Cara Menghilangkan Kutu Kucing – Memelihara hewan memang sangat menyenangkan karena dapat mengurangi rasa stress di kala pekerjaan menumpuk, selain itu juga bisa membuat rasa rileks dan bahagia ketika bersama binatang peliharaan yang kita punya.
Selain itu tingkahnya yang lucu dan gemas banyak orang dengan mudah mengeluarkan beberapa uang untuk membeli dan mengeluarkan dana untuk memenuhi kebutuhan peliharaan terbaik.
Salah satunya hewan peliharaan yang banyak disukai manusia saat ini adalah kucing. Banyak kucing menggemaskan dan bernilai tinggi tetapi terkadang kita seringkali lupa untuk menjaga kebersihannya, supaya tidak menyebarkan kotoran atau bakteri dari luar ke dalam rumah yang menyebabkan penyakit ringan maupun berat dan salah satunya kita sering mengabaikan hal kecil seperti kutu kucing.
Table of Contents
Tanda-tanda Umum Kucing Terkena Kutu
Ada beberapa tanda-tanda umum yang tanpa kita sadari, bahwa kucing peliharaan kita terkena kutu. Salah satunya adalah :
- Kucing menggaruk secara berlebihan.
- Beberapa area kulit botak
- Bulu kucing rontok dengan sendirinya, padahal kucing tidak menggaruk kulit .
- Pada bulu kucing yang berwarna cerah (putih & orange), terlihat kutu sering bergerak lalu hilang seketika.
- Biasanya, kulit kucing terlihat menebal di area tertentu seperti telinga dan tengkuk leher, bahkan bisa di bagian lainnya.
Kutu kucing membawa bakteri bartonella henselae disease (CSD) serta bakteri Yersinia pestis yang akan menyebabkan penyakit pes. Bila kita mengabaikannya akan berdampak buruk jika tidak ditangani sesegera mungkin.
Cara Menghilangkan Kutu Kucing
Maka dari itu para pecinta anabul harus tetap selalu menjaga kebersihan tempat dan kesehatan kucing agar tidak berkembangnya kotoran pada kucing. Kutu kucing dapat berkembang biak dengan cepat maka dari itu ada beberapa tips agar peliharaan kucing itu tetap terjaga kesehatan dan bebas dari kutu:
1. Gunakan Shampoo Kucing anti Kutu
Masih banyak orang membeli shampoo kucing hanya karena wangi yang disukai, padahal jika kucingmu bermasalah karena kutu sebaiknya carilah produk shampoo kucing yang tidak sekedar wangi saja namun mempunyai kandungan Antibacterial, Antifungal, Antipruritic yang dapat mengurangi rasa gatal akibat penumpukan bakteri dan kuman pada kucing.
2. Obat Kutu
Tidak hanya manusia, hewan pun membutuhkan obat tertentu agar tetap terjaga kesehatannya. Obat kutu ini dapat mudah dicari di petshop dengan varian tablet, cair maupun spray. Karena, jika tidak segera diobati kemungkinan akan menyebar semakin banyak membawa penyakit dan kulit kucing bisa mudah terserang berjamur.
3. Sisir Kutu
Sisir kutu memungkingkan untuk menarik kutu lebih mudah, karena kutu kucing sangat kecil dan sulit terlihat jika hanya dengan mata telanjang apalagi jika bulu kucing berwarna gelap. Sisir kutu ini sangat efektif untuk menangkap kutu kucing dan mengurangi rasa gatal.
Adapun tips saat memakai sisir kutu, siapkan air dan beberapa sabun cuci piring kedalam wadah secukupnya, lalu setelah menyisir bulu kucing pastikan kutu tersebut dimasukan kedalam wadah air yang telah disediakan.
4. Bersihkan Tempat Tidur Kucing
Kenyamanan kucing menjadi suatu hal yang sangat penting agar kucing lebih sayang kepada sang pemilik, sayangnya pemelihara sering mengabaikan hal ini dengan membiarkan kucing “Asal tidur dimana saja” tanpa disadari kebersihan tempat yang tanpa disadari banyak sekali sisa-sisa bulu dan kotoran debu yang menumpuk.
Maka dari itu tetaplah rutin menjaga kebersihan tempat tidur kucing agar tidak berkembang biaknya kuman dan kotoran yang suatu saat menjadi kutu yang akan menyebabkan muncul berbagai penyakit.
5. Bawa ke dokter hewan
Ini berkaitan dengan kebiasaan kucing, mungkin kita sudah semaksimal mungkin untuk memberi kebutuhan kucing namun kita tak pernah tau keadaan masalah dalam tubuh kucing. yang mungkin saja perilaku yang berbeda semisal menjadi pendiam yang membuatnya sakit tanpa sebab / terkena virus jangan anggap hal ini sepele, cepat bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang tepat.
6. Bersihkan Area Sekitar Rumah
Beberapa orang mungkin tidak sadar ketika kucing bermain di luar rumah, entah tergeletak di tanah, rumput dan tempat lainnya lalu tanpa sadar masuk ke dalam rumah membawa segala kotoran dari luar.
Maka dari itu selalu rutin untuk membersihkan area ruang tamu, sprei, sofa, karpet juga mengepel lantai yang terkadang kotoran ini akan membawa penyakit.
Cara Alami Menghilangkan Kutu Kucing
1. Lemon
Kutu kucing tidak menyukai aroma lemon, Anda bisa memanfaatkan buah ini untuk menyingkirkan kutu kucing. Caranya, dengan memotong 1-2 iris lemon lalu rebus dalam air panas, setelah mendidih lalu dinginkan beberapa jam dan pindahkan ke dalam botol spray, jika tidak ada botol spray bisa gunakan pada wadah lalu aplikasikan pada kucing gunakan sisir bekas, cobalah sedikit demi sedikit dan jika terjadi iritasi(merah) hentikan pemakaian, tetapi jika aman pada kulit kucing gunakan secara menyeluruh di bulu, hati-hati jangan sampai terkena mata kucing.
2. Sari Cuka Apel
Sari cuka apel dapat membantu mengurangi kutu kucing, karena terdapat sifat asam dalam sari yang dapat membantu mengurangi kutu kucing. Caranya cukup mengoleskan sari cuka apel pada bulu kucing.
3. Air Garam
Menurut penelitian, garam bisa menghilangkan kutu kucing juga telur dan larva yang menempel pada bulu kucing yang kotor.
Caranya dengan menyiapkan air hangat kuku 1 ember atau secukupnya, lalu berikan satu sendok makan garam aduk hingga larut dan mandikan kucing dengan hati-hati.
Apakah Pemelihara Kucing Bisa Terkena Kutu Kucing?
Sangat kemungkinan besar para pemelihara kucing pun bisa terkena gigitan kutu kucing, kutu kucing selain berjalan dengan cepat di bulu-bulu namun ia bisa melompat dan menggigit pada kulit tanpa kita sadari. Karena parasit ini sangat kecil dan lincah biasanya jika seseorang terkena kutu kucing akan menimbulkan rasa:
- Gatal : Gigitan ini akan terasa sangat gatal dikarenakan kutu melepaskan air liur yang mengandung antikoagulan.
- Bengkak : Kulit di area gigitan akan terjadi pembengkakan, ini dikarenakan bagian dari reaksi alergi.
- Iritasi dan ketidaknyamanan pada kulit : Gigitan ini akan berlanjut rasa tidak nyaman selama kutu masih menempel pada tubuh. Ini akan meningkatkan jumlah gigitan, rasa sakit dan gatal tanpa henti.
Bagaimana Pertolongan Pertama Ketika Digigit Kutu?
Dalam beberapa kasus kutu kucing memang tidak menyebabkan kematian, hanya saja ketika kutu kucing telah menggigit pada kulit manusia segeralah untuk pencegahan awal agar tidak menimbulkan bengkak yang semakin parah, seperti :
- Cuci gigitan kutu dengan sabun antiseptik di permukaan yang telah digigit kutu.
- Jangan digaruk terlalu kencang, karena akan menyebabkan luka dan bekas merah.
- Kompres dengan air dingin untuk mengurangi rasa gatal menggunakan krim anti gatal atau menggunakan minyak kayu putih.
- Gunakan sabun antiseptic secara berkala saat mandi maupun cuci tangan.
Nah kali ini sudah terbayang bukan kenapa kutu kucing bisa ada? Dan saatnya mulai meminimalisir penyakit kutu ini di bulu kesayangan anabul kita, kasihan jika kucing kesayangan di abaikan begitu saja.
Penyakit Apa Saja Yang Ditularkan Kutu Kucing?
1. Tifus Murine
Penyakit ini biasanya terkena dari gigitan kutu kucing saat serangga Rickettsia typhi menggigit manusia dan membuang air besar pada waktu yang bersamaan. Lalu jenis bakteri yang ditemukan dalam tinja/kotoran masuk ke dalam tubuh melalui luka gigitan atau dari orang yang menggaruk area gigitan kulit tersebut.
Gejala yang terlihat umumnya yang terkena tifus murin pada saat setelah masa inkubasi dari hari ke 7 hingga 14 hari dengan tanda sakit kepala, demam dan ruam pada kulit.
Pengobatan pertolongan pertama jika terkena tifus murine gunakanlah antibiotik, jika penanganan awal teratasi biasanya akan pulih dengan cepat dengan sendirinya. Jika masih terasa, cobalah untuk dikonsultasikan kepada dokter kulit.
Pencegahan selalu menjaga kebersihan tempat tinggal, mengendalikan dan membuang populasi hewan pengerat seperti tikus dan jika terkena gunakan obat kutu.
2. Ear Mite
Ear mite adalah parasit jenis tungau yang menyerang di area telinga, biasanya tungau ini akan memakan jaringan mati dan cairan seperti lilin yang dikeluarkan dari telinga kucing. Penyakit ini tentu sangat mengganggu terhadap kucing, hewan ini akan hidup di bagian lubang telinga kucing yang akan membentuk seperti biskuit yang menebal di bagian sekitar lubang telinga.
Gejala kucing yang terkena penyakit ini kucing akan terlihat iritasi lalu menjadi infeksi yang sangat gatal dan akan mengganggu kemampuan pendengarannya, jika kucing mengalami sakit ini lebih parah maka akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Pencegahannya dengan cara memberikan obat tetes telinga secara berkala dalam waktu 2 minggu dan jika tidak berhasil, disarankan untuk periksa dokter hewan dengan diberi obat suntik khusus.
Pencegahan penyakit ini agar selalu menjaga kebersihan kandang, memperhatikan makanan dan kebersihan area kucing karena kutu semula berasal dari kotoran.
3. Scabies
Scabies (kudis kucing) ini berasal dari kutu Sarcoptes scabiei mempunyai ukuran yang sangat kecil dan dapat bersarang pada lapisan kulit manusia (pada lipatan) dengan cara menggali terowongan dan bertelur di dalam kulit, biasanya terlihat seperti bergerak-gerik berwarna putih, kuning dan harus diwaspadai jika sudah berwarna abu. Kucing pengidap scabies akan merasakan gatal yang sangat kuat.
Gejala scabies pada kucing ini dapat menyebabkan bulu rontok berlebih, garukan yang sangat kuat karena gatal scabies bahkan dapat menular dari hewan ke manusia dan bisa saja dari manusia ke manusia (seperti bersentuhan berjabat tangan / peralatan pribadi seperti handuk, baju, kasur, dll yang bergantian)
Pengobatannya untuk kucing yang terkena scabies tergantung terlihat dari tungau nya itu sendiri, biasanya obat berupa cairan yang disuntik, salep, dan shampo khusus scabies.
Pencegahan usahakan untuk tidak terkena kontak langsung dengan kucing yang terkena scabies, jika sedang pengobatan gunakan sarung tangan latex, rutin membersihkan kotoran yang ada disekitar kandang / area kucing tersebut dan selalu menjaga kebersihan.
4. Tularemia
Mungkin banyak yang masih asing dengan penyakit yang disebabkan kutu ini dan sebagian orang lebih mengenal dengan nama rabbit fever yang disebabkan dari bakteri Francisella tularensis, memang kasus infeksi ini tidak begitu signifikan seperti jamur, tifus murine dan scabies.
Biasanya penyakit ini akan menyerang hewan maupun manusia dan biasanya penyakit ini berasal dari hewan pengerat seperti kelinci, namun adapun dari hewan kucing, anjing, domba dan lainnya. ciri-ciri yang dialami penderita biasanya berawal dari gigitan kutu, mengolah daging kelinci yang belum matang, kontak antara darah / jaringan hewan yang telah terinfeksi mata, mulut, dan lecet pada kulit.
Gejala yang dialami penderita ini sangat bervariasi seperti demam hingga 40 derajat, Glandular karena gigitan serangga yang menyebabkan pembekakan kelenjar getah bening tanpa adanya luka pada kulit.
Pengobatan penyakit ini disebabkan dari bakteri, dengan pengobatan mengkonsumsi antibiotik dengan dosis yang diberi dokter. Pada umumnya antibiotik ini golongan dari aminoglikosida (antibiotik mengatasi infeksi bakteri).
Pencegahan tularemia dengan cara melindungi dari gigitan serangga, selalu berhati-hati saat mengolah atau kontak hewan terutama kelinci.
Penyakit Kucing Lainnya Bukan Karena Gigitan Kutu, namun harus tetap waspada!
4. Cat scratch disease (CSD)
Penyakit ini menarik, hanya karena cakaran bisa jadi penyakit? Ya tentu bisa, ini dari Bartonella henselae ( B. henselae ) merupakan bakteri yang akan merasakan demam setelah terkena cakaran kucing. Sangat beresiko pada kulit kucing akan menularkan penyakit ini ke manusia dengan cara menggigit atau mencakar seseorang cukup keras hingga kulit akan terluka bisa juga karena jilatan kucing yang terkena bekas luka.
Gejala yang dialami cakaran kucing seperti biasanya demam ringan, sakit kepala, benjolan garis merah hingga menurunya nafsu makan dan jika sangat serius bisa menyebabkan infeksi getah bening dan bisa menjadi bengkak.
Pengobatan untuk memperingan gejala infeksi semisal luka di tangan yang muncul, pertama-tama tekan bagian kulit yang dicakar hingga darah keluar dari dalam, fungsinya untuk mengeluarkan bakteri yang kemungkinan dari kuku kucing yang kotor, lalu bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir dan balut dengan kain bersih atau perban, jangan lupa untuk mengganti kain perban secara berkala.. Jika infeksi semakin menjadi, periksakanlah ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Pencegahan selain memberi vaksin pada kucing anabul kita, hindari kucing liar luar rumah yang mendekati kucing kesayang kita, karena bisa jadi kucing liar membawa kuman/penyakit yang kita tidak ketahui .
5. Cacing Pita
Salah satu parasit paling menjijikkan yaitu cacing pita, cacing ini bisa membuat dirinya betah di usus anjing , kucing , dan manusia. Hewan peliharaan bisa terkena cacing pita dengan menelan kutu dewasa terkena infeksi yang dapat terjadi karena hewan tersebut merawat dirinya sendiri atau hewan lain dalam keadaan lingkungan yang kotor. Kucing juga bisa terkena penyakit ini dengan memakan tikus yang terinfeksi.
Gejala cacing pita pada kucing biasanya terlihat tanda-tanda muntah, diare, kucing lemas, dan terkadang kucing menyeret pantat mereka ke tanah.
Pengobatan dengan cara memberi obat cacing dan kontrol pada dokter hewan untuk memastikan cacing pita sudah tidak ada dalam tubuh kucing.
Pencegahan penyakit ini bisa kita meminimalisir, biasanya anak kucing/kitten yang sering terkena cacing pita. Agar kucing kita tak terkena cacing pita dengan cara kucing tidak berkeliaran di area yang kotor yang dimana banyaknya tikus, anjing. Selalu bersihkan litter box agar tidak berkumpulnya kuman-kuman pembawa penyakit
Kesimpulan: Ternyata banyak penyakit akibat kutu / tungau yang membuat kucing menjadi pembawa penyakit di lingkungan sekitar hewan dan manusia, maka dari itu selalu merawat kucing dengan teliti agar terhindar dari kutu yang dapat menyebar penyakit lainnya. Selain perhatian yang baik untuk kucing menjadi sehat, kesehatan kita pun jadi lebih terjaga. Kamu bisa menambah informasi seputar cara merawat kucing di www.gramedia.com.
Baca juga artikel lain seputar “cara menghilangkan kutu kucing:
- Anjing Kintamani
- Cara Merawat Kucing
- Cara Menghilangkan Jamur Kucing
- Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk
- Cara Agar Bulu Kucing Tidak Rontok
- Cara Menghilangkan Kutu Kucing
- Ciri-ciri Kucing Stres
- Daftar Hewan yang Setia
- Inspirasi Nama Kucing Unik
- jenis Kucing Peliharaan
- jenis Kucing Persia
- jenis Kucing Anggora
- jenis Anjing
- jenis Anjing Besar
- jenis Anjing Kecil
- jenis Anjing Lucu
- Karakteristik Kelinci
- Kucing Tidak Mau Makan
- Kucing Ashera
- Kucing British Longhair
- Kucing Kaki Pendek
- Kucing Maine Coon
- Kucing Odd Eye
- Kucing Ragdoll
- Kucing Sphynx
- Kucing Termahal di Indonesia
- Kucing Menyerap Energi Negatif
- Makanan Kelinci
- Nama Kucing Jepang
- Penyebab Kucing Tidak Mau Makan
- Perbandingan Umur Kucing dan Manusia
- Rekomendasi Makanan Kucing yang Bagus
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien