Bagi yang sudah pernah membaca novel Dunia Sophie, tentu tertarik untuk membaca karya tulis Jostein Gaarder yang satu ini, Dunia Maya. Novel ini terbit pada tahun 1999 dengan judul aslinya, yakni Maya. Dengan menggunakan tagline “Misteri Dunia dan Cinta”, pada novelnya kali ini, Gaarder tidak mengambil tokoh anak perempuan, melainkan sosok laki-laki dan perempuan dewasa.
Seperti karya novel Gaarder lainnya, ia kembali mengusung isu filsafat ke dalam novel Dunia Maya. Novel dengan tebal 420 halaman ini, mengombinasikan antara ide filsafat dan pengetahuan dalam bidang biologi evolusi. Ringkasnya, dalam Dunia Maya, Gaarder menyampaikan berbagai pemikiran luas, seperti halnya penciptaan alam semesta, evolusi kehidupan manusia di bumi, tujuan penciptaan manusia serta eksistensinya, dan tak lupa pula tentang cinta.
Dalam hal ini, penulis menyampaikan berbagai perenungan melalui kalimat demi kalimat, kemudian menuangkannya menjadi bentuk cerita yang dibalut romansa dari beberapa tokoh yang ada di novel Dunia Maya ini.
Table of Contents
Alur Cerita Novel Dunia Maya
Barangkali membutuhkan miliaran tahun untuk menciptakan manusia, sementara hanya membutuhkan beberapa detik untuk manusia mati. Beberapa manusia dengan tanpa sengaja berkumpul di Pulau Taveuni, Fiji. Secara diam-diam, mereka masing-masing meneruskan luka di hatinya.
Seorang penulis berasal dari Inggris bernama John Spooke, masih berduka akibat kematian istrinya. Kemudian, seorang ahli biologi evolusi profesional asal Norwegia bernama Frank Andersen, telah terpisah dari sang istri dan kehilangan putranya dalam putaran takdir yang cukup menyedihkan.
Akan tetapi, apabila dilihat di antara mereka, tidak ada yang lebih menarik dari pasangan yang penuh akan misteri dari Spanyol, Ana dan Jose. Mengapa keduanya justru saling melemparkan kalimat aneh terkait karakter alam semester dan tokoh Joker? Siapakah Joker? Lalu, mengapa Ana serupa dengan model lukisan Maya karya Goya yang tersohor itu? Apa yang perlu diperbuat oleh Maya, “Ilusi Dunia”?
Novel Gaarder ini memfokuskan berbagai pikiran hebat dan luar biasa, seperti halnya evolusi keberadaan di atas bumi, penciptaan karakter alam semesta, penampilan manusia, dan tujuan dari gaya hidup seorang manusia.
Novel Dunia Maya merupakan surat yang sangatlah panjang, dibuat oleh Frank Andersen teruntuk sang mantan istrinya, yakni Vera. Adapun surat itu berisikan cerita dari Frank mengenai petualangan dan penjelajahannya di Pulau Taveuni setelah dirinya melakukan studi yang berhubungan dengan akademik. Frank merupakan seseorang yang ahli dalam bidang biologi evolusi.
Selama perjalanannya di Pulau Taveuni, Frank bersua dengan beberapa manusia yang unik. Pertama, dirinya bertemu dengan seorang novelis Inggris yang tengah mencari sumber inspirasi untuk kelanjutan novelnya, John namanya.
Berikutnya, ada Laura, seorang wanita cantik dan menarik yang mempunyai ambisi dalam membantu menyelamatkan bumi dengan usaha yang terbilang unik. Ia merupakan seorang heterochromia yang mempunyai warna mata spesifik di antara kedua matanya. Lalu, seorang pengusaha minyak, jutawan kaya raya yang mempunyai ceritanya tersendiri selama perjalanan hidupnya.
Akan tetapi, dari orang-orang tersebut, tidak ada yang lebih menarik perhatian Frank kepada Ana dan Jose yang merupakan pasangan suami istri. Pertama, fakta bahwasannya Frank merasa familiar dengan wajah Ana. Kedua, sebab kegemaran atau hobi dari Ana dan Jose yang membuat Frank semakin ingin tahu serta penasaran.
Ana menyetujui semua permainan kartu. Selain itu, mereka kerap kali melakukan kemungkinan yang tidak terduga untuk mengutarakan beberapa kata dan kalimat dalam bahasa Spanyol. Berdasarkan beberapa kalimat yang dilontarkannya menjadi seperti sebuah fraksi teka-teki yang bermakna mengenai banyak hal. Misalnya, misteri, dunia, beragam hal yang tidak masuk akal, bahkan sulit dicerna.
Dalam hal tersebut sebenarnya Frank mampu berkomunikasi menggunakan bahasa Spanyol dengan baik dan mengetahui terkait Joker. Barangkali Frank ingin mengerti dan memahami bahasa mereka, tetapi untuk saat itu ia justru memilih seakan dirinya tidak memahami bahasa tersebut.
Tujuannya adalah agar dapat mendengar dan mengidentifikasi lebih banyak informasi. Setiap kali perkataan yang baru diperkenalkan oleh Ana dan Jose, sesegera mungkin Frank mencatatnya agar dirinya dapat menyelesaikan teka-teki tersebut pada suatu saat.
Pulau Taveuni merupakan pulau dan tempat yang menarik untuk didatangi. Ketertarikan tersebut yang telah mengantarkan dan menjadikan magnet bagi Ana dan Jose–pembuat film dokumenter–dan Frank yang merupakan seorang penulis. Di pulau Taveuni itulah keberadaan garis lintang dengan bujur nol derajat.
Sekitar dua tahun lagi merupakan awal dari kaum milenium baru di tahun 2000. Setiap manusia berusaha dan berlomba untuk menjadi yang pertama dan barangkali mereka semua menginginkan kawasan tersebut, yaitu kawasan pertama yang hendak merayakan pergantian tiap tahunnya.
Selain berkeinginan mencari ‘yang terakhir’ dan ‘yang hilang’, kita semua mempunyai hasrat tidak baik untuk menjadi ‘yang pertama’. Pada suatu malam, sebelum akhirnya berpisah ke kawasan lain, mereka melangsungkan sebuah konferensi dadakan di meja saat makan malam. Hal tersebut sebenarnya merupakan suatu bentuk komunikasi tambahan untuk membicarakan beberapa hal, seperti evolusi, kehidupan, terlebih membahas tentang Maya.
Lantas, apa yang terjadi saat mereka kembali ke kehidupan masing-masing? Apakah segala pertanyaan yang belum terjawab akan terselesaikan? Bagaimana dengan John Spooke yang tidak dapat merelakan sang istri? Lalu, bagaimana hubungan antara Frank dan Vera yang entah seperti apa kelanjutannya? Serta keberadaan Ana dan Jose yang mendatangkan beragam tanya?
Cari tahu kisah selengkapnya dengan membaca novel Dunia Maya karya Jostein Gaarder ini.
Sophie, seorang pelajar sekolah menengah berusia empat belas tahun. Suatu hari sepulang sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu pertanyaan: “Siapa kamu?”
Belum habis keheranannya, pada hari yang sama dia mendapat surat lain yang bertanya: “Dari manakah datangnya dunia?” Seakan tersentak dari rutinitas hidup sehari-hari, surat-surat itu membuat Sophie mulai mempertanyakan soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini. Dia mulai belajar filsafat.
Keunggulan dan Kelemahan Novel Dunia Maya
Novel Dunia Maya disuguhkan menjadi sebuah bentuk surat panjang yang terdiri dari banyak bagian, di antaranya satu bagian dari pertemuan tokoh Frank dengan para pemimpin yang bertentangan di Pulau Taveuni tersebut. Lalu, pertemuan John dengan tokek yang bercerita mengenai berbagai hal, seperti kesadaran manusia, evolusi, kehidupan, dan kenangan sesudah berkumpul di pulau tersebut.
Kemudian, membersihkan konflik dengan Vera serta bagaimana dan apa rahasia mengenai Maya yang didapatkan dan diungkapkan–yang mana hal tersebut tampaknya berkaitan dengan Ana juga Joker. Rasa rindu akan sosok Joker dan misteri dari ke-52 kartu yang ada di novel Gaarder berjudul Misteri Soliter, terbayarkan di novel Dunia Maya.
Barangkali dapat dikatakan bahwa pada faktanya novel ini jauh lebih sukar dipahami dan berat apabila dibandingkan dengan novel Dunia Sophie. Beragam teori kehidupan yang disuguhkan cenderung lebih mendalam di novel ini.
Terdapat tidak sedikitnya kata-kata yang mengacu pada sindiran halus atau bahkan tamparan keras bagi orang-orang yang pikirannya kian hancur dibandingkan makhluk hidup lainnya. Terlebih, hal seperti itu perlu membangun perhatian lebih agar seseorang menjadi lebih peka dan sensitif antara satu dengan yang lainnya.
Keunggulan Novel Dunia Maya
Dunia Maya merupakan novel yang imajinatif dan cerdas. Bagi yang telah mengenal betul akan penulis novel ini, yakni Jostein Gaarder, ia tak pernah lupa melibatkan unsur filsafat ke dalam berbagai karya tulisnya. Dalam novel ini, gagasan akan filsafat bercampur dengan informasi mengenai bidang biologi, terlebih pada ranah biologi evolusi.
Jostein Gaarder memberikan pemikiran ke dalam sebuah cerita yang dibalut dalam dongeng romansa oleh beberapa karakter tokoh, yakni pada pasangan Frank dan Vera yang terpaksa berpisah sebab tragedi yang menewaskan anak-anaknya. John Spooke yang belum dapat merelakan dan melupakan sang istri, Sonya yang sudah pergi meninggalkan untuk selama-lamanya.
Sementara pasangan Ana dan Jose, mereka adalah pasangan yang sangat misterius dan bernas akan teka-teki sebab menyimpan banyak rahasia dan teknik kehidupan saat keduanya melakukan interaksi antara satu sama lain.
Keunggulan novel Dunia Maya terletak pula pada ide dan gagasan cerita dari si penulis. Jostein Gaarder sangat cerdas dalam memilih tema lingkungan masa kini, yaitu mengenai pergantian milenium dan dampaknya terhadap manusia. Dengan mengusung latar cerita di tahun 1998, Gaarder memvisualisasikan kegelisahan para tokoh terhadap pergantian milenium beserta perayaannya yang hendak dilakukan pada dateline di pulau tersebut.
Gaarder mencoba meningkatkan kesadaran para pembaca terhadap lingkungan berhubungan dengan dunia yang akan memasuki millennium berikutnya, yaitu ketiga. Bagi yang peduli akan fenomena lingkungan, tentu akan merasakan betapa menakjubkannya tulisan Gaarder ini.
Gaarder memasukkan karakter tokoh yang tidak kalah menarik, terlebih Frank yang merupakan seorang cendekiawan pada disiplin biologi evolusi. Sejak awal, Frank memang dirasa sudah menjadi tokoh dengan karakter yang cukup rumit sebab kecemasannya akan kematian dan rasa keinginan dalam dirinya untuk dapat hidup kekal abadi.
Lalu, kekhawatiran akan pikiran yang terus menghantuinya karena menyadari bahwa dirinya semakin tua. Selain itu, rasa ketidakpercayaan pada kehendak Tuhan dan kehidupan lain justru memperparah kondisi kejiwaannya. Dapat dikatakan bahwa karakter dari tokoh utama dalam novel ini sangatlah rapuh dan lemah.
Seiring cerita berjalan, karakter dari tokoh Frank mengalami peningkatan dan perkembangan, berbagai ide dan gagasan akan kehidupannya pun berubah. Hal demikianlah yang membuat cerita semakin menarik karena karakter tokohnya mengalami proses perkembangan.
Tidak hanya itu, adapun dua tokoh lainnya yang cukup menarik perhatian, seperti pasangan Jose dan Ana. Pasangan tersebut terbilang misterius dan penuh teka-teki sehingga itulah yang menjadi daya pikat mereka berdua. Ana dan Jose kerap kali bertukar berbagai puisi dan kalimat dengan bahasa Spanyol, tetapi tampaknya hanya merekalah yang memahami maksud dan arti dari kalimat tersebut.
Adapun berbagai puisi yang kerap mereka lontarkan mempunyai daya pikat tersendiri, yakni berisi akan gambaran penciptaan alam semesta dan manusia, gambaran terkait Big Bang, kesadaran dan evolusi manusia, serta kesadaran dan keyakinan akan keberadaan Tuhan. Gaarder selaku penulis mengajak para pembacanya untuk menjadikan hal tersebut sebagai bahan renungan, baik melalui berbagai dialog antartokoh maupun selain dialog sekalipun.
Latar tempat yang dimasukkan ke dalam novel ini pun terbilang menarik, tepatnya Pulau Taveuni di Fiji. Penggambaran secara detail terkait suasana dan keadaan di sana, dari resort sampai desa-desa warga asli sana divisualisasikan dengan cukup bagus.
Gaarder memberikan asupan kepada para pembacanya dengan menghadirkan sebuah bagian bumi yang berbeda dari yang lain. Barangkali bagi kalian (baca: pembaca) yang belum mengetahui Pulau bernama Taveuni di Fuji yang mana kita bisa pergi ke hari esok dengan hanya melintasi perbatasan. Bisa dikatakan, latar tempat yang diambil sangatlah tidak biasa.
Adapun ciri khas dari berbagai karyanya Gaarder, yaitu yang kerap mengaitkan dengan Filsafat, hal itu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Dalam novel Dunia Maya, Gaarder mengusung disiplin filsafat, tetapi terkait lingkungan. Pelestarian lingkungan dan keanekaragaman sumber hayati diusung di novel ini.
Namun, hal itu bukanlah yang menjadi pokok utama, melainkan adanya fenomena evolusi manusia. Pembaca akan dikenalkan sedikit mengenai evolusi makhluk hidup dan alangkah menakjubkannya hal tersebut. Kita sebagai pembaca seakan diajak untuk mencari arti dibalik setiap perjalanan panjang evolusi itu sendiri. Tidak hanya itu, kita akan diajak untuk merenungi kembali kejadian Big Bang yang sudah terjadi sekitar 15 miliar tahun yang lalu dan makna dibalik kejadian tersebut.
Selain filsafat lingkungan, pembaca pun akan diajak untuk berkenalan mengenai konsep filsafat dari India, khususnya berkenaan dengan Maya dan Brahman. Selama proses membaca novel ini, pembaca akan mendapatkan berbagai hal dan wawasan baru yang belum pernah diketahui atau didengar sebelumnya.
Dua saudara sepupu, Berit dan Nils, tinggal di kota yang berbeda. Untuk berhubungan, kedua remaja ini membuat sebuah buku-surat yang mereka tuliskan dan saling kirimkan di antara mereka. Anehnya, ada seorang wanita misterius, Bibbi Bokken, yang mengincar buku-surat itu.
Bersama komplotannya, tampaknya Bibbi menjalankan sebuah rencana rahasia atas diri Berit dan Nils. Rencana itu berhubungan dengan sebuah perpustakaan ajaib dan konspirasi dunia perbukuan.
Kelemahan Novel Dunia Maya
Adapun kelemahan novel ini terletak pula pada plotnya. Terdapat beberapa plot cerita yang terkesan biasa aja, terlebih pada adegan dialog antara Frank dan Gordon. Kadang kala, cerita dalam novel ini membawa pembaca dalam suasana kegembiraan yang berlebih, kemudian terkadang dibuat turun drastis. Dalam hal ini dapat membuat kejenuhan para pembacanya.
Lalu, misteri dan teka-teki wajah Ana, tidak begitu dijaga. Dalam novel ini, misteri wajah Ana yang sesekali tidak disinggung oleh tokoh utama. Setiap kali disinggung, itu juga hanyalah sebagai selingan dan angin lalu saja. Terdapat di sinopsis buku ini mengenai wajah dari Ana sudah dibuat sedemikian rupa untuk menjadi pemikat calon pembaca.
Akan tetapi, nyatanya di cerita, misteri tersebut bukanlah layaknya misteri, melainkan seolah orang yang tidak mengingat nama dari kenalan lamanya. Semestinya tokoh utama mencoba untuk menggali lebih dalam, tetapi justru membiarkannya. Beberapa kali misteri gambaran wajah Ana sekadar ‘lewat’ untuk memberikan ingatan pada pembaca bahwa akan ada kejutan di selanjutnya.
Selain itu, dijelaskan pula tadi bahwa dalam novel ini banyak membahas terkait evolusi manusia. Namun, hal tersebut semestinya masih banyak yang harus diberikan penjelasan secara mendalam atau lebih. Bisa saja terdapat sebagian pembaca yang belum mengetahui terkait manusia Neanderthal, fase Devon, dan semacamnya.
Alangkah baiknya, novel ini memberikan penjelasan dari berbagai istilah tersebut yang mana akan awam bagi beberapa pembaca. Hal itu karena dikhawatirkan pembaca akan berhenti membaca novel ini dan malas melanjutkan ceritanya, atau bisa saja melanjutkan untuk membaca, tanpa tahu dan memahami secara mendalam makna dari cerita yang disuguhkan.
Kesimpulan Novel Dunia Maya
Novel Dunia Maya merupakan karya tulis Jostein Gaarder yang telah pula menduduki best seller, selain novel ternamanya, yaitu Dunia Sophie. Novel ini mempunyai banyak daya pikat, contohnya berbagai puisi misterius yang dilontarkan oleh dua tokoh, kemudian perenungan akan keberadaan makhluk hidup, khususnya manusia.
Terdapat satu ungkapan yang menyadarkan kita sebagai makhluk hidup bahwa proses perjalanan untuk hadir di dunia ini terbilang panjang, tetapi akan terhenti begitu saja. Adapun ungkapan sederhana yang dimaksud, yaitu:
“Diperlukan waktu seribu juta tahun untuk menciptakan manusia, sementara hanya dibutuhkan beberapa sekon untuk mati.”
Setelah membaca novel ini, pembaca tentunya akan semakin yakin untuk membaca berbagai karya tulis Jostein Gaarder yang mana kesemuanya terdapat pengetahuan dan wawasan yang bermanfaat. Dengan adanya kedalaman makna yang berarti, plot twist, serta bahasa yang mudah dipahami, membuat pembaca tersadarkan mengenai kapasitas dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis sehingga mampu menuangkannya menjadi sebuah karya tulis yang memukau ini.
Selain itu, plot twist yang tidak terduga akan membuat pembaca tercengang. Penasaran? Coba baca novel yang satu ini, Dunia Maya. Novel ini cocok dan layak dibaca serta dimiliki bagi penyuka disiplin filsafat, eksistensi atau keberadaan manusia, evolusi manusia, sampai fenomena penciptaan alam semesta.
Itulah Resensi Novel Dunia Maya karya Jostein Gaarder. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun atau ingin mencari novel dengan berbagai genre, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.
Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia
Sumber: dari berbagai sumber
Hans Thomas, 12 tahun, bersama sang ayah melakukan perjalanan ke Yunani untuk mencari sang ibu. Perjalanan panjang itu diwarnai kejadian-kejadian aneh. Seorang kurcaci memberi Hans Thomas sebuah kaca pembesar, seorang tukang roti memberikan sekerat roti berisi buku mini yang berkisah tentang pelaut yang terdampar di sebuah pulau; setumpuk kartu remi yang tiba-tiba hidup, dan seorang Joker yang nyaris tahu segala.
Siapakah mereka? Dan ke manakah mereka akan membawa Hans Thomas? Misteri Soliter adalah bacaan yang ditulis khusus bagi mereka yang ingin belajar filsafat tanpa harus berkerut kening.
- Urutan Novel karya Jostein Gaarder
- Resensi Novel Misteri Soliter
- Resensi Novel The Magic Library
- Resensi Novel Dunia Maya
- Resensi The Orange Girl
- Review Novel The Orange Girl
- Resensi Novel The Castle in the Pyrenees
- Resensi Dunia Anna
- Resensi The Puppeteer
- Resensi House Of Teles
- Resensi Princess Of Teles
- Resensi Cecilia and The Angel
- Resensi Dunia Sophie
- Resensi Novel Cecilia and The Angel