Buku Homo Deus – Bicara tentang peradaban manusia tentunya banyak sumber yang bisa Anda jadikan media pembelajaran. Salah satunya adalah menggunakan buku karya Yuval Noah Harari dengan judul “Homo Deus”.
Bagi mereka yang sudah lama mengulik informasi tentang peradaban manusia sejak zaman dahulu atau zaman purba tentunya tak asing dengan buku “Homo Deus” karya Yuval Noah Harari. Namun bagi Anda yang belum mengetahui tentang buku tersebut tak perlu bingung.
Artikel ini akan menjelaskan review buku “Homo Deus” secara singkat agar Anda memiliki gambaran umum apa yang akan dijelaskan oleh buku tersebut sebelum memutuskan membelinya. Maka dari itu simak seluruh penjelasan tentang buku”Homo Deus” ciptaan Yuval Noah Harari yang disuguhkan pada artikel ini.
Table of Contents
Mengenal Sang Penulis, Yuval Noah Harari
Dikutip dari website resmi Wikipedia Yuval Noah Harari merupakan seorang sejarawan Israel yang memiliki profesi lain sebagai seorang profesor di Departemen Sejarah Universitas Ibrani Yerusalem. Ia lahir pada tanggal 24 Februari 1976.
Selain menjadi seorang profesor dan juga sejarawan Yuval Noah Harari adalah seorang penulis buku. Salah satu buku karyanya yang begitu populer adalah buku dengan judul “Homo Deus”. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika bagi Anda yang sudah banyak mengulik informasi tentang peradaban manusia, mungkin tidak asing dengan buku “Homo Deus” karya Yuval Noah Harari. Secara garis besar buku tersebut mempelajari tentang prediksi manusia mengenai masa depan yang sudah dilengkapi dengan latar belakang sejarahnya.
Pada buku “Homo Deus”, Yuval Noah Harari menjelaskan tentang peradaban manusia pada masa saat ini sekaligus peradaban manusia pada 100 tahun sebelumnya. Menurut Yuval Noah Harari, manusia mampu mengatasi tiga buah masalah dalam hidupnya yaitu kelaparan, wabah penyakit hingga kondisi perang pada zaman dahulu.
Lalu ia juga menjelaskan jika pada saat ini yang sudah masuk ke dalam zaman serba maju. Tiga masalah tersebut sudah bisa diatasi oleh manusia dan tentunya hal tersebut juga sudah bukan lagi masalah. Meski ada kegagalan yang terjadi, namun manusia akan terus berjuang bukan lagi menyerah begitu saja.
Yuval Noah Harari juga menjelaskan beberapa fakta yang cukup menarik pada buku “Homo Deus” yaitu tentang perubahan yang dialami oleh manusia sekaligus masa depan dalam hidupnya. Selain itu Anda juga perlu tahu jika buku ini tersebut juga termasuk ke dalam bagian dari trilogy.
Mulai dari bagian Homo Sapiens yang akan membahas tentang masa lalu manusia. Dimana masa-masa tersebut juga memberikan pengaruh besar terhadap peradaban planet bumi. Selain itu ada juga bagian ’21 Lesson for 21st Century’ yang membahas tentang masa saat ini dari manusia atau sapiens.
Yuval Noah Harari menuliskan dalam bukunya jika saat ini untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, banyak orang mati karena terlalu banyak makan daripada manusia yang mengalami terlalu sedikit makan dalam hidupnya.
Selain itu ia juga menjelaskan jika saat ini juga banyak orang mati karena usia mereka sudah tua daripada mati karena mengalami penyakit menular. Lalu saat ini juga banyak orang mati karena kondisi bunuh diri dibandingkan mati karena ditembak oleh tentara, tertulis maupun ditembak oleh para penjahat.
Dalam buku ini, Yuval Noah Harari menjelaskan jika manusia bukan lagi diliputi oleh rasa cemas terhadap kelaparan, wabah maupun perang. Namun manusia saat ini lebih mengarahkan pandangannya pada tujuan yang lebih tinggi lagi.
Dalam buku Homo Deus karya Yuval Noah Harari juga menjelaskan kemungkinan yang akan terjadi di masa depan manusia seperti menjadi dewa buatannya sendiri. Dalam buku tersebut dijelaskan juga jika ada tiga agenda manusia yang akan terjadi di masa depan seperti keabadian, kebahagiaan dan keilahian.
Akan tetapi titik fokus dari penjelasan tersebut adalah keabadian. Nantinya di masa depan manusia akan mencoba untuk bisa mencapai keabadian layaknya dewa. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, nantinya manusia akan memfokuskan diri pada ilmu pengetahuan dan juga teknologi informasi khususnya dalam kecerdasan buatan.
Dijelaskan dalam buku Homo Deus jika manusia nantinya akan mengkolaborasikan ilmu komputer, sains, bioteknologi dan rekayasa genetika dengan teknologi agar bisa memperpanjang umur kehidupan mereka. Selain itu tujuan lainnya adalah adanya kemungkinan terjadinya integrasi diri manusia dengan mesin untuk menjadi robot dan bisa jadi hal tersebut memang akan terjadi.
Yuval Noah Harari juga memberikan penjelasan lain seputar isu-isu seputar humanisme, kekuatan data hingga manusia super atau kecerdasan buatan.
Dari penjelasan di atas, tentunya Anda tahu jika buku karya Yuval Noah Harari selalu banyak diminati sekaligus. Bagi Anda yang ingin tahu bayangan masa depan dalam peradaban manusia. Maka Anda sangat direkomendasikan untuk membaca buku karya Yuval Noah Harari yang satu ini.
Beberapa Poin Menarik dalam Buku
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika buku Homo Deus karya Yuval Noah Harari memang sudah banyak diminati dan begitu populer. Bahkan beberapa waktu lalu buku Homo Deus juga ramai diperbincangkan di dunia maya hingga jadi trending topic di sosial media Twitter.
Sebelumnya sudah dijelaskan review sedikit atau gambaran umum dari buku Homo Deus. Namun sebenarnya masih ada beberapa hal menarik yang bisa Anda temukan pada buku tersebut.
Jika Anda belum beli dan mungkin penasaran dengan beberapa hal menarik yang ada di dalam buku Homo Deus, maka Anda tidak perlu bingung, sebab pada beberapa poin di bawah ini akan dijelaskan beberapa hal menarik dari buku Homo Deus karya Yuval Noah Harari.
1. Membahas Teknologi
Hal menarik yang pertama dari buku Homo Deus adalah adanya pembahasan tentang teknologi. Bisa dibilang jika inti dari buku Homo Desu karya Yuval Noah Harari adalah adanya peradaban baru yang didominasi oleh teknologi.
Dimana adanya hal tersebut secara perlahan menjadikan manusia seakan seperti dewa. Beberapa hal yang disorot dalam buku ini adalah adanya isu kecerdasan buatan dan rekayasa genetika yang masuk ke dalam topik pembahasan buku Homo Deus.
Lalu Yuval Noah Harari juga menjelaskan dalam buku Homo Deus jika manusia sudah bisa mengendalikan permasalahan seperti kelaparan, perang hingga wabah penyakit. Selain itu tantangan lain dalam kehidupan manusia juga dibahas dalam buku ini.
Contohnya adalah terkait dengan terciptanya suatu teknologi yang bisa merusak manusia. Seperti banyaknya manusia yang mati karena obesitas daripada mati karena kelaparan.
2. Merupakan Lanjutan dari Buku Homo Sapiens
Perlu diketahui jika Yuval Noah Harari sebelum membuat buku Homo Deus juga sudah menciptakan buku lain dengan judul Homo Sapiens. Dan ternyata buku Homo Deus merupakan lanjutan dari buku Homo Sapiens.
Sama seperti buku Homo Deus, buku Homo Sapiens juga begitu populer. Pembahasan pada buku tersebut lebih kearah bagaimana manusia bisa menduduki tempat tertinggi dari berbagai macam ras yang ada di dunia ini.
Buku Homo Sapiens menjelaskan tentang sejarah manusia dari masa evolusi hingga terciptanya banyak inovasi yang terjadi pada peradaban manusia itu sendiri. Berdasarkan ilmu biologi, antropologi, paleontologi dan juga ekonomi, Yuval Noah Harari mampu menjelaskan tentang sejarah terbentuknya manusia seperti pada saat ini.
3. Buku Homo Deus adalah Bagian dari Trilogi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa buku Homo Deus merupakan bagian dari trilogy ciptaan Yuval Noah Harari. Setelah buku Homo Deus diterbitkan pada tahun 2016 lalu, dua tahun berikutnya muncul buku lanjutannya yang berjudul 21 Lessons for 21st Century.
Trilogy tersebut membahas tentang peradaban manusia sejak awal evolusi, kehidupan saat ini dan juga perkiraan perkembangan teknologi di masa depan.
Karena hal tersebutlah buku 21 Lessons for 21st Century yang diterbitkan setelah buku Homo Deus membahas tentang berbagai macam masalah manusia yang saat ini terjadi. Sebagai contohnya adalah isu-isu tentang kerahasiaan data yang sudah tidak terkontrol lagi pada era internet ini. Lalu ada juga perkembangan berita atau informasi hoax yang sudah begitu pesat perkembanganya.
4. Ditulis oleh Seorang Profesor Sejarah
Pada awal artikel sudah kita bahas bersama tentang siapa penulis dari buku Homo Deus. Ya, buku Homo Deus ditulis oleh Yuval Noah Harari yang merupakan seorang akademisi Departemen Sejarah di Universitas Hebrew Yerusalem.
Ketika Yuval Noah Harari lulus dari Oxford pada tahun 2002, ia memutuskan untuk berfokus pada bidang keilmuan tersebut. Bidang keilmuan yang dimiliki oleh Yuval Noah Harari sebenarnya lebih condong ke arah sejarah dunia, sejarah kemiliteran, dan abad pertengahan.
Tak heran jika buku yang diciptakan oleh Yuval Noah Harari selalu memadupadankan ketiga bidang keilmuan tersebut. Yang mana setiap tulisannya mampu membuat para pembacanya begitu menikmati topik pembahasan di setiap buku yang diciptakan oleh Yuval Noah Harari.
Selain itu untuk saat ini, Yuval Noah Harari juga sudah mulai turut andil dalam penelitian makro sejarah yang masih ada keterkaitan dengan ilmu biologi, efek psikologis sekaligus arah dari sejarah itu sendiri.
5. Menjadi Salah Satu Buku Bacaan Favorit Bill Gates
Kepopuleran dari buku yang berjudul Homo Deus bukan hanya berasal dari apa yang dibahas di dalamnya. Namun karena adanya faktor lain seperti disukai oleh para miliarder dunia, contohnya adalah Bill Gates.
Pada beberapa wawancaranya, Bill Gates menyebutkan jika buku Homo Deus merupakan salah satu favorit bacaannya. Meski tidak sepenuhnya menyetujui apa yang ditulis oleh Yuval Noah Harari.
Namun Bill Gates juga menjelaskan jika buku Homo Deus memiliki sisi tantangannya tersendiri, enak untuk dibaca dan selalu bisa mengajak kita untuk selalu berfikir kritis. Selain itu Bill Gates juga memberikan penjelasan jika buku tersebut memiliki sebuah isi yang bisa mengajak kita berpikir kembali soal perkembangan peradaban manusia sekaligus nilai-nilai yang sudah berhasil manusia wujudkan selama ini.
Nah itulah beberapa penjelasan seputar tentang hal-hal menarik yang ada di dalam buku Homo Deus ciptaan Yuval Noah Harari.
Rekomendasi Buku Lain Karya Yuval Noah Harari
1. 21 Lessons For 21st Century
Sebelumnya juga telah dibahas jika buku Homo Deus memang masuk ke dalam bagian trilogy yang dibuat oleh Yuval Noah Harari. Dan 21 Lessons for 21st Century menjadi buku lanjutan dari buku Homo Deus.
Mungkin Anda penasaran dengan apa yang dijelaskan oleh Yuval Noah Harari pada buku 21 Lessons for 21st Century. Tak perlu bingung akan hal tersebut sebab pada poin ini akan dijelaskan secara garis besar terkait dengan buku 21 Lessons for 21st Century.
Sama dengan pendahulunya, buku 21 Lessons for 21st Century juga termasuk ke dalam buku populer ciptaan Yuval Noah Harari. Banyak bahasan menarik yang tak boleh Anda lewatkan dalam buku 21 Lessons for 21st Century.
Buku 21 Lessons for 21st Century akan membantu Anda untuk lebih tahu jawaban atas kebingan atas permasalahan setiap lini yang terjadi pada abad 21. Dikutip dari penjelasan Kompasiana.com, kalender Gregorian abad 21 dimulai dari tanggal 1 Januari 2001 hingga 31 Desember 2100.
Pada buku 21 Lessons for 21st Century ciptaan Yuval Noah Harari dijelaskan jika kemunculan abad ke-21 dimulai dari munculnya penemuan teknologi, penjelajahan antariksa, perang dingin hingga postmodernisme.
Pada abad 20 Indonesia hampir mengalami kondisi revolusi karena adanya kediktatoran dan arogansi kemiliteran sekaligus globalisasi yang bisa memberikan dampak terhadap penumpukan hutang. Lalu pada abad 21 Indonesia juga harus berjuang untuk bisa bangkit berjuang melawan krisis moneter dan berbagai gerakan separatis di Aceh dengan nama organisasi Gerakan Aceh Merdeka.
Lalu di dunia juga banyak kejutan seperti peristiwa nine eleven WTC. Adanya globalisasi juga mendatangkan terorisme. Adanya terorisme menjadi bentuk ketakutan sekaligus membentuk imajinasi global tentang rupa terorisme.
Perang yang mungkin tidak akan dimenangkan oleh pihak terorisme menjadi perhatian utama Negara dibandingkan memperhatikan kebijakan ekonomi yang bisa memberikan dampak terhadap sektor lingkungan.
Pada buku 21 Lessons for 21st Century, Yuval Noah Harari gelombang polemic yang terjadi pada abad 21 dimulai dari adanya perang, terorisme hingga lahirnya otoritas baru yang memiliki nama algoritma. Pada buku sebelumnya yaitu Homo Deus, Yuval Noah Harari menjelaskan jika organisme merupakan algoritma.
Di mana hal tersebut menjelaskan jika organisme tidak memiliki kebebasan di dalamnya seperti yang dikatakan oleh para filsuf liberalisme. Yuval Noah Harari juga menjelaskan jika algoritma bisa membentuk dunia yang manipulatif, memantau sekaligus memberikan pilihan politik sampai pada produk untuk ke pesta.
Buku 21 Lessons for 21st Century diperkirakan bisa menyadarkan manusia akan perbedaan antara fiksi dan realitas. Buku tersebut menjelaskan suatu asumsi jika ingin memahami perbedaan tersebut, manusia harus bisa memiliki anggapan jika hidup merupakan suatu penderitaan.
Ketakutan yang diciptakan dari para teroris adalah suatu penderitaan. Parahnya lagi banyak yang belum tahu jika pada abad ini setengah kekayaan manusia dikuasai oleh satu persen populasi manusia. Ketika Anda membaca buku 21 Lessons for 21st Century, Anda akan diajak untuk bisa memahami permasalahan global yang begitu pelik.
Nah itulah beberapa penjelasan singkat terkait dengan buku Homo Deus dan buku 21 Lessons for 21st Century yang diciptakan oleh Yuval Noah Harari. Akan lebih lengkap lagi jika Anda juga membaca buku tersebut secara langsung.
Perlu diketahui jika buku dengan judul Homo Deus Yuval Noah Harari bisa Anda beli di toko buku Gramedia terdekat atau melalui website resmi Gramedia.com. Buku Homo Deus bisa Anda dapatkan dengan harga Rp 269 ribu hanya di toko buku Gramedia terdekat.
2. Sapiens (Grafis): Kelahiran Umat Manusia
Adaptasi grafis salah satu buku sejarah populer paling berpengaruh di dunia, Sapiens. Bagaimana cara Homo sapiens berkembang menjadi penguasa planet Bumi, mampu melakukan berbagai hal luar biasa seperti membelah atom, terbang ke Bulan, dan merekayasa genetika kehidupan? Untuk mengetahuinya, kita harus melihat gambaran besar: keseluruhan sejarah spesies manusia.
Sebagai ahli sejarah, Yuval Noah Harari bercerita mengenai kelahiran dan evolusi umat manusia, menjelajahi bagaimana biologi dan sejarah membentuk kita dan mempertinggi pemahaman kita mengenai apa artinya menjadi “manusia”. Adaptasi grafis ini menyajikan kembali dan memperluas isi edisi asli Sapiens, dalam format komik yang menarik, kocak, dan enak disimak.
3. Sapiens (Grafis Vol. 2): Pilar-Pilar Peradaban
Sapiens Grafis Volume 1 membahas kemunculan Homo sapiens di Bumi dan bagaimana Sapiens berubah dari spesies biasa saja menjadi makhluk hidup dominan di dunia. Volume 2 ini membicarakan bagaimana cara pertanian, sebagai upaya Homo sapiens menopang populasinya yang makin membesar, malah memunculkan imperium, hak milik, kesenjangan, serta berbagai penderitaan akibat perang dan penyakit. Juga peran tulisan, angka, dan fiksi dalam mendukung peradaban yang makin lama makin besar dan rumit.
Yuval Noah Harari bercerita mengenai kelahiran dan evolusi umat manusia, menjelajahi bagaimana biologi dan sejarah membentuk kita serta mempertinggi pemahaman kita mengenai apa artinya menjadi “manusia”. Adaptasi grafis ini menyajikan kembali dan memperluas isi edisi asli Sapiens, dalam format komik yang menarik, kocak, dan enak disimak.
Demikian review buku Homo Deus karya Yuval Noah dan rekomendasi beberapa buku lain karya Yuval Noah. Grameds bisa mendapatkan buku Homo Deus dan semua buku karya Yuval Noah di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Hendrik
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi Kerja
- Rekomendasi Buku Shio
- Rekomendasi Buku Tentang Kehidupan
- Rekomendasi Buku TOEFL
- Rekomendasi Buku Menambah Wawasan
- Rekomendasi Novel Motivasi
- Review Buku 5 AM Club
- Review Buku Rusak Saja Buku Ini
- Review Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
- Review The Book You Wish Your Parents Had
- Review Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
- Review Buku Titik Nol Karya
- Review Buku The Art of Solitude
- Review Buku This Is Marketing
- Review Buku Yuk Belajar Nabung Saham
- Review Buku Investasi Saham ala Swing Trader Dunia
- Review Novel The Poppy War
- Review Buku Reinventing Your Life
- Review Buku Sabar Paling Dalam
- Review Buku Nyaman Tanpa Beban
- Review Buku Everything is Fucked
- Review Buku Homo Deus
- Review Animal Farm George Orwell
- Review Buku How to Love
- Review Buku Merawat Luka Batin
- Review Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah
- Review Buku Seni Merayu Tuhan
- Review Buku Next Ria Ricis
- Review Buku Humankind
- Review Buku A Brief History of Time
- Review Buku Genom
- Review Buku Leaders Eat Last
- Review Buku The Black Swan
- Review Buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda
- Review Buku Hidup Apa Adanya
- Review Buku Lelaki-Lelaki Tanpa Perempuan
- Review Buku The Secret
- Review Buku Cashflow Quadrant
- Review Buku Seri Pengetahuan
- Review Buku Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan
- Review Buku Book of Introvert
- Review Buku Lagom: Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia
- Review Buku The Interpretations of Dreams
- Review Buku he Mind And The Brain