Novel-novel karya Brian Khrisna selalu menjadi best seller dan ramai diperbincangkan banyak orang. Karyanya memang selalu saja menarik dan menghadirkan hal baru. Pada artikel ini, Gramin akan membahas salah satu karya terbarunya yang berjudul Bandung Menjelang Pagi. Novel dengan total 304 halaman ini diterbitkan oleh Penerbit Mediakita pada 3 Juli 2024.
Novel Bandung Menjelang Pagi ini menyajikan cerita tentang sepasang sejoli yang bertemu, menjalin kasih, dan dipaksa untuk mengakhiri hubungannya di Kota Bandung. Novel ini relevan dengan kehidupan yang dialami kelompok masyarakat yang seringkali dilewatkan oleh kasat mata. Kisah yang penuh dengan harapan akan hidup yang bahagia, tetapi mau tak mau menerima kenyataan bahwa manusia hanya bisa berencana, tetapi takdir Tuhan yang akan terjadi bagi semua hamba-Nya.
Sekilas gambaran cerita di atas saja sudah menarik ya, Grameds. Perpisahan cinta di Kota Kembang, mungkin pernah kamu rasakan juga. Daripada penasaran, baca dulu artikel di bawah ini yang akan menampilkan sinopsis dan ulasan novel Bandung Menjelang Pagi, supaya Grameds bisa yakin untuk mendapatkan novel ini. Selamat membaca!
Table of Contents
Profil Brian Khrisna – Penulis Novel Bandung Menjelang Pagi
Brian Khrisna adalah pria asal Bandung, yang lahir pada 17 Januari 1992. Pria yang satu ini dikenal sebagai penulis yang cukup konsisten melahirkan karya, yakni sudah menerbitkan total sembilan judul buku yang digemari oleh generasi masa kini. Brian Khrisna kerap mengangkat kisah-kisah romansa dan isu sosial yang jarang dibahas, tapi nyata keberadaannya di antara masyarakat.
Sebelum dikenal sebagai seorang penulis, Brian Khrisna dikenal karena memulai karier menulis dari platform Twitter bernama “Mbeeer”. Ia kerap membagikan tulisan-tulisannya dalam bentuk cuitan, juga pernah di Kaskus, dan Tumblr. Ia sering mengangkat tema percintaan yang digemari banyak remaja.
Bermula dari situ, Brian mulai berfokus untuk menulis novel dan mencoba mengirimkan hasil tulisannya ke beberapa penerbit. Penerbit mulai menyadari bakat penulis muda yang satu ini, dan akhirnya menerbitkan karya Brian Khrisna. Adapun karya-karya Brian Khrisna yang bisa Grameds temukan selain novel This is Why I Need You, yaitu Merayakan Kehilangan (2016), The Book of Almost (2018), Kudasai (2019), Museum of Broken Heart (2020), Parable (2021), The Matchbreaker (2023), dan 23:59 (2023).
Bagi Gramedsyang ingin mengenal sosok Brian Khrisna lebih dekat, Grameds bisa mengikuti akun media sosialnya, karena ia masih aktif membagikan aktivitasnya di media sosial. Grameds bisa mengikuti akun Instagramnya dengan nama pengguna @brian.khrisna yang telah memiliki jumlah pengikut hingga 89 ribu dan akun X @briankhrisna yang telah memiliki jumlah 365 ribu followers (per Februari 2024).
Melalui media sosial, Brian tak hanya membagikan tulisan-tulisannya, tetapi juga mengedukasi pembaca untuk lebih peduli tentang isu pembajakan buku atau buku palsu, dengan mengedukasi pembaca akan perbedaan buku asli dan buku palsu. Ia juga membagikan pesan bagi pembaca baru untuk membeli buku original, demi menghargai usaha penulis, editor, dan penerbit. Lalu, sebagai penulis yang masih muda, Brian juga mengajak generasi masa ini untuk mulai membaca buku apapun, supaya budaya literasi kembali diterapkan.
Sinopsis Novel Bandung Menjelang Pagi
Ketika pagi menjelang, Kota Bandung tampaknya berubah menjadi kota yang berbeda. Malam tampak begitu panjang dan kelamnya mencekam melebihi para pemadat, bandit, anggota geng motor, tukang judi, tukang vandalisme. Mereka semua berkeliaran bagai tikus-tikus got ketika air tersumbat dan meluap.
Di kota kembang ini, hidup bocah berandalan bernama Dipha yang mampu kerja serabutan. Ia menjadi pelayan kafe di Braga, jualan bacang di Asia Afrika, menjadi buruh kain di Tamin, dan menjadi buruh kertas di Pajagalan. Apa saja ia kerjakan untuk bertahan hidup. Kemampuannya untuk menuntaskan pekerjaan apa pun itu, akhirnya membawa Dipha bertemu dengan Vinda, sosok gadis misterius bernama yang memaksa dicarikan tempat tinggal dengan syarat-syarat yang tidak masuk akal.
