in

9 Rekomendasi Buku Tentang Demokrasi

Rekomendasi buku tentang demokrasi – Pastinya kalian sudah tahu bahwa hampir setiap negara memiliki sistem pemerintahan yang tak sama. Sistem pemerintahan pada suatu negara biasanya terbentuk berdasarkan ideologi dari negara tersebut. Misalnya saja negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan demokrasi karena dasar negaranya adalah Pancasila.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang mengutamakan kepentingan rakyat dan kepentingan bersama. Sama halnya dengan sistem pemerintahan demokrasi yang lebih mementingkan aspirasi rakyat atau masyarakat serta kepentingan bersama. Oleh sebab itu, sistem pemerintahan demokrasi juga dikenal dengan sebutan dari rakyat, untuk rakyat, dan kembali ke rakyat.

Pada dasarnya, demokrasi itu sendiri sudah ada sejak lama atau sekitar pertengahan abad ke-5 SM. Awal kemunculan sistem politik demokrasi ini berasal dari negara Yunani. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sudah banyak negara yang mulai menggunakan sistem pemerintahan demokrasi.

Grameds, sudah tahu asal kata demokrasi? Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, Demos dan Kratos. Demos adalah rakyat dan Kratos adalah pemerintahan. Jadi, dapat dikatakan bahwa demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang memberikan hak kepada rakyat atau masyarakatnya untuk menyampaikan aspirasi demi kemajuan suatu negara.

Dalam menjalani sistem pemerintahan demokrasi harus dibutuhkan kerja sama antara rakyat dengan negara (pemerintahan), sehingga sistem pemerintahan demokrasi dapat berjalan dengan baik. Misalnya, rakyat tidak mendapatkan tekanan atau ancaman dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintahan dan aturan yang dibuat oleh pemerintahan harus berdasarkan aspirasi rakyat serta untuk kepentingan bersama.

Sistem pemerintahan demokrasi mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1945 hingga saat ini. Pada tahun 1945-1949, demokrasi di Indonesia dikenal dengan sebutan demokrasi liberal. Setelah sudah tidak menggunakan demokrasi liberal, Indonesia menganut sistem demokrasi terpimpin di tahun 1959 yang di mana pada saat itu dipimpin oleh Ir. Soekarno.

Kemudian demokrasi Indonesia berubah menjadi demokrasi Pancasila yang terjadi pada era Orde Baru dan berlangsung kurang lebih selama 30 tahun. Setelah demokrasi Pancasila bermasalah, Indonesia mengganti sistem pemerintahan menjadi demokrasi reformasi yang dipakai hingga saat ini.

Pembahasan tentang sistem pemerintahan demokrasi ini memang tidak ada habisnya, mulai dari demokrasi masuk ke Indonesia hingga bentuk dari demokrasi, seperti pemilu, demo, dan lain-lain.

Supaya Grameds memahami lebih dalam tentang sistem pemerintahan demokrasi, maka bisa membaca buku-buku yang berkaitan dengan demokrasi terutama demokrasi yang berlaku di Indonesia. Ingin tahu buku-buku tentang demokrasi yang perlu dibaca? Artikel ini akan memberikan 10 rekomendasi buku demokrasi. Jadi, simak artikel ini sampai habis ya.

1. Konsolidasi Demokrasi dan Kepemimpinan – Hendardi

Holiday Sale

Dalam menentukan arah dalam menjalankan sistem pemerintahan demokrasi tidak bisa dilepaskan dari para elite partai politik. Bukan hanya menjalankan sistem pemerintahan, mereka juga bisa menentukan arah dari sistem pemerintahan demokrasi. Berdasarkan catatan sejarah demokrasi Indonesia, sistem kelembagaan partai politik di Indonesia pernah mengalami masa-masa oligarki dan patronasi terutama pada era Orde Baru.

Memang tak bisa kita hindari bahwa masa-masa Orde Baru bisa dikatakan sebagai masa kelam demokrasi Indonesia. Hal ini senada dengan tulisan-tulisan dari pengamat hukum sekaligus pengamat Hak Asasi Manusia (HAM), yaitu Hendardi. Beliau sudah banyak sekali menulis tentang gejolak sistem pemerintahan dan sistem politik Indonesia terutama pada tahun 1990-an. Hampir semua tulisan beliau yang berkaitan dengan demokrasi dan kepemimpinan dimuat dalam sebuah buku yang berjudul Konsolidasi Demokrasi dan Kepemimpinan yang terbit pada tahun 2020.

Buku ini terdiri dari tiga bagian, setiap bagiannya berisi esai tentang demokrasi kepemimpinan, dan rezim pemilu. Pembaca yang membaca buku ini akan mengetahui sejarah tentang sistem politik dan kepemimpinan pada masa Orde Baru hingga awal-awal Reformasi. Dinamika politik dan demokrasi seperti apa yang terjadi pada saat itu? Temukan jawabannya di dalam buku ini!

2. Demokrasi di Era Post Truth – Budi Gunawan dan Barito Mulyo Ratmono 

Seiring dengan perkembangan zaman, maka demokrasi juga ikut berkembang, baik itu demokrasi di luar negeri atau demokrasi di Indonesia. Perkembangan demokrasi ini bisa dilihat pada saat Pemilihan Umum (Pemilu) terutama saat masa-masa kampanye. Dalam berkampanye pasti membutuhkan strategi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman agar dapat memenangkan partai, calon yang diusung dan anggota partai politik itu sendiri.

Pada 2016, setelah pemilihan Presiden Amerika Selatan Berakhir, istilah post-truth mulai berkembang di masyarakat dunia. Bahkan Oxford Dictionaries mengatakan bahwa post-truth adalah kata populer di tahun 2016. Post-truth dapat diartikan bahwa seseorang lebih percaya terhadap informasi atau berita berdasarkan emosi dan keyakinan personal daripada berdasarkan sebuah fakta.

Perkembangan demokrasi ini ikut menjalar ke negara Indonesia, sehingga kita banyak sekali melihat berita-berita atau informasi hoaks yang bertebaran di media sosial terutama pada saat calon kandidat berkampanye. Grameds, ingin mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan demokrasi pos-truth di Indonesia? Segera dapatkan buku Demokrasi di Era Post Truth karya Budi Gunawan dan Barito Mulyo Ratmono di gramedia.com.

3. Demokrasi, Agama, Pancasila – Franz Magnis-Suseno

Romo Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, S.J. adalah seseorang cendekiawan yang sudah dikenal oleh banyak orang melalui buku-bukunya yang fenomenal terutama dalam hal filsafat politik, etika, alam pikiran Jawa, dan filsafat ketuhanan. Salah satu bukunya yang membahas yang fenomenal dari Franz Magnis Suseno yaitu Demokrasi, Agama, Pancasila.

Dinamika politik di Indonesia pasti akan terus terjadi, sehingga bangsa dan negara harus siap untuk menghadapi hal itu. Terlebih lagi, Indonesia sangat dikenal dengan keberagaman budaya yang sangat rentan terjadi sebuah konflik ketika menghadapi dinamika politik. Senada dengan yang ada di dalam buku Demokrasi, Agama, Pancasila bahwa keutuhan negara Indonesia harus tetap dijaga.

Buku ini berisikan tulisan-tulisan yang menyerupai esai berisikan tentang pesan-pesan untuk menjaga kesatuan yang sudah tercantum di dalam Pancasila. Penulis juga menjelaskan bahwa dengan agama bisa memunculkan ekstrimisme agamis yang dapat membahayakan kesatuan negara Indonesia. Buku yang bertemakan demokrasi ini sangat pas untuk dijadikan bahan bacaan ketika mengisi waktu luang sekaligus bisa menambah pengetahuan tentang menjaga kesatuan dan persatuan negara Indonesia.

4. Membumikan Pengawasan Pemilu – M. Afifuddin

Negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi umumnya melakukan sebuah Pemilu dalam memilih pemimpin negara, seperti halnya negara Indonesia. Di Indonesia Pemilu diadakan setiap lima tahun sekali yang diawasi oleh lembaga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebenarnya bukan hanya Bawaslu saja yang mengawasi berlangsungnya Pemilu, rakyat atau masyarakat harus ikut serta untuk melakukan pengawasan tersebut.

Pemilu yang diawasi oleh lembaga Bawaslu dan masyarakat membuat Pemilu akan berjalan jujur dan adil, sehingga masyarakat tidak merasa ada kecurangan ketika Pemilu berlangsung. Pengawasan ketika Pemilu ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat karena tidak semua tahu dan mau untuk mengawasi Pemilu. Salah satu buku yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyelenggarakan pengawasan terhadap Pemilu adalah Membumikan Pengawasan Pemilu karya Mochammad Afifuddin.

Buku ini berisi banyak sekali penjelasan tentang mulai dari sejarah pengawasan Pemilu hingga cara menyebarluaskan nilai-nilai pengawasan Pemilu. Pastinya kamu sebagai masyarakat Indonesia tidak ingin ada kecurangan saat Pemilu ‘kan? Jadi, sudah saatnya untuk melatih diri untuk mengawasi Pemilu. Kamu bisa membeli buku ini dengan mudah hanya klik tombol beli sekarang”.

5. Cita-Cita Negara Pancasila – Sulastomo

Setiap negara di dunia pasti mempunyai cita-cita yang biasanya terkandung di dalam dasar negara, tak terkecuali cita-cita negara Indonesia yang ada di dalam Pancasila. Bagi masyarakat Indonesia Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara saja, tetapi juga sebagai cita-cita negara Indonesia. Terlebih lagi dalam sistem pemerintahan demokrasi yang dianut Indonesia harus menggunakan nilai-nilai Pancasila supaya keputusan yang diambil lebih mementingkan kepentingan bersama.

Pada dasarnya untuk mewujudkan cita-cita negara Indonesia diperlukan pemahaman arti dan makna dari Pancasila itu sendiri. Buku Cita-Cita Negara Pancasila yang ditulis menggunakan bahasa semi formal ini berisi tentang perjalanan Pancasila setelah disahkan oleh negara Indonesia. Di dalam buku ini, penulis mampu mengungkapkan perjalanan Pancasila yang dibagi menjadi 2 bab, sehingga pembaca akan mudah memahami harapan bangsa dan negara Indonesia.

Dengan mengetahui perjalanan Pancasila, kamu akan lebih menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, sehingga penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mudah dilakukan serta cita-cita negara Indonesia perlahan-lahan akan terwujud.

6. Bagaimana Demokrasi Mati – Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt

Dalam suatu sistem pemerintahan demokrasi bisa dikatakan bahwa musuh utama dari demokrasi ini adalah adanya pemimpin yang otoriter. Lahirnya pemimpin otoriter ini bisa biasanya terjadi karena ada suatu kudeta pada suatu negara. Pemimpin yang otoriter bisa membuat masyarakat sengsara dan kekuasaan pemerintahan akan disalahgunakan untuk kepentingan pribadi bukan kepentingan bersama.

Sistem pemerintahan demokrasi ini sudah melewati berbagai macam rintangan, mulai dari matinya demokrasi hingga demokrasi hidup kembali. Salah satu buku yang membahas lebih dalam tentang perjalanan demokrasi ini berjudul Bagaimana Demokrasi Mati karya dua profesor dari Harvard, yaitu Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Kedua penulis tersebut mengemas perjalanan demokrasi ke dalam sembilan bagian.

Dengan membaca buku ini, kamu akan sadar bahwa demokrasi harus dijaga dengan baik agar tidak kembali ke masa-masa kelam atau masa-masa kepemimpinan yang otoriter. Selain itu, kamu akan mengetahui dan mempelajari sejarah demokrasi, sehingga pengetahuan tentang demokrasi akan semakin bertambah. Yakin tidak ingin mengetahui perjalanan demokrasi dan bahaya dari hilangnya demokrasi? Segera dapatkan buku ini dengan klik tombol “beli sekarang”.

7. Demokrasi: Dasar Filosofis dan Tantangannya – Reza A.A. Wattimena

Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, maka tak asing lagi, jika ada banyak filsuf yang mengungkapkan apa itu demokrasi, salah satunya adalah Aristoteles. Pemikiran demokrasi yang diungkapkan oleh Aristoteles bisa kamu dapatkan melalui buku Demokrasi: Dasar Filosofis dan Tantangannya yang ditulis oleh Reza A.A. Wattimena. Dunia filsafat bagi beliau sudah tidak asing lagi yang dibuktikan dengan banyak buku yang sudah diterbitkan oleh dirinya.

Penulis bukan hanya menjelaskan demokrasi dalam sistem pemerintahan saja, tetapi dalam banyak bidang. Bukan hanya demokrasi yang ada di Indonesia saja, penulis membahas tentang demokrasi dan krisis yang terjadi di luar negeri. Pembaca yang membaca buku ini akan mengetahui seluk beluk dari demokrasi, baik di Indonesia atau di luar negeri.

Buku ini akan menyadarkan kita bahwa demokrasi yang dianut oleh beberapa negara kemungkinan dibilang sistem pemerintahan dan sistem politik terbaik yang pernah dibuat oleh manusia. Menariknya lagi, buku ini sering dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui demokrasi yang ada di Indonesia.

8. Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi – Henry Subiakto dan Rachmah Ida

Dalam suatu demokrasi pada suatu negara tak bisa dilepaskan dari sistem perpolitikan dari negara tersebut. Dalam menjalankan sistem perpolitikan akan ada yang namanya komunikasi politik. Komunikasi politik perlu dipelajari oleh setiap orang khususnya bagi mereka yang ingin berpartisipasi dalam dunia politik. Ada banyak sekali komunikasi politik yang ada di dunia atau di Indonesia.

Salah satu komunikasi politik yang paling berpengaruh yaitu peran media. Peran media ini sangat krusial karena bisa memengaruhi sistem perpolitikan, bahkan bisa memengaruhi komunikasi politik itu sendiri terutama pada era demokrasi. Era demokrasi sangat dikenal sebagai era bebas berpendapat, sehingga bisa dibilang kalau media memiliki power dalam era demokrasi ini.

Grameds, ingin mengetahui seberapa besar peran media dalam era demokrasi ini? Buku dengan judul Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi karya Henry Subiakto dan Rachmah Ida ini membahas tentang peran media dalam era demokrasi lebih dalam, sehingga pembaca akan mudah mengetahui komunikasi politik dan peran media dalam era demokrasi dengan mudah.

9. Media dan Dinamika Demokrasi – Anang Sujoko, dkk 

Terjadinya dinamika demokrasi di Indonesia tak bisa dilepaskan dari media, baik itu media cetak atau media online. Dewasa ini, bisa dikatakan bahwa perkembangan media cetak mengalami perkembangan lebih lambat daripada media online. Dengan kehadiran media online  semua informasi mudah didapatkan terutama informasi yang berkaitan dengan perpolitikan yang selalu hangat untuk diperbincangkan.

Perpolitikan yang terjadi di Indonesia akan selalu dipengaruhi peran media, sehingga memunculkan dinamika demokrasi. Sistem pemerintahan demokrasi dan media bisa dibilang akan selalu berhubungan karena demokrasi akan berjalan dengan baik apabila ada yang memberikan masukan. Media itu sendiri mempunyai suatu sistem kerja yang berbeda dari pekerjaan-pekerjaan pada umumnya, ingin tahu sistem kerja dari suatu media?

Buku Media dan Dinamika Demokrasi karya Anang Sujoko mengandung banyak sekali seluk beluk tentang hubungan media dengan demokrasi dan perpolitikan. Buku ini terdiri dari 9 bab, setiap bab akan diawali pengantar yang membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isi dari setiap bab tersebut.

Penulis: Restu Nasik Kamaluddin

Written by Nasik K

Perkenalkan saya Nasik seorang freelance writer dan sudah menghasilkan banyak tulisan. Tema yang saya suka pun cukup beragam, salah satunya adalah zodiak. Selain zodiak, saya juga senang menulis seputar trivia.

Kontak media sosial Linkedin saya Restu