in

(Review Novel) House of Tales

Penulis sastra Jostein Gaarder tidak bisa dilepaskan dari karya sastra yang fenomenal, karya sastra yang berisi tentang pemahaman-pemahaman filsafat. Karya sastra Jostein Gaarder yang satu ini juga berhubungan dengan filosofis kehidupan. Novel dengan judul House of Tales memiliki filosofi kehidupan, cinta, dan kematian. Penulis mampu menggabungkan semua hal itu ke dalam karya sastra yang sangat menyentuh ini.

Dengan membaca novel ini akan ada pergolakan batin yang dirasakan oleh pembaca, mulai dari kebahagian, kesedihan, hingga kepasrahan ada di dalam novel ini. Alur cerita yang maju mundur akan meningkatkan rasa penasaran pembaca untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada akhir novel ini.

Setiap kehidupan yang dijalani oleh setiap manusia pasti dipenuhi dengan sebuah misteri. “Apa yang akan terjadi nanti”, “mengapa bisa begini”, dan pikiran-pikiran seperti itu akan selalu ada ketika kita akan menjalani kehidupan. Novel ini akan memberikan filosofis kehidupan bahwa setiap manusia pasti memiliki yang namanya “harapan”. Dalam novel ini, “harapan” digambarkan seperti menemukan jalan keluar dari suatu permasalah hidup yang sangat rumit. Akan tetapi, tidak semua mampu menjaga setiap harapan yang muncul, apakah tokoh utama akan menjaga harapan untuk hidup?

Kematian adalah hal yang pasti terjadi pada setiap manusia. Hal yang jadi permasalahan dari sebuah kematian adalah “apakah setiap orang sudah siap untuk menerima kematian?” Pertanyaan itu terkadang muncul dalam pikiran seseorang yang sedah merasa jatuh karena mendengar kabar seseorang yang sudah dekat dengan kematian. Ketika membaca novel ini, kamu akan menemukan jawaban-jawaban seputar kematian.

Tertarik untuk membacanya? Grameds, bisa mendapatkan buku ini dengan mudah hanya klik tombol “beli buku”, buku akan sampai di rumah. Jadi, tunggu apalagi segera dapatkan novel House of Tales dan dapatkan jawaban-jawaban tentang filosofi kehidupan.

tombol beli buku

Alur House of Tales

Holiday Sale

Novel yang ditulis Jostein Gaarder ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Albert yang dimulai dari kisah cintanya bersama Eirin. Pertemuan mereka terjadi di Universitas Oslo pada hari pertama masuk kuliah. Di awal pertemuannya, Albert menatap Eirin yang sedang berada di depan mesin kopi, kemudian gadis yang bernama Eirin itu membalas pandangan dengan menatap Albert. Dari pertemuan itulah, rasa cinta mereka berdua mulai tumbuh.

Albert adalah seseorang yang memiliki kecerdasan dalam berbagai macam bidang. Dalam berpikir, Albert selalu mencampuradukkan rasionalitas sains yang dibarengi dengan visi romantis tentang cinta dan kehidupan.

Meskipun perjalanan cinta mereka mengalami beberapa kali hambatan, tetapi mereka berdua dapat menyelesaikannya bersama-sama. Pembaca akan dibawa pada kisah-kisah cinta yang dibawakan oleh Albert dan Eirin. Mereka tampak bahagia ketika menghabiskan waktu bersama-sama. Di awal-awal cerita ini, penulis menggambarkan perjalanan cinta yang dihiasi dengan asmara dan romantis.

Setelah sekian lama menjalani hubungan, Albert dan Eirin serta atas dasar cinta yang kuat mereka mulai memberanikan diri untuk hidup bersama dengan membeli “rumah dongeng”. Rumah ini sangat kecil, tetapi rasa cinta mereka berdua tidak mengecil atau bisa dikatakan cinta mereka berdua semakin besar dan semakin kuat. Hingga pada akhirnya mereka melakukan pernikahan.

Setelah menikah, mereka berdua masih menghadapi beberapa permasalahan yang menguatkan cinta mereka. Pembaca akan ikut merasa kebahagiaan ketika membaca kisah cinta mereka. Usia pernikahan mereka berlangsung langgeng, hingga pada suatu waktu Albert menerima pesan dari mantan kekasihnya yang bernama Marianne. Pesan yang diberikan oleh mantan kekasihnya membuat Albert merasa ketakutan.

Albert mendapatkan pesan dari mantan kekasihnya ketika Eirin sedang berada di dalam sebuah Kongres Biologi yang dilaksanakan di Melbourne, Australia. Albert yang menerima pesan menakutkan itu mulai mengingat kembali masa lalunya bersama Marianne. Dari sinilah pembaca akan diajak untuk merasakan konflik-konflik yang akan terjadi, Konflik-konflik yang terjadi ini akan membangkitkan minat pembaca untuk membaca novel ini sampai akhir. Pembaca akan merasakan alur maju mundur yang ada di dalam novel ini. Alur maju mundur inilah yang menjadikan novel ini istimewa.

Masa lalu, masa kini, dan masa depan dikemas menjadi satu di dalam karakter Albert. Penulis mampu menunjukkan bahwa manusia selalu berada di sebuah perbatasan antara kegilaan dan kejernihan, mimpi dan kenyataan, serta filsafat dan sain. Lewat Albert kita akan diperlihatkan bahwa keajaiban dalam suatu kehidupan bisa saja hadir ditengah-tengah ketiadaan atau kefanaan manusia.

Dengan surat yang diberikan oleh Marianne, Albert mulai memikirkan setiap keputusan yang akan diambil terutama keputusan apakah harus hidup bersama dengan Eirin atau harus meninggalkan Eirin. Dalam mengambil keputusannya itu, ia pergi ke “rumah dongeng” dan menentukannya dalam waktu 24 jam. Setiap kali ingin mengambil keputusan, Albert selalu bertanya dengan dirinya sendiri. Monolog Albert yang dihadirkan oleh penulis akan membuat pembaca menanyakan hal yang sama kepada diri Anda.

Pesan  seperti apa hingga Albert merasa ketakutan ketika membaca surat itu. Grameds, ingin tahu isi pesan dari Marianne? Segera beli buku ini hanya dengan klik tombol “beli buku” saja.

Kasih Sayang Keluarga

Kasih yang keluarga itu sangat penting karena keluarga merupakan orang-orang terdekat kita yang bisa kita mintai tolong. Tanpa adanya mereka, seseorang akan sulit untuk mencari teman bicara, meminta bantuan ketika sakit, dan lain-lain. Sama halnya dengan Albert yang memiliki kasih sayang keluarga yang sangat berlimpah. Hal itu bisa kamu lihat ketika Albert sedang mengalami sakit parah, mendengar kabar seperti sang istri tidak meninggalkan Albert, ia lebih memilih untuk menemani Albert.

Melalui Eirin istri Albert, pembaca akan diajak berjalan-jalan untuk berpikir tentang ketulusan seorang istri ketika suami lagi sakit, kasih sayang yang ditunjukkan oleh Eirin kepada suaminya akan membuat pembaca merasa tersentuh dengan keromantisan Eirin.

Namun, dibalik keromantisan Eirin ternyata Albert merasa kalau dirinya adalah seorang laki-laki yang tidak berguna bagi keluarga dan malah merepotkan keluarga. Ia kecewa sekali ketika harus menerima penyakit yang parah ini, tapi mau bagaimana pun penyakit yang dideritanya tidak akan pernah sembuh. Dalam novel ini, Albert harus menghadapi penderitaan yang cukup lama, menghadapi kehidupan baru yang tidak diinginkan, dan menghadapi ketakutan-ketakutan.

Dengan melihat keromantisan Eirin dan keputusaan Albert karena penyakitnya membuat pembaca bertanya-tanya “apakah ketika sakit akan merasa seperti Albert?” Berkat kemampuan penulis, maka pikiran seperti itu muncul dan lebih hebatnya lagi penulis tidak memberikan jawaban dari pertanyaan itu, melainkan pembaca yang akan diberikan kebebasan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan itu.

Eirin selalu berusaha untuk membangkitkan semangat Albert agar kuat dalam menjalani hidupnya lewat tindakan-tindakan yang ia berikan kepada Albert. Dengan harapan-harapan yang dihadirkan oleh penulis, lagi dan lagi batin pembaca akan dibuat untuk berpikir tentang akur cerita novel ini. Dengan novel ini, penulis ingin menyampaikan bahwa hanya dengan harapan semangat untuk hidup akan terus ada dan rasa putus asa hanya bisa dikalahkan oleh harapan.

Kisah Cinta

Setiap manusia pasti akan mengalami kisah cinta bersama kekasihnya. Terlebih lagi jika hubungan dengan kekasihnya bisa terjalin sampai jenjang pernikahan. Pernikahan adalah sebuah prosesi yang sakral yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dengan pernikahan akan terbentuklah sebuah keluarga baru yang harmonis. Seperti di dalam novel House of Tales, penulis menggambarkan kisah cinta Albert dan Eirin yang berawal dari pertemuannya di Universitas Oslo yang berlanjut ke jenjang pernikahan.

Kisah cinta dalam pernikahan tak selamanya berjalan harmonis, akan selalu ada permasalahan yang muncul, baik itu yang berasal dari diri sendiri atau permasalahan yang berasal dari suami dan istri. Apapun masalahnya, jika diselesaikan secara bersama-sama akan menghadirkan keluarga yang harmonis.

Di dalam novel ini, pembaca akan ditunjukkan berbagai permasalahan yang terjadi di dalam sebuah pernikahan. Penulis akan membawa pembaca ke dalam alur cerita yang mampu membuat emosi di dalam diri bergejolak. Apakah perjalanan kisah cinta Albert dan Eirin berakhir bahagia?

tombol beli buku

Perjalanan Hidup Menuju Kematian

Dalam novel ini, penulis mengisahkan Albert memiliki penyakit yang sudah sangat kronis. Tokoh utama didiagnosis menderita ALS, sebuah penyakit neuromotor yang tidak dapat disembuhkan dan penderita diprediksi hanya mampu bertahan hidup selma tiga sampai lima tahun ke depan. Pembaca akan diajak berjalan-jalan tentang perjalanan hidup seseorang yang hanya bisa berbaring dan tidak bisa melakukan apa-apa.

Albert berpikir bahwa penyakit yang diderita adalah sebuah nasib yang harus diterima oleh dirinya. Dengan penyakit yang dideritanya, hampir seluruh badan Albert tidak bisa digerakkan, seperti lengan yang sudah mulai lemah untuk digerakkan, mulai mengalami kesulitan dalam bernapas, kesulitan dalam menelan suatu makanan, sehingga makanan yang masuk hanya sedikit, dan kaki yang biasanya kuat untuk berjalan akan sangat susuah untuk dibuat jalan karena terasa sangat lemas.

Ketidakmampuan Albert dalam menjalani aktivitas sehari-hari membuat ia tidak habis pikir bahwa sisa hidupnya sangat bergantung dengan peran pembantu atau bantuan dari keluarganya. Alberti mencatat sisa-sisa ingatannya di dalam buku harian yang disimpan di “rumah dongeng”. Penulis mampu membuat sedih pembaca dengan penyakit yang diderita oleh Albert dan percakapan batin selama Albert sakit.

Selama masa sakitnya, Albert mulai bercerita tentang rahasia-rahasia penting dalam hidupnya kepada istri dan keluarganya. Ketika semua rahasia yang sudah dipendam sangat lama diungkapkan, Albert merasa lega dan senang karena sang istri dan keluarganya mengetahui rahasia-rahasia itu. Ketika Albert mengungkapkan semua rahasia-rahasia itu, batin pembaca akan dibuat tersentuh karena merasakan perasaan seseorang ketika sudah di akhir kehidupannya.

Albert yang tidak bisa melakukan apa-apa dalam kehidupan sehari-hari, membuat dirinya merasa kehilangan harga diri sebagai manusia, sehingga Albert harus tenggelam dalam keputusasaan, kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan. Ketika sudah mengalami penyakit itu, Albert mulai sulit untuk merasakan kebahagiaan dalam menjalani hidup atau bisa dibilang rasa kebahagiaan itu sudah mati.

Berkat dukungan keluarga, muncullah sebuah harapan dari dalam diri Albert agar tetap mampu menjalani kehidupan dengan semangat dan rasa percaya dirinya untuk sembuh kembali tumbuh. Penulis memberikan penjelasan bahwa harapan yang ada di setiap manusia akan hanya menjadi sebuah harapan jika tidak diwujudkan. Pembaca akan dibuat penasaran apakah Albert akan mampu mewujudkan harapannya atau malah memupuskan harapannya dengan cara melakukan bunuh diri?

Makna Hidup

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan berusaha untuk mencari makna hidup yang sesungguhnya. Makna hidup akan terus dicari sampai akhir perjalanan hidup manusia. Seperti halnya dalam novel karya Jostein Gaarder ini yang menceritakan bahwa Albert si tokoh utama sedang mencari makna hidup di akhir perjalanan hidupnya.

Dalam novel ini, pembaca akan dibuat untuk mencari makna kehidupan melalui dialog Albert dengan Eirin ataupun monolog Albert dengan batinnya. Semua dialog atau monolog yang terjadi pada Albert, pembaca akan tenggelam ke dalam cerita itu dan merenung dengan memikirkan “apakah hidup yang sedang dijalani sudah bermakna?” Pikiran-pikiran seperti itu sering kali muncul ketika manusia sedang menghadapi suatu cobaan seperti cobaan ketika sedang menderita penyakit yang cukup kronis.

Dalam pencarian makna hidup Albert, penulis selalu menggabungkan alur cerita dengan alam semesta dan bintang-bintang. Penggabungan alur cerita menjelaskan bahwa semua kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari kekuatan alam semesta. Kekuatan yang dimiliki alam semesta selalu memberikan petunjuk-petunjuk untuk manusia agar mendapatkan makna hidup yang sudah dicari-cari selama ini.

Penulis mengisahkan perjalanan hidup Albert dalam mencari makna hidupnya dengan sangat indah dan tenang, sehingga pembaca tersentuh semua kisah yang dialami oleh Albert. Pembaca akan semakin tersentuh dengan cerita Albert yang harus menikmati setiap momen bersama istri tercinta dan keluarganya sebelum maut memisahkan mereka.

Dari novel ini kita juga belajar bahwa untuk mendapatkan makna hidup bukan hanya dari kekuatan alam semesta saja, tetapi kehidupan kita dengan seseorang akan membentuk sebuah makna kehidupan terutama seseorang yang kita cinta. Sama halnya dengan Albert ketika menentukan makna hidupnya tidak akan lepas dari istrinya, Eirin.

Novel ini sangat cocok untuk dijadikan bacaan kamu yang sedang mencari makna kehidupan. Makna kehidupan harus dicari dan segera didapatkan agar kita tidak merasa kalau perjalanan hidup yang sudah dilalui menjadi sia-sia yang bisa menimbulkan rasa putus asa untuk menjalani hidup. Jadi, apakah kamu sudah menemukan makna kehidupan?

Kesimpulan Novel House of Tales

Kemampuan penulis dalam melihat dunia yang dimiliki oleh seorang individu sangat istimewa, sehingga novel yang ditulisnya menjadi novel yang memiliki filosofi kehidupan yang dimiliki oleh setiap manusia. Setelah membaca novel ini, pembaca akan diberikan kebebasan oleh penulis untuk mengartikan makan hidup yang sebenarnya.

Perjalanan hidup seorang Albert berawal dari kisah cinta yang berjalan dengan penuh kebahagian. Albert dan Eirin saling mencintai satu sama lain, hingga tak terasa kalau kisah cinta yang mereka jalani sudah berusia puluhan tahun. Mereka memiliki sebuah rumah yang penuh dengan kenangan dan rumah itu dijuluki sebagai “rumah dongeng”.

Akan tetapi, pada suatu ketika Albert menderita suatu penyakit yang membuat dirinya tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Pada bagian ini, pembaca akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Albert, sehingga akan memunculkan pemikiran bahwa hidup yang dijalani oleh setiap manusia sangat singkat dan selalu diiringi dengan berbagai pengalaman hidup yang selalu memiliki cerita.

Singkatnya, novel ini berisi tentang kehidupan, percintaan, dan kekeluargaan. Semua isi yang terkandung dalam novel ini akan selalu membuat pembaca bertanya-tanya tentang makna hidup yang sesungguhnya itu seperti apa. Dari novel ini, kita akan mengetahui bahwa menghargai sebuah kehidupan adalah suatu hal yang wajib untuk dilakukan.

Penulis: Restu Nasik Kamaluddin

Written by Nasik K

Perkenalkan saya Nasik seorang freelance writer dan sudah menghasilkan banyak tulisan. Tema yang saya suka pun cukup beragam, salah satunya adalah zodiak. Selain zodiak, saya juga senang menulis seputar trivia.

Kontak media sosial Linkedin saya Restu