Takdir seolah mempermainkan Dipha, karena satu-satunya tempat yang masih kosong adalah kontrakan petak yang lokasinya tepat di seberang tempat tinggal Dipha. Secara terpaksa, Vinda akhirnya tinggal di kontrakan itu. Vinda sangat mencintai Kota Bandung, bertolak belakang dengan Dipha yang sudah mengetahui kejelekan kota yang dibanggakan itu saat menjelang pagi.
Braga, Asia Afrika, Dago, Kalipah Apo, Jembatan Layang Pasupati, Banceuy, Astana Anyar, Jalan ABC, dan banyak jalan tikus lainnya di Kota Bandung, menjadi saksi bisu tumbuhnya cinta di antara mereka berdua. Namun, mereka berdua suka lupa, bahwa sejatinya, Kota Bandung memiliki oleh-oleh paling khas: patah hati.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Bandung Menjelang Pagi
Kelebihan Novel Bandung Menjelang Pagi
Dari awal melihat novel ini, pasti yang akan disoroti adalah judul dan sampulnya. Benar-benar menarik perhatian gambaran Bandung Menjelang Pagi dengan ilustrasi pertokoan dan langit yang mulai terang. Ditambah dengan berbagai detail barang dan tiang listrik yang mengelilingi kita. Novel ini memilih tema yang unik dengan menyampaikan dua potret Kota Bandung dari dua orang yang berbeda.
Kota Bandung dikenal sebagai kota yang romantis, hal itu benar bagi sebagian orang. Namun, Kota Bandung juga menjadi tempat patah hati terbesar sejumlah orang. Kisah ini bercerita tentang kehilangan dan bagaimana mengatasinya untuk melanjutkan hidup. Dari bagian awal dan sinopsis, mungkin terlihat bahwa novel ini didominasi dengan kisah romansa, tetapi kenyataannya tidak begitu.
Brian Khrisna juga meramu cerita tentang keluarga yang begitu heartwarming. Selain itu, ada juga hubungan persahabatan yang bisa ditemukan di novel ini, yang dijamin bisa bikin kamu terenyuh juga. Dilengkapi dengan karakterisasi tokoh yang begitu detail, membuat pembaca lebih mengenal jati diri dan latar belakang mereka, sehingga interaksi tiap tokoh semakin dalam dan berkesan.
Narasi tulisan Brian Khrisna dipuji, karena rapi dan bahasanya tidak kaku, sehingga mudah dimengerti. Penulis juga menyelipkan diksi puitis pada novel ini yang semakin menambah kesan romantis. Narasi juga sangat detail dengan menggambarkan latar belakang tempat, suasana, dan waktu yang membuat pembaca bisa terbayang bagaimana kondisi cerita saat itu.
Penulis juga menyajikan plot twist dalam cerita ini yang berhasil membuat pembaca terkejut sekaligus takjub di tengah perjalanan cerita. Pembangunan konflik juga berhasil membuat pembaca ikut merasa tegang dan merasakan berbagai emosi, hingga menangis. Pembaca merasa bagai dipermainkan oleh plot cerita yang disajikan penulis, karena dibawa menelusuri sisi terdalam para tokoh yang mengungkap rahasia mereka.
Banyak pembaca yang menyarankan untuk mempersiapkan hati sebelum membaca novel ini, karena berhasil membuat mata mereka sembab. Bahkan, ada juga yang masih merasa sesak ketika sudah selesai membaca novel ini. Bandung Menjelang Pagi sangat direkomendasikan bagi kamu yang ingin bacaan menyentuh dan relevan dengan dunia nyata ini.
Kekurangan Novel Bandung Menjelang Pagi
Novel Bandung Menjelang Pagi ini masih memiliki kekurangan, di mana masih ada ketidakkonsistenan penulis dalam penggunaan sudut pandang di beberapa bagian. Ada bagian yang dibuka dengan sudut pandang Dipha, kemudian dilanjutkan dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pergantian ini dinilai kurang mulus, karena membuat pembaca bingung.
Pesan Moral Novel Bandung Menjelang Pagi
Ada satu hal yang sangat disoroti pada cerita ini, dan menjadi pesan moral yang berharga, yang diambil pembaca. Tentang bagaimana kehidupan manusia yang memiliki sisi baik dan buruk. Tentang kehidupan manusia yang begitu kompleks, yang penuh dengan latar belakang berbeda. Banyak dari kita yang suka menilai kehidupan orang dari apa yang kita lihat.
Mungkin melihat kehidupan mereka seperti lebih enak, lebih beruntung, lebih senang, hanya dari yang terlihat sekilas atau bahkan dari media sosial. Terkadang kita lupa bahwa setiap orang memiliki perjuangan dan masalahnya masing-masing. Mereka yang terlihat menjadi orang “besar”, juga menanggung beban yang lebih besar.
Kisah ini juga mendorong kita untuk berani melakukan apa yang ingin kita lakukan, selama itu adalah hal baik dan halal. Jangan malu untuk bekerja apapun dan ambil setiap kesempatan. Ingat bahwa hidup hanya sekali, dan kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Grameds, itu dia ulasan novel Bandung Menjelang Pagi karya Brian Khrisna. Yuk dapatkan novel Bandung Menjelang Pagi ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu. Selamat membaca!
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku Terkait
Sisi Tergelap Surga
Jakarta kerap menjadi pelabuhan bagi mereka yang datang membawa sekoper harapan. Mereka yang siap bertaruh dengan nasibnya sendiri-sendiri. Namun, kota ini selalu mampu melumat habis harapan dan menukarnya dengan keputusasaan. Pemulung, pengamen, pramuria yang menjajakan tubuh agar anaknya bisa makan, pemimpin-pemimpin kecil yang culas, lelaki tua di balik kostum badut ayam, pencuri motor yang ingin membeli obat untuk ibunya, remaja yang melumuri tubuh dengan cat perak, hingga mereka yang bergelut di terminal setelah terpaksa merelakan impiannya habis digerus kejinya ibu kota. Di Jakarta, semua orang dipaksa bergelut dan bertempur demi bisa hidup dari hari ke hari. Dan di kampung inilah semua itu dimulai. Sebuah cerita tentang kehidupan orang-orang yang hidup di sisi tergelap surga kota bernama Jakarta…
This is Why I Need You
Seperti biasa, kalau sudah hampir memasuki jam delapan malam, tempat ini perlahan menjadi semakin penuh. Dua tahun gue kerja di sini, gue sudah cukup hafal sama beberapa pelanggan yang biasanya muncul di jam-jam segini. Kebanyakan sih cowok paruh baya atau kisaran di atas umur 25, dandanan agak necis, rambutnya diolesin pomade banyak banget sampai kinclong kayak sarung tangan bidan, terus datang ke sini ya buat cari cewek cewek buat diajak hangout dan gak jauh akan berakhir di kamarnya masing-masing.
Apa jadinya jika ada seorang mahasiswa bertubuh atletis, gagah, tinggi, dan super besar, tapi tinggal di kos-kosan putri? Tentu saja hal itu menimbulkan banyak pertanyaan aneh. Belum lagi profesi sampingannya setiap malam sebagai bartender di salah satu bar di Kota Bandung sangat bertolak belakang dengan jabatannya di sebuah organisasi pengurus masjid di kampus. Kehidupannya sebagai mahasiswa sekaligus bartender ini pun kerap membawa Ryan ke berbagai masalah. Ryan harus sembunyi-sembunyi agar pekerjaan sampingannya itu tidak sampai ke telinga dosen kampus.
23:59
Tidak ada yang lebih menyakitkan ketimbang hubungan yang berakhir dengan penuh tanda tanya. Ketika kamu harus dipaksa ikhlas atas perpisahan yang terjadi tanpa kamu tahu apa yang salah dari hubunganmu kemarin. Lalu, kamu akan melewati hari demi hari dengan terus menyalahkan diri sendiri. Apa kurangku? Apakah dia tidak bahagia bersamaku? Apakah aku tidak cukup untuknya? Itulah perasaan yang selama ini Ami derita.
Seorang gadis cantik yang dipaksa harus merelakan hubungannya bersama Raga berakhir, tanpa ada sedikitpun penjelasan yang dia dapatkan. Trauma, depresi, kantung mata, rambut rontok, dan segala macam obat tidur harus dilaluinya pasca perpisahan terkutuk itu.
Sumber:
https://www.goodreads.com/book/show/216189718-bandung-menjelang-pagi
- 10 Rekomendasi Judul Novel yang Menarik
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Bandung Menjelang Pagi
- Buddha 3: Dewadatta
- Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Flawed
- Gabriel and Zoe
- Gentayangan
- Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Kendalikan Uangmu: Yuk, Jadi Financial Planner untuk Diri Sendiri!
- Literature for Teens: The Second Fall
- Make Time: Cara Fokus pada Hal-Hal Penting Setiap Hari
- Mata di Tanah Melus
- Me and Mr. Old
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Momo
- My Big Book of Adventures
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rembulan Cerminan Hatiku (Moon Represents My Heart)
- Rewrite the Stars
- Sempurna (Perfect)
- Teach Like Finland
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Night Country
- The Punk
- The Star Diaries
- This is Amiko
- We Free the Stars: Melepas Bintang