in

Review Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu Karya Wiwid Prasetyo

Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun TzuBuku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu: Meraih Kesuksesan Apa pun dengan 36 Filosofi Kemenangan Sun Tzu adalah karya terbaru dari Wiwid Prasetyo. Diterbitkan oleh Penerbit Anak Hebat Indonesia pada 3 September 2024, buku ini memiliki tebal 304 halaman. Dari judulnya, pembaca dapat mengantisipasi pembahasan mendalam mengenai filosofi seorang tokoh legendaris, Sun Tzu.

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Sun Tzu adalah seorang tokoh sejarah Tiongkok yang terkenal sebagai jenderal militer, ahli strategi, filsuf, dan penulis. Ia hidup pada masa Dinasti Zhou Timur (771–256 SM) dan dikenal luas sebagai penulis The Art of War, sebuah mahakarya tentang strategi militer yang memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran militer dan filsafat di Asia Timur maupun Barat. Dalam budaya Tiongkok dan Asia Timur, ia dihormati sebagai tokoh legendaris dengan nama asli Sun Wu, sementara nama kehormatannya adalah Changqing.

Pemikiran Sun Tzu, yang tertuang dalam The Art of War, telah mendapatkan pujian dan diterapkan secara luas dalam sejarah militer Asia Timur. Selama abad ke-20, karya ini mulai mendapat perhatian global, terutama di dunia Barat, dan relevansinya meluas ke berbagai bidang di luar peperangan. Saat ini, prinsip-prinsip Sun Tzu banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan modern seperti bisnis, olahraga, spionase, pemerintahan, hingga budaya kompetitif lainnya.

Tentunya banyak orang yang penasaran dengan rahasia di balik kesuksesan Master Sun ini. Maka dari itu, buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu: Meraih Kesuksesan Apa pun dengan 36 Filosofi Kemenangan Sun Tzu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat secara filosofis. Penasaran dengan isinya? Baca artikel di bawah ini ya!

Profil Wiwid Prasetyo – Penulis Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu

Holiday Sale

Wiwid Prasetyo, lahir di Semarang pada 9 November 1981, telah meniti karier di dunia tulis-menulis sejak tahun 2007. Dengan pengalaman lebih dari 16 tahun, ia telah melahirkan berbagai karya dari berbagai genre. Novel pertamanya yang berjudul Orang Miskin Dilarang Sekolah diterbitkan pada tahun 2009 dan meraih kesuksesan luar biasa hingga mencapai cetakan ke-14. Bahkan, novel tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu di Malaysia.

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Sebagai seorang ayah dari dua anak, Wiwid terus memperluas cakupan genre tulisannya. Ia telah menghasilkan berbagai karya, mulai dari novel pendidikan, sejarah, seri cerita anak, hingga buku-buku motivasi Islami dan umum. Karya-karyanya diterbitkan oleh sejumlah penerbit ternama di Indonesia, seperti Diva Press, Semesta Hikmah, Tiga Serangkai, dan kini ia telah menjalin kerja sama dengan Pustaka Al-Kautsar serta Anak Hebat Indonesia.

Selama karirnya, Wiwid telah menghasilkan lebih dari 35 buku dari berbagai genre. Selain menulis, ia juga aktif mengajar di sebuah SMP di Purwodadi. Di sana, ia berperan penting dalam mengembangkan perpustakaan sekolah dan memotivasi siswa-siswanya untuk gemar membaca dan menulis.

Wiwid Prasetyo, yang juga dikenal dengan nama pena Prasmoedya Tohari, sering mengangkat tema pendidikan dan isu sosial dalam karyanya. Beberapa novelnya yang terkenal, seperti Orang Miskin Dilarang Sekolah, Miskin Kok Mau Sekolah, Sekolah dari Hongkong?, Nak, Maafkan Ibu Tak Mampu Menyekolahkanmu, Sekolah Ayo Sekolah, dan Orang Cacat Dilarang Sekolah yang berfokus pada kisah-kisah perjuangan di dunia pendidikan. Banyak dari novelnya terinspirasi oleh pengalaman masa kecilnya yang penuh perjuangan, mirip dengan pendekatan Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi. Wiwid ingin menyampaikan pesan inspiratif tentang perjuangan mendapatkan pendidikan melalui cerita-ceritanya yang menyentuh dan penuh makna.

Sinopsis Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu

“Kemenangan sejati tidak diukur dari jumlah musuh yang berhasil ditaklukkan di medan perang, melainkan dari kemampuan memenangkan pertempuran tanpa pertumpahan darah,”

adalah pernyataan yang mencerminkan idealisme tertinggi dalam strategi peperangan. Kemenangan tanpa harus bertarung menunjukkan kemampuan para panglima, jenderal, dan pemimpin untuk memprioritaskan negosiasi, diplomasi, bujukan, dan berbagai pendekatan damai lainnya.

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Pemikiran ini juga relevan dalam dunia bisnis dan karier, yang kerap disebut sebagai medan perang tanpa darah. Prinsip Sun Tzu sering kali diterapkan karena adanya kesamaan esensial antara kedua dunia ini. Contohnya, praktik spionase di medan perang memiliki padanan dalam dunia bisnis, di mana pengumpulan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pesaing menjadi kunci strategi kompetitif. Demikian pula, inovasi produk untuk mengungguli kompetitor merupakan salah satu bentuk penerapan strategi yang berakar pada pengamatan mendalam terhadap lawan.

Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu ini akan membahas berbagai filosofi seni berperang ala Sun Tzu yang dikaitkan dengan dunia profesional. Pembahasan ini diharapkan dapat memperluas wawasan pembaca dalam mengembangkan potensi diri, membangun hubungan dengan orang lain, bekerja sama dengan rekan, serta menghadapi persaingan secara efektif dan strategis.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Pros & Cons

Pros
  • Mengangkat tema pendidikan dan sejarah.
  • Relate dengan pembaca.
  • Gaya bahasa yang mudah dipahami.
  • Penjelasan yang singkat, padat dan jelas.
  • Disertai dengan contoh kasus.
  • Banyak pembelajaran yang bisa didapatkan. 
Cons
  • Judul yang kurang tepat. 

Kelebihan Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu berhasil mengangkat tema yang kental dengan nilai pendidikan dan sejarah. Penulis dengan cermat menghubungkan filosofi klasik dari Sun Tzu dengan berbagai situasi modern, sehingga buku ini terasa relevan bagi pembaca masa kini. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun tetap kaya makna, pembaca dapat dengan mudah memahami konsep-konsep yang kompleks tanpa merasa terbebani oleh istilah-istilah sulit. Penulis juga menyajikan penjelasan yang singkat, padat, dan langsung ke inti permasalahan, menjadikan setiap bab terasa efisien dan tidak bertele-tele.

Salah satu keunggulan lain dari buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu ini adalah penggunaan contoh kasus nyata yang membantu pembaca untuk lebih memahami penerapan filosofi Sun Tzu dalam konteks kehidupan modern. Contoh-contoh ini tidak hanya memperkuat pesan yang ingin disampaikan, tetapi juga membuat pembaca lebih mudah menghubungkan teori dengan praktik. Misalnya, pembahasan tentang spionase di medan perang yang disamakan dengan strategi bisnis masa kini, seperti mencuri informasi kompetitor atau inovasi produk, memberikan gambaran konkret tentang bagaimana filosofi kuno ini tetap relevan dalam dunia profesional.

Selain itu, banyak pembelajaran berharga yang dapat diambil dari buku ini. Melalui berbagai filsafat seni berperang Sun Tzu, pembaca diajak untuk berpikir lebih strategis dalam menghadapi tantangan, baik di dunia profesional maupun kehidupan sehari-hari.

Kekurangan Buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Meskipun buku Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu memiliki banyak nilai positif, beberapa pembaca mungkin merasa kurang puas dengan pemilihan judulnya. Frasa “memenangkan apa pun” memberikan kesan yang sangat luas dan ambisius, sehingga menciptakan ekspektasi tinggi terhadap cakupan buku ini. Pembaca mungkin berharap buku ini mencakup semua aspek kehidupan secara menyeluruh, sesuai dengan kesan universal yang diberikan oleh judulnya.

Namun, isi buku ini lebih terfokus pada penerapan filosofi Sun Tzu di dunia profesional, terutama dalam bidang bisnis dan pengembangan karier. Pendekatan tersebut memberikan nilai praktis yang signifikan bagi pembaca yang ingin mengembangkan strategi sukses di dunia kerja. Sayangnya, pembahasan tentang aspek kehidupan lainnya cenderung tidak dijelaskan secara rinci, sehingga ruang lingkupnya lebih terbatas daripada yang mungkin dibayangkan berdasarkan judul.

Akibatnya, sebagian pembaca merasa bahwa ada ketidaksesuaian antara judul dan isi buku. Mereka yang mengharapkan panduan universal untuk “memenangkan apa pun” dalam setiap aspek kehidupan mungkin merasa sedikit kecewa. Namun, bagi mereka yang fokus pada dunia profesional, buku ini tetap menjadi sumber inspirasi yang relevan dan bermanfaat. Judul yang lebih spesifik mungkin dapat membantu menyelaraskan ekspektasi pembaca dengan isi buku secara lebih baik.

Penutup

Seni Memenangkan Apa Pun ala Sun Tzu

Prinsip-prinsip Master Sun Tzu telah banyak diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan modern, seperti bisnis, olahraga, spionase, pemerintahan, hingga budaya kompetitif lainnya. Bagi Grameds yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan kebijaksanaan dari tokoh legendaris ini, Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu adalah bacaan yang wajib untuk kalian miliki.

Grameds, itu dia ulasan Seni Memenangkan Apa Pun Ala Sun Tzu: Meraih Kesuksesan Apa pun dengan 36 Filosofi Kemenangan Sun Tzu karya Wiwid Prasetyo. Yuk segera dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com! Selain buku ini, Gramin juga sudah menyiapkan rekomendasi buku lain karya Wiwid Prasetyo di bawah ini. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menyediakan informasi terbaik dan terlengkap untuk kamu. Selamat membaca!

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Mengapa Kita Perlu Berkata Tidak & Memberi Batasan dalam Hidup Kita?

Mengapa Kita Perlu Berkata Tidak & Memberi Batasan dalam Hidup Kita?

Apakah Anda pernah merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain? Merasa terjebak dalam situasi yang rumit atau merasa sulit mengekspresikan diri dengan jelas? Atau mungkin Anda merasa orang lain terlalu banyak mencampuri hidup Anda.

Buku ini mengajak Anda untuk memahami betapa pentingnya menerapkan batasan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Batasan yang tepat dan seimbang memberikan kebebasan kepada Anda untuk mengekspresikan diri, menjaga privasi, dan menjalin hubungan yang sehat dan harmonis. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip yang diungkapkan dalam buku ini, Anda akan merasa dampak positif yang luar biasa dalam kehidupan pribadi dan hubungan Anda dengan orang lain.

Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Tidak Boleh Menangis?

Apakah Aku yang Biasa-Biasa Ini Tidak Boleh Menangis?

Menangis tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Sebab, manusia tidak akan pernah lepas dari kesedihan, kekecewaan, dan penyesalan. Kadang, kita sudah muak menjalani hidup yang seperti ini saja, karena tidak ada perkembangan. Selain itu, kita juga tidak dapat mengulang kembali waktu untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu. Ketika kita mengalami suatu persoalan hidup dan tidak kunjung menemukan solusinya, menangis adalah pelarian atas masalah tersebut, daripada terpuruk ke dalam jurang depresi. Pada saat itu, air mata akan menetes di pipi. Namun, tangisan juga sering muncul di saat kita sedang senang, haru, dan gembira. Lantas, tangisan yang kita keluarkan bukan hal yang sia-sia dan tidak memberikan manfaat.

Bacalah Buku Ini Saat Jiwamu Lelah

Bacalah Buku Ini Saat Jiwamu Lelah

Bukan menjadi sebuah rahasia lagi jika setiap manusia itu sering kali bergelut dalam emosinya sendiri. Siapa sih yang nggak terlena dengan emosi-emosinya. Kita semua pasti pernah didewasakan oleh emosi-emosi kita sendiri. Entah kenapa kita hobi sekali mengoleksi emosi, apalagi yang negatif. Beberapa di antara kita dapat dengan nyaman menemukan jalan keluarnya, tetapi banyak juga dari kita yang sama sekali tidak menemukan jalan keluar dan justru bolak-balik masuk ke lubang yang sama over and over again. Why then?

 

Sumber:

  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sun_Tzu
  • https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://media.neliti.com/media/publications/191330-ID-motivasi-pengarang-terhadap-novel-orang.pdf&ved=2ahUKEwi9-JqHiP2JAxXi1zgGHdBGOnEQFnoECCUQAQ&usg=AOvVaw2xtbG8MXEcvq_Y4fi13fnj
  • https://www.goodreads.com/author/list/4123095.Wiwid_Prasetyo

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.