in

10 Rekomendasi Novel Pendidikan: Motivasi Semangat Belajar!

pixabay.com

Rekomendasi Novel Pendidikan – Genre novel pendidikan menarik minat banyak pembaca karena kisah yang selalu fenomenal dan mengupas edukasi di suatu lingkungan. Buktinya, novel-novel seperti Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, dan lainnya yang berjenis serupa memperoleh pamor di kalangan pembaca. Tak jarang, kisah-kisah mereka tertambat dan tak mudah hilang dari benak kita.

Novel-novel seperti ini juga kebanyakan dapat mengambil hati pembaca, khususnya kita yang sedang menempuh pendidikan dan memerlukan motivasi dari kisah orang lain untuk tetap semangat meraih mimpi. Pasalnya, banyak dari kita yang merasa impian tampak begitu jauh dan tidak realistis, tetapi ada orang yang benar-benar bisa menggapainya.

Grameds, lantas, bagaimana kalau kita mengulik rekomendasi novel untuk menggugah semangat menempuh pendidikan kita? Kita bisa membeli semua novel ini hanya dengan beberapa klik!

Back to School: Ceriakan Momen Bersekolah Anak!

Holiday Sale

Kabar gembira dari Gramedia! Buat Ayah, Bunda, Kakak, dan Adik yang ingin menjelajahi perlengkapan sekolah, sekarang adalah waktu yang tepat! Karena sebentar lagi bakal masuk musim liburan dan gak lama lagi tahun ajaran baru akan dimulai kembali! Tentunya liburan harus diisi dengan kegiatan yang menyenangkan dan juga edukatif biar Kakak dan Adik di rumah tetap semangat balik ke sekolah nanti!?

Untungnya, Gramedia mengadakan promo Back to School khusus untuk bantu menyuntikkan semangat Kakak dan Adik buat balik ke sekolah usai liburan, nih. Ada beragam diskon menarik untuk tas, buku tulis hingga stationery baru dari Faber Castell, Estudee, hingga Greebel.

Untuk informasi promo lengkapnya silakan klik gambar, ya! Cek juga halaman promonya biar bisa langsung pilih produk pilihan dan checkout! Selamat berbelanja ?? Dan jangan lupa buat terus borong buku di Gramedia.com terus karena promonya gak bakal pernah habis!??

Rekomendasi Novel Pendidikan

1. Laskar Pelangi

Rekomendasi Novel Pendidikan

Di urutan pertama ini, siapa yang tidak tahu tentang Laskar pelangi? Novel karya Andrea Hirata ini bercerita tentang anak-anak miskin yang bersekolah di SD Muhammadiyah, Belitung. Mereka memang penuh keterbatasan, tetapi itulah yang menyemangati untuk tetap konsisten mengejar mimpi.

Sayangnya, tentu saja kita tahu bahwa tak semua buku dapat memuaskan semua orang. Terdapat pembaca yang menilai novel ini cukup bertele-tele. Menarik, kemudian panjang. Lucu, kemudian terlalu religius. Cerdas, kemudian tampak malas. Padahal, banyak potensi yang memulai bagian awal novel.

Mengutip Goodreads, mereka merasa novel ini akan jauh lebih menyenangkan bila diceritakan sebagai biografi dengan alur yang lurus ke depan dan sederhana, tanpa meromantisasi masa kecil yang heroik.

Meski begitu, terdapat berbagai kelebihan yang bisa kita temukan. Di antaranya, cerita yang menggunakan bahasa Indonesia yang tepat namun tetap wajar, cerita yang detail dan membuat kita dapat membayangkannya, serta kejenakaan yang kerap kali jadi khas tak terduga dari penulis.

2. Sang Pemimpi

Rekomendasi Novel Pendidikan

Dalam cerita Laskar Pelangi, kita mengenal Ikal sebagai tokoh aku. Di novel Sang Pemimpi, masa SMA Ikal ini akan diceritakan. Bersama Arai dan Jimbron, semangat Ikal untuk menjelajahi Eropa hingga Afrika akan tergugah. Hal ini tak lepas dari campur tangan guru mereka.

Judul “Sang Pemimpi” agaknya sangat cocok dengan karakter novel yang menggugah semangat ini. Novel ini bisa membangkitkan harapan dan menginspirasi, meskipun melalui jalan kemiskinan dan masalah sosial yang berlika-liku. Terlebih, penulisnya membeberkan komentar tentang masalah sosial dengan nada jenaka, membuat pembacanya tertawa miris dalam ironi.

Di dunia nyata, pada dasarnya kita tak melulu dapat termotivasi. Namun, novel ini dipandang sebagai cerita yang realistis daripada menyuapi kita dengan cerita dunia yang pesimis, sehingga sudut pandangnya melihat berbagai kemungkinan untuk menggapai mimpi. Meski hidup dalam kenyataan menjadi orang miskin di Belitung, Ikal bisa menyadari bahwa melakukan hal terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah langkah paling realistis dari pemikiran apa pun.

Tak heran, lewat kisah yang penuh inspirasi ini, novel Sang Pemimpi sangat direkomendasikan. Terutama, bagi kita yang kerap merasa kehilangan motivasi untuk setiap tahap kehidupan. Sebab, ceritanya sangat bisa mengangkat mood berjuang kita!

3. Edensor

Rekomendasi Novel Pendidikan

Ibaratnya, Edensor dapat dikatakan melanjutkan novel kedua. Novel ini bercerita tentang perjuangan yang dilalui Ikal dan Arai kala berkuliah di Perancis, tepatnya di Sorbonne. Pasalnya, mereka harus kerja sambilan demi bertahan hidup di luar sana.

Edensor di-review pembacanya sebagai seni luar biasa dari penulis lokal Indonesia. Novel ini dianggap mematahkan pemikiran bahwa mimpi adalah suatu hal tanpa guna yang dapat terbatas oleh fisik dan finansial. Bagi Grameds yang masih berpikir demikian, segeralah membaca novel ini!

Andrea Hirata menekankan bahwa mimpi yang muncul di masa kecil juga bermaksud untuk diwujudkan, dan kita akan sangat beruntung saat memiliki orang yang mendukung impian ini. Dalam Edensor, penulisnya menggambarkan kehidupan sebagai potongan-potongan mozaik dan menghubungkannya seiring waktu. Lagi-lagi, novel ini membuat pembacanya tergerak dan terinspirasi.

4. Guru Aini

Rekomendasi Novel Pendidikan

Adakah dari Grameds yang belum tahu tentang novel Orang-Orang Biasa? Guru Aini adalah prekuel dari novel tersebut. Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang guru yang untuk mengajar matematika di salah satu sekolah di pelosok. Guru yang sangat idealis inilah yang akan menjadi guru dari sepuluh murid kurang pintar dalam Orang-Orang Biasa.

Guru bernama Desi Istiqomah ini sangat mencintai matematika, hingga ia bertekad untuk rela mengajar di daerah paling pelosok. Di sana, terdapat seorang murid yang sangat bodoh dalam pelajaran ini. Namun tetap ingin menguasainya demi bisa masuk fakultas kedokteran kala dewasa nanti.

Dalam novel ini, Guru Desi mengajarkan pada kita tentang guru yang baik, yang akan menginspirasi dan dikenang murid-muridnya.

Membaca novel ini banyak dirasakan para pembacanya sebagai perasaan yang sama saat membaca Laskar Pelangi. Sebab, buku ini menyampaikan satir terhadap dunia pendidikan yang tentu saja dikemas dalam cerita yang mengharukan. Terlebih, seperti biasa, Andrea Hirata banyak memparodikan nelangsa dengan jenaka.

5. Orang-Orang Biasa

Rekomendasi Novel Pendidikan

Lain halnya dengan Laskar Pelangi yang menceritakan sepuluh anak pintar dengan bakatnya sendiri, Orang-Orang Biasa justru adalah kebalikannya. Novel ini bercerita tentang sepuluh anak bodoh yang miskin, duduk di barisan paling belakang di kelasnya, mempunyai nilai hasil ujian yang jeblok, dan selalu kena marah oleh guru-gurunya.

Nahas, kebodohan ini tetap sama hingga mereka dewasa. Di masa ini, mereka memilih untuk merampok bank demi membantu salah satu anak yang ingin masuk ke fakultas kedokteran. Perampokan ini pun berisiko tinggi karena rencana mereka yang tak matang.

Inilah bagian yang menarik, menggabungkan topik pendidikan sekaligus kriminal. Cukup lucu, sehingga karya ini banyak dikagumi pembacanya. Saat membaca buku ini, pembaca bisa merasakan perasaan seperti tengah membaca novel Ayah karya penulis yang sama. Sayangnya, buku ini menjabarkan tokoh yang melimpah dengan cukup terburu-buru.

Trilogi Negeri 5 Menara

Trilogi Negeri 5 Menara adalah tiga buku seri karya Ahmad Fuadi, seorang penulis yang juga dikagumi. Ketiga buku tersebut adalah Negeri 5 Menara (2009), Ranah 3 Warna (2011), dan Rantau 1 Muara (2013). Adapun, tokoh “aku” dalam seri ini bernama Alif Fikri.

6. Negeri 5 Menara

Rekomendasi Novel Pendidikan

Novel ini menceritakan masa sekolah Alif, si tokoh “aku”, bersama dengan lima sahabatnya di Pondok Pesantren Madani, Jawa Timur. Keenam dari mereka ini memiliki tujuan dan cita-cita tersendiri. Di Pondok itu, mereka mulai mengenal mantra sakti berupa “Man Jadda Wa Jadda”, alias “Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkan”.

Bagi pembacanya, buku ini cukup menceritakan banyak hal yang belum diketahui tentang “pesantren yang modern”. Bahkan, tak jarang yang ternyata memang salah kira tentang kehidupan di pesantren itu sendiri. Hal yang menarik dari buku ini, yakni bisa membuat pembacanya jatuh cinta pada kehidupan pesantren, baik itu sistem maupun orang-orangnya.

Hal yang cukup disukai dari cara sang penulis dalam buku ini pun adalah penggambaran jadwal anak-anak pesantren yang detail, membuat pembacanya merasa sangat paham tentang apa yang dilakukan Alif di sana. Selain itu, diksi yang digunakan Ahmad Fuadi pun sangat tepat dan nyata untuk menggambarkan situasi dalam cerita.

Tak heran bila buku ini sangat direkomendasikan. Dalam Goodreads, bahkan ada pembaca yang teringat akan nuansa dalam Harry Potter saat membaca buku ini. Bedanya, jelas tak ada penjahat dalam Negeri 5 Menara. Ceritanya akan menginspirasi pembaca tentang pentingnya pendidikan, ketulusan, dan kemauan yang kuat. Kerja keras akan terbayar.

Tak hanya sampai di situ, cerita dalam novel ini pun terasa sangat natural, menginspirasi tanpa menghakimi, bercanda tanpa menghina. Di dalamnya, terdapat dimensi keislaman yang kuat, tetapi tak membuat pembaca non-Muslim gagal memahami dan menikmati buku ini. Mereka tentunya masih bisa mengambil nilai-nilai yang lebih universal!

7. Ranah 3 Warna

Rekomendasi Novel Pendidikan

Melangkah ke buku kedua dalam trilogi, Alif yang kini telah tamat dari pesantren akan melanjutkan kisahnya dalam Ranah 3 Warna. Ia yang melanjutkan studi di Universitas Padjadjaran jurusan Hubungan Internasional, tak gentar berjuang mewujudkan mimpi untuk pergi ke benua Amerika.

Namun, di sini, kita akan paham bahwa mantra “Man Jadda Wa Jadda” saja tak cukup. Melainkan, ada pula “Man Shabara Zhafira” atau “Siapa yang bersabar, akan beruntung” yang sangat diperlukan.

Jadi, kini ada dua mantra yang harus dipegang teguh: Man Jadda Wa Jadda: Siapa yang bersungguh-sungguh, akan mendapatkannya, dan Man Shabara Zhafira: Siapa yang bersabar, akan beruntung. Inilah yang membuat buku ini dicap sebagai buku yang berharga dari penulis Ahmad Fuadi. Penuh dengan motivasi dan nasehat untuk menjalani hidup dengan itikad baik dan kesabaran kuat.

Alif akan memulai perjalanannya sebagai seorang pria dalam buku ini. Kehidupan yang sengsara akan membuatnya menjadi pribadi yang kokoh. Melalui mantra yang telah ia pelajari, Alif akan menjadi orang yang sabar saat tengah mencoba bersungguh-sungguh meraih mimpi. Buku ini, tentunya akan membuat kita belajar banyak hal tentang kehidupan.

8. Rantau 1 Muara

 

Kinilah waktunya beranjak ke buku terakhir! Rantau 1 Muara berkisah tentang kehidupan Alif usai menamatkan sekolahnya dan terjun ke dunia kerja. Bahkan, ia juga bertemu dengan istrinya. Di sini, Alif berpikir tentang dari mana ia bermula dan ke mana ia akan bermuara. Mantra ketiga pun akhirnya ditemukan, yakni Man Saara Ala Darbi Washala” yang maksudnya “siapa berjalan di jalannya, akan sampai ke tujuan.” Sungguh indah, bukan?

Novel yang mengisahkan pendidikan dan perjalanan hidup ini akhirnya sampai pada tahap ketika Alif telah menyelesaikan kuliah dan menemukan pekerjaan yang tepat. Ini tentunya bukanlah perkara mudah. Meski begitu, ia akhirnya menjadi wartawan di Jakarta. Meski penuh lika-liku, Alif tetap semangat menuntut ilmu hingga yang akhirnya berhasil mengantarkannya ke Washington D.C.

Cerita dalam buku terakhir ini sangat menyentuh dan membuat kita ingin merencanakan masa depan kita sendiri. Berkisah tentang mimpi dan cinta, indahnya hidup, ketika kita bisa menggapai impian di negeri asing bersama orang yang paling kita cintai, setelah melewati jalan yang penuh lika-liku dan duri.

Akhir dari kisah Alif menuai banyak cinta dari pembacanya. Novel Rantai 1 Muara ini memberi tahu tentang cara bertahan dan percaya pada diri sendiri. Kehidupan di negeri lain pun berhasil digambarkan Ahmad Fuadi dengan menyenangkan.

9. 9 Summers 10 Autumns

Buku 9 Summers 10 Autumns adalah novel yang menceritakan kisah hidup Iwan Setyawan dari sudut pandang orang pertama. Tokoh yang digambarkan sebagai “aku” ini ingin mengubah nasib diri dan keluarganya lewat pendidikan. Dalam mewujudkannya, ia bisa melalui berbagai rintangan yang ada dan akhirnya berhasil menjadi seorang direktur di New York City. Di samping kisahnya, kita juga akan mengetahui cerita ayah, ibu, dan keempat saudari Iwan.

Yang menarik dari buku ini adalah alur dan latar tempat yang maju-mundur dan berpindah-pindah, antara Amerika dan Indonesia. Ini mampu membuat para pembacanya penasaran tentang perjalanan tokoh utama Iwan dalam melampaui keterbatasan yang ada untuk sampai ke titik sekarang, di mana ia telah memeluk mimpinya.

Tak salah jika novel 9 Summers 10 Autumns ini disebut dapat mengajak kita untuk menjaga harapan yang tumbuh. Sebab, impian harus selalu menyala, apa pun privilese atau pun keterbatasan yang kita miliki. Meski terkadang itu tak sempurna, meski terkadang itu retak-retak.

10. Never Let Me Go

Rekomendasi Novel Pendidikan

Sedikit berbeda dengan rekomendasi sebelumnya, novel Never Let Me Go ini bergenre pendidikan yang penuh misteri mencekam. Pasalnya, kisah dalam novel ini juga mengandung kritik pedas tentang kesombongan manusia.

Lebih lanjut, novel ini bercerita tentang sebuah sekolah asrama Hailsham yang berada di Inggris. Sekolah ini menyenangkan dan jauh dari peradaban. Sastra dan seni menjadi spesialisasi yang diajarkan kepada murid-murid di sana, mereka juga dituntut agar dapat menjadi orang yang berguna di masyarakat nantinya.

Sayangnya, semua hal ini tak diiringi pengajaran terhadap dunia luar. Alias, murid-murid Hailsham sama sekali tak tahu apa pun tentang orang luar dan cara bersosialisasi yang umumnya kita ketahui.

Pada suatu masa, akhirnya tiga murid dari Hailsham memutuskan untuk pergi dari zona aman sekolah itu. Mereka kemudian mengetahui kebenaran terpendam dari sekolah yang selama ini menjadi tempat mereka menuntut ilmu.

Buku ini merupakan karya seorang pemenang Booker Prize dari The Remainst of The Day dan When We Were Orphans, Kazuo Ishiguro. Di dalamnya, terdapat kejutan tak terduga dan misteri lainnya. Wajib dibaca!

Genre Coming of Age

Bicara tentang jenis novel pendidikan, kita pastinya harus tahu bahwa pengisahan yang ada tak melulu hanya membahas edukasi saja. Di dalamnya, terdapat aspek lain dalam kehidupan. Berkaitan dengan hal itu, ada genre yang juga mengupas sisi seperti perkembangan moral atau psikologis dari tokoh yang akhirnya menginjak usia dewasa setelah melewati masa remaja. Genre ini biasa disebut sebagai coming of age atau bildungsroman.

Banyak remaja yang meminati jenis novel seperti ini karena mengangkat masalah seputar proses pendewasaan, yang tentunya dekat dengan keadaan kita. Melalui genre ini, kita bisa menanamkan berbagai nilai kehidupan lewat cerita yang lebih kompleks, seperti topik isu rasisme, kesetaraan gender, HAM, dan bahkan pendidikan itu sendiri.

Bagaimana, Grameds? Tentunya, novel-novel di atas sangat menarik sekaligus realistis untuk diwujudkan juga di kisah hidup kita, bukan? Bahkan, kita pun jadi tahu bahwa novel pendidikan tak hanya membahas sisi edukasi saja, tetapi juga aspek lain dalam kehidupan tokoh-tokohnya. Ini tentu saja membuat cerita jadi lebih berwarna.

Beberapa rekomendasi novel pendidikan yang telah diulas tersebut bisa kamu dapatkan hanya dengan klik link gramedia.com ini. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

BACA JUGA:

  1. Review Novel Guru Aini: Pejuang Pendidikan
  2. Rekomendasi Novel Terbaru & Terbaik yang Bagus
  3. Rekomendasi Buku Tentang Pendidikan
  4. Rekomendasi Buku untuk Remaja yang Suka Bacaan Seru dan Menarik
  5. Rekomendasi Novel Tentang Kehidupan
  6. 10 Rekomendasi Novel Berbahasa Inggris Terbaik di Gramedia
  7. 15 Aplikasi Membaca Novel Gratis!

Written by Ananda