Review Novel Kekasih Musim Gugur – Keluarga adalah sebuah kata yang memiliki arti yang berbeda. Banyak orang menggunakan pikiran mereka untuk mendefinisikan arti keluarga. Padahal, “keluarga” secara alami memiliki arti yang berbeda dalam hal ekonomi, budaya dan sosial.
Namun perlu diketahui bahwa pengertian umum keluarga adalah kelompok sosial dasar masyarakat, biasanya terdiri dari satu atau dua orang tua dan anak-anaknya. Anggota keluarga ini biasanya saling berhubungan jangka panjang dan biasanya tinggal di bawah satu atap.
Namun, di dalam sebuah keluarga yang sebenarnya bukan hanya merupakan sebuah kelompok masyarakat saja. Keluarga memiliki maknanya masing-masing dalam sebuah kehidupan dan makna-makna tersebut tentunya berbeda-beda tergantung dari masing-masing keluarga.
Keluarga dapat menjadi tempat paling nyaman. Mungkin kamu sedang merasa lelah dalam menjalani rutinitas atau bingung dengan arah dan tujuan kamu. Tidak peduli seberapa keras kamu dalam mencoba berusaha mencapai tujuanmu, namun kamu akan selalu yakin bahwa keluarga akan selalu ada dan bersama.
Jika kamu membutuhkan tempat untuk bersandar, kamu bisa beristirahat sejenak. Keluarga adalah pelabuhan panggilan pertama. Percayalah bahwa keluarga dapat menjadi tempat bersandar saat kamu merasa lelah.
Keluarga dapat menjadi motivator yang baik. Sebagai manusia pastinya kita pernah merasakan kecewa, sedih, terluka, atau gagal parah. Jangan takut untuk berbicara dengan keluargamu. Karena keluarga bisa menjadi motivasi terbaik yang bisa kamu temukan.
Tidak hanya akan menghibur, keluarga akan memberi solusi untuk masalah yang sedang kamu miliki. Keluarga akan mendorong kamu untuk bangkit dan keluar dari kesedihan dan kekecewaan.
Makna-makna keluarga tersebut tentunya tidak semua orang bisa merasakan di dalam keluarganya, tentu setiap keluarga memiliki caranya tersendiri dalam menyampaikan rasa cinta, kasih sayang, dan kebersamaan di dalamnya.
Namun, tidak hanya hal manis saja yang bisa terjadi di dalam sebuah keluarga. Hal yang pahit, pedih, dan penuh masalah pun dapat terjadi dalam sebuah keluarga. Hal ini sama seperti yang dikisahkan dalam buku berjudul “Kekasih Musim Gugur” karya Laksmi Pamuntjak.
Table of Contents
Profil Penulis Novel Kekasih Musim Gugur
Laksmi Pamuntjak lahir pada 22 Desember 1971. Ia adalah seorang novelis, penyair, penulis esai, jurnalis, dan penulis kuliner dwibahasa. Ia sering menjadi penulis di berbagai media Indonesia dan internasional, seperti The Jakarta Post, Frankfurter Allgemeine Zeitung, Die Welt, South China Morning Post, dan harian Inggris The Guardian.
Laksmi adalah putra arsitek Dipl.Ing. Ir. Mustafa Pamuntjak dan Endang Soejono Martowardojo. Bakat sastranya diturunkan dari kakeknya, redaktur Balai Pustaka dan pendiri penerbitan CV. Djambatan yaitu, Kasuma Sutan Pamuntjak.
Setelah memperoleh gelar sarjana dalam Studi Asia dari Universitas Murdoch di Perth, Australia Barat, Laksmi kembali ke Jakarta pada akhir 1993, mulai karier kepenulisannya pada 1994 dengan menulis di majalah TEMPO, Jurnal Prisma, dan surat kabar harian The Jakarta Post.
Semenjak tahun 2004, Laksmi telah menerbitkan tiga himpunan puisi, Ellipsis: Poems and Prose Poems (2005), The Anagram (2007) dan There Are Tears in Things: Collected Prose and Poems by Laksmi Pamuntjak (2001-2015) (2016), sebuah kumpulan fiksi pendek yang diilhami lukisan, The Diary of R.S.: Musings on Art (2006), sebuah esai panjang yang dibukukan, Perang, Langit dan Dua Perempuan (2007) dan dua terjemahan karya penyair dan esais Goenawan Mohamad, Selected Poems (2004) dan On God and Other Unfinished Things (2007).
Laksmi menerbitkan novel pertamanya pada tahun 2012 dengab judul Amba. Lalu disusul novel yang keduanya terbit pada tahun 2014 dengan judul Aruna dan Lidahnya. Pada akhir tahun 2015, Laksmi menetap di Berlin dan menyelesaikan novelnya yang ketiga. Lalu tahun 2018 novel tersebut terbit dalam bahasa Jerman oleh Ullstein Verlag dengan judul Herbstkind dan dalam bahasa Inggris menjadi Fall Baby yang diterbitkan pada 2019 oleh Penguin Random House SEA. Lalu pada tahun 2020 terbit juga novel tersebut dalam bahasa Indonesia berjudul Kekasih Musim Gugur yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Detail Novel Kekasih Musim Gugur
Buku yang berjudul Kekasih Musim Gugur karya Laksmi Pamuntjak ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 9 Juli 2020. Buku ini memiliki halaman sebanyak 452 halaman. Dengan halaman sebanyak itu, buku ini memilik ukuran berat 0.45 kg, panjang 21 cm, dan lebar 15 cm. Buku ini dituliskan dengan bahasa Indonesia. Buku ini juga memiliki nomor ISBN yaitu, 9786020642703.
Sinopsis Novel Kekasih Musim Gugur
“Namun rahasia seperti warna. Tatap dalam-dalam, dan ia mulai menuturkan selaksa cerita.”
Kekasih Musim Gugur adalah kisah dua perempuan, Srikandi (Siri) dan Dara. Yang satu seorang seniman cosmopolitan, yang satunya lagi seorang aktivis politik. Siri adalah anak Amba dan Bhisma, tokoh utama novel pertama Laksmi Pamuntjak, Amba.
Setelah bertahun-tahun mengembara di pelbagai kota di dunia – London, New York, Madrid – Siri memutuskan hidup di Berlin untuk menghindar dari masa lalu keluarganya. Tak disangka, sebuah berita mengejutkan memaksanya pulang ke Jakarta. Di tanah air, Siri harus menghadapi realita keluarganya yang pedih, ditambah dengan jalin-kelindan kompleks antara seni rupa, politik, dan sejarah, terutama ketika salah satu pamerannya dihujat dan dilarang karena dianggap melanggar susila.
Dalam pergulatannya, Siri harus memaknai ulang hubungan dengan ibunya, Amba; dengan mantan sahabatnya, Dara; dengan anak tirinya, Amalia; dan dengan sejarah bapak kandungnya yang kelam.
Review Novel Kekasih Musim Gugur
Kekasih Musim Gugur ternyata menjadi cerita independen tanpa bayang-bayang Amba. Amba tetap muncul dalam cerita, tapi dia tidak menempati banyak panggung. Inilah tepatnya konsep hubungan antara Siri dan Amba. Mereka adalah dua tokoh yang menarik dalam karakter dan dihubungkan oleh hubungan ibu-anak, tetapi juga dapat beridiri sendiri. Namun, kehidupan Siri sangat dipengaruhi oleh masa lalunya, yaitu kehidupan Amba.
Cerita ini tentang Srikandi atau Siri, anak Amba. Siri menetap di Berlin sebagai seniman. Dengan semua pemikirannya tentang seni, politik, dan kehidupan di usia 50 tahun, Siri memang terlihat cerdas. Tapi penulis tidak membuat Siri terlihat sempurna.
Dari waktu ke waktu, mendengarkan monolog Siri membuat pembaca merasa rentan, gamang, dan bahkan ragu-ragu untuk membuat keputusan. Hal ini bisa dibilang menarik. Siri tampaknya menentang “tuntutan” sosial bahwa seseorang seusianya harus bijaksana dan dewasa dalam segala hal. Bagaimanapun, kita adalah orang yang tidak sempurna dan harus jujur ??dengan kesalahan dan kekurangan kita pada usia berapa pun.
Separuh isi buku ini terasa berat karena penulis menggunakan cerita sebagai media untuk mengenalkan para tokohnya. Tindakannya ini mengakibatkan secara otomatis plot berjalan lambat. Kombinasi pemikiran Siri dan plot lambat tentang berbagai hal membutuhkan kesabaran dari pihak pembaca untuk melewati bagian tengah buku. Setelah itu, aksi menjadi lebih cepat dan potongan puzzle secara bertahap menjadi utuh.
Karakter intelektual tersebar di seluruh cerita, sama seperti Amba. Cerita ini juga menyentuh beberapa hal seperti seni, Pancasila, pluralisme, dan politik. Sengaja tidak terlalu tajam, tapi cukup kuat. Penulis dapat menyimpan cerita ini sebagai fiksi, tergantung pada porsinya.
Kita harus memberikan apresiasi bagaimana penulis menghidupkan karakternya. Dengan secara sadar memilih perspektif pertama karakter, pembaca dapat membenamkan dirinya dalam pemikiran karakter. Selain pemahaman karakter yang tajam, penulis dapat memetakan dan menjelaskan karakter secara detail.
Laksmi Pamuntjak tampaknya sudah lama mengenal karakter dan mendorong pembaca untuk mengenalnya secara mendalam. Suara dan perspektif antar karakter disajikan dengan apik secara berbeda. Yang menarik adalah semua karakternya diperkenalkan secara mendalam saat memperkenalkan karakter lain.
Misalnya seperti saat Dara (sahabat Siri) memperkenalkan Amalia (anak tiri Siri):
“Secara umum ia pendiam dan cenderung hanya berbicara ketika diajak bicara, dan ada sesuatu dalam aura pedenya yang tampak rapuh. Kadang ia tampil percaya diri, kadang grogi menghadapi obrolan kantor, meskipun kecenderungannya untuk tak berbaur berasal dari sumber yang sama sekali berbeda dengan jenis yang menapasi ibu tirinya. Siri menjaga jarak bukan karena tak tahan berbaur; ia melakukan itu karena ia bisa.” (hal. 202).
Kelebihan Novel Kekasih Musim Gugur
Buku ini memiliki nilai plus bagi para pecinta Kekasih Musim Gugur yang kebanyakan memilih karakter wanita sebagai sentral dengan berbagai suara yang mereka miliki. Kombinasi kedalaman karakter, plot, kekuatan kata, bobot isi cerita, dan desain sampul yang menarik akan membuat kekasih musim gugur Anda berkesan. Laksmi Pamuntjak mampu menggabungkan beberapa variabel kuat dengan estetika dan kedalaman penceritaan dalam pikiran.
Kekurangan Novel Kekasih Musim Gugur
Konflik dalam novel ini tidak terlalu menarik, hanya kebanyakan karakter bergulat dengan orang tuanya. Novel ini juga memiliki banyak konflik kecemburuan. Setiap kali perspektif berubah antara Siri dan Dara, itu sangat jelas. Siri terlalu pandai dalam seni dan Dara terlalu politis. Bahkan ketika dalam sudut pandang Siri, ketika ditelaah dengan jelas melihat karakter Siri yang egois dan terlalu pandai dalam seni, yang dapat membingungkan tentang apa yang dimaksud dengan pemikiran Siri.
Grameds, demikianlah review buku “Kekasih Musim Gugur” karya Laksmi Pamuntjak yang diberikan oleh Gramedia. Kamu membeli dan membacanya jika tertarik. Namun, jika kalian ingin mempelajari ilmu-ilmu lainnya, kalian juga bisa membeli dan membaca buku lain yang ada di Gramedia. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas menyediakan buku-buku berkualitas dan juga bermanfaat untuk kamu. Yuk Grameds, beli bukunya sekarang juga!
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Buku Tentang Perempuan
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Review Novel Norwegian Wood
- Review Novel Scarlet Letter
- Review Novel Ruin And Rising
- Review Novel kekasih Di Musim Gugur
- Review Novel Who Moved My Cheese
- Review Novel Koleksi Kasus Sherlock Holmes
- Review Novel Penelusuran Benang Merah
- Review Novel Rapijali 1,2,3
- Review Novel Di Tanah Lada
- Review Novel Wuthering Height Emily Bronte
- Review Novel Galaxy
- Review Iklas Paling Serius
- Review Buku Tentang Semua Yang Ada di Bumi
- Review Novel The Good Son
- Review Novel The Fall Of Gondolin
- Review Novel I Want To Eat Your Pancreas
- Review Novel Galaksi
- Review Novel Summer in Seoul
- Review Novel Spring in London
- Review Novel Winter in Tokyo
- Review Novel Dari Jendela SMP
- Review Novel The Death Cure
- Review Novel Shadow And Bone