in

Berpikir Kritis: Pengertian, Manfaat, Cara Mengasah & Rekomendasi Buku

unsplash.com

Berpikir kritis adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh semua orang. Berpikir kritis menjadi salah satu soft skill yang diperlukan dalam meningkatkan karier dan kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Seorang yang berpikir kritis seringkali memiliki manfaat terhadap kepemimpinannya yang sukses.

Berpikir kritis merupakan berpikir secara logis dan sistematis dalam membuat keputusan atau menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.

Nah berikut artikel ini akan membahas tentang apa sih berpikir kritis? Apa manfaat berpikir kritis? Kenapa kemampuan berpikir kritis itu penting? Bagaimana cara berpikir kritis? Bagaimana mengembangkan kemampuan berpikir kritis? Bagaimana mengasah kemampuan berpikir kritis? Tak hanya itu, disini juga ada rekomendasi buku terbaik tentang berpikir kritis untuk Grameds!

Apa itu Berpikir Kritis?

Holiday Sale

Berpikir kritis adalah suatu kemampuan untuk berpikir dengan rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami hubungan antara ide dan/atau fakta. Pemikiran kritis merupakan sesuatu yang bisa membantu kita dalam menentukan apa yang kita percayai.

Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir dengan jernih dan rasional mengenai apa yang yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercayai. Proses di mana kita harus membuat penilaian yang rasional, logis, sistematis, dan dipikirkan secara matang adalah proses dalam berpikir kritis.

Robert Ennis seorang filsuf Amerika yang dianggap sebagai salah satu tokoh terkemuka pemikiran kritis menyimpulkan, berpikir kritis merupakan penalaran mengenai keyakinan dan tindakan yang masuk akal dan berfokus pada memutuskan apa yang dipercayai atau yang dilakukan.

Sementara itu, Michael Scriven profesor ahli ilmu perilaku dan organisasional yang berasal dari Claremont Graduate University, mengungkapkan bahwa berpikir kritis merupakan proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan terampil membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi informasi.

Baik informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan lewat observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, dan komunikasi, sebagai panduan untuk meyakini sesuatu dan melakukan sebuah tindakan.

Sederhananya, berpikir kritis adalah kemampuan berpikir dengan rasional dan melihat permasalahan secara objektif sehingga hasil yang akan diperoleh tidak bias dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

Jika ada pemimpin yang memiliki kemampuan berpikir kritis bisa memahami hubungan logis antara ide, argumen, atau kesalahan dalam penalaran, maka pemimpin tersebut akan membuat keputusan dengan tepat.

Kita bisa mengambil contoh berpikir kritis bisa ditemukan pada diskusi yang diselenggarakan oleh sebuah tim. Misalnya saja, ketika mengidentifikasi masalah, anggota tim mampu menentukan mana informasi yang relevan dengan isu yang sedang dibahas atau tidak, mengenali bias dan propaganda, dan faktor emosional.

Kemampuan dalam memprediksi kemungkinan risiko yang akan terjadi dan bisa membedakan antara fakta dan opini merupakan contoh logika yang sering kali digunakan dalam berpikir kritis.

Berpikir kritis bukan suatu yang asing. Berpikir kritis merupakan proses berpikir yang membangun atau konstruktif yang bertujuan untuk mencari solusi. Ketika berpikir kritis, kita tidak hanya menerima semua argumen dan kesimpulan begitu saja tanpa ketelitian, tetapi juga mempertanyakan validitas dari argumen dan kesimpulan yang ada.

Apa Manfaat Berpikir Kritis?

Berpikir kritis acap kali dikaitkan dengan kesuksesan. Keterampilan berpikir kritis bukan hanya diperlukan oleh orang-orang yang bekerja di bidang tertentu. Berpikir kritis bermanfaat bagi siapa saja. Ada beberapa manfaat berpikir kritis bagi kita, di antaranya:

1. Melihat Masalah dari Berbagai Perspektif

Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memahami perbedaan, permasalahan, dan persoalan yang terjadi. Jika kita berpikir kritis, kita akan mudah menghargai sudut pandang orang lain dalam menanggapi suatu isu.

