Ular Paling Berbisa di Dunia – Banyak orang berpikir bahwa semua ular itu memiliki bisa yang sangat beracun dan mematikan. Meskipun sebenarnya sebagian ular itu ada yang tidak berbisa, tetapi memang tidak menutup kemungkinan hal tersebut tetap membuat manusia takut akan keberadaan hewan melata ini. Salah satu jenis ular paling berbisa adalah King Cobra yang hingga saat ini terbukti mampu membunuh banyak orang dan binatang sebagai mangsanya.
Indonesia juga termasuk dalam negara tropis yang menjadi habitat utama para ular berbisa. Biasanya ular-ular ini hidup di semak belukar, hutan belantara, rawa, hingga loteng rumah pemukiman warga. Lalu, apa saja ular paling berbisa di dunia itu? Bagaimana pula penanganan pertama ketika digigit ular? Apa saja fakta unik yang berkaitan dengan hewan bertubuh panjang ini? Yuk simak ulasan berikut ini!
Table of Contents
10 Ular Paling Berbisa di Dunia
1. Black Mamba
Bagi pecinta K-Pop, pasti tidak asing dengan jenis ular ini sebab dijadikan sebagai judul lagu untuk girlband Aespa. Yap, ular Black Mamba yang memiliki nama latin Dendroaspis Polylepis ini berhabitat asli di benua Afrika dan menjadi salah satu ular berbisa paling ditakuti. Selain bisanya yang mengandung racun neurotoxins dan cardiotoxins yang mana mampu membuat manusia dewasa ambruk hanya dalam 45 menit saja, ular Black Mamba ini juga memiliki kemampuan melata yang cepat. Kecepatan ular ini ketika melata dapat mencapai sekitar 16 km/jam!
Satu gigitan ular Black Mamba dinilai mampu membunuh manusia dewasa berjumlah 12-26 secara sekaligus, sebab ular ini akan menyuntikkan racunnya dalam dosis 100-200 mg. Untuk setiap 0,25 mg racun ular ini ternyata cukup untuk membunuh seorang manusia. Jika seseorang digigit oleh ular jenis ini, harus segera dilarikan untuk pengobatan medis, sebab jika dalam waktu 7-15 menit setelah gigitan tidak segera ditangani dengan baik maka akan menyebabkan kematian.
2. Death Adder
Sesuai dengan namanya, ular ini termasuk ke dalam daftar ular paling berbisa di dunia yang biasanya berhabitat di Australia sebelah timur dan selatan serta Papua Nugini. Ular Death Adder ini tidak aktif berburu mangsanya, melainkan hanya bersembunyi saja sambil menunggu mangsanya lewat untuk disergap. Seekor ular Death Adder apabila telah menggigit mangsa, maka dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, kelumpuhan hingga kematian dalam waktu 6 jam.
Ketika menggigit, biasanya taring ular Death Adder akan menyuntikkan sekitar 4-100 mg racun dan mengalir menuju saraf. Tidak hanya itu saja, ular ini akan mengambil ancang-ancang sebelum akhirnya menyerang mangsanya dalam waktu 0,13 detik saja! Hingga saat ini, sudah banyak berita tentang kematian manusia akibat gigitan ular Death Adder.
3. King Cobra
Bentuk ular King Cobra ini termasuk unik sebab bagian kepalanya memiliki bentuk cekung layaknya sendok. Maka dari itu, di Indonesia sering juga biasa disebut sebagai ular sendok. Ular King Cobra dikenal sebagai ular beracun terpanjang di dunia, kira-kira mencapai 5,6 meter. Kebanyakan, ular King Cobra ditemukan di daerah hutan Asia Tenggara dan India. Bahkan, di India sering ada pertunjukkan ular kobra yang meliuk-meliuk mengikuti alunan suara seruling.
Hal yang mengerikan dari King Cobra adalah kemampuannya menyemburkan racun ke arah mata mangsanya, termasuk manusia. Baik gigitan maupun semburan racunnya, sama-sama berbahaya sebab mampu mempengaruhi sistem saraf manusia hingga menyebabkan kematian. Hal pertama yang harus dilakukan ketika digigit oleh ular King Cobra adalah segera menuju ke rumah sakit terdekat supaya mendapatkan suntikan anti racun dengan dosis tinggi. Apalagi dengan gerakannya yang lincah dan agresif, maka ular jenis ini wajib diwaspadai ya…
4. Boomslang
Ular Boomslang ini memiliki nama latin Dispholidus Typus yang berhabitat di benua Afrika. Warna dari ular ini beragam bergantung pada jenis kelaminnya, biasanya untuk jantan berwarna hijau muda dengan tepian hitam, sementara untuk betina berwarna coklat. Panjang tubuh ular Boomslang biasanya sekitar 1,6 meter dan matanya yang berukuran besar dari kebanyakan ular lainnya.
Di dalam racun ular Boomslang ini bersifat hemotoksin yang mana dapat mematikan mekanisme pembekuan darah pada tubuh secara alami sekaligus memicu pendarahan eksternal dan internal yang tidak terkendali. Berhubung reaksi racun dari ular ini bertindak lambat, maka banyak orang yang sering menyepelekannya dan berasumsi bahwa dirinya tidak memerlukan perawatan lebih lanjut. Padahal hal itu adalah salah, sebab tingkat keparahan dari racun ular Boomslang justru akan bertambah seiring waktu.
Untungnya, kematian manusia akibat gigitan racun ular jenis ini jarang terjadi sebab ular Boomslang memiliki sifat pemalu dan akan melarikan diri ketika manusia mendekat. Biasanya, ular ini akan menggigit manusia yang hendak menangkapnya, sehingga dapat disebut bahwa gigitannya adalah upaya untuk melindungi diri.
5. Eastern Brown Snake (Ular Tedung Coklat)
Sesuai dengan namanya, jelas bahwa ular ini memiliki tubuh berwarna coklat, tetapi ketika dewasa dapat juga bervariasi menjadi warna merah. Panjang jenis ular berbisa ini rata-rata sekitar 1,5-1,8 meter, tetapi ada juga yang mencapai 2 meter. Ular Tedung Coklat dapat ditemukan di sepanjang pantai timur Australia, yakni ujung Cape York sampai pedalaman Queensland. Habitatnya sangat bervariasi, mulai dari tempat basah, kering, pesisir pantai, padang rumput, hingga hutan belantara, kecuali hutan hujan.
Di Australia, jenis ular ini dinyatakan sebagai ular paling berbisa dan patut untuk diwaspadai sebab sekitar 60% orang meninggal karena gigitannya. Ditambah lagi, ular tedung coklat dewasa dikenal sebagai ular yang gerakannya cepat dan agresif. Ketika merasa terancam, ular tedung coklat akan mengangkat tubuhnya dari tanah dan menciptakan bentuk seperti huruf ‘S’.
6. Ular Taipan
Kebanyakan ular-ular berbisa di dunia berhabitat di wilayah Australia, salah satunya adalah ular taipan. Bisanya mampu membunuh sekitar 12.000 marmut! Ketika racun telah disuntikkan pada tubuh mangsa, maka akan menyebabkan darah mangsa menjadi menggumpal dan menghambat pembuluh darah baik arteri maupun vena. Sebelum ditemukannya anti-bisa, ular taipan berhasil membunuh mangsanya setelah 1 jam gigitan, termasuk juga manusia.
Ular taipan tergolong pada jenis ular yang memiliki gerakan agresif dan tangkas, bahkan banyak orang sering menyamakannya dengan jenis Black Mamba. Apabila manusia terkena gigitan ular taipan, maka harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk waktu yang lama. Bisa racun dari ular taipan setara dengan 50 kali dosis racun ular King Cobra.
7. Viper
Viper adalah salah satu jenis ular paling berbisa di dunia, yang biasanya ditemukan di India, China, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara. Ular Viper tergolong pada ular yang aktif, cepat marah, dan mampu bergerak secara cepat apalagi pada malam hari. Racun dari ular viper dapat menyebabkan rasa nyeri terutama pada area bekas gigitannya, yang kemudian diikuti dengan pembekakan, penurunan tekanan darah dan denyut jantung, hingga kematian! Beberapa jenis Viper yang paling terkenal berbisa adalah Viper Karpet dan Gaboon Viper.
Pada ular jenis Viper Karpet biasanya ditemukan di daerah Afrika Barat yang memiliki ukuran kecil, sekitar 50 cm dan warna coklat kekuningan, dengan bintik layaknya mata di sepanjang tubuhnya. Racun dari viper karpet dapat menyebabkan pendarahan internal secara spontan dan menurunkan sistem peredaran darah, yang biasanya dirasakan setelah beberapa hari digigit.
Kemudian pada ular jenis Gaboon Viper justru memiliki taring berukuran panjang, yakni 5 cm. Panjang ular Gaboon Viper dewasa umumnya sekitar 1,5 meter dan berat 11,3 kg. Bentuk kepalanya adalah segitiga dan biasa ditemukan di daerah Afrika Timur. Ular Gaboon Viper cenderung aktif berburu pada malam hari dan menggunakan metode penyerangan pada mangsanya. Gerakan ular ini lambat dan jarang menggigit manusia, kecuali apabila dirinya diganggu secara sengaja atau diinjak.
8. Puff Adder
Ular Puff Adder memiliki nama latin Bitis Arietans yang kebanyakan hidup di daerah Afrika dan banyak memakan korban jiwa. Panjang ular Puff Adder rata-rata mencapai 1 meter dengan bentuk moncong tumpul. Ular jenis ini mengandalkan metode kamuflase, baik untuk perlindungan diri dari manusia dan memburu mangsa. Banyaknya kasus manusia digigit oleh ular Puff Adder adalah karena mereka tidak sengaja menginjak ular ini, sehingga reflek akan menggigit manusia.
Meskipun racun dari ular Puff Adder ini berbisa, tetap masih dapat ditolong jika segera disuntikkan dengan anti-racun dan diobati.
9. Rattlesnake (Ular Derik)
Rattlesnake atau ular derik disebut demikian sebab ujung ekornya memiliki ciri khas berupa mengeluarkan bunyi getaran. Ketika ular derik ini menyerang, cenderung akan menyodok hingga lebih dari 2-3 dari panjang tubuhnya. Ular derik ini berasal dari Amerika Serikat dan habitatnya kebanyakan adalah di gurun atau padang rumput kering, sementara beberapa jenis dari ular derik lainnya dapat berhabitat di perairan.
Racun dari ular derik muda justru lebih berbahaya dibandingkan dengan ular derik dewasa. Hal tersebut karena ular derik muda tidak mampu mengontrol jumlah racun yang disuntikkan kepada mangsanya, sehingga jika semakin banyak suntikannya racun maka mangsanya juga akan tewas semakin cepat.
Racun ular derik memiliki sifat hemotoksin, sehingga mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh mangsanya. Apabila manusia digigit oleh Rattlesnake ini, maka akan mengalami gangguan pembekuan darah, kesulitan bernafas, pendarahan, hingga kelumpuhan. Apabila tidak ditangani secara baik oleh medis, maka akan berdampak kematian.
10. Tiger Snake
Ular berbisa jenis Tiger Snake atau Ular Harimau ini biasanya hidup di daerah Australia dan menjadi penyebab tewasnya banyak manusia. Bisa dari ular harimau ini dapat menyebabkan rasa mati rasa, tubuh berkeringat, kesulitan bernafas, kelumpuhan, hingga kematian. Sekitar 40-60% kematian manusia, dilaporkan akibat terkena gigitan Tiger Snake ini.
Ular harimau biasanya tidak akan berperilaku agresif apabila manusia tidak mengganggunya.
Pertolongan Pertama Ketika Digigit Ular Berbisa
Perlu diketahui bahwa semua ular, baik itu yang berbisa maupun tidak berbisa, memiliki kemampuan menggigit. Namun, terdapat perbedaan pada bentuk tubuh dan gigitannya. Berikut adalah perbedaannya.
Ular Berbisa | Ular Tidak Berbisa |
Bentuk kepala berupa segi empat panjang | Bentuk kepala segitiga |
Memiliki dua taring kecil | Memiliki dua taring besar, terutama di rahang atas |
Pupil mata berbentuk bulat | Pupil mata berwarna hitam vertikal dan pipih tipis. Pada bola mata, biasanya berwarna kuning-hijau |
Bekas gigitan berupa luka terbuka, berbentuk lengkungan | Bekas gigitannya berupa dua lubang mirip tancapan benda tajam |
Dilansir pada hellosehat.com, ketika digigit ular berbisa harus melakukan pertolongan pertama untuk mencegah penyebaran bisa. Nah, berikut adalah hal pertama yang dapat dilakukan:
- Segera beristirahat dan meminimalisir gerakan tubuh, supaya bisa tidak menyebar ke seluruh tubuh.
- Posisikan bagian tubuh yang tergigit oleh ular, lebih rendah dari posisi jantung.
- Lepaskan segala aksesoris yang ada di sekitar area bekas gigitan ular. Misalnya jam tangan dan gelang, supaya reaksi gigitan tidak membengkak.
- Longgarkan pakaian, terutama jika area gigitan ular mulai membengkak.
- Bersihkan luka gigitan dengan air mengalir dan sabun secara perlahan.
- Jangan bilas luka gigitan dengan alkohol!
- Tutup bagian luka gigitan dengan kain atau perban kering yang bersih.
- Segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Kesalahan Pertolongan Pertama Ketika Digigit Ular
Ketika kamu atau rekanmu digigit ular, memang hal yang harus dilakukan adalah pertolongan pertama untuk meminimalisir terjadinya penyebaran bisa ular. Namun, banyak orang sering melakukan kesalahan pada pertolongan pertama tersebut. Kesalahan-kesalahan tersebut biasanya berupa:
- Mencoba mengejar dan menangkap ular.
- Menggunakan minuman alkohol atau kafein sebagai pereda nyeri.
- Memanipulasi luka, baik itu berupa menyedot bisa ular dengan mulut maupun menyayat kulit dengan maksud bisa akan keluar bersama darah. Ingat, bahwa bisa ular tidak akan menyebar melalui pembuluh darah.
- Menggosok luka bekas gigitan dengan zat kimia atau mengompresnya dengan air panas dan air es.
Ketika dirawat secara medis, korban gigitan ular biasanya akan mendapatkan anti-bisa untuk menetralkan pengaruh racun di dalam tubuh.
10 Fakta Unik Tentang Ular
- Fosil ular purba yang pertama kali ditemukan ada di Utah dan Algeria, yang hidup sekitar 94-112 juta tahun yang lalu.
- Kepala ular yang sudah terputus masih dapat menggigit mangsanya, bahkan sampai beberapa jam setelah tubuhnya mati! Jenis gigitan tersebut justru akan mengandung banyak bisa beracun.
- Ular tidak dapat menutup kelopak matanya dan berkedip. Maka dari itu, ular akan tidur dalam keadaan mata terbuka.
- Ular memiliki imun atau perlindungan khusus pada bisanya sendiri, tetapi tidak terhadap bisa dari ular lain.
- Ular piton batu Afrika termasuk jenis ular terbesar di Afrika, bahkan ular ini mampu memangsa buaya yang ada di Sungai Nil.
- Ular hidup di seluruh tempat yang ada di Bumi ini, kecuali wilayah Irlandia, Islandia, New Zealand, Kutub Utara, dan Kutub Selatan. Alasannya adalah tempat-tempat tersebut memiliki cuaca dan iklim dingin sehingga tidak cocok dengan ular yang berdarah panas.
- Musang adalah satu-satunya hewan yang tidak mempan dari racun bisa ular. Hal tersebut karena musang memiliki lapisan bulu yang tebal. Lapisan bulu ini mampu menghalangi bisa ular untuk masuk ke tubuhnya.
- Ular terberat di dunia dinobatkan pada Anaconda yang beratnya mencapai 270 kg. Ular ini mampu memangsa harimau dan buaya.
- Ular tidak mempunyai telinga luar maupun gendang telinga. Maka dari itu, ular akan “mendengar” melalui kulit, otot, dan tulang yang membawa getaran suara ke telinga dalamnya.
- Pada 2014, seorang naturalis bernama Paul Rosolie menjadi orang pertama yang ditelan bulat-bulat oleh Anaconda. Paul memakai pakaian khusus yang dilengkapi oleh sistem pernapasan buatan, kamera, hingga sistem komunikasi. Namun, Paul tidak dapat bertahan hidup lama sebab ular tersebut meremukkan kaki dan mencengkeram seluruh tubuhnya.
Nah, itulah ulasan mengenai ular paling berbisa di dunia dan fakta unik dari hewan melata tersebut. Mulai sekarang, Grameds harus berhati-hati ya jika bepergian, terutama ketika berada di wilayah hutan.
Baca Juga!
- Daftar Nama-Nama Phobia yang Ada di Seluruh Dunia
- 11 Hewan Paling Setia Pada Pasangannya
- Mengenal Apa Itu Ikan Dorado
- Umpan Ikan Mas yang Jitu dan yang Dilarang
- 14 Hewan Langka yang Dilindungi di Indonesia
- 10 Jenis Kura-Kura yang Dapat Dijadikan Sebagai Peliharaan
- Perbandingan Umur Kucing dan Manusia
- Mengenal Fakta dan Nama-Nama Burung di Indonesia
- Karakteristik dan Manfaat Ikan Lele
- 12 Karakteristik Kelinci yang Perlu Diketahui
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien