in

Apa Itu People Power? Ini Sejarah, Fakta, & Dampak People Power

People power adalah istilah bagi suatu gerakan aksi demonstrasi massa yang ingin menggulingkan kekuasaan presiden secara paksa

Apakah Grameds masih asing dengan istilah apa itu people power? Sebenarnya istilah People Power sempat populer di Indonesia saat Pemilihan Umum 2019 yang dianggap curang. Saat itu pasangan Calon Presiden Prabowo-Sandiaga menyerukan People People Power alih-alih berencana untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena kekalahan mereka.

Lalu sebenarnya apa itu people power? Mengapa istilah tersebut seolah-olah besar dan serius. Rupanya istilah people power memiliki sejarah yang besar bagi demokrasi dunia. Grameds tidak perlu khawatir karena artikel ini akan merangkum penjelasan tentang people power, mulai dari pengertian, sejarah, fakta, sampai dampaknya.

Pengertian People Power

Holiday Sale

Ilustrasi demonstran sedang melakukan aksi massal
Ilustrasi demonstran sedang melakukan aksi massal

Mungkin Grameds masih bertanya-tanya apa itu people power? People power adalah istilah bagi suatu gerakan aksi demonstrasi massa yang ingin menggulingkan kekuasaan presiden secara paksa. Upaya gerakan ini dilakukan dengan cara aksi demonstrasi masa yang melibatkan banyak rakyat turun ke jalan. Tujuan aksi ini adalah memaksa presiden melepaskan jabatannya yang dianggap telah melanggar konstitusi negara atau penyimpangan yang berbahaya bagi negara.

Istilah people power dapat disama artikan dengan kekuatan rakyat. Hal ini karena rakyat berupaya mengumpulkan kekuatan untuk melawan dan melakukan protes terhadap kesewenangan yang dilakukan penguasa. Lazimnya pengertian people power merujuk pada gekan masa yang non-kekerasan untuk menggulingkan pemerintahan yang diktator dan otoriter.

Sebenarnya people power seharusnya memiliki landasan hukum yang kuat. Namun di beberapa negara aksi gerakan rakyat belum diatur jelas dalam hukum. Salah satunya di Indonesia belum ada landasan hukum yang jelas tentang people power. Namun jika people power mengacu pada demonstrasi, maka telah diatur dalam Peraturan KAPOLRI No.09 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

Berbeda halnya jika people power di artikan sebagai makar, upaya ini justru akan mengacu pada Undang-undang Hukum Pidana Pasal 104, 106, dan 107 pada putusan MK No.7/PUU-XV/2017 tentang Perbuatan Makar. Atas asumsi tersebut, menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) people power menjadi haram hukumnya jika dilakukan secara paksa untuk mengubah sesuatu yang sudah menjadi kesepakatan nasional dan sah dimata UUD 1945.

Fatwa MUI tersebut tidak bisa menjadi landasan hukum yang kuat untuk mengarahkan masa yang bergerak menjatuhkan kekuasaan pemimpin negara. Sebenarnya people power bukanlah hal yang baru, namun hukum Indonesia masih gamang mengaturnya secara sah. Itulah sebabnya beberapa aksi demonstrasi di Indonesia masih banyak menimbulkan masalah, misalnya berkaitan dengan HAM.

Pelanggaran HAM dalam Hukum Keadaan Darurat di Indonesia
Pelanggaran HAM dalam Hukum Keadaan Darurat di Indonesia

tombol beli buku

Hingga saat ini banyak peristiwa yang mengarahkan upaya people power di dunia maupun di Indonesia.  People power pertama kali populer sejak rakyat Filipina turun ke jalan melakukan protes besar-besaran dan berhasil meruntuhkan kekuasaan Presiden Ferdinand Marcos pada tahun 1986.

Di Indonesia sendiri, istilah people power  mulai populer sejak demonstrasi besar-besaran yang dilakukan rakyat Indonesia yang berhasil memaksa MPRS memberhentikan Presiden Soekarno pada tahun 1966. Selanjutnya rakyat melakukan demonstrasi lebih besar lagi ketikan berhasil melengserkan kekuasaan Presiden Soeharto pada tahun 1998.

People power memiliki sejarah panjang dalam dunia sejarah demokrasi suatu negara. Teman-teman Grameds tentu harus mengetahui sejarah people power karena banyak ilmu dan pengetahuan terutama keadilan dan hak berpendapat. Dalam sebuah rezim kekuasaan, kita harus menjadi rakyat yang cerdas untuk selalu skeptis terhadap pemerintahan.

Kunci keberhasilan dari upaya people power adalah rakyat yang kompak dan bersatu. Agar lebih yakin lagi, Grameds bisa simak sejarah people power berikut ini.

Pemilu 1987-Memburu Suara Massa
Pemilu 1987-Memburu Suara Massa

tombol beli buku

Sejarah Adanya People Power 

Berdasarkan catatan sejarah, selain di Filipina people power juga pernah terjadi di negara Jerman, Georgia, Cekoslovakia, dan beberapa negara timur tengah, termasuk Indonesia. People power sebenarnya sudah terjadi sejak zaman Yunani Kuno dengan berunjuk rasa di depan senat pada waktu itu. Aksi rakyat ini biasanya mereka lakukan jika ada kebijakan senat yang dianggap tidak sesuai dan menyimpang.

Sejarah people power kemudian tidak pernah lepas dari revolusi sosial damai yang terjadi di Filipina tahun  1986 untuk menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos yang berkuasa 20 tahun lamanya.

Peristiwa people power itu dimulai dari protes anti kekerasan untuk menggulingkan Marcos yang dilakukan oleh Corazon Aquino, istri dari pemimpin oposisi saat itu, yakni Benigno Aquino Jr.   Saat itu Aquino mulai melancarkan kampanye protes sebagai konsekuensi dari deklarasi kemenangan Marcos pada pemilihan Presiden Filipina tahun 1986.

Sejak saat kejadian itu, people power dikenang sebagai perlawanan damai dengan demonstrasi jalanan yang dilakukan rakyat Filipina di Epifanio de los Santos Avenue (Edsa). Peristiwa people power ini juga dianggap melahirkan kembali demokrasi di Filipina. Melalui momen ini pula, banyak orang menganggap people power yang sukses di negara lain (termasuk di Indonesia) mengacu pada revolusi people power di Filipina.

Hal yang menyebabkan kemarahan rakyat Filipina sampai mengadakan demonstrasi besar-besaran adalah masa kepemimpinan Marcos yang diktator dan otoriter. Marcos telah menjabat dua periode sebagai presiden dalam keadaan darurat tahun 1972 di Filipina sebagai respon terhadap gangguan keamanan yang dipicu oleh kelompok Komunis dan pemberontak muslim. Sebelumnya Marcos sudah menjabat menjadi Presiden Filipina sejak tahun 1965, kemudian menjabat lagi di tahun 1969, dan terus memerintah sampai dekrit periode 1973-1986.

Dari pemerintahannya itu, Marcos dianggap melakukan suap dan korupsi serta kontroversi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Atas pelanggaran itulah rezim Marcos ditentang oleh Senator Benigno “Ninoy” Aquino Jr (Pemimpin golongan oposisi Marcos), yang dibunuh pada tahun 1983. Marcos telah membentuk komite untuk menyelidiki kasus tersebut, tetapi justru menghasilkan laporan akhir berisi tuduhan partisipasi militer dalam kasus pembunuhan tersebut.

Atas tekanan kondisi politik yang kacau ini memaksa Marcos membuat pemilihan presiden kilat pada tanggal 7 Februari 1986. Dari sinilah Corazon “Cory” Aquino, janda dari “Ninoy” memberanikan diri untuk mencalonkan diri melawan Marcos meskipun kurang pengalaman politik. Secara resmi Komisi pemilihan Umum Filipina (COMELEC) menyatakan bahwa Marcos Lah pemenangnya. Namun Gerakan Nasional untuk Pemilihan bebas (NAMFREL) sebuah organisasi independen menyatakan bahwa Aquino lah pemenangnya.

Dari sinilah kepercayaan masyarakat mengarah ke Aquino yang dianggap pemenang. Akhirnya jutaan rakyat Filipina turun ke jalan mendukung tentara pemberontak untuk menggelar demonstrasi damai yang saat ini disebut dengan people power. Pada tanggal 25 Februari 1986 Aquino bersumpah sah menjadi presiden, begitu pula dengan Marcos, namun di dua tempat yang berbeda.

Sejak saat itu Aquino lah yang diakui oleh rakyat Filipina sebagai seorang presiden. Sedangkan Marcos mengasingkan diri ke Hawaii atas bantuan Amerika serikat bersama para sekutunya. Akhirnya Aquino menjadi penguasa di Filipina di bawah pemerintahan demokratis yang ia bangun kembali.

Fakta People Power di Filipina 1986

Atas sejarahnya yang panjang, people power di Filipina mencuri perhatian dunia. Berikut ini fakta-fakta people power di Filipina yang perlu Grameds ketahui dan sayang jika dilewatkan:

  1. People Power yang terjadi di Filipina pada 1986 menyatakan bahwa rezim Ferdinand Marcos memimpin secara diktator dan kerap melakukan tindakan represif terhadap aktivis dan oposisi.
  2. Dibawah kepemimpinan Marcos, Filipina memiliki utang sebesar 25.000.000.000 dollar AS tahun 1983.
  3. Mantan Senator Benigno Aquino Jr (Pemimpin golongan oposisi Filipina) dibunuh pada 21 Agustus 1983.
  4. Ferdinand Marcos dianggap melakukan kecurangan pada pemilu 1986 yang memenangkannya kembali menjadi presiden pada tahun 1986.
  5. Menurut Susan F. Quimpo untuk menggulingkan Marcos tidak hanya dengan peristiwa people power dalam 3 hari saja, namun butuh puluhan tahun lamanya.
  6. Kekuasaan diktator Marcos didukung oleh Amerika Serikat yang sangat kuat dan didukung oleh militer, anggota kongres, senat, dan kroninya. Jadi pada saat itu negara Filipina benar-benar dalam kekacauan murni yang menyamar sebagai kedamaian.
  7. Susan Quimpo mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul Subversive Lives bahwa kekalahan militer adalah termasuk 75.730 korban HAM. Angka ini kemudian dipecah lagi menjadi 70.000 tahanan politik, 34.000 korban penyiksaan, 389 desaparecidos, dan 3.240 adalah korban yang selamat (atau eksekusi ringan).

Angka-angka ini baru diperoleh dari tahun 1972 sampai 1981 setelah ada laporan tentang penyiksaan dan penahanan ilegal. Namun pelanggaran HAM sebelum tahun 1972 masih banyak pelanggaran HAM yang tidak tertangani.

  1. Catatan pembunuhan para pekerja Ham, seperti pendeta, pemerhati lingkungan, dan jurnalis adalah kebenaran yang tidak terbantahkan di rezim Marcos.
  2. People power di Filipina adalah pemberontakan yang spontan dan sangat berbeda dari sebuah revolusi yang direncanakan secara sistematis dengan ideologi yang sesuai.
  3. Rakyat Filipina dari kelas menengah dimotivasi oleh aktivis sosial dan pembela HAM, Gereja Katolik dan Protestan yang didanai oleh dinasti politik di pengasingan.
  4. Selama revolusi EDSA, orang Filipina menyerahkan hidup mereka untuk mengakhiri dua dekade lebih kediktatoran. Di mana kebebasan berekspresi dan pers dikendalikan, dan sistem peradilan hampir tidak diizinkan untuk berfungsi.
  5. Corazon Aquino adalah wanita Asia pertama yang tampil menjadi presiden di Dunia. Pada tahun 1986 itu pula ia dinobatkan sebagai Woman of the Year oleh Majalah Time.
  6. Pada tahun 2003, Siaran Radio Revolusi Kekuatan Rakyat Filipina tercatat dalam daftar memori dunia UNESCO yang terdaftar sebagai warisan dokumenter resmi dari badan pendidikan dan ilmiah Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB).
Tan Malaka: Aksi Massa Edisi 2018
Tan Malaka: Aksi Massa Edisi 2018

tombol beli buku

Dampak Adanya People Power di Filipina

Ilustrasi dampak dari people power
Ilustrasi dampak dari people power

Dari uraian di atas, tampak bahwa people power bukanlah hal yang sepele dan sederhana. Banyak pihak dan sesuatu hal yang terlibat di dalamnya. Bahkan momen people power  bukan sesuatu yang mudah dilakukan secara bersih tanpa tendensi tertentu.

People power secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan dampak di berbagai bidang, misalnya ekonomi, politik, hingga tatan sosial di sebuah negara. Berdasarkan sejarah, berikut ini beberapa dampak yang muncul setelah adanya people power di Filipina, bahkan berpengaruh pula bagi negara-negara lain.

1. Revolusi di EDSA yang terjadi 35 tahun yang lalu memberikan dampak positif di panggung dunia atas kebebasan manusia. People power di Filipina menunjukan bahwa transisi demokrasi juga merupakan transisi menuju kehormatan yang lebih besar terhadap Hak Asasi Manusia (HAM).

2. People power di Filipina berdampak pada gerakan demokrasi di beberapa negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan beberapa negara di Asia yang menerapkan asas demokrasi, termasuk Indonesia. Dari sinilah banyak orang mengklaim gerakan demonstrasi yang mereka lakukan mengacu pada people power di Filipina.

3. Adanya pemulihan kebebasan pers sejak people power berhasil di Filipina.

4. Penghapusan Undang-undang yang dianggap represif pada rezim sebelumnya.

5. Terjadinya adopsi Konstitusi 1987

6. Adanya subordinasi militer ke pemerintahan sipil, meskipun ada beberapa upaya kudeta yang dilakukan selama pemerintahan Corazon Aquino.

7. Setelah people power berhasil pada 1986, revolusi ini menyediakan pemulihan lembaga-lembaga demokrasi setelah 13 tahun diperintah oleh kekuasaan yang totaliter. Lembaga-lembaga ini kemudian digunakan untuk menentang keluarga politik yang mengakar untuk memperkuat demokrasi Filipina.

8. Pertumbuhan ekonomi mulai meningkat sejak people power EDSA pada tahun 1986. Meskipun tetap jatuh beberapa kali sejak krisis keuangan lain, namun kegagalan yang terjadi setelah revolusi tidak pernah melebihi angka jatuh yang tercatat selama darurat militer.

9. Standar hidup rata-rata orang Filipina juga jauh lebih baik daripada sebelum hukum perang. Hal ini diukur oleh dengan PDB per kapita negara tau output ekonomi negara per orangnya.

10. Gerakan massa yang dikenal sebagai “Revolusi Kekuatan Rakyat” tidak hanya penting bagi transisi demokrasi di Filipina. Melainkan juga menjadi inspirasi bagi gerakan massa berikutnya yang mengarah pada transisi demokrasi lebih lanjut di seluruh dunia ketiga dan bekas blok Komunis di Timur Eropa dan Uni soviet.

11. “Kekuatan Rakyat” adalah hadiah dari Filipina kepada dunia. People power di Filipina membuka jalan bagi pembongkaran Tembok Berlin  secara damai dan kembalinya demokrasi di Korea Selatan dan Rumania.

  • Tembok Berlin membagi Jerman dari tahun 1961 hingga 1989. Akhirnya Jerman kembali bersatu saat merayakan ulang tahunnya yang ke 25 bersamaan dengan runtuhnya Tembok Berlin. Dari peristiwa ini Pemerintah Jerman memberikan Filipina bagian dari tembok karena perannya.
  • Berdasarkan catatan, demonstrasi besar-besaran menentang Chun Doo-hwa, penguasa di Korea Selatan dilakukan setahun setelah EDSA. Aksi ini akhirnya mengarah pada reformasi demokrasi, diantaranya adalah pemilihan presiden secara langsung.
  • Penggulingan rezim komunis di Rumania juga bagian lain dunia yang terjadi beberapa tahun setelah EDSA.

Nah, itulah penjelasan tentang apa itu people power, mulai dari pengertian, sejarah, fakta, sampai dampak-dampaknya. Gerakan people power akan terwujud jika mendapatkan banyak dukungan oleh masyarakat luas. Syarat pertama harus ada musuh bersama (common enemy), kedua ada friksi di tubuh militer. Jadi memang harus benar-benar ada desakan yang besar untuk meruntuhkan satu kekuasaan yang menyimpang.

Dari sejarah panjang people power, Apakah Grameds sudah memahaminya? Belajar sejarah tentu bukan perihal gampang. Ada beberapa hal yang perlu Grameds perhatikan agar tidak tersesat pada satu perspektif saja. Grameds bisa mengunjungi www.gramedia.com untuk melikat buku referensi tentang people power dan sejarah demonstrasi.

Sejarah Indonesia juga tidak lepas dari berbagai gerakan demonstrasi. Gramedia memiliki banyak koleksi buku tentang sejarah politik Indonesia. Berikut ini rekomendasi buku untuk Grameds yang ingin memahami kontek people power yang sempat terjadi di Indonesia. Selamat belajar. #SahabatTanpaBatas

Soeharto-Di Ujung Kekuasaan
Soeharto-Di Ujung Kekuasaan

tombol beli buku

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Tasya Talitha