Hello, Cello – Ketika kamu memutuskan untuk tidak pernah kenal lagi dengan seseorang dan menjalin hubungan pasti penyebabnya karena rasa sakit yang pernah kamu rasakan di masa lalu sangat membekas. Itulah yang terjadi oleh Helga yang memutuskan untuk mati rasa agar ia tidak pernah merasakan disakiti laki-laki lagi. Namun benarkah ia akan tetap mati rasa? atau akhirnya luluh dengan seorang laki-laki yang mendekatinya?
Buku ini berjudul Hello, Cello yang menceritakan kisah cinta remaja Cello dan Helga dengan sentuhan romantic comedy. Buku Hello, Cello ini merupakan buku ketiga dari Nadia Ristivani yang terbit pada tahun 2022 dan diterbitkan oleh Kawah Media. Buku dengan sekitar 400 halaman ini menjadi best seller dikalangan remaja dan para pecinta cerita romantis.
Buku ini merupakan adaptasi dari AU (Alternative Universe) yang ditulis oleh pemilik akun X yaitu @ijoscripts. Nah grameds jika kamu suka dengan novel berbau romance dan comedy ini maka buku Hello, Cello ini sangat direkomendasikan untuk kamu baca. Namun sebelum kamu membacanya, berikut ini adalah artikel yang akan membahas mengenai buku Hello, Cello mulai dari sinopsis hingga kelebihan dan kekurangannya. Selamat Membaca!
Table of Contents
Sinopsis Buku Hello,Cello
Jatuh cinta lagi?
Hmm, sepertinya itu tak ada lagi dalam kamus Helga. Kegagalannya dalam urusan cinta dan selalu disakiti oleh cowok, membuatnya sudah merasa cukup! Untuk apa mengulangi semuanya lagi dari awal?
Sebagai seorang penulis, Helga selalu mengabadikan hal yang berkesan di dalam hidupnya dalam bentuk buku. Dan di tengah proses penulisan buku keenamnya, ia malah dipertemukan dengan seorang ‘buaya’ tampan bernama Cello.
Cello yang awalnya ingin mendekati Una yaitu seorang gadis yang populer di kampusnya, justru terjebak dan malah semakin dekat dengan Helga yang aneh dan ajaib karena sering berpikir dan bersikap terlalu random.
Namun, siapa sangka Cello malah semakin penasaran dengan gadis yang hatinya sudah membeku seperti itu? Baginya, Helga merupakan sosok yang ‘unik’ dan belum pernah ia jumpai sebelumnya. Mampukah Cello, akhirnya menaklukan hati Helga?
Tentang Penulis Buku Hello,Cello
Kelebihan dan Kekurangan Buku Hello,Cello
Kelebihan Buku Hello,Cello
Buku Hello,Cello ini tidak hanya membahas mengenai percintaan anak remaja yang hanya berisi hal-hal romantis yang menggemaskan. Buku ini juga menceritakan mengenai kehidupan keluarga, persahabatan bahkan konflik dengan diri sendiri yang kerap kali bisa menjadi masalah utama dalam suatu hubungan percintaan. Menghadirkan konflik yang lengkap dan bermacam-macam membuat buku ini memiliki konflik yang dekat dan bisa dirasakan oleh pembaca terutama pembaca muda.
Kelebihan lainnya adalah karena buku ini menceritakan kisah cinta yang ringan dari anak remaja tentu segala dialog dan narasi berhasil dituliskan dengan ejaan dan bahasa yang mudah dipahami dengan bahasa percakapan sehari-hari. Selain itu ada juga istilah-istilah kekinian yang disisipkan dalam buku ini yang mendukung dialog khas anak remaja. Kamu juga akan dibuat baper dan senyum-senyum sendiri jika kamu membaca cerita Cello yang sangat romantis dan penuh gombalan serta aksi yang romantis.
Selain kamu akan senyum-senyum dengan tingkah Cello ke Helga, kamu juga akan menemukan tingkah konyol dari kedua tokoh yang sefrekuensi ini yang selalu membuat kamu penasaran dan membuat buku ini menjadi page turner banget. Kamu pasti tidak ingin ketinggalan menyaksikan ceritanya yang sangat menggemaskan dari para tokoh.
Buku ini semakin menarik dengan cover bukunya yang bisa dibalik-balik, fitur ini sangat menarik dan berbeda dari buku-buku novel lainnya yang hanya memiliki satu cover buku. sisi Cover buku biru muda menggambarkan sosok Helga sang tokoh perempuan dengan segala sesuatu tentang dirinya mulai dari bunga, sepatu roda, dan lain-lain. Sedangkan sisi berwarna biru tua menggambarkan tokoh Cello sebagai tokoh laki-laki dengan segala hal yang sangat Cello banget seperti bola basket.
Buku ini bukan hanya buku yang membahas hal-hal romantis dari anak remaja namun ada nilai yang bisa kita ambil dari novel ini sebagai pembelajaran untuk hidup kita yaitu kita harus mencintai diri kita sendiri sebelum bisa mencintai orang lain. Dalam buku ini Helga masih selalu merasa kurang, kurang cantik, kurang terampil atau yang bisa kita katakan insecure dan itu menjadi hal yang menghambat hubungan Cello dan Helga karena Helga masih dalam proses untuk mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.
Kekurangan Buku Hello,Cello
Perbaikan yang perlu dilakukan pada buku Hello, Cello ini terutama terkait dengan kesalahan ketik (typo) dan beberapa kalimat yang kurang efektif. Beberapa bagian mengandung pengulangan atau penggunaan tanda baca yang tidak tepat, yang meskipun tidak terlalu mengganggu, tetap bisa mengurangi kenyamanan pembaca. Meskipun demikian, pembaca masih dapat memahami isi buku dengan baik tanpa mengalami masalah yang signifikan.
Diharapkan kesalahan-kesalahan ini dapat diperbaiki pada edisi cetakan berikutnya untuk meningkatkan kualitas buku. Selain itu, penggunaan beberapa istilah kekinian dalam buku ini juga cukup sering mengandung kata-kata bahasa Inggris yang terkadang salah penulisan atau salah makna. Hal ini bisa membingungkan pembaca, terutama yang tidak familiar dengan istilah-istilah tersebut.
Dari segi ketebalan buku, dengan lebih dari 400 halaman, ada beberapa bagian cerita yang sengaja dibuat panjang namun terkesan kurang diperlukan. Beberapa adegan terasa dipanjangkan secara berlebihan dan kadang memaksa, sehingga dapat menimbulkan rasa bosan bagi pembaca. Sebaiknya, jika buku ini ditulis dengan jumlah halaman yang lebih ringkas, serta mengurangi adegan-adegan yang terlalu panjang dan tidak perlu, akan lebih menyenangkan dan efektif dalam menyampaikan cerita.
Penutup
Penulis: Christin Devina
Rekomendasi Buku Terkait
Hilmy Milan
Hilmy memang laki-laki yang sulit ditebak, Nggak tahu kapan dia bercanda dan kapan dia serius. Lihat aja E-mail permohonan untuk Milan menjadi pacarnya. Dengan hormat, Perkenalkan saya: Nama : Hilmy Ram Fahreza Umur : 21 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan Terakhir : Double Degree Manajemen Bisnis dan Pengelasan Dengan surat lamaran ini saya mengajukan permohonan sebagai pekerja di dalam pikiran Milan dan menjabat posisi sebagai pacar. Saya memiliki pengalaman pacaran yang tidak terlalu mumpuni, tapi bisa lah dicoba. Sebagai bahan pertimbangan, saya melampirkan beberapa berkas penting sebagai berikut: Curriculum Vitae Pas foto format .jpeg (1 file) Sertifikat tambahan Demikian surat lamaran pacaran ini saya buat. Saya berharap dapat diterima sebagai pacar pertama Ibu Milani. Hormat saya, Hilmy Ram Fahreza Ajaib. Untung ganteng anaknya. Kalau kamu jadi Milan, gimana? Terima aja nggak, sih? Buku Hilmy Milan karya Nadia Ristivani akan menceritakan tentang kisah Hilmy dan Milan yang romantis namun dibalut dengan tingkah mereka yang lucu dan menggemaskan.
Hello (Again), Cello
Akan datang masanya dua orang yang menjadikan satu sama lain nama terkuat dalam doanya bertemu. Jika tidak cepat, berbahagialah. Yang terbaik datang setelah berpikir matang-matang, bukan sekedar ‘bersantap’ asal datang.
Janji temu yang Cello & Helga buat empat tahun lalu kini berbuah manis, sebab mereka bisa kembali satu sama lain dengan versi terbaik setelah menyelesaikan pergulatan dengan diri sendiri. Hari-hari mereka setelah itu cerah selalu. Kebahagiaan dirangkum dalam antologi keseharian. Untuk menyambut kembali Cello dan helga yang kini sudah menjadi satu.
The Camarro
Milan itu cewek cuek, gak peduli sama urusan gak penting. Bahkan, soal pertemanan. Ia diakui oleh saudara-saudaranya sebagai perempuan cerdas namun kuat. Berprinsip, namun tertutup dan misterius. Berbeda dengan kembarannya, Marcello, Milan jauh lebih sulit untuk bersosialisasi. Tapi, suatu hari, Milan malah masuk ke geng yang banyak aturan dan ketemu Lula, si cantik, ramah, tapi munafik. Awalnya, sih, Milan gak peduli sama si Lula, tapi lama-lama, Lula makin nunjukin sifat aslinya dan bikin Milan gregetan. Sayangnya, Lula dan teman-temannya nggak tahu saja siapa Milan. Milan yang mereka kira gampang buat disingkirkan, ternyata bukan sembarang orang. “Tunggu aja, Lul, tanggal mainnya.” Bercerita tentang keluarga Milan, salah satu anak perempuan The Camarro, keluarga misterius yang tertutup. Cara berpikir Milan yang tidak biasa, serta rencana-rencana yang ia buat untuk membalaskan kemarahannya akan Lula patut diacungi jempol. Konflik persahabatan, pertemanan, antar musuh, cinta, dendam serta pembalasan dikemas oleh penulis dengan penulisan narasi yang rapi dan tidak berbelit-belit.
- #PreMarriageTalk: Karena Menikah Butuh Persiapan
- 48 Laws of Power
- A Gentle Reminder
- Atur Duitmu!
- Esensialisme: Pentingkan yang Penting Saja
- Generasi Ekspektasi
- Kami (Bukan) Fakir Asmara
- Kaya Harta, Kaya Amal
- Malioboro at Midnight
- Meluruhkan Pilu: Aku Jatuh Cinta dengan Ketidakmungkinan Kita
- Merdeka Finansial dengan Investasi Saham
- Metropop: Resign!
- Muslim Produktif
- Nudge
- Outlive : Memikir Ulang Sains dan Seni Umur Panjang
- Pasta Kacang Merah
- Salvation of Saint
- Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja
- Setiap Pebisnis Harus Punya Buku Ini!
- Shaka Oh Shaka
- Solo Leveling 6
- Stoik: Apa dan Bagaimana
- The Answer: Jawaban atas Semua yang Anda Inginkan
- The Cat Who Saved Books
- The Shining Gateway
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 4
- Youth X Machinegun 1