Buku Tentang Galau
Jelajahi Buku Tentang Galau dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori buku seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori buku seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tetang Buku Tentang Galau
Jelajahi Buku Tentang Galau dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
Galau menjadi kata yang cukup sering didengar atau dijumpai, terutama dalam percakapan di media sosial. Orang sering kali menyebutkan kata galau untuk mencerminkan perasaannya yang sedang sedih, bingung, atau tidak karuan. Perasaan galau dapat timbul karena berbagai penyebab, seperti masalah pekerjaan atau masalah cinta. Perasaan galau yang berlebih dapat berdampak pada pikiran, bahkan kesehatan seseorang. Karena itu, perasaan galau harus dapat cepat diatasi. Jangan sampai perasaan galau terlalu lama dirasakan. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam mengenai pengertian, penyebab, dampak, dan cara mengatasi galau.
Pengertian Galau
Dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sibuk beramai-ramai, ramai sekali, dan kacau tidak keruan (pikiran). Berdasarkan pengertian dari KBBI, pada dasarnya kata galau lebih dekat dengan arti kegiatan beramai-ramai atau sibuk beramai-ramai. Dalam pengertian kata galau tersebut, saat seseorang mengatakan, “orang-orang di pasar sedang galau” bukan berarti orang-orang tersebut sedang sedih, tetapi dapat berarti mereka sedang sibuk beramai-ramai. Hal tersebut mungkin terdengar aneh, tetapi itu adalah makna sebenarnya dari kata galau. Namun, terdapat satu pengertian yang berhubungan atau merujuk pada keadaan pikiran seseorang, yaitu kacau tidak keruan. Karena itu, galau juga dapat diartikan sebagai kondisi atau keadaan di mana seseorang sedang mengalami pikiran atau perasaan yang sedang tidak karuan.
Sementara itu, secara psikologi, perasaan galau adalah adanya kekacauan jiwa yang terjadi saat seseorang merasa bahwa apapun yang ia pilih akan menjadi hal yang salah, tidak benar, dan menyebabkan kegelisahan. Hal tersebut terjadi karena jiwa orang tersebut tidak bisa mengambil keputusan secara rasional. Perasaan galau secara psikologi merupakan bagian dari stres, frustasi, dan depresi.
Meskipun memiliki berbagai definisi di atas, kata galau umumnya lebih sering digunakan untuk mencerminkan pikiran atau suasana hati yang tidak karuan, seperti bimbang, tidak tenang, kurang nyaman, menyesal, sedih, dan gelisah. Makna tersebut juga mungkin lebih terdengar familiar bagi sebagian besar masyarakat. Penggunaan kata galau banyak berkembang di media sosial. Dalam penggunaannya, kata galau dapat menggambarkan suatu perasaan yang sedang bingung saat dihadapkan dengan beberapa pilihan. Galau juga sering digunakan sebagai ungkapan perasaan saat harapan seseorang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Penyebab Galau
Secara umum, penyebab utama adalah masalah yang timbul secara tiba-tiba kepada seseorang, tetapi orang tersebut belum bisa mengambil keputusan yang pasti. Jiwanya seakan kacau, ragu-ragu, bimbang, dan serba salah. Berikut ini adalah beberapa penyebab galau menurut psikologi.
1. Kondisi Cemas
Cemas mungkin menjadi kondisi yang pernah dialami oleh setiap manusia. Kondisi cemas penting untuk diantisipasi agar tidak terjadi secara berlebihan hingga menimbulkan efek negatif, seperti perasaan galau yang berlebihan.
2. Masalah Percintaan
Masalah percintaan sering kali membuat hati seseorang merasa gelisah hingga menimbulkan perasaan galau. Masalah cinta karena patah hati, cinta bertepuk sebelah tangan, atau dikhianati kekasih dapat menyebabkan perasaan galau tingkat tinggi.
3. Kurangnya Iman
Perasaan galau juga dapat disebabkan oleh kurangnya iman yang dimiliki seseorang. Umumnya orang yang kurang iman akan lebih mudah putus asa sehingga dapat menjadi penyebab perasaan galau. Perasaan galau dapat ditenangkan dengan cara berusaha mengingat Tuhan serta senantiasa ingat dan percaya bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dan segala cobaan yang diberikan Tuhan telah disesuaikan dengan kemampuan setiap hamba-Nya.
4. Merasa Paling Susah atau Kurang Bersyukur
Merana karena merasa menjadi orang yang memiliki kehidupan paling susah saat tidak mampu membeli atau melakukan hal yang dapat dilakukan orang lain dapat menjadi penyebab perasaan galau. Banyak orang yang mengalami perasaan galau karena kurang mensyukuri apa yang telah dimiliki dengan selalu iri dan ingin menjadi seperti orang lain.
5. Kehilangan Sesuatu
Kehilangan seseorang yang dicintai akan menimbulkan perasaan sedih dan rindu yang dapat menjadi penyebab perasaan galau. Selain kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, kehilangan barang kesayangan, kehilangan hewan peliharaan, dan berbagai hal lainnya juga menjadi penyebab galau karena menimbulkan pikiran atau perasaan sedih dan tidak tenang.
6. Tidak Bisa Mengendalikan Pikiran
Seseorang juga sering kali mengalami perasaan galau karena tidak dapat mengendalikan atau mengontrol pikirannya. Terkadang seseorang akan memikirkan masalah sepele yang dianggap seolah-olah masalah tersebut tidak ada solusinya. Hal tersebut merupakan dampak karena tidak bisa mengendalikan atau mengontrol pikiran. Seseorang juga terkadang sering memikirkan sesuatu yang di luar batas kemampuannya sehingga pada akhirnya punya banyak pikiran yang tidak menentu yang tidak jelas ujungnya. Berbagai pemikiran tersebut kebanyakan tidak mampu ditindaklanjuti dengan baik sehingga menimbulkan kebingungan. Seseorang perlu mengendalikan pikirannya karena pikiran yang tidak terkendali dapat menjadi penyebab stres.
7. Tidak Memiliki Jalan Keluar
Keinginan atau impian yang dimiliki seseorang harus diiringi dengan usaha agar dapat terwujud. Jangan sampai keinginan atau impian tersebut terus menjadi angan-angan saja. Seseorang perlu menggali potensi yang dimiliki dengan usaha keras dan pantang menyerah untuk dapat meraih impiannya. Seseorang yang hanya bisa berangan-angan atau berkhayal dengan tidak berusaha mencari jalan keluar tentu akan mudah merasa galau karena kesalahan dan kebingungannya sendiri.
8. Terlalu Fokus pada Sesuatu
Terlalu fokus pada sesuatu hal juga dapat menjadi penyebab galau. Terlalu fokus pada sesuatu akan membuat seseorang mengabaikan hal lainnya. Hal yang terabaikan tersebut dapat disesalkan suatu saat nanti hingga menimbulkan perasaan sedih dan gelisah.
9. Memiliki Banyak Masalah
Seseorang yang sedang memiliki banyak masalah pada saat yang bersamaan akan cenderung merasa tidak tenang karena banyak pikiran sehingga menyebabkan perasaan galau. Masalah tersebut harus segera diatasi dengan baik karena jika tidak segera diatasi, masalah dapat terus bertambah atau berkembang hingga menjadi semakin rumit.
10. Menghadapi Hal yang Baru dan Berat
Ketika menghadapi suatu hal yang baru dan berat, seseorang akan cenderung merasa galau. Misalnya, saat akan menghadapi suatu ujian yang menentukan nasib masa depan, menghadapi pengumuman hasil suatu kegiatan yang penting, dan diberi tugas besar yang tidak biasa dikerjakan. Seseorang biasanya akan memikirkan hal yang akan akan dihadapi tersebut hingga timbul rasa cemas dan takut. Kemudian hasil atau kenyataan yang tidak sesuai dengan ekspektasi atau tidak seperti yang diinginkan akan membuat seseorang merasa sedih dan kecewa. Hal tersebut dapat menjadi penyebab galau yang cukup besar.
Cara Mengatasi Galau
Membiarkan perasaan galau terlalu lama dalam diri tentu bukan menjadi hal yang baik. Perasaan galau yang muncul perlu segera diatasi agar perasaan dapat kembali tenang dan nyaman. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan galau.
1. Mengakui Perasaan Sedih yang Dialami
Seseorang yang sedang merasa sedih sering kali memasang senyum palsu dan pura-pura tegar agar tidak terlihat lemah atau cengeng di depan orang lain. Ada juga orang yang secara terang-terangan menyangkal kesedihannya karena tidak mau menjadi beban dan dikasihani orang lain. Sebenarnya, penyangkalan tersebut justru dapat merugikan kesehatan fisik dan mental seseorang. Kesedihan yang terus dipendam akan terus menumpuk dan dapat meledak kapan pun. Karena itu, perasaan sedih harus diakui atau jika perlu diluapkan dalam bentuk tangisan. Menangis akan membuat seseorang merasa lebih tenang dan lega.
2. Merenungkan Penyebab dari Perasaan Sedih yang Dialami
Setelah berhasil menerima dan berdamai dengan perasaan sedih yang dialami, seseorang perlu merenungkan kembali mengenai penyebab kesedihan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan pada diri sendiri mengenai apa yang sebenarnya menjadi penyebab dari rasa sedih yang ada. Berusaha merenungkan dan memahami perasaan yang ada dalam diri akan membantu seseorang melawan kesedihan yang dirasakan. Namun, usaha tersebut jangan sampai justru membuat seseorang menghakimi dirinya sendiri. Perlu diingat bahwa kesedihan merupakan bagian dari kehidupan dan selalu ada pembelajaran yang dapat diambil dari setiap situasi yang dihadapi.
3. Memberi Waktu pada Perasaan yang Dialami
Seiring dengan berjalannya waktu, perasaan seseorang akan pulih dengan sendirinya. Namun, waktu yang dibutuhkan tentu akan berbeda pada masing-masing orang. Setiap orang perlu menikmati proses pemulihan perasaannya. Perasaan seseorang akan pulih dalam waktu beberapa hari, beberapa minggu, beberapa bulan, atau hingga beberapa tahun.
4. Mendekatkan Diri dengan Tuhan
Seseorang dapat memulihkan perasaannya dengan melakukan kegiatan spiritual, seperti beribadah, berdoa, dan meditasi. Mendekatkan diri pada Tuhan dengan melakukan kegiatan spiritual dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan kedamaian dalam diri dan menenangkan hati yang sedang gundah.
5. Cerita pada Orang yang Dapat Dipercaya
Perasaan galau akan tidak baik jika tersimpan atau terperangkap terlalu lama dalam diri seseorang. Karena itu, tidak ada salahnya untuk mengeluarkan atau berbagi perasaan atau masalah yang sedang dialami kepada orang terdekat yang dapat dipercaya. Perasaan atau masalah yang dihadapi dapat dibagi atau diceritakan pada orang tua, saudara, pasangan, atau sahabat terdekat. Menceritakan perasaan atau masalah kepada orang terdekat akan mengurangi beban yang tersimpan dalam hati. Orang terdekat akan memberikan pencerahan atau solusi atas hal yang telah diceritakan tersebut. Orang terdekat juga biasanya akan berusaha menghibur untuk mengalihkan seseorang dari perasaan atau masalah yang sedang dialami. Jadi, jangan ragu untuk bercerita atau meminta bantuan kepada orang terdekat yang dapat dipercaya.
6. Menjauhi Hal-Hal yang Memicu Kesedihan
Jika menyadari ada suatu benda atau tempat yang dapat memicu perasaan galau, benda atau tempat tersebut sebaiknya dihindari. Hal tersebut mungkin tidak mudah untuk dilakukan, tetapi harus diusahakan sebaik mungkin agar dapat terhindar dari perasaan galau. Seseorang yang terus dikelilingi dengan berbagai hal yang memancing perasaan galau tentu akan sulit untuk merasa tenang. Orang tersebut perlu mengalihkan perhatian dan pikiran pada hal lain.
7. Mencoba Melakukan Kegiatan Baru
Seseorang dapat menghindari perasaan galau dengan menyibukkan diri sehingga tidak ada kesempatan untuk memikirkan berbagai hal yang memicu perasaan galau. Menyibukkan diri dapat diisi dengan melakukan berbagai kegiatan yang disukai atau melakukan hal baru yang tidak bisa lakukan sebelumnya, seperti pergi berlibur ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Hal tersebut akan menyegarkan kembali perasaan dan pikiran kacau yang selama ini dirasakan.
8. Menulis Jurnal
Selain menceritakan perasaan atau masalah yang dialami pada orang yang dipercayai, perasaan galau juga dapat dicurahkan pada sebuah tulisan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat sebuah jurnal atau catatan mengenai hal positif apa saja yang dilakukan dan diterima pada setiap harinya. Beberapa orang menganggap bahwa menulis dapat menjadi terapi untuk mengolah emosi. Jurnal yang telah ditulis dapat dibaca kembali untuk dapat memahami lebih baik mengenai perasaan galau yang dirasakan. Selain itu, jurnal tersebut juga mungkin dapat dikomersilkan, seperti dijadikan inspirasi untuk membuat lirik lagu atau puisi.
9. Banyak Bersyukur
Perasaan iri atas hal yang telah dicapai atau dimiliki oleh orang lain mungkin dapat dianggap menjadi hal yang wajar untuk dirasakan selama masih pada batasannya. Namun, jangan sampai perasaan iri terlalu membelenggu hingga mengendalikan perasaan dan tindakan seseorang. Karena itu, penting untuk menanamkan rasa syukur atas segala apa yang dicapai dan dimiliki karena setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Bersyukur atas segala hal yang dimiliki dapat menghindari seseorang dari perasaan galau.