The Ones Who Walk Away From Omelas adalah salah satu cerpen terkenal karya Ursula K. Le Guin. Dalam beberapa tahun terakhir, cerpen The Ones Who Walk Away From Omelas memiliki magnet tersendiri bagi pembaca.
Selain memang sudah termahsyur bagi mereka yang suka membaca cerita klasik era 1970-an, cerpen ini kembali diperbincangkan setelah menjadi sumber inspirasi di balik pembuatan lagu berjudul Spring Day, milik salah satu boy band asal Korea Selatan, BTS.
Boy band beranggotakan J-Hope, Jimin, Jin, Jungkook, RM, Suga, dan V itu juga menuangkan kisah cerpen tersebut ke dalam video klip lagu Spring Day, dan membuat fans mereka, atau K-Popers secara general penasaran dengan kisah di dalam cerpennya.
Lalu seperti apa ulasan tentang cerpen tersebut? Secara garis besar cerpen The Ones Who Walk Away From Omelas bercerita tentang sebuah paradoks.
Paradoks yang tersimpan dari sebuah tempat bernama Omelas, yang terlihat begitu sempurna dan bahagia.
“Penuh kegembiraan! Bagaimana seseorang bisa menjelaskan tentang kebahagiaan? Bagaimana menjelaskan keadaan penduduk di Omelas?”
Kalimat di atas dikutip dari bagian cerpen, dan penjelasannya adalah tentang Omelas yang memang termahsyur dengan keindahannya, hidup berwarna penduduknya, rona keceriaan dari penduduk, baik itu anak-anak, muda-mudi pun orang tua yang ada di sana.
Mereka tidak memiliki pemimpin, tidak juga memiliki budak. Tapi mereka hidup bahagia, tak terlihat ada aturan kaku. Tapi semua berjalan dengan mulus.
Sampai akhirnya satu kisah mengubah semuanya. Kisah tentang seorang bocah yang harus menanggung kebahagiaan satu Omelas.
Ia terkunci di salah satu ruang sempit selama bertahun-tahun. Ruang gelap dan sempit itu hanya dibuka sesekali saat si bocah mendapat kiriman makan yang tak seberapa.
“Beberapa orang mengerti mengapa dia harus berada di ruangan itu dan beberapa sisanya tidak mengerti mengapa.”
Beberapa muda-mudi yang menyaksikan langsung keberadaan si bocah pasti ingin menolongnya, membebaskannya. Tapi, dengan begitu, satu Omelas harus siap menukar kebahagiaan mereka dengan nasib si anak. Mereka pun tak berdaya dan hanya membiarkan semua seperti semula.
Hingga ada masa di mana mereka yang tak sanggup menerima kenyataan itu, memutuskan untuk tak lagi kembali pulang. Mereka memilih untuk meninggalkan Omelas.
“Mereka terus berjalan. Mereka meninggalkan Omelas, berjalan menuju kegelapan dan tidak pernah Kembali.”
Cerita pendek ini menjadi nominasi Locus Award pada 1974, dan di tahun yang sama, cerpen ini berhasil memenangkan Hugo Award for Best Short Story. Selain itu cerpen tersebut juga diganjar beberapa penghargaan lain seperti; National Book Award, Kafka Award, dan Pushcart Prize.
Artikel Terkait Cerpen :
- Pengertian Cerpen
- Ciri-ciri Cerpen
- Cara Membuat Cerpen
- Contoh-contoh Cerpen
- Contoh Cerita Non Fiksi
- Kumpulan Buku Cerpen
Buku Terkait Cerpen :
Cerpen ini, bisa kamu baca di Gramedia Digital lho!