Dear J adalah novel karya Idea Fina, penulis yang mengawali karirnya di Wattpad, yang juga menjalani profesi sebagai jurnalis. Novel Dear J menjadi novel kedua yang ditulis Idea Fina, setelah novel debutannya yang berjudul Remember Us. Nama Idea Fina sebagai penulis memang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Hal ini disebabkan, novel pertamanya itu mampu menarik hati banyak orang. Begitu juga dengan novel Dear J ini, yang merupakan salah satu novel yang bisa anda temukan di jajaran best seller. Novel dengan total 301 halaman ini diterbitkan pada bulan Desember 2017 oleh Penerbit Ikon.
Dear J adalah salah satu kisah dari seri Orion. Dikisahkan, Orion merupakan band yang cukup terkenal. Anggota band Orion, yaitu ada Randi, Rayyan, Micky, Andra, dan Jovan. Dalam novel Dear J ini, akan dibahas kehidupan salah satu anggota band yang bernama Rayyan Bintang Harsadi.
Rayyan percaya bahwa cinta itu ada, hanya saja dia belum menemukan seseorang yang tulus mencintainya dan ia cintai dengan tulus. Namun, suatu hari ia jatuh hati pada suara yang baginya bagaikan melodi indah. Suara yang baru hanya ia dengarkan di sambungan telepon. la langsung terpikat pada sosok yang tidak pernah dilihatnya. Sosok yang kemudian hilang begitu saja.
Perempuan itu adalah Melody Jingga Senja. Jingga percaya bahwa tak akan ada seseorang yang mencintai dirinya apa adanya. Pengalaman hidupnya yang panjang telah membuktikan kepercayaan itu. Senja pun pada akhirnya memutuskan untuk tidak membuka hatinya bagi siapa pun.
Namun, hangatnya suara tawa di sambungan telepon itu membuatnya mulai merasakan hal yang berbeda dari biasanya. Hal yang bertentangan dengan perkataannya. Suara tawa dari sosok yang kemudian tak ia harapkan. Oleh sebab itu, Senja lebih memilih untuk menghilang.
Table of Contents
Profil Idea Fina – Penulis Novel Dear J
Idea Fina adalah jurnalis dan seorang penulis yang mengawali karirnya di Wattpad. Perempuan berzodiak Leo ini merupakan pecinta kata dan kucing. Ide Fina memang sudah hobi membaca buku sejak ia kecil. Hobi ini lah yang mendorongnya untuk mencoba menulis.
Idea Fina mulai rajin untuk menulis sejak ia duduk di bangku kuliah, di Institut Pertanian Bogor. Pada masa itu, Idea Fina kerap membuat kisah fiksi, juga berita kampus. Idea Fina juga mencoba mempublikasi berbagai karyanya ke beberapa media, seperti blog dan Wattpad. Platform Wattpad ternyata berhasil membukakan gerbang baginya untuk memulai karir sebagai penulis.
Anda dapat menemukan sejumlah karyanya di akun Wattpad yang bernama @ideaFina. Kini, ia juga berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media nasional. Profesinya ini menjadikan hobi menulisnya menjadi sesuatu yang menghasilkan dan menyenangkan. Idea Fina memiliki sebuah impian untuk bisa pergi keliling Indonesia, dan mengabadikan perjalanannya itu dalam bentuk tulisan.
Sinopsis Novel Dear J
Rayyan Bintang Harsandi tahun ini menginjak usia 30 tahun. Sebenarnya ia merasa biasa saja dengan angka 3 yang mengawali usianya itu, karena ia bahagia. Menjadi pemusik dan produser musik yang sukses di usia yang terbilang cukup muda tentu membuatnya merasa bahagia. Rayyan tak pernah benar-benar menginginkan kehadiran wanita di hidupnya.
Sebab, dengan segala kesuksesannya, ia percaya bahwa tidak akan ada wanita yang benar-benar tulus mencintainya. Sampai suatu hari, ia jatuh cinta kepada suara merdu yang hanya pernah ia dengar melalui sambungan telepon. Wanita yang kemudian tiba-tiba menghilang entah kemana.
Melody Jingga Senja tahun ini berusia 25 tahun. Usia yang sudah cukup matang bagi perempuan untuk merasakan jatuh cinta atau mungkin membangun keluarga. Namun, bagi Jingga, hanya melihat ketiga adiknya bisa makan enak setiap hari dan hidup berkecukupan, cukup membuatnya merasa bahagia. la tak perlu ada tambahan orang lagi di dalam hidupnya. Sampai ketiga adiknya itu memberikan ultimatum untuk menikmati hidupnya sendiri dan mencoba jatuh cinta.
Berita baik, rencana ketiga adiknya ternyata berhasil. Berita buruk, Jingga menganggap dirinya jatuh cinta kepada orang yang salah. Seandainya saja, ia hanya mendengar suara pria itu tanpa mengetahui sosok aslinya, mungkin Jingga akan terus merasa bahagia. Namun, kini ia telah mengetahui sosok aslinya. Maka dari itu, Jingga memilih untuk menghilang.
Maybe i didn’t realized it sooner. From the first time I heard your voice. From the first time I saw you. You had me. My heart is always yours, My Dear J. -Rayyan
Gadis itu dapat merasakan detak jantungnya yang kencang, terlalu kencang. Sebentar lagi, ia akan bertemu dengan pria yang selama ini hanya dikenalnya lewat suara. Meskipun, ia telah menemukan bahwa cerita-cerita yang pernah didengarnya sebenarnya hanya bohong belaka. Namun, ia tak dapat menahan perasaannya yang sangat ingin bertemu dengan pria itu saat ini.
Meskipun, ia juga mengetahui bahwa pria itu pasti tidak akan mengenalinya. Tangannya berkeringat akibat memikirkan kemungkinan apabila pria yang akan ditemuinya sebentar lagi mungkin akan mengenali suaranya. Apalagi mereka akan berbincang cukup lama, mengingat tugas gadis itu adalah mewawancarai pria yang merupakan publik figur itu.
Gadis itu kemudian tertegun sejenak. Ia memikirkan kembali alasannya untuk merasa takut. la tidak memiliki kesalahan apapun kepada pria itu, ia juga telah berbohong kepadanya. Tidak seperti pria itu yang berbohong kepadanya sejak awal.
Seorang wanita yang menghampirinya Jingga dan mempersilahkan dia untuk masuk. Pria itu tidak mengetahui nama asli Jingga. Jingga menarik napas perlahan, kemudian bangkit dari duduknya. Lalu, ia memasang senyumnya kepada wanita yang merupakan asisten pria itu. Keduanya lantas masuk ke dalam ruangan sang produser musik terkenal.
Jingga menyapa pria yang duduk di belakang meja kerja itu. Pria itu terlihat sedang menulis sesuatu di kertas, di atas mejanya. Rayyan, pria itu, terlihat sedikit terkejut ketika mendengar sapaan Jingga. la lantas mendongak dan menatap Jingga yang terlihat tersenyum ragu menatapnya.
Jantung gadis itu berdetak sangat kencang. Jingga berada di antara perasaan senang, karena pada akhirnya dapat melihat pria itu secara langsung, tetapi juga takut jika pria itu mengenalinya. Pria itu menatapnya cukup lama, membuat Jingga semakin merasa khawatir akan ketahuan. Jingga kemudian memperkenalkan dirinya sebagai jurnalis yang bernama Senja.
Rayyan sedikit mengernyit, kemudian tersenyum. Pria itu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Jingga, lalu mengulurkan tangannya. Rayyan memperkenalkan dirinya dan meminta maaf, karena Jingga harus menunggu lama. Rayyan kemudian mempersilahkan Jingga untuk duduk di sofa, sedangkan dia duduk di sofa yang menghadap Jingga.
Mereka kemudian mulai berbincang. Mulai dari menawarkan minum, hingga menyepakati sebutan untuk Rayyan. Sebetulnya, Jingga sedang berusaha keras untuk menahan rasa gugupnya. Sulit bagi Jingga untuk bersikap biasa-biasa saja, sementara pria yang ada di depannya ini adalah orang yang sangat ingin dihindarinya.
Namun, Jingga harus tetap bersikap profesional dalam menuntaskan tanggung jawabnya ini. Sebelum memulai sesi wawancara, mereka berdiskusi tentang durasi wawancara yang akan dilakukan. Rayyan menyatakan bahwa dirinya cukup sibuk, jadi ia menawarkan Jingga untuk bertemu lagi besok.
Jingga mengumpat dalam hati. Bertemu saat ini saja sudah membuatnya merasa campur aduk, bagaimana mungkin ia besok harus bertemu lagi dengan pria ini? Rayyan kemudian kembali ke meja kerjanya dan mengambil satu lembar kartu nama dari kotak kartu nama, kemudian memberikannya kepada Jingga.
Jingga mengeluh dalam hati, ia tidak bisa menghindar. Mau tidak mau, ia harus bertemu lagi dengan pria itu. Jingga kemudian membuka tasnya yang berwarna jingga tua, kemudian mengambil selembar kartu nama dari dompet yang berwarna senada dengan tasnya. Jingga sama sekali tak sadar saat Rayyan terus memperhatikan gerak geriknya.
Jingga kemudian memberikan kartu namanya kepada Rayyan. Rayyan membaca kartu nama itu. Ia tersenyum dan memuji nama “Melody Senja”. Jingga mengucapkan terima kasih dengan singkat, karena ia merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri yang semakin menikmati percakapan ringan dengan pria ini secara langsung.
Mereka kemudian mulai melakukan wawancara. Rayyan tak dapat berhenti memandang wanita yang ada di hadapannya itu. Sedari awal gadis ini masuk ke ruangannya, Rayyan terpana melihatnya. Gadis ini tampak begitu cantik dalam kesederhanaan. Dengan kemeja berwarna peach yang ditutupi jaket parka berwarna navy blue dan celana jeans berwarna biru dongker, lalu rambut panjang yang diikat ekor kuda.
Penampilan gadis itu seperti jurnalis pada umumnya, semi formal dan sedikit berantakan. Pada saat itu, Rayyan sempat berpikir, apakah gadis ini adalah Jingga-nya? Gadis yang hanya ia kenal lewat chat dan telpon. Gadis itu juga memperkenalkan diri, dengan suara yang familiar, tetapi namanya berbeda.
Rayyan berpikir kembali. Kalau namanya berbeda, berarti mereka memang orang yang berbeda. Namun, ia masih merasa familiar dengan suara itu. Sebenarnya Rayyan tak ingat jelas bagaimana suara gadis itu, karena sudah beberapa bulan dia tidak mendengarnya.
Rayyan tidak yakin ia dapat mengingat dengan baik suara gadis itu. Sejujurnya, Rayyan juga merasa marah, karena gadis itu menghilang tiba-tiba. Di sisi lain, ia juga merasa khawatir akan keadaan gadis itu. Senyuman gadis yang saat ini ada di hadapannya sekarang, mengapa semakin membuatnya membayangkan gadis yang tak pernah dilihatnya itu?
Mengapa ia semakin merasa tertarik kepada jurnalis ini? Apakah Rayyan jatuh cinta pada pandangan pertama? Rayyan memutuskan untuk bertemu lagi dengan gadis ini, apapun yang terjadi. la harus memastikan kejelasan dari perasaannya saat ini.
Kelebihan Novel Dear J
Ide cerita novel Dear J ini sangat ringan dan sederhana, tetapi Idea Fina dapat mengemasnya dengan menarik. Idea Fina menggunakan latar belakang Jingga sebagai seorang jurnalis, dan menggambarkan latar belakang itu dengan detail. Latar belakang ini dinilai menjadikan kisah ini semakin menarik, karena pembaca seperti diberitahu tentang kehidupan seorang jurnalis.
Begitu juga, Idea Fina mampu menjelaskan secara detail pekerjaan Rayyan di dunia industri musik. Latar belakang para tokoh ini menjadi suatu pengetahuan baru bagi para pembaca. Lalu, konflik yang disajikan dalam novel Dear J ini tidak hanya terkati dengan percintaan saja, melainkan juga mengangkat sedikit konflik keluarga dan seputar dunia hiburan. Konflik-konflik ini juga semakin menambah warna kisah ini.
Idea Fina menggunakan alur maju dan alur mundur dalam kisah ini, yang dinilai pembaca transisinya rapi dan mampu menjawab segala pertanyaan secara perlahan. Kemudian, Idea Fina juga mampu membangun karakter setiap tokohnya dengan kuat dan tidak labil. Karakternya para tokoh ini juga menarik dan dapat membuat pembaca jatuh cinta.
Di beberapa bagian dalam novel ini, terdapat sejumlah kalimat Bahasa Jerman yang diberikan terjemahan Bahasa Indonesianya. Bagian ini terkait dengan salah satu tokoh yang memiliki darah Jerman. Selingan adegan ini cukup unik dan dapat membuat pembaca bisa sedikit belajar bahasa Jerman melalui membaca novel ini.
Kekurangan Novel Dear J
Novel Dear J ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya, beberapa pembaca merasa bahwa tokoh dalam novel Dear J ini terlalu banyak, padahal beberapa tokoh tidak memiliki peran yang besar. Banyaknya tokoh ini cukup membuat pembaca sedikit bingung ketika mendapati nama-nama baru.
Lalu, sejumlah pembaca juga menemukan bahwa beberapa dialog terkesan terlalu formal dan tidak sesuai dengan latar suasana. Namun, penilaian ini terkait dengan preferensi masing-masing pembaca, dan narasi novel ini dinilai sangat baik.
Dalam novel Dear J ini masih ditemukan kesalahan penulisan di beberapa bagian. Namun, kesalahan penulisan itu sangat minor dan tidak mengganggu proses membaca.
Pesan Moral Novel Dear J
Melalui kisah romantis Rayyan dan Jingga, kita dapat mengetahui bahwa cinta dapat datangnya secara tiba-tiba, juga bisa pergi secara tiba-tiba. Kekuatan cinta juga sangat besar, dan dapat mengubah prinsip atau keyakinan seseorang.
Dari tokoh Jingga juga kita dapat belajar untuk senantiasa mengasihi keluargamu. Kita dapat meneladani perjuangannya untuk membuat adik-adiknya bahagia. Begitu juga, adik-adiknya ingin sang kakak merasa bahagia.
Kebahagiaan juga bisa didapatkan dari hal yang sederhana. Hal-hal sederhana yang biasa kita lakukan setiap hari dapat menjadi sesuatu yang sangat berharga. Ini menyadarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita punya dan masih boleh kita lakukan.
Nah, itu dia Grameds ulasan dari novel Dear J karya Idea Fina. Menarik sekali ya lika-liku kisah cinta musisi dan jurnalis ini. Penasaran akan kelanjutan kisah mereka? Langsung saja dapatkan novel Dear J ini hanya di Gramedia.com.
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Bahasa Inggris
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Rekomendasi Buku Hukum Pidana
- Rekomendasi Buku Tentang Manajemen
- Rekomendasi Buku Tentang Mental Health
- Rekomendasi Buku Tentang Wanita
- Rekomendasi Buku Tentang Zakat
- Rekomendasi Buku Karya Buya Hamka
- Review Novel Parable
- Review Novel Pacarku Presiden Mahasiswa
- Review Novel Juandara
- Review Girls in The Dark Akiyoshi Rikako
- Review Novel Laut Tengah
- Resensi Buku Berdamai Dengan Takdir
- Review Novel Izana
- Review Novel Kata by Rintik Sendu
- Review Novel Darka
- Review Novel Janshen
- Review Novel Alone
- Review Novel Harga Diri Sang Pengacara Tampan
- Review Novel Silent Demon
- Review Komik Frieren
- Review Komik Tintin
- Review Novel Unwanted Bond
- Review Novel Bara
- Review Novel Seperti Hujan Yang Jatuh Ke Bumi
- Review Novel The Name of The Game
- Review Novel Dear J
- Review Buku Grey dan Jingga The Twilight
- Review Novel The Grumpy
- Sinopsis Novel Pembunuhan di Kingfisher
- Review Buku Anne of Green Gables
- Review Buku Tiga dalam Kayu
- Review Buku Cinta yang Tak Biasa
- Review Novel Segi Tiga
- Review Novel The Woman in the Window
- Review Novel Starstuck Syndrome
- Review Novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik
- Review Novel Janur Ireng
- Review Novel Journal Of Terror
- Review Novel Keeping Up With The Kims
- Review Novel Modus
- Review Buku EXO Salah Gaul