Rekomendasi buku cerpen – Cerita pendek alias cerpen adalah format karya sastra paling umum yang bisa mudah kamu temui. Setiap hari Minggu kamu bisa menyapa cerpen di lembaran sastra dan budaya koran-koran yang terbit hari itu. Di tengah kemajuan teknologi digital, kamu bisa lebih mudah lagi menemukan cerpen. Salah satunya membaca e-book kumpulan cerpen melalui Gramedia Digital. Nah, kami akan merekomendasikan e-book kumpulan cerpen yang keren dan asyik dibaca. Judul buku kumpulan cerpan yang ada daftar ini bukan hanya laris, tapi juga punya kandungan sastrawi yang mumpuni.
Table of Contents
Update Rekomendasi Buku Cerpen Agustus 2022
Menyerah Bukan Pilihan (Kumpulan Cerpen MAN Kota Batu) – Dwi Fitriawati, dkk
Tatkala virus korona melanda, warta tentang keganasannya menyebar secepat kilat. la dengan rakus menggerogoti berbagai sendi kehidupan. Umat manusia mendadak diliputi kegelisahan. Banyak yang kewalahan, hingga berada di titik nadir.
Buku ini terdiri dari 30 cerpen yang terinspirasi dari kisah nyata, mereka yang berjuang di tengah wabah. Berisi lakon para pejuang rupiah, pejuang ilmu yang belajar di rumah, petugas medis yang berjibaku di garda depan, serta makna cinta dalam keluarga. Untaian kisah disajikan dengan apik. Tak melulu tentang pilu dan Iara, tetapi juga ada asa, jenaka, dan bahagia.
Hanya Imajinasi (Kumpulan Cerpen) – Naomi Lesmana
“Kau tahu apa yang paling membuatku bahagia? Jawabannya hanya satu: merangkai kata menjadi deretan kalimat bagai lagu indah yang dibaca orangorang yang tertarik.
Tidak, diriku yang lemah ini tidak akan mengibaratkan diri seperti Tuhan yang mampu menciptakan kehidupan. Tapi dengan kehidupan yang Tuhan ciptakan, aku selalu punya alasan untuk menciptakan cerita tentang hidup seseorang.”
Sekumpulan cerita pendek tentang kisah cinta, persahabatan, dan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah, pergaulan, maupun keluarga—yang ditampilkan dalam keluguan sudut pandang seorang remaja.
Cerpen Pilihan Kompas 1994 – Lampor – kumpulan cerpenis
Penulis-penulis Terpilih
Adek Alwi
Agus Noor
Bre Redana
Gde Aryantha Soethama
Harris Effendi Thahar
Joni Ariadinata
Jujur Prananto
Palti R. Tamba
Ratna Indraswari Ibrahim
Satyagraha Hoerip
Seno Gumira Ajidarma
Yanusa Nugroho
Kewajiban mempertimbangkan selera orang banyak, seperti kita lihat dalam kumpulan cerpen ini, memang memperbesar kecenderungan untuk bertutur secara realis dan memakai pola penceritaan yang konvensional. Akan tetapi, kecenderungan ini sama sekali tak berarti harus menjebak pada selera pop dalam arti berkompromi mengencerkan sebuah karya sastra agar dapat lebih mudah dipahami orang banyak.
Air Akar – Finalis Cerpen Kompetisi Menulis Tulis Nusantara 2012 – Tulis Nusantara
Air Akar – Benny ArnasUntaian Salam dari Pulau Tak Berbentuk – Maria Jeanindya WahyudiBunga Kebun Tanjong – Muhammad Nasir AgeBarongsai Merah-Putih – Ade Sugeng WigunoArti Kematian Sedulur Sikep – Aisy Az ZahraSepasang Kupu-Kupu Hitam-Putih – Ari KelingWarisan (Cerita dari Dieng) – Ayu GendisPenulis Biografi – Bode RiswandiTandan Sawit – Nafiah Al-Ma’rabProtokol Karimata – Wiryawan Nalendra
Riwayat Negeri Yang Haru, Cerpen Pilihan Kompas 1981-1990 – Kumpulan Cerpenis
Dunia fiksi yang umumnya mencuat dalam kumpulan ini lebih banyak digunakan untuk satu melankoli dalam melodrama kehidupan dari sebuah negeri yang haru, negeri biru dengan panorama mengenaskan.
Posisi orang kecil dominan dibicarakan sebagai pihak yang kalah dalam menghadapi kehidupan keras, tantangan modernitas ataupun represi politik dan ekonomi yang menggilas. Hal terakhir ini, tampaknya menjadi sebab hampir seluruh dari ke-55 cerpen ini a-politis dan a-ideologis, dalam arti tiadanya gugatan-gugatan— tersembunyi atau tidak—pada kenyataan politik dan ideologi (Orde Baru pada masa itu) yang sangat menekan.
Update Rekomendasi Buku Cerpen Juli 2022
MASDAB (Kumpulan Cerpen) – Catur Stanis
Tujuh belas kisah pendek yang ditulis Catur Stanis dalam buku ini hampir semua bergaya "cerpen koran". Pengertian yang dimaksud adalah ukuran jumlah kata yang umumnya berkisar 600-1000 kata sebagaimana kolom koran yang tersedia. Ini karena ia memang menulis kebanyakan untuk diajukan ke berbagai koran yang memiliki ruang untuk karya- karya cerpen. Sebagian pernah dimuat, dan ada pula yang tidak. Catur Stanis dalam menulis, berbeda dengan profesi sampingannya yang ia jalani yaitu Aktor, justru menitik beratkan kekuatan cerpennya pada narasi, bukan aksi tokoh. Ia sibuk menggambarkan yang "di balik situasi" dibanding memeragakan kejadian-kejadian. Dan itulah kelebihannya.
Kumpulan cerpen Superhero – Siti Anisah
Bilkito adalah seorang superhero yang hebat. Dengan kekuatannya, dia mengalahkan para penjahat yang membuat ulah. Kapan pun warga kota membutuhkan pertolongan, dia selalu siap sedia. Seluruh warga kota memuji dan mengaguminya.
Sayang, Bilkito lupa berterima kasih pada Topit, orang yang selalu membantunya. Suatu ketika, Topit pergi meninggalkan Bilkito. Bilkito pun kalang kabut. Dia tidak bisa memperbaiki mobil terbangnya yang mogok. Dia tidak tahu dimana kostum superheronya disimpan. Dia tidak bisa memasak makanan saat lapar. Bilkito pun sering terlambat datang saat warga kota membutuhkan pertolongannya.
Apa yang terjadi pada Bilkito? Mengapa Topit meninggalkannya? Bisakah Bilkito kembali menjadi superhero hebat seperti sebelumnya? Nah, semuanya akan terjawab dalam cerita “Superhero untuk Superhero.”
Selain kisah Bilkito, ada kisah-kisah superhero lain yang benar-benar seru, menegangkan, dan penuh pelajaran berharga. Setelah membaca cerita-cerita ini, pasti kalian akan tahu bahwa kalian pun bisa menjadi superhero!
Dokumen Jibril (Kumpulan Cerpen Republika) – Dewi ‘dee’ Lestari, Dkk., Dewi ‘Dee’ Lestari, dkk.
Dokumen Jibril adalah sebuah cerita pendek (cerpen) yang ada di buku ini. Berkisah tentang seorang ayah yang bertingkah aneh sepulangnya dari menunaikan ibadah haji. Di kota Mekah, sang ayah mengaku bertemu dengan laki-laki yang bernama Jibril.Cerpen karya Ucu Agustin ini, dikemas dalam buku bersama 19 cerpen lainnya, di antaranya: Sakit Gigi karya Dewi ‘Dee" Lestari, Ranti Menderas karya Asma Nadia, Gugur Daun Mapel karya Abidah el Khaliqy,dan Cermin karya Djenar Maesa Ayu. Uniknya, kedua puluh cerpen pilihan yang telah dimuat di Harian Republika ini semuanya ditulis oleh penulis perempuan
Cerita dari Timur – Sebuah Antologi Cerpen – Citra Rizcha Maya Dkk, Citra Rizcha Maya dkk
Cerita dari Timur; merupakan buku antologi–kumpulan cerita pendek–yang ditulis oleh sembilan orang dari berbagai latar belakang. Lewat ragam cerita dalam berbagai rupa, buku ini mencoba menyuguhkan sisi cutting edge budaya ketimuran. Issue tentang cinta, sosiologi, politik, psikologi, ekonomi, folk, antropologi, hukum, sosial, serta issue-issue yang cenderung anomali, merupakan menu sekaligus komposisi yang terdapat di dalam buku ini.
Kumpulan Cerpen Bos Baru – Agung Vazza
Warna dan corak kehidupan begitu beragam. Ada saat-saat seperti berjudi, ada saat-saat macam pengecut, ada saat-saat bak orang gila, ada saat-saat terabaikan. Kadang bergitu berani melawan takdir, kadang seperti kisah komedi, kisah asmara. Kadang penuh keanehan dan misteri. Kadang terlihat bodoh. Begitu beragam corak warna hidup dan kehidupan, semua bermuara pada kematian, gerbang menuju pada Siapa kita kembali. Sepuluh cerita belum tentu bisa melukiskan semua corak kehidupan, apalagi menginspirasi. Sekadar melihat diri untuk bekal melangkah lagi.
Update Rekomendasi Buku Cerpen Juni 2022
Cerpen Pilihan Kompas 2020
Sayangnya, kadang kala kesulitan hidup seperti pandemi ini justru bisa juga melemahkan kreativitas. Semoga ini salah. Namun, berkaca dari cerpen-cerpen yang dikirim ke Kompas, gejala penurunan kualitas itu terasa. Dari sekian banyak cerpen berlatar pandemi Covid-19, yang dikirim ke redaksi, hanya enam yang akhirnya lolos kurasi dan dimuat di Kompas. Sayangnya, beberapa aspek dalam cerpen-cerpen tersebut kalah dibanding cerpen-cerpen bertema lain.
Antologi Cerpen Stop Or Never
Berkarya, berdaya guna di kehidupan ini akan membawa bahagia dunia akhirat. So pasti itu dambaan setiap kita, bukan? Namun, impian tidak selalu menjadi kenyataan. Virus corona (COVID-19) melanda dunia. Situasi pandemi covid-19 telah membuat semuanya berubah. Eits, tunggu dulu! Pandemi bukan harga mati.
Kita terus belajar, menjelajah kejadian dan peristiwa yang mampu menjadi sumber inspirasi kehidupan. Kita menjadi kaya akan pengalaman hidup, menyuarakan perasaan dalam bentuk kata per kata terhadap prespektif, pengalaman, bahkan khayalan. Kita sudah membuktikannya. Kita mampu tetap berkarya dan bahagia. Buktikan sendiri ide berbagi klub literasi SMAN I BANGIL ini!
Di Tengah Kegelapan Inuvik, Kumpulan Cerpen
“Ompung, saat ini Fibri berada di Inuvik di tepi sungan Mackenzie Northwest District yang jaraknya 150 kilo meter dari Snag. Kota ini unik dan Fibri ke Kota kecil ini atas saran Purser Concordia. Dalam satu tahun Matahari hanya memperlihatkan dirinya selama 11 bulan di kota ini setelah itu dia tidur satu bulan.
Kota pun gelap. ini berlangsung sejak awal Desember hingga awal Januari. Fibri masuk ke kota ini pertengahan Desember, berarti selama lima belas hari Fibri ikut bergelap-gelap karena tidak melihat matahari. Anehnya, Ompung. Kota yang hanya berpenduduk 4000 orang ini diberi julukan ‘medan laki-laki’, Fibri tidak tahu apa maksudnya. Mungkin kata itu bermakna, mayoritas penduduk kota ini adalah laki-laki.
Antologi Cerita Anak Muslim Di Mancanegara – Stories Of Young
Apakah kamu pernah tinggal di luar negeri? Bagaimana ya rasanya hidup sebagai anak muslim di negara asing? Yuk, baca cerita-cerita menarik tentang anak-anak muslim di Kroasia, Inggris, Korea Selatan, Amerika Serikat, Skotlandia, dan Jepang dalam buku ini!
Kumpulan Cerpen Rokat Tase
Seluruh cerita pendek dalam buku ini bagai menelusuri madura hingga ke lekuk-lekuk yang semula tersembunyi
Update Rekomendasi Buku Cerpen Februari 2022
Novel Harga Sebuah Percaya
Ini adalah kisah tentang Jim, dari Kisah Sang Penandai, yang terpilih untuk mengguratkan cerita tentang berdamai dengan masa lalu. Ia pun harus menyelesaikan pahit-getir perjalanannya, apa pun harganya! Karena sungguh kita membutuhkan dongeng ini.
Love Letters for the Future You
“Everyone else was just letters. You, are my love letter.” This is not poetry. Just a collection of notes and letters I wrote in my mind but I never had the chance to show it to you. Until now.
Laluba
“Yang istimewa dari Laluba adalah kemampuan pengarangnya mengelola ungkapan dunia dalam dengan menggunakan bahasa memikat yang minim kata-kata ganjil. Ini tentu susah. Dunia batin ini dibangun dari aktivasi indera yang cermat. Tapi detail yang dipaparkan ini bukan macam suatu pameran pengetahuan yang kenes, melainkan sesuatu yang berhenti dan masuk ke dalam dan menjadi metafora-metafora yang tak terduga.”
—Majalah TEMPO
tentang pilihan Karya Sastra Terbaik 2005
“Gugusan cerpen Bagian II Laluba adalah tamsil tentang Zaman Citra. Cerpen-cerpen Nukila di sana, beberapa dengan kritis tapi elegan, merespons situasi kebudayaan citra pada abad ke-21. Koleksi cerpen tersebut memperagakan bagaimana karya sastra Indonesia mutakhir dapat merefleksikan zamannya sendiri yang begitu banal ini, tanpa terjatuh pada kedangkalan dan kevulgaran.”
—Arif Bagus Prasetyo
Pemenang I Sayembara Kritik Sastra DKJ 2007
“Cerita-cerita pendek Nukila menyeret kita ke ceruk-ceruk batin manusia yang paling dalam dan misterius. Membacanya adalah sebuah pengalaman kebahasaan yang pelik, menyentuh, indah dan menakjubkan.”
—Bambang Sugiharto
Orang-Orang Pinggiran
Diam-diam dia sepakat dengan pendapat sebagian filsuf, bahwa bukan cuma atas kehidupan seseorang memiliki otoritas, tapi juga atas kematian. Cerpen “Setengah Hari Hidup Dita”. *** Sepuluh cerita dalam buku ini memotret kisah-kisah mereka yang hidup di tepian, yang suaranya selalu dipinggirkan. Tak melulu di pelosok Indonesia, suara mereka pun terbungkam di berberapa kawasan Eropa. Ada haru ibu yang mengetahui anaknya pelaku terorisme. Ada seorang suami dengan preferensi seksual yang berbeda. Ada sepotong kesedihan pekerja di luar negeri. Ada juga sepenggal ingatan mengerikan atas ledakan nuklir di Chernobyl.
“Orang-Orang Pinggiran” adalah buku kumpulan cerpen perdana Lea Pamungkas. Dengan kacamata seorang jurnalis sekaligus aktivis, penulis mampu menghadirkan luka para tokoh yang pedih, pelik, tetapi tetap dituturkan dengan begitu apik. Ditulis dalam rentang waktu yang cukup panjang dengan berbagai pemilihan latar, menegaskan bahwa mereka yang di pinggiran selalu ada, di mana saja bukan hanya negeri kita.
Kereta Tidur
Pohon-pohon jati muda menjulang melampauimu, melampauiku—melampaui kita. “Nantinya mereka akan hidup melampaui umurku, umurmu—umur kita,” katamu. Siapa yang pernah menanam pohon akan tahu bahwa yang tumbuh bukan hanya sebuah batang dalam ruang, tapi juga sebentuk tanda dalam waktu. (“Matahari”)
Di pohon-pohon raksasa itu tinggal babi-babi dengan tubuh tambun dan lemak bertumpuk. Babi-babi akan menyukai apel-apel kecil di dadaku. Dengan napas mendengus dan suara menguik-nguik, mereka akan menjilati dan menggerogotinya. Babi memang rakus. Air liur mereka akan menetes-netes, meninggalkan bau bacin yang susah hilang. Tapi jangan kuatir, babi-babi itu pemurah dan tak pernah marah. Kau akan sanggup membeli sabun wangi
sesudahnya, dan sepasang sepatu kaca. Kilapnya akan membuatmu lupa. (“Kupu-kupu”)
Suatu ketika, aku begitu kesal, sampai mengusulkan pada Ibu untuk menukarku dengan Lara. Ibu bilang, keluarga tak bisa ditukar. Aku bilang, sayang sekali. Soalnya, kalau bisa, aku ingin menukar Ibu. Ibuku terkejut. Dengan siapa, tanyanya marah. Dengan Nyai Roro Kidul, jawabku mantap. (“Sempurna”)
Lelaki yang dicintai Ibu mencintaiku juga. Ia suka membelai kepalaku dan membelikan aku berbagai jajanan: permen dan aneka keripik yang mengandung MSG. Aku tahu, permen tak baik untuk gigi, dan MSG tak baik untuk otak, tapi aku tak peduli. Ibu tak pernah membelikan jajanan dan tak memberikan ayah. Jadi, lelaki ini ideal. (“Perempuan Tua dalam Kepala”)
Setiap cerita di dalam buku ini memancing pemaknaan baru atas hal-hal yang biasa kita temui, seperti konflik cinta, masalah keluarga, dan pertanyaan atas eksistensi manusia. Unik, indah, dan mengusik dengan jalan cerita yang tak terduga-duga.
Rekomendasi Buku Cerpen
Yuk, simak daftarnya.
1. Corat-coret di Toilet – Eka Kurniawan
Nama Eka Kurniawan melejit sejak disebut masuk nominasi penghargaan sastra dunia Man Booker Prize beberapa tahun lalu. Sejak itu orang mencari karya apa saja yang sudah ditulis Eka. Selain menengok novel-novelnya seperti Cantik Itu Luka dan Lelaki Harimau, buku kumcernya juga jadi incaran banyak orang. Salah satunya kumcer Corat-coret di Toilet yang aslinya terbit tahun 2000 dan kini terbit ulang oleh Gramedia Pusataka Utama. Asal tahu saja, sebelum dapat perhatian dari juri Man Booker Prize, di awal 2000-an Eka boleh dikatakan sudah go international. Corat-coret di Toilet menarik perhatian Indonesianis, ahli tentang Indonesia, mendiang Ben Anderson. Ia khusus menerjemahkan cerpen itu ke bahasa Inggris dan dimuat di sebuah jurnal ilmiah. “Cerpennya bernada gelap tapi lucu. Ia mampu menangkap dengan sempurna kehidupan mahasiswa di awal abad baru, ketika janji Reformasi ditelikung gangsterisme, sinisme, keserakahan, korupsi, kebodohan, dan kedangkalan,†demikian pujian Ben Anderson untuk Eka.
2. Cinta Tak Ada Mati – Eka Kurniawan
Ini satu lagi buku lawas Eka Kurniawan yang terbit ulang dengan cover baru dan beberapa perubahan dari edisi sebelumnya. Buku-buku lawas Eka terus dicari, terutama oleh penggemar barunya. Mereka kerap meminta buku lawas penulis novel O ini diterbitkan ulang. Dan terbukti, begitu buku kumpulan cerpen Cinta Tak Ada Mati terbit ulang, langsung bertengger di deretan buku laris akhir tahun kemarin. Untuk itu tak salah jika termasuk e-book kumpulan cerpen yang favorit di kalangan pecinta cerpen nih. Tidak hanya itu, buku ini juga meraih penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Oktober 2018. Buku ini menghimpun 13 cerpen yang semuanya khas Eka: cerita yang tak biasa, dialog intens dan narasi yang tak pernah terasa membosankan.
3. Kereta Tidur – Avianti Armand
Avianti Armand seorang arsitek sekaligus penulis jempolan. Selain menghasilkan karya berupa rancang bangunan, ia telah menerbitkan buku kumpulan tulisan arsitektur, buku kumpulan puisi, dan buku kumpulan cerpen berjudul Kereta Tidur. Tidak banyak arsitek yang juga menyandang sebutan sastrawan. Dulu ada mendiang YB Mangunwijaya yang selain arsitek juga pendeta Katolik, aktivis sosial dan melahirkan karya sastra legendaris seperti Burung-burung Manyar atau trilogi Roro Mendut. Avianti tampaknya hendak mengikuti jejak Romo Mangun. Kereta Tidur berisi beragam kisah melankolis yang mengaduk emosi. Ibarat film, buku kumcer ini bukan tipe feel good movie. Justru sebaliknya. Ia tak hendak meninggalkan rasa nyaman bagi pembacanya. Begitu lembaran buku ditutup pembaca malah diajak berduka. Kendati begitu, setiap cerita memberi makna baru pada hal-hal biasa yang kita temui, entah itu cinta, keluarga, hingga eksistensi kita.
4. 11:11 – Fiersa Besari
Fiersa Besari salah satu penulis paling produktif saat ini dan juga punya banyak sekali penggemar. Setiap bukunya laris dibeli orang. Gak heran setiap buku-buku yang ditulisnya selalu jadi best seller termasuk cerpen buatannya. Tidak hanya yang asli, versi bajakannya juga bertebaran salah satu indikasi buku teramat laris adalah muncul versi bajakannya. Tak ketinggalan versi e-book juga termasuk populer, dan menjadi salah satu e-book kumpulan cerpen yang paling diburu. Fiersa jago merangkai kata dan kalimat yang quotable atau layak kutip untuk diunggah ke media sosial. Kalimat-kalimat itu biasanya berisi ungkapan perasaan yang terjebak alias mengena di hati. Contoh jelas untuk ini bisa kamu temukan di buku kumpulan cerita 11:11. Sesuai judulnya, buku ini berisi sebelas cerita disertai soundtrack atau lagu pengiring masing-masing. Beli satu buku kamu dapat 11 cerita dan 11 lagu plus sehimpun kata-kata mutiara yang bisa kamu pinjam untuk modal unggahan di media sosial. Asyik, bukan?
5. Tukar Takdir – Valiant Budi
Buku kumpulan cerpen yang satu ini sedang banyak menarik minat pembaca. Ditulis Valiant Budi alias Vabyo, penulis buku laris Kedai 1001 Mimpi (2011) yang berkisah tentang pengalamannya menjadi barista di Arab Saudi. Tukar Takdir berisi 12 cerita tentang nasib atau takdir yang dihadapi masing-masing tokohnya, entah manusia maupun seekor keong yang dianggap makhluk tak berarti namun sebenarnya punya perasaan. Kesemuanya menampilkan ironi nasib yang harus dijalani. Membaca buku ini seperti disuguhi 12 film berbagai genre. Ada drama rumah tangga, misteri, hingga yang berbau supranatural. Seluruhnya meninggalkan efek kejut dan akhir tak terduga. Baca juga: [Review Buku] Tukar Takdir: Membaca Nasib 12 Makhluk Artikel Terkait Cerpen :
- Pengertian Cerpen
- Ciri-ciri Cerpen
- Cara Membuat Cerpen
- Contoh-contoh Cerpen
- Contoh Cerita Non Fiksi
- Kumpulan Buku Cerpen
Buku Terkait Cerpen :