in

Pengertian Konsep Diri, Komponen & Karakteristik Self Concept

Pengertian Konsep Diri, Karakteristik Self Concept – Setiap individu pastinya menginginkan kesuksesan, baik sukses dalam hal karier, belajar, pertemanan, berkeluarga, dan sebagainya. Akan tetapi, tahukah kalian apa langkah awal kesuksesan itu?

Langkah awal dari kesuksesan itu adalah harus memahami diri dan kualitas diri. Memahami diri dan kualitas diri merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan mutu kehidupan.

Agar kita dapat memahami diri dan juga kualitas diri, perlu adanya pembentukan konsep diri atau yang dikenal dengan istilah self concept.

Apa itu self concept? Sejauh mana kita harus memahami konsep diri kita (self concept)?

Artikel ini akan membahas seputar self concept dan pentingnya self concept untuk diri kita. Mari simak penjelasan artikel hingga akhir.

Apa itu Konsep Diri / Self Concept?

Holiday Sale

Self concept atau konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu dalam memandang dirinya sendiri. Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik maupun psikis, seperti mengenal karakteristik individu itu sendiri, tingkah laku atau perbuatannya, kemampuan dirinya, dan sebagainya. Tak hanya mencakup kekuatan diri individu itu saja, melainkan kelemahan dan kegagalan yang ada pada dirinya.

Sebagai contoh, apabila individu menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, akan terbentuk self concept yang baik atau positif pada dirinya. Namun, sebaliknya, apabila individu itu menganggap bahwa dirinya tidak mampu atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self concept yang negatif pada dirinya.

Oleh sebab itu, sebagai individu sangat penting untuk engenali dirinya sebaik mungkin untuk mengembangkan dirinya menggapai cita-cita dan tujuan hidup di masa depan yang dibahas pada buju Landasan Pendidikan dibawah ini.

tombol beli buku

Pengertian Konsep Diri /Self Concept dari Para Ahli

Untuk memahami pengertian self concept secara mendalam, berikut akan diberikan pengertian dari beberapa ahli di bawah ini.

1. Robert Bruce Burns

Robert Bruce Burns berpendapat bahwa self concept adalah relasi antara sikap dan keyakinan mengenai diri individu itu sendiri.

2. Budi Anna Keliat

Budi Anna Keliat mengatakan bahwa self concept atau konsep diri adalah cara pandang individu dalam memandang dirinya, baik secara utuh, fisikal, intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial.

3. Patricia Potter Anne Perry

Potter and Perry memandang bahwa self concept atau konsep diri adalah gambaran subjektif dari diri individu dan perpaduan yang kompleks, mulai dari perasaan, persepsi sadar dan bawah sadar, hingga sikap. Self concept atau konsep diri memberi individu kerangka rujukan yang memengaruhi self management akan situasi dan hubungan individu dengan orang lain.

4. Cawagas

Cawagas memberikan pendapat bahwa self concept adalah suatu cara pandangan secara menyeluruh seorang individu terhadap dimensi fisik dirinya sendiri, karakteristik yang dipunyai, aspek motivasi atau dorongan, kelemahan, kepandaiannya, dan celah kegagalan dirinya.

5. Clara R. Pudjijogyanti (1995)

Menurut Pudjijogyanti, dirinya menganggap bahwa self concept adalah salah satu faktor penentu tingkah laku individu, seperti apakah akan baik atau buruk. Perilaku negatif seorang individu merupakan hasil dari adanya gangguan dalam upaya pencapaian harga diri (self esteem).

6. Gail Wiscarz Stuart dan Sandra J. Sundeen

Stuart dan Sundeen mengungkapkan bahwa self concept atau konsep diri adalah segala pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang diketahui individu terhadap dirinya sendiri dan memengaruhi hubungan dirinya dengan individu lain.

7. Rochmad Natawidjaya

Rochman Natawidjaya mengemukakan pengertian dari self concept atau konsep diri adalah tanggapan individu terhadap dirinya sendiri, kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiatnya, harga diri, dan hubungan individu tersebut dengan orang lain.

8. Willian D. Brooks

William D. Brooks mengatakan bahwa self concept atau konsep diri adalah perspektif terkait totalitas psikis, fisik, dan sosial terhadap diri sendiri yang terbentuk dari berbagai pengalaman serta interaksi atau komunikasi individu dengan individu lain.

9. Carl Rogers

Menurut Carl Rogers, ia mengungkapkan bahwa self concept atau konsep diri itu berapa pada strata kesadaran individu. Jadi, self concept adalah suatu konfigurasi atau penggabungan dari berbagai tanggapan yang saling terkait dengan diri sendiri, masuk hingga ke dalam kesadaran individu.

10.  James F. Calhoun

James F. Calhoun mengartikan self concept atau konsep diri sebagai gambaran batin seorang individu yang meliputi pengetahuan akan dirinya sendiri, pengharapan diri, dan penilaian akan dirinya sendiri.

Embrace Change For Succes: Meraih Sukses di Era Next Normal
Embrace Change For Succes: Meraih Sukses di Era Next Normal

tombol beli buku

Buku ini juga membahas mengenai perubahan sebagai langkah menuju kesuksesan, bagaimana dan kapan kita harus menyarankan atau memprakarsai perubahan, bagaimana menghadapi perubahan sebagai bagian dari sebuah tim, mengurangi stres ketika menghadapi perubahan, dan pembahasan lainnya.

Buku yang ditulis Dale Carnegie ini tentunya akan mengajak kalian dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ada sehingga dengan mudah untuk meraih kesuksesan.

Komponen Konsep Diri / Self Concept

Secara umum, self concept terdiri atas beberapa komponen. Berikut penjelasannya.

1. Citra Diri (Self Image)

Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah perilaku individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak disadari. Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu maupun sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya (fisik).

2. Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan cita-citanya. Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar dirinya.

Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini seperti harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.

3. Harga Diri (Self Esteem)

Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya.

Self esteem atau harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang individu terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya. Apabila semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di dirinya, akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut semakin mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang dikerjakan, akan semakin tinggi pula rasa harga dirinya.

4. Peran Diri

Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.

5. Identitas Diri

Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan dengan individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya.

Selain itu, terdapat pula pandangan terkait komponen self concept dari beberapa literatur, di antaranya.

  1. Komponen Kognitif, biasa disebut sebagai komponen citra diri atau self image adalah komponen yang memiliki keterkaitan langsung dengan pikiran dan cara menggunakannya. Self image atau citra diri ini meliputi beberapa aspek, seperti aspek percaya diri, daya tarik secara fisik, aspek rasa percaya diri, tujuan hidup, kedudukan dan peran sosial, serta aspek kesukaan dari penilaian individu lain terhadap dirinya.
  2. Komponen Afektif, lebih sering disebut sebagai harga diri atau self esteem. Komponen self concept ini adalah komponen kedua yang memiliki keterkaitan erat dengan perasaan. Self esteem atau harga diri memiliki beberapa aspek, meliputi aspek perasaan, penerimaan diri, penyesuaian dirinya, penghargaan, dan pujian.
Follow Your Heart And Reach Your Dream
Follow Your Heart And Reach Your Dream

tombol beli buku

Ada banyak cara untuk mengejar mimpi dan menjadikannya nyata. Harus dilalui dengan proses yang tidak mudah untuk mewujudkannya. Oleh sebab itu, janganlah bermimpi hanya karena emosi, terlebih sekadar ingin membuktikan diri.

Dengan buku ini, kalian akan diajak untuk mengikuti kata hati dan pikiran dalam bermimpi serta dalam proses mewujudkannya.

Karakteristik Konsep Diri / Self Concept

Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya sendiri, terdapat dua kemungkinan. Ada yang menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya negatif. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai self concept positif, akan tetapi tak menutup kemungkinan bahwa ada pula individu yang mempunyai self concept negatif.

Di bawah ini akan dijabarkan karakteristik self concept.

1. Self Concept Positif

Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki konsep positif pada dirinya yang memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak keadaan. Individu tersebut memandang di samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada hikmah yang bisa diambil dan bukanlah akhir dari segalanya.

Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini akan lebih optimis, percaya diri, dan selalu berpikir bahwa setiap masalah ada solusinya.

Selain itu, individu yang memiliki self concept positif ini, dapat menerima dirinya apa adanya, menerima segala risiko dan kelemahannya. Ia juga cenderung memiliki wawasan yang luas terhadap dirinya sendiri, memiliki keinginan dan perencanaan realis yang kemungkinan besar dapat dicapai olehnya. Ia memiliki sikap yang dapat memposisikan harga dirinya secara tepat.

Adapun karakteristik individu yang memiliki self concept yang positif, antara lain:

  • Mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mengatasi berbagai masalah. Dengan kata lain, dirinya percaya bahwa di setiap masalah pasti ada solusinya
  • Ia memiliki perasaan setara terhadap individu lain
  • Memiliki keinginan untuk introspeksi diri dan kemampuan dalam memperbaiki dirinya sendiri
  • Memiliki kesadaran bahwa individu lain juga mempunyai keinginan, perasaan, dan sikap yang belum tentu diterima oleh semua anggota masyarakat atau kelompok sosial tertentu
  • Dapat menerima pujian dari individu lain tanpa rasa malu. Dengan kata lain, ia tak akan hanyut ketika mendapatkan sanjungan dari individu lain
  • Tidak merasa terancam dan cemas apabila dirinya dikritik oleh individu lain
  • Akan secara lapang menerima informasi negatif terhadap dirinya

Untuk membentuk self concept positif memerlukan usaha lebih, dimana bukan hanya sekedar teori saja namun bagaimana kita bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari dan hal ini bisa Grameds pelajari pada buku Berpikir Positif.

tombol beli buku

2. Self Concept Negatif

Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu informasi akan dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh. Contohnya, ia hanya melihat kelemahan pada dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya.

Hal tersebut yang menjadikan dirinya memiliki keinginan, harapan dan perencanaan yang tidak realistis sehingga peluang untuk berhasilnya pun tipis. Ia memiliki sikap yang memposisikan dirinya secara kurang atau bisa dikatakan tidak tepat.

Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis dan merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih, dirinya merasa kalah sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dikatakan gagal, individu dengan self concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada, individu lain, bahkan dirinya sendiri.

Adapun beberapa karakteristik dari individu yang memiliki self concept yang negatif, di antaranya.

  • Merasa pesimis setiap kali menghadapi suatu kompetisi dengan individu lain
  • Memiliki sifat yang sensitif atau peka apabila mendapat kritikan dari individu lain
  • Memiliki sikap yang responsif apabila mendapat pujian dari individu lain
  • Cenderung memiliki sikap yang suka mengkritik, bahkan hingga ke persoalan kecil sekalipun
  • Memiliki perasaan bahwa dirinya tidak disenangi oleh individu lain
  • Tidak mampu untuk menghargai dan mengakui kelebihan dari individu lain

Untuk menghilangkan pemikiran konsep negatif ini, Grameds dapat membaca buku Magnet Berpikir Positif yang dapat membuka pemikiran bahwa tidak semua kegagalan adalah akhir dari segalanya.

Magnet Berpikir Positif
Magnet Berpikir Positif

tombol beli buku

Setiap individu selalu memiliki tujuan untuk mendapatkan kehidupan yang penuh keajaiban dan kebahagiaan. Dengan tujuan itu, seorang individu akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapainya. Namun, apabila dalam diri individu tersebut tidak terdapat pikiran positif maka tujuan tersebut akan sulit dicapai.

Buku ini berupaya memandu siapa saja agar memiliki magnet berpikir positif. Dengan memiliki magnet berpikir positif maka orang akan dimampukan dalam meraih keajaiban dan kebahagiaan hidup yang bertubi-tubi. Dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, buku ini akan mudah diaplikasikan oleh semua kalangan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Self Concept atau Konsep Diri

Akar permasalah yang terjadi pada diri manusia sebagian besar ada pada perspektif terhadap dirinya sendiri. Pemahaman ini akan muncul dari pikiran negatif terhadap dirinya sendiri, seperti merasa dirinya tak berguna, rendah diri atau inferior, tidak cantik atau ganteng, tidak menarik, tidak memiliki keterampilan, dan segala macam kritik terhadap dirinya sendiri yang malah menyebabkan suatu problem.

Berikut ini ada beberapa faktor yang memengaruhi self concept seorang individu, di antaranya.

1. Kegagalan

Sadar atau tak sadar, kegagalan yang terjadi pada diri individu secara terus menerus akan memberikan pertanyaan besar pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri sehingga berujung pada persepsi bahwa dirinya lemah dan tak dapat diandalkan.

2. Overthinking

Seorang individu yang terlalu sering overthinking sangatlah tidak baik. Hal itu karena dapat mengarahkan pikiran buruk terhadap penilaian dirinya sendiri sehingga terciptalah self concept yang negatif. Individu tersebut cenderung terus menerus memikirkan kegagalan yang dialaminya, tanpa ada keinginan untuk mencari solusinya. Sikap seperti ini harus segera dihentikan.

You Are Overthinking! Pada Dasarnya, Semua Akan Baik-Baik Saja
You Are Overthinking! Pada Dasarnya, Semua Akan Baik-Baik Saja

tombol beli buku

Dalam buku You are Overthinking! Ini, penulis ingin menyampaikan pesan tentang segala hal yang berhubungan dengan overthinking dari sudut pandang yang berbeda. Kalian akan diajak untuk menikmati sebuah karya melalui perumpamaan-perumpamaan yang membuat kalian hanyut ke dalamnya hingga terbawa emosinya.

Dibuat dengan penuh diksi, isi dan solusi. Kalian akan melihat fenomena-fenomena overthinking dari segala sisi sehingga dapat dijadikan sebagai alat untuk antisipasi.

3. Depresi

Sebenarnya, poin ini ada kaitannya dengan poin-poin sebelumnya. Seorang individu dihadapkan pada kegagalan, ia menganggap bahwa dirinya tidak memiliki potensi lagi untuk melawan kegagalan itu, dan tidak mengambil peluang atas kegagalan tersebut. Sampai akhirnya, individu itu dilanda stres hingga depresi karena terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan negatif atas kegagalan yang ia alami.

Pentingnya Self Concept untuk Diri Sendiri

Self concept yang sehat dan positif akan menimbulkan manfaat untuk diri sendiri. Berikut adalah manfaat yang didapatkan dengan memiliki self concept yang sehat dan positif, di antaranya:

1. Memaksimalkan Potensi Diri

Apabila individu memiliki self concept yang positif, individu itu akan percaya bahwa ia dapat melakukan berbagai hal, mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan mencari peluang dan solusi, membuka potensi yang dimiliki kepada hal-hal yang belum pernah dipikirkan sebelumnya.

2. Membantu Dirinya Sendiri dalam Mencapai Tujuan Hidupnya

Individu yang memiliki self concept positif, cenderung memiliki sikap yang optimis dan realistis terhadap tujuan yang diinginkannya. Dengan begitu, peluang dirinya untuk berhasil akan semakin besar sehingga tujuan yang diinginkannya pun akan tercapai.

3. Menghindari Self Sabotaging Behavior

Individu yang memiliki self concept positif mampu menghindari self-sabotaging behavior. Self-sabotaging behavior sebagai bentuk pemikiran, sikap, ataupun tindakan yang menahan dirinya untuk meraih apa yang ia mau, misalnya, goals dalam hidupnya.

Memiliki self concept yang positif akan membentuk diri menjadi pribadi yang lebih positif, optimis, dan yakin bahwa dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan atau dituju. Akan tetapi, sebaliknya, apabila self concept pada diri individu itu negatif atau dapat dikatakan tak sehat, hal itu tak akan membawa dirinya dalam mencapai keinginan dan tujuannya.

4. Mampu Memengaruhi Fisik dalam Menghadapi Masalah

Memengaruhi perspektif bagaimana individu itu menggunakan fisiknya dalam menghadapi suatu masalah atau tantangan dalam kehidupannya sehari-hari. Contoh simpelnya, seorang individu ingin mengikuti suatu perlombaan lari, apabila ia memiliki self concept bahwa dirinya terlalu gemuk untuk dapat mengikuti perlombaan lari tersebut dan akan menjadi orang terakhir yang sampai di garis finish, mungkin saja itu akan terjadi.

Akan berbeda bila individu tersebut memiliki self concept positif bahwa dirinya kuat dan akan memenangkan lomba lari tersebut, bisa saja hasilnya akan sesuai dengan pemikirannya tersebut. Hal ini menandakan bahwa individu yang memiliki self concept positif akan mampu memengaruhi fisiknya dalam menghadapi masalah yang ada.

5. Mampu Mengukur Seberapa Jauh Dirinya dalam Menyelesaikan Masalah

Individu yang memiliki self concept positif akan mampu menentukan seberapa jauh ia dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, dirinya mampu menentukan seberapa jauh kemampuan dirinya untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Kesimpulan dari Self Concept

Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada dirinya sendiri. Hal ini berguna sebagai landasan berperilaku dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka dari itu, ciptakanlah self concept yang positif agar mampu membentuk kepribadian yang baik pula.

Itulah pembahasan lengkap mengenai Self Concept, mulai dari pengertian, komponen self concept, karakteristik, faktor-faktor yang memengaruhi self concept, hingga pentingnya self concept untuk diri sendiri.

Apabila kalian tertarik dan ingin memperluas pengetahuan kalian, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital

Semoga artikel ini bermanfaat!

 

Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.