastinya kejadian pahit itu juga berkontribusi dalam apa yang sudah ia raih hingga saat ini.
Dari berbagai macam kisah pahitnya. berikut lima kisah yang Gramedia Digital rangkum buat kamu.
Table of Contents
1. Jadi penghuni rumah sakit jiwa
Terkenal dan sukses sebagai penulis, bukan berarti hidupnya mulus-mulus saja. Percaya atau tidak, Paulo Coelho pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa loh. Bukan berarti ia benar-benar mengalami gangguan kejiwaan.
Hal itu terjadi karena sejak kecil penulis novel The Alchemist, menentang keinginan orangtuanya. Saat itu orangtuanya ingin Paulo tumbuh selayaknya kebanyakan orang Brasil. Tapi ia bersikeras ingin menjadi penulis dan itu dianggap tidak wajar oleh orangtuanya.
2. Pengalaman jadi inspirasi menulis
Pengalaman tinggal di rumah sakit jiwa tentu saja berarti baginya. Di sana ia sempat merasakan kejamnya electroconvulsive, yaitu terapi setrum ke tubuh pasien.
Terapi tersebut tentunya berbahaya bagi kehidupan seseorang, dan kemudian Paulo mengungkapkan praktik terapi ini dalam bukunya yang berjudul Veroniva Decides to Die. Pada akhirnya terapi tersebut dilarang di Brasil.
3. Masuk penjara dan mengalami trauma panjang
Rumah sakit jiwa nampaknya belum cukup tragis dalam daftar kisah hidupnya. Karena pada 1974, Paulo harus merasakan pahitnya dijebloskan dalam penjara.
Ia masuk penjara lantaran lirik lagu yang ditulisnya dianggap tindakan subversif oleh rezim yang berkuasa di Brasil saat itu.
Paulo kemudian mengalami berbagai kejadian kurang menyenangkan dan membuatnya mengalami trauma. Tujuh tahun lamanya waktu yang dibutuhkan Paulo untuk menyembuhkan dirinya dari trauma saat mendekam dalam penjara.
4. Tak langsung terkenal dan dipuja karyanya
Sukses dengan The Alchemist, Brida dan novel-novel lainnya, juga harus diawali dengan perjuangan panjang. Seperti novel pertama yang jauh dari kata sukses, atau novel kedua yang masih ia anggap belum layak cetak.
Novel pertamanya berjudul Arquivos do Inferno (Hell Archives) dan novel keduanya berjudul O Manual Prático do Vampirismo (Practical Manual of Vampirism).
Dua novel itu mendapat kritik pedas, namun tak menghentikan langkah Paulo menjadi penulis hebat seperti saat ini.
5. Masih aktif dan mengamati dunia sastra
Saat ini, namanya diakui sebagai salah satu penulis yang mendunia. Salah satu buktinya The Alchemist yang sudah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa.
Meski menjadi sosok yang sudah disegani di dunia sastra, Paulo tetap down to earth dan mengamati perkembangan sastra di dunia.
Contohnya, ia mengetahui tentang keberadaan boy band BTS yang kerap menjadikan sastra dunia sebagai inspirasi lagu mereka. Karena itu, nampaknya Paulo tergugah.
Pada Februari 2019 lalu Paulo pun membagikan buku terbarunya, Hippie kepada semua member BTS. Hal ini membuat fans BTS berharap buku itu akan menjadi inspirasi lagu BTS berikutnya.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien