in

Fakta-Fakta Psikologi yang Dialami Manusia

Pixabay.