2. Bisa Diandalkan

Manfaat selanjutnya dari berpikir kritis yaitu kita bisa diandalkan oleh tim atau organisasi yang kita ikuti, karena kita bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan benar. KIta juga memiliki kemampuan untuk mengajak anggota tim agar bisa bekerja dengan efektif dan efisien.

3. Mandiri dalam Menghadapi Persoalan

Berpikir kritis merupakan berpikir yang mandiri. Dengan pemikiran yang mandiri ini, kita mampu mengatasi persoalan dengan cepat.

4. Menemukan Ide dan Peluang Baru

Ketika kita berpikir kritis, kita bisa mendapatkan manfaat yaitu mudah dalam menghasilkan ide brilian yang inovatif dan mampu mencari peluang untuk mewujudkannya.

5. Berpikir Jernih dan Rasional

Jika kita mampu berpikir dengan jernih dan rasional ini menandakan seseorang mampu berpikir dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah dengan sistematis. Kemampuan ini dibutuhkan dan sebagai aset untuk menjalankan karier di bidang apa pun.

6. Kemampuan Adaptasi Meningkat

Zaman berkembang begitu pesat dan perubahan demi perubahan terjadi. Adanya pengetahuan dan teknologi baru membuat manusia yang memiliki kemampuan berpikir kritis beradaptasi dengan cepat. Ini disebabkan karena orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis bisa meningkatkan keterampilan intelektual yang fleksibel, mempunyai kemampuan menganalisis kemampuan informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah yang ada.

7. Keterampilan Bahasa dan Presentasi Meningkat

Pola berpikir kritis bisa meningkatkan kemampuan untuk memahami struktur logika teks saat mempelajari dan menganalisanya. Hal ini tentunya bisa meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan ide dan gagasan.

8. Kreativitas Meningkat

Berpikir kritis memungkinkan kita untuk mengevaluasi ke dasar masalah dan menghasilkan solusi kreatif yang relevan. Dengan demikian, bukan hanya menghasilkan ide, berpikir kritis juga memungkinkan kita untuk mengevaluasi ide baru yang didapat, menyeleksi, dan memodifikasinya jika dirasakan perlu.

9. Mengembangkan Diri

Berpikir kritis tentunya bisa menjadi alat untuk evaluasi diri sendiri yang bersifat konstruktif. Ini bisa dilakukan dengan cara mengevaluasi keputusan dan tindakan yang telah diambil. Oleh karena itu, seorang yang berpikir kritis sangat bisa berkembang.

Kenapa Kemampuan Berpikir Kritis itu Penting?

Saat kita berpikir kritis, kita akan selalu merasa tertantang. Hal ini berlaku juga dalam kehidupan kita sehari-hari. Contoh berpikir kritis ini yaitu, jika kita menemukan hal yang sebenarnya belum berfungsi secara normal, dengan berpikir kritis kita bisa mengidentifikasi solusi baru yang lebih baik. Tujuan dari berpikir kritis ini salah satunya yaitu sebagai bentuk pengembangan dan perbaikan diri.

Rekomendasi Buku Tentang Berpikir Kritis

Ada beberapa rekomendasi buku untuk Grameds yang ingin mempunyai kemampuan berpikir kritis, di antaranya:

1. Berpikir Kritis: Kecakapan Di Era Digital karya Kasdin Sihotang

Berpikir Kritis

Kualitas seseorang bisa dilihat dari perilakunya. Selain perilaku yang baik, cara berpikir menjadi salah satu dari penilaian terhadap kualitas seseorang. Di era digital ini, cara berpikir kritis sangat dibutuhkan. Berpikir kritis menjadi kebutuhan yang mendasar dalam menghadapi situasi global yang sarat dengan kompleksitas dan perubahan yang begitu pesat di era digital sekarang.

Berpikir kritis adalah kecakapan hidup yang membuat orang bisa mempertahankan eksistensinya dengan langgeng di masa kiwari ini. Buku Berpikir Kritis: Kecakapan Di Era Digital karya Kasdin Sihotang ini cocok dibaca oleh siapa pun, khususnya para akademisi, mahasiswa, dan dan siapa saja yang tidak mau tenggelam karena arus perubahan yang serba cepat dan masif di era digital sekarang.

Buku yang ditulis oleh pengajar di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini menyuguhkan letak esensi berpikir kritis, bagaimana mengembangkan pola pikir kritis di zaman digital seperti sekarang, hal-hal yang perlu diusahakan dalam menumbuhkan berpikir kritis dalam diri kita, standar yang bisa digunakan dalam mengenali tingkat berpikir kritis kita, bagaimana tips menunjukkan pola pikir kritis pada saat membaca dan menuliskan ide-ide supaya bisa dipahami oleh orang lain.

2. Berpikir Kritis: Kaidah Penerang Untuk Hidup Benar dan Selamat karya Dr. Saifur Rohman, M.Hum

Berpikir Kritis

Buku ini terbit bukan hanya untuk menjelaskan maksud dari berpikir kritis,tetapi juga tentang bagaimana langkah-langkah dalam berpikir kritis. Hal ini tentunya bukan hanya membantu pembaca menemukan hal yang benar dari yang salah, tetapi juga mencurigai semua hal yang telah kita anggap benar.

Dengan membaca buku ini, nantinya kita tidak begitu saja menerima apa pun sebelum mencermati dengan baik dan benar. Buku Berpikir Kritis: Kaidah Penerang Untuk Hidup Benar dan Selamat karya Dr. Saifur Rohman, M.Hum ini pembahasannya mendetail, mendasar, filosofis, dan runut. Keunggulan lainnya, pembahasan dikemas dengan bahasa yang populer dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan keilmuan. Terakhir, berpikir kritis akan membuat hidup kita menjadi benar dan selamat, seperti halnya ditegaskan dalam buku ini.

3. Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie

Berpikir Kritis

Buku ini berisi pemikiran-pemikiran kritis mahasiswa aktivis dan idealis pada masanya. Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sejarah FSUI. Soe Hok Gie menulis kritik-kritiknya yang keras lewat media koran-koran. Buku ini cocok dibaca oleh generasi pemuda, dalam melihat bangsa ini dari kacamata seorang mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis.

Gie berupaya menggugah keberanian mahasiswa dalam bersikap dan menghadapi masalah yang harus dihadapi. Gie sebagai mahasiswa yang berpikir kritis, ia tidak hanya ingin beraksi menyuarakan aspirasi tanpa pemikiran yang matang atau hanya sekadar ikut-ikutan saja. Secara umum, buku ini menjadi salah satu karya yang harus dibaca oleh para mahasiswa dan kalangan umum yang ingin memiliki sifat berpikir kritis.

Bagaimana Cara Berpikir Kritis?

Berlatih berpikir kritis memerlukan waktu, kesabaran, konsisten, dan yang terpenting terus berlatih. Ada beberapa langkah-langkah melatih kita dalam berpikir kritis, di antaranya:

1. Mengidentifikasi Permasalahan atau Pertanyaan

Mengidentifikasi permasalahan yang kita hadapi sebaik dan setepat mungkin. Semakin kita menganalisa dengan baik dan tepat, maka akan semakin mudah kita dalam menemukan solusi dan jawabannya.

2. Kumpulkan Data, Pendapat, dan Argumen

Mencari data beberapa sumber yang menyampaikan hal-hal yang berbeda dan sudut pandang yang berbeda juga.

3. Menganalisa dan Evaluasi Data yang Terkumpul

Kita harus bisa memastikan sumber yang kita gunakan itu valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, kita bisa mencari tahu apakah kesimpulan yang kita akan ambil mempunyai data pendukung atau hanya sekadar bersifat argumentatif.

4. Mengidentifikasi Data yang Ditemukan dengan Asumsi

Kita mulai asumsikan jika sumber yang kita gunakan bias ataupun jika kita yang bias dalam mencari jawaban. Hal ini akan menyebabkan kita untuk berpikir dua kali.

5. Menentukan Hal-hal yang Signifikan

Kita misalkan saja, hal apa yang paling penting atau apakah jawaban yang kita temukan sudah cukup dan yang pasti apakah jawaban yang kita temukan relevan dengan masalah yang sedang kita hadapi.

6. Membuat Keputusan untuk Mencapai Kesimpulan

KIta mengidentifikasi beberapa kesimpulan yang telah kita temukan dan tentukan mana yang paling cukup terdukung. Menimbang pro dan kontra dari kemungkinan-kemungkinan yang ada.

7. Menggunakan Buah Pikir Kita

Setelah sudah pada kesimpulan, kita bisa menggunakan hasil dari pikiran kita untuk bisa memecahkan masalah.

Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis?

Ada beberapa cara mengembangkan diri kita dalam kemampuan berpikir kritis, di antaranya:

1. Melatih Diri agar Berpikir Seimbang

Jika kita underthink, hal ini bisa mencerminkan kemalasan atau bahkan kesombongan yang dapat menyebabkan fokus yang buruk. Sementara itu, apabila kita overthink, hal ini justru akan mencerminkan kehati-hatian dan keraguan yang berlebih, yang bisa saja mengarahkan pada penilaian yang bias dan adanya ketakutan.

2. Melatih Kesadaran Situasional

Kita harus mengembangkan kemampuan yang kita miliki untuk bisa memahami hubungan ataupun relevansi dalam suatu masalah yang ada. Mulai latih diri kita untuk mengembangkan rasa membandingkan yang baik dalam mengevaluasi situasi, baik secara teoritis maupun secara praktis. Dengan demikian, kita bisa lebih memahami lebih baik dengan mendengarkan bukan hanya konteks yang dibicarakan saja, tetapi juga dengan pendekatan tentang bagaimana hal ini diungkapkan.

3. Melatih dan Mengembangkan Pemikiran Secara Efektif dan Efisien

Mari mencoba diri kita untuk berpikir dengan efektif dan efisien. Kita bisa menerapkan pendisiplinan dalam berpikir melalui cara:

  1. Menentukan permasalahan dalam waktu 2 menit
  2. Nyatakan hasil yang ingin dicapai dalam waktu 3 menit
  3. Menentukan tantangan yang sekiranya akan dihadapi dalam 4 menit
  4. Menentukan tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah dalam waktu 4 menit
  5. Menentukan prioritas tindakan dalam waktu 2 menit

Nah, kita bisa mengikuti tips ini, maka kita akan terlatih untuk memecahkan masalah dengan waktu yang singkat dan baik.

4. Menunjukan Kecerdasan Emosional Kita

Seorang yang berpikir kritis yaitu adalah pemikir yang sadar akan kemampuan diri sendiri. Orang-orang yang berpikir kritis terus berlatih untuk mengenali dirinya sendiri dan tentunya orang lain. Mengekspresikan empati dan kepercayaan pada orang lain yang menjadi cara yang bagus untuk dilakukan agar bisa memahami orang dengan lebih baik lagi.

5. Berfokus pada Tujuan dan Hasil

Melatih diri kita agar terus berfokus pada hal-hal yang ingin kita capai. Kita sebisa mungkin mencari cara agar diri kita tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan tujuan kita.

Bagaimana Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis?

Seorang yang berpikir kritis sering kali mempunyai berbagai pertanyaan ketika dihadapkan pada sebuah persoalan atau informasi. Beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh pemikir kritis antara lain:

  1. Dari mana informasi ini berasal?
  2. Apakah sumber informasi ini bisa dipercaya dan valid?
  3. Apakah kesimpulan yang didapat sudah berdasarkan bukti yang kuat atau hanya sekadar asumsi atau firasat saja?
  4. Apakah aturan yang berlaku sudah final atau masih bisa diubah atau dimodifikasi oleh orang lain?
  5. Apakah kesimpulan yang telah diputuskan sudah menjawab persoalan?

Selain itu, seorang yang berpikir kritis memiliki tiga keterampilan dasar, berupa:

  1. Rasa ingin tahu yang tinggi. Seorang yang berpikir kritis selalu mencari informasi dan bukti terbaru dan kuat, suka mempelajari banyak hal, dan terbuka dengan ide yang baru.
  2. Skeptis. Skeptis artinya tidak gampang percaya dengan suatu hal. Seorang yang berpikir kritis selalu mempertanyakan informasi yang baru didapatkan sehingga tidak gampang percaya dengan perkataan orang lain.
  3. Memiliki kerendahan hati. Seorang yang berpikir kritis berpikiran kritis akan terbuka dan tidak gengsi untuk mengakui kesalahan atau kekurangannya saat dihadapkan pada bukti yang meyakinkan bahwa ternyata ide dan pendapatnya salah.

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla