Buku Node.js
Jelajahi Buku Node.js dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Tentang Buku Node.js
Jelajahi Buku Node.js dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang banyak digunakan oleh para developer untuk membuat sebuah web. Dulu browser menjadi satu-satunya tempat yang dapat mengeksekusi kode JavaScript karena browser memiliki runtime engine. Kemudian, banyak web developer yang mencoba untuk menciptakan dan mengembangkan teknologi agar JavaScript dapat dijalankan di luar browser. Usaha untuk menciptakan dan mengembangkan teknologi tersebut baru berhasil dilakukan pada tahun 2009, saat Ryan Dahl berhasil menciptakan Node.js, sebagai teknologi yang diharapkan oleh banyak web developer.
Ryan Dahl sendiri merupakan seorang pengembang ternama dari Joyent, yaitu sebuah perusahaan yang mengembangkan software atau perangkat lunak berbasis Cloud. Ryan Dahl memiliki ketertarikan pada penggunaan bahasa pemrograman yang menggunakan single thread khususnya pada sisi server. Ryan Dahl memilih JavaScript untuk Node yang sebelumnya telah ia coba di LUA, C, dan Haskell.
Keberadaan Node.js membuat JavaScript tidak hanya dapat digunakan untuk membuat sebuah web, tetapi juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi desktop, web, mobile, hingga IoT (Internet of Things). Node.js menjadi salah satu platform pemrograman yang banyak digunakan. Node.js berhasil mencapai popularitas yang tinggi dengan banyak digunakan oleh perusahaan besar, seperti Netflix, Walmart, Uber, LinkedIn, Paypal, Airbnb, dan eBay. Selain digunakan oleh banyak perusahaan besar, perusahaan kecil dan pemula juga banyak yang memanfaatkan teknologi Node.js dalam membuat sebuah aplikasi.
Pengertian Node.js
Node.js adalah runtime environment atau suatu program yang dijalankan untuk JavaScript yang memiliki sifat open-source dan cross-platform untuk mengembangkan sisi server dan aplikasi jaringan dengan mudah. Node.js merupakan sebuah platform yang digunakan dalam membangun aplikasi berbasis web dengan menggunakan JavaScript sebagai bahasa pemrogramannya. Teknologi yang diperkenalkan pada tahun 2009 ini terkenal memiliki performa yang tinggi dan kinerja yang cukup fleksibel. Node.js menjadi sebuah software penting yang digunakan oleh banyak perusahaan. Node.js dapat membantu pengguna untuk dapat menjalankan kode JavaScript di mana pun, tidak hanya terbatas pada lingkungan browser.
JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang hanya berjalan di sisi klien. Melalui Node.js, JavaScript dapat dijalankan dari sisi server sehingga perannya sama dengan PHP, Ruby, Perl, dan sejenisnya. Untuk mendukung kemampuan tersebut, Node.js dibangun dengan engine JavaScript V8 milik Google dengan menggunakan model input yang non-blocking dan dikendalikan oleh event sehingga efisien dan ringan. Selain itu, Node.js juga memiliki pustaka server sendiri sehingga para penggunanya tidak perlu menggunakan program server web, seperti Nginx dan Apache. Dengan memiliki konsep event-driven dan non-blocking I/O, Node.js memiliki kemampuan lebih untuk menangani banyak proses secara bersamaan.
Komponen dalam Node.js
Sebagai sebuah platform, Node.js memiliki komponen tersendiri untuk dapat menguji dan menerapkan aplikasi baru. Terdapat dua komponen utama yang dimiliki Node.js, yaitu mesin JavaScript V8 Google dan Libuv Library. Selain itu, Node.js juga memanfaatkan dua design pattern khusus, yaitu Object Pool dan Facade. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai komponen dalam Node.js.
1. JavaScript V8
JavaScript V8 menjadi komponen utama yang terdapat dalam Node.js. Mesin yang diproduksi oleh Google ini merupakan sebuah compiler yang dibentuk dengan menggunakan bahasa pemrograman C++. Melalui komponen JavaScript V8 ini, input kode JavaScript dapat di-compile menjadi kumpulan kode dalam tingkat assembly.
Mesin JavaScript V8 sendiri memiliki tiga komponen, yang terdiri dari:
- Compiler, yaitu komponen yang berfungsi untuk mengubah JavaScript menjadi bahasa pemrograman lain sesuai kebutuhan developer.
- Optimizer, yaitu komponen yang umumnya digunakan sebagai tool untuk mengoptimalkan aplikasi baru. Komponen ini dapat menciptakan sebuah abstract syntax tree yang akan diubah menjadi static single assignment dan dioptimasi.
- Garbage collector, yaitu komponen yang akan memindahkan objek atau aplikasi lama ke penyimpanan lama sehingga kinerja Node.js akan tetap ringan. Pemindahan ini dilakukan ketika penyimpanan baru, yang menjadi tempat menaruh output dari compiler, telah penuh.
2. Libuv Library
Libuv Library merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk mengoperasikan asynchronous I/O input maupun output serta main event loop di dalam Node.js. Selain itu, di dalam komponen ini juga terdapat thread pool reserve, yang berfungsi untuk mengelola thread dari setiap operasi I/O, sesuai dengan ujaran Soft Up.
3. Design Pattern
Design pattern merupakan sebuah tool yang memungkinkan para developer untuk mendapatkan beberapa kelebihan dalam menyusun kode. Beberapa contoh kelebihan tersebut, yaitu memiliki waktu pengembangan yang lebih cepat, kode yang dapat digunakan kembali, dan lain sebagainya. Node.js sendiri memiliki dua jenis design pattern, yaitu Object Pool dan Facade.
- Object pool merupakan jenis design pattern yang berisi kumpulan objek yang dapat digunakan untuk task tertentu, seperti untuk meningkatkan performa aplikasi.
- Facade merupakan jenis design pattern yang mampu memberikan tampilan antarmuka untuk body kode sehingga dapat meringankan beban kerja para developer.
Kelebihan Node.js
Node.js memiliki banyak kelebihan sehingga sering kali digunakan oleh banyak developer. Berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dalam penggunaan Node.js.
1. Dapat dengan Mudah Dipelajari
Dalam user survey Node.js yang dilakukan pada tahun 2016, diketahui bahwa JavaScript menjadi bahasa pemrograman yang sangat populer digunakan oleh para developer yang mengembangkan front end. Hampir semua pengembang front end terbiasa dengan bahasa universal ini. Karena itu, mereka dapat dengan mudah untuk beralih menggunakan Node.js pada back end. Hal tersebut membutuhkan usaha dan waktu yang lebih sedikit, bahkan untuk programmer JavaScript junior. Dalam sebuah laporan, disebutkan bahwa programmer javaScript Junior pun bisa belajar dan bekerja dengan cepat.
2. Kebebasan dalam Membangun Aplikasi
Jika pemrograman Ruby on Rails menerapkan peraturan atau pedoman pengembangan perangkat lunak dengan cara tertentu, Node.js memberi lebih banyak ruang dan kebebasan kepada para developer untuk mengembangkan perangkat lunak dengan cara sendiri. Melalui Node.js, developer dapat membangun semuanya dari nol.
3. Keberadaan Fullstack JS yang Sangat Memudahkan
Sebelum kehadiran Node.js, JavaScript menjadi bahasa pemrograman yang hanya berjalan di sisi klien. Dalam praktiknya, seorang programmer harus membuat pekerjaan yang berbeda untuk back end dan untuk front end. Setelah kehadiran Node.js, JavaScript dapat dijalankan dari sisi server sehingga memungkinkan dan memudahkan para programmer untuk menulis pada back end dan front end aplikasi web di JavaScript. Hal tersebut membuat penerapan aplikasi menjadi lebih mudah dan lebih efisien.
4. Memiliki Komunitas yang Sangat Aktif
Terdapat banyak komunitas Node.js yang akan membantu seseorang yang sedang mencari solusi dari berbagai masalah yang mungkin timbul saat sedang mengerjakan sebuah proyek berbasis Node.js. Komunitas pengembang atau developer Node.js tersebut akan memberikan solusi terbaik dan andal kepada orang lain. Mereka menjadi komunitas pengembang yang sangat aktif dan dinamis. Komunitas ini berkontribusi terhadap peningkatan Node.js. Kerja sama para anggota komunitas serta masukan yang mereka berikan, memungkinkan seseorang untuk bisa mendapatkan akses ke satu ton solusi siap pakai, kode di Github, dan lain sebagainya.
5. Penanganan Permintaan Serentak dengan Konsep Non-Blocking
Node.js menjadi perangkat lunak yang dapat menangani banyak permintaan secara bersamaan atau serentak. Hal tersebut didukung dengan sistem atau konsep terbaik, yang disebut dengan IO non-blocking. Konsep non-blocking memungkinkan proses yang tidak membutuhkan output dari proses sebelumnya tetap dapat berjalan secara bersamaan. Dalam konsep non-blocking, saat ada dua proses yang berjalan bersamaan dan salah satu proses mengalami blocking karena suatu hal, proses lainnya akan tetap bisa dijalankan selagi tidak membutuhkan output dari proses yang mengalami blocking. Hal tersebut membuat pekerjaan dengan menggunakan Node.js menjadi lebih efisien.
Melalui Node.js, pengembang dapat memproses beberapa permintaan dalam waktu yang bersamaan. Permintaan yang masuk dalam Node.js akan diantrekan dan dijalankan secara cepat dan berurutan sehingga penggunaan RAM sistem akan menjadi jauh lebih sedikit serta mencapai tingkat skalabilitas tinggi dan hasil yang lebih cepat. Penanganan permintaan secara bersamaan atau serentak ini, menjadikan Node.js memiliki solusi yang lebih baik dari pemrograman lain, seperti Python dan Ruby.
6. Dapat Mengeksekusi Kode dengan Cepat
Kelebihan lain yang bisa didapatkan dari penggunaan Node.js adalah memiliki kemampuan dalam mengeksekusi atau menjalankan kode dengan cepat. Hal tersebut didukung dengan engine V8 dari Google yang digunakan dalam Node.js. Waktu untuk mengeksekusi atau menjalankan kode dengan cepat ini secara tidak langsung akan mempercepat rencana pemasaran aplikasi.
7. Memiliki Karakteristik Single-Threaded
Node.js memiliki karakteristik single-threaded. Melalui karakteristik ini, program yang dibuat dengan Node.js hanya akan mengalokasikan thread pada proses yang sedang berlangsung. Dengan begitu, kinerja program tersebut akan menjadi lebih ringan jika dibandingkan dengan program yang memiliki karakteristik multi-threaded.
8. Tidak Melakukan Data Buffering
Dalam program yang dibuat dengan Node.js tidak dilakukan data buffering, yaitu mengalokasikan sebagian jumlah penyimpanan server untuk data yang sedang diproses. Dengan tidak dilakukannya proses tersebut, ruang penyimpanan data akan menjadi lebih besar.
9. Bersifat Open Source
Node.js merupakan perangkat lunak yang bersifat open source, yaitu struktur kode yang terdapat dari program ini dapat dilihat oleh semua orang. Selain itu, setiap orang juga dapat berkontribusi untuk mengembangkan program ini agar dapat menjadi lebih baik.
Kekurangan Node.js
Selain memiliki kelebihan, Node.js juga memiliki kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari Node.js.
1. API Tidak Stabil
Salah satu kekurangan terbesar dari Node.js adalah kurangnya konsistensi API. API Node.js sering kali berubah. Perubahan yang tidak sesuai dapat menyebabkan masalah tersendiri bagi para programmer. Programmer sering kali dipaksa untuk membuat perubahan vital pada basis kode yang ada agar sesuai dengan versi terbaru API Node.js.
2. Tidak Cocok untuk Aplikasi Heavy-Computing
Node.js dapat bekerja dengan baik untuk aplikasi yang kompleks, tetapi jika menghadapi kasus perangkat lunak dengan komputasi yang berat, kinerja Node.js akan menjadi kurang efektif. Node.js belum didukung dengan pemrograman multi-threaded. Hal ini membuat Node.js mampu melayani aplikasi yang rumit, tetapi memerlukan waktu perhitungan yang lama. Perhitungan yang berat akan memblokir permintaan masuk sehingga dapat menyebabkan penurunan kinerja.
3. Tools yang Kurang Matang
Meskipun inti dari Node.js dapat dibilang stabil, terdapat banyak paket di registry NPM yang masih memiliki kualitas buruk atau belum terdokumentasi dengan benar. Sebagai ecosystem open source, tentu akan banyak tools yang tidak terawasi dengan baik serta terdapat beberapa tools yang sebenarnya tidak lolos standar pengkodean, tetapi tetap dapat digunakan dalam ecosystem. Karena itu, pengembang baru mungkin perlu meminta bantuan pengembang yang lebih berpengalaman untuk menemukan tool yang handal.