Gesture adalah salah satu komunikasi yang masuk ke dalam komunikasi kinesik, atau komunikasi yang meliputi gerakan tangan dan tubuh
Manusia sudah ditakdirkan untuk hidup bersama dengan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia tidak bisa hidup sendiri, jika tidak akan menimbulkan hal-hal lainnya. Maka dari itu, manusia memiliki cara untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Hal ini sudah naluriah manusia, ketika bayi, komunikasi yang dilakukan berupa perilaku nonverbal sederhana yaitu menangis, diam, menggerakan tangan dan kaki, sampai mengoceh. Setelah umur bertambah, bayi itu akan mempelajari bahasa yang digunakan oleh orang dewasa yang ada di sekitarnya.
Namun, menggunakan bahasa saja tidak akan cukup untuk menyampaikan maksud orang tersebut. Biasanya orang juga menggunakan nada suara, ekspresi di wajah, dan menggerakan anggota tubuh lainnya.
Hal ini disebut dengan menggunakan perilaku nonverbal, dengan maksud menekankan apa yang ingin disampaikan kepada orang lain. Maka dari itu, seseorang harus belajar mengutarakan melalui perilaku non verbal, sehingga ia juga bisa mengartikan gerakan nonverbal yang dilakukan oleh orang lain.
Selain ekspresi wajah, komunikasi nonverbal seperti menggerakan tangan atau tubuh disebut dengan gestur. Postur tubuh bisa menunjukan kontrol sosial sampai menunjukan sebuah keintiman. Misalnya menggerakan kepala mengangguk-angguk bisa diartikan sebagai ‘ya’, atau menggelengkan kepala yang bisa diartikan ‘tidak’, dan banyak sekali gerakan gestur lainnya. Untuk memahami gestur lebih lanjut, simak tulisan di bawah ini.
Table of Contents
Pengertian Gesture
Gesture adalah salah satu komunikasi yang masuk ke dalam komunikasi kinesik, atau komunikasi yang meliputi gerakan tangan dan tubuh. Gerakan tangan atau tubuh ini diartikan sebagai pengganti, atau dilakukan bersama dengan pengucapan.
Ekspresi wajah juga termasuk ke dalam gesture. Gerakan tubuh ini memungkinkan seseorang untuk mengkomunikasikan perasaan dan pikirannya. Mulai dari permusuhan, penghinaan sampai kasih sayang.
Gesture dan pengucapan sebetulnya merupakan hal yang independen, tetapi mereka bisa bergabung untuk memberikan penekanan pada hal yang ingin disampaikan. Bahasa gesture ini terjadi di area otak Broca dan Wernicke.
Area otak tersebut digunakan untuk berbicara dan bahasa isyarat. Bahasa yang digunakan oleh manusia ini pasalnya sudah mengalami evolusi. Yang awalnya hanya menggerakan tubuh saja, menjadi sebuah pengucapan.
Studi Mengenai Gesture
Studi tentang gesture sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh berbagai filsuf. Marcus Fabius adalah seorang Retorika Romawi yang belajar tentang bagaimana gestur bisa digunakan dalam wacana retorika.
Pada tahun 1644, studi yang dilakukan dokter Inggris bernama John Bulwer mengeksplor komunikasi manusia yang berkaitan dengan gerakan tubuh. Bulwer sudah menganalisis banyak sekali gerakan dan memberikan panduannya yang ditulis ke dalam bukunya.
Sampai saat ini, gesture sering diambil oleh para peneliti bidang studi tari atau pertunjukan dengan cara menekankan pada budaya dan kontekstual. Carrie Noland mengartikan gesture adalah sebuah teknik tubuh yang harus dipelajari.
Dia juga menekankan bahwa gesture diwujudkan dalam bentuk komunikasi budaya. Carrie juga menjelaskan bagaimana gesture bisa menciptakan makna dan asosiasi budaya yang baru.
Gesture juga diambil dalam teori queer sebagai cara mereka untuk berpikir tentang bagaimana gerakan tubuh bisa memperoleh makna sosial. Jose Munoz menggunakan gesture ini untuk menandai semacam penolakan dan kepastian.
Jose Munoz mengacu pada penari waria untuk mengartikulasikan minatnya. Gesture juga digunakan pada politik sosial yang parsial dan bisa dibaca dalam sebuah lingkup makna yang didefinisikan secara budaya dan sosial.
Isyarat dari nonverbal lainnya juga bisa berupa suara. Misalnya, ketika seseorang sedang marah, orang cenderung untuk menaikkan atau meninggikan suaranya. Parameter vokal ini juga tidak hanya menunjukan derajat intensitas emosi.
Isyarat nonverbal berupa suara ini juga memiliki hubungan dengan status sosial sang penutur. Misalnya, jika seseorang memiliki frekuensi yang lebih rendah di antara dua orang atau pasangan berarti menunjukan hubungan status sosialnya.
Pewawancara yang baik biasanya akan menyesuaikan suara dengan status sosial yang diwawancarai. Jika orang yang diwawancarai memiliki status sosial yang tinggi, pewawancara akan menyesuaikan suaranya, begitu juga dengan status sosial yang rendah.
Terkait dengan gender, laki-laki dan perempuan memiliki kesamaan dalam mengartikan emosi, baik emosi laki-laki dan perempuan. Namun, untuk gerakan tubuh, laki-laki memiliki kesan yang berbeda dibanding perempuan.
Laki-laki diteliti lebih mampu dalam mengartikan gerakan terhadap laki-laki dengan sangat akurat. Hampir beberapa penelitian menunjukan hasil yang sama tentang gender dan gesture ini.
Untuk perempuan profesional dinilai lebih mampu untuk melihat ekspresi seseorang dibandingkan laki-laki profesional. Laki-laki melakukan banyak gerakan tubuh sehingga karena itu mereka lebih mampu mengartikan gerakan-gerakan tubuh dibandingkan perempuan.
Tentu saja, tenaga profesional lebih mampu dalam mengartikan emosi ataupun gerakan tubuh yang samar dibandingkan orang nonprofesional. Gesture yang kurang jelas ini bisa ditangkap dan diartikan dengan baik oleh para tenaga profesional.
Orang-orang yang nonprofesional cenderung lebih banyak diam dan kurang menunjukan gesture tertentu sehingga mereka juga kurang mengenal gesture yang samar. Mereka biasanya hanya mengerjakan tugas atau pekerjaan tanpa harus memberikan kesan kepada orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa hanya sedikit perubahan atau perbedaan antara gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang menunjukan emosi. Hal ini bisa jadi disebabkan karena kata-kata sifat yang tidak jauh berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam mengartikan komunikasi nonverbal atau gesture, harus disertai dengan melihat ekspresi wajah dan seluruh gerakan tubuh orang tersebut.
Macam-Macam Body Gesture dan Maknanya
Ada banyak sekali gesture yang digunakan oleh manusia dalam berkomunikasi. Berikut ini akan dibahas berbagai macam gesture dan maknanya secara umum.
1. Telapak Tangan Terbuka
Gerakan telapak tangan terbuka sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan ini menghadapkan telapak tangan ke atas, biasanya digunakan untuk ‘meminta’ sesuatu. Sedangkan telapak tangan terbuka menghadap ke bawah bisa berarti ‘tahan’ atau ‘menekan’.
Gerakan telapak tangan terbuka ini diartikan sebagai kebenaran, keterbukaan, kesetiaan dan kepatuhan. Biasanya jika seseorang ingin memperlihatkan kepada orang lain bahwa dia sedang bersikap terbuka dan jujur, ia akan mengeluarkan telapak tangannya kepada orang lain dengan posisi tangan yang terbuka.
Hal ini mengekspresikan bahwa ia sedang bicara jujur atau bersikap terbuka. Namun sebaliknya, jika seseorang berbicara sambil menyembunyikan tangannya, tidak ada telapak tangan yang terbuka, bisa jadi ia menutup dirinya atau bahkan berbohong.
Bagi Grameds yang tertarik dengan bagaimana cara membaca gesture dan mikroekspresi seseorang dengan cepat, buku Membaca Gesture dan Mikroekspresi karya Tri Astuti dibawah ini dapat dijadikan referensi.
2. Menggosok Telapak Tangan
Menggosok kedua telapak tangan menunjukan bahwa adanya pengharapan positif dari seseorang yang melakukannya. Menggosok kedua telapak tangan dengan gerakan cepat juga bisa menunjukan bahwa ia mengharapkan keuntungan yang didapat dari orang lain.
Sebaliknya, menggosok telapak tangan dengan perlahan menunjukan bahwa ia sedang merencanakan sesuatu yang biasanya penuh dengan kelicikan atau tipu daya.
Selain itu, menggosokan kedua telapak tangan juga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sedang kedinginan dan butuh sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhnya.
Dengan memperhatikan hal-hal kecil yang dilakukan seseorang ketika sedang berbicara, kita menjadi dapat mengetahui dan menyadari apakah orang tersebut jujur atau tidak. Grameds juga dapat mempelajari lebih dalam mengenai hal ini melalui buku Mendeteksi Kebohongan dengan Gesture dan Mikroekspresi.
3. Telapak Tangan yang Saling Menggenggam
Telapak tangan yang saling menggenggam biasanya digunakan untuk menunjukan rasa frustasi, bingung, atau bisa juga menyembunyikan hal yang negatif.
Gerakan ini memiliki tiga posisi, tangan saling menggenggam dalam posisi terangkat ke atas, posisi tangan di atas meja, dan posisi menggenggam tangan yang ditaruh di bawah ketika sedang berdiri.
Seperti misalnya, orang yang menggenggam tangannya dan meletakkannya di depan wajah, bisa jadi orang tersebut sedang berpikir atau merencanakan sesuatu, berbeda artinya dengan orang yang meletakkan kedua tangannya di bawah.
4. Mengepalkan Telapak Tangan
Mengepalkan kedua telapak tangan bisa berarti mengumpulkan atau memperkuat konsentrasi. Selain itu mengepalkan telapak tangan juga bisa berarti sedang menahan, memegang atau menekan sesuatu.
Kamu pasti lebih sering melihat, orang yang mengepalkan telapak tangannya menunjukan bahwa ia sedang menahan emosi, ia menahan emosinya supaya tidak melakukan hal buruk terhadap orang lain.
5. Mempertemukan Ujung-Ujung Jari
Mempertemukan ujung-ujung jari dan saling ditekan, disertai gerakan tubuh yang sedikit mungkin menunjukan bahwa sang pembicara memiliki kepercayaan diri.
Mempertemukan ujung-ujung jari ini juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berbicara atau mengungkapkan idenya. Selain orang yang berbicara, orang yang mempertemukan ujung-ujung jarinya juga bisa diartikan sedang mendengarkan atau menyimak pembicara.
Bahasa tubuh ini sendiri juga dapat dilihat melalui gerak gerik tubuh seseorang, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Untuk mempelajari mengenai hal ini, buku I Know Your Gesture bisa kamu dapatkan di bawah ini!
6. Menarik Kerah Baju
Gerakan menarik kerah baju seseorang menunjukan bahwa orang tersebut sedang marah atau frustasi terhadap apa yang sudah dilakukan oleh lawan bicaranya.
Memegang tangan, lengan atau pergelangan tangan orang lain
Seseorang yang sedang berbicara di depan umum sering melakukan gesture yang satu ini.
Memegang tangan yang satunya dan ditaruh di belakang badan berarti menunjukan bahwa dia orang yang percaya diri dan sedang menunjukan superioritasnya. Orang yang melakukan gerakan ini akan menunjukan bagian depan badannya tanpa ada rasa takut.
Selain itu, gerakan memegang tangan di belakang juga bisa membuat seseorang rileks dan mencairkan suasana yang tegang. Namun, jika seseorang memegang tangan yang satunya dan di taruh di belakang badan juga bisa menunjukan rasa frustasi yang sedang dikendalikan oleh orang tersebut.
7. Gerakan Tangan Menutup Mulut
Gerakan tangan menutup mulutnya sendiri berarti secara tidak langsung menandakan bahwa orang tersebut tidak ingin melanjutkan kata-kata yang dikeluarkan atau sedang menutupi sesuatu.
Selain itu bisa juga diartikan bahwa orang tersebut baru sadar dan menyesal telah mengatakan sesuatu. gerakan tangan menutup mulut ini juga biasanya disamakan dengan gerakan berpura-pura batuk.
Namun, jika hal ini dilakukan ketika seseorang mendengar orang lain bicara bisa juga menunjukan bahwa ia mengetahui adanya kebohongan yang disampaikan oleh lawan bicaranya atau ia mendengar sesuatu yang seharusnya tidak perlu disampaikan kepadanya.
8. Memasukan Jari ke dalam Mulut Sendiri
Memasukan satu jari ke dalam mulut sendiri berarti menunjukan bahwa orang tersebut sedang gugup atau dalam keadaan tertekan. Jika seseorang melakukan gesture ini berarti orang tersebut sedang membutuhkan rasa aman dan ketenangan. Pelajari gesture lainnya melalui buku Gestur: Mengungkap Makan Di Balik Bahasa Tubuh Orang Lain.
9. Menyentuh Hidung
Gerakan menyentuh hidung sebetulnya memiliki arti yang sama dengan gerakan menutup mulut. Namun, gerakan menyentuh hidung ini dilakukan untuk memperhalus atau menyamarkan gerakan menutup mulut.
Biasanya seseorang akan menyentuh bagian bawah hidungnya dengan cepat dan halus. Bisa juga ditunjukkan dengan menggosok beberapa kali bagian bawah hidung dengan cepat dan halus.
Gerakan ini digunakan untuk menutupi kebohongan yang dituturkan oleh si pembicara. Selain itu bisa juga diartikan bahwa seseorang sedang meragukan kata-kata yang ia dengar dari lawan bicaranya.
10. Menggosok, Menutup Telinga, Meletakan Tangan di Telinga
Gerakan menutup telinga ini biasa dilakukan oleh anak-anak yang menunjukan kenaifan mereka.
Mereka tidak ingin mendengar sesuatu yang terdengar, misalnya ketika seseorang sedang berteriak, bertengkar, dan lain-lain. Namun, hal ini juga umum digunakan orang dewasa yang tidak ingin mendengar ucapan orang lain.
Gerakan ini bisa juga dilakukan dengan menarik daun telinga untuk menutupi lubang telinganya sehingga ia tidak bisa mendengar suara di luar. Ini menunjukan bahwa ia sudah muak dan tidak mau mendengar lawan bicaranya untuk mengatakan hal-hal yang tidak mau ia dengar.
11. Menopang Kepala dengan Tangan
Jika seseorang menopang kepalanya dengan satu tangan, dengan posisi kepala sampai menyamping, menunjukan bahwa orang tersebut sedang bosan, lelah dan tidak tahu ingin melakukan hal apa. Gerakan ini juga bisa diartikan bahwa seseorang sedang berpikir.
12. Menopang Pipi dengan Jari Telunjuk Terangkat
Menopang pipi dengan tangan yang mengepal dan jari telunjuk yang terangkat ke atas berarti menunjukkan bahwa orang tersebut sedang tertarik pada sesuatu.
13. Mengusap-Usap Dagu dengan Tangan
Seseorang yang sedang mengusap-usap dagunya dengan satu tangan menunjukan bahwa orang tersebut sedang berusaha membuat keputusan.
Perilaku sedang berusaha membuat keputusan ini juga bisa dilakukan dengan gerakan lain. Misalnya, seseorang yang berkacamata akan melepaskan kacamatanya, atau bisa juga ditunjukan dengan gerakan yang lain.
14. Menggaruk dan Menggosok Area Leher
Menggaruk leher dengan salah satu jari tangan, atau menggaruk di area bawah telinga biasanya menunjukan bahwa seseorang tersebut sedang dilanda keraguan dan ketidakpastian.
Biasanya orang ini juga tidak setuju dengan perkataan atau rencana yang dituturkan oleh lawan bicaranya. Gerakan menggosok-gosok bagian belakang leher juga bisa menunjukan bahwa seseorang tersebut ragu atau sedang berbohong.
Orang yang baru pertama kali bertemu dengan seseorang, dan menggosok-gosok bagian belakang leher juga bisa diartikan bahwa ia sedang kikuk dan malu.
15. Menampar Kening atau Belakang Lehernya
Menampar keningnya sendiri, atau menepuk belakang lehernya biasanya dilakukan oleh orang yang diingatkan bahwa ia lupa mengerjakan sesuatu.
Misalnya, temanmu mengingatkan adanya ujian hari ini, dan kamu lupa akan hal tersebut. Biasanya kamu menepuk kening untuk menekankan bahwa kamu tidak ingat sama sekali dengan hal itu. Menampar kening sendiri atau leher bisa menunjukan bahwa kamu menyalahkan diri sendiri.
Masih banyak lagi gesture yang yang mengisyaratkan ekspresi seseorang. Jika Grameds ingin mendalami gesture dan mikroekspresi, kamu harus memiliki buku di bawah ini:
Buku yang ditulis oleh Tri Astuti ini membuat pembacanya untuk bisa mendeteksi kebohongan dari gesture dan mikro ekspresi yang dilakukan oleh seseorang.
Buku terbitan Psikologi Corner ini berisi tentang bagaimana mengenali watak dan kepribadian orang lain, bagaimana cara orang mewawancarai dan mendeteksi kebohongan, memahami gerakan tubuh orang yang berbohong, memahami kebohongan secara nonverbal dan masih banyak lagi.
Bahasa tubuh atau gesture tentunya dilakukan oleh setiap orang dan dilakukan tanpa mengenal waktu.
Buku yang ditulis oleh Henry Hartley ini lebih menekankan bagaimana caranya membaca gesture seseorang sehingga bisa memenangkan sebuah negosiasi bisnis yang sedang dilakukan.
Buku ini berisi tentang informasi kepribadian seseorang yang bisa dilihat mulai dari gaya bicaranya, raut mukanya, sampai gerakan-gerakan tubuh lainnya.
Penulis: Zarqa Khalifa
- Berpikir Konvergen.
- Cara Balas Dendam Terbaik.
- Circle Pertemanan
- Dark Psychology.
- Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk.
- Cara Mengendalikan Emosi Secara Psikologi dan Pandangan Agama
- Ciri Masa Pubertas
- Ekstrovert
- Introvert
- Kecemasan Berlebihan (Anxiety Disorder)
- Kebiasaan Orang Jawa
- Kebiasaan Orang Maluku
- Kebiasaan Orang Sunda
- Kecerdasan Emosional
- Kenapa Selalu Lapar Meski Sudah Makan
- Kisah Inspiratif Singkat.
- Macam-Macam Emosi
- Merasa Paling Tersakiti
- Mind Mapping
- Perbedaan Psikolog dan Psikiater
- Pengertian Toleransi Dalam Islam
- Toxic People
- Toxic Positivity
- Toxic Family
- Pengertian Elegi
- Bullying di Sekolah
- Tipe Kepribadian
- Filosofi Stoicism
- Pola Pikir
- Passion
- Perilaku Asertif Pada Remaja
- Parenting Anak
- Urutan Zodiak
- Zodiak Cancer
- Urutan Shio
- Long Distance Relationship
- Pola Hidup Bersih dan Sehat
- Cara memanfaatkan waktu liburan sekolah
- Hidup Sederhana
- Social Anxiety Disorder
- Fobia Sosial
- Panic Attack
- Gesture
- Dampak Pergaulan Bebas
- Love Language
- Penyebab Orang Merasa Iri
- Tipe Kepribadian Manusia
- Sifat Manusia
- Social Sinking
- Fakta Psikologi Tentang Cinta
- Sandwhich Generation
- Exulansis
- Terapi Kognitif
- Verbal Abuse
- Silent Treatment
- 6 Tipe Kepribadian
- Perbedaan Psikiater dan Psikolog
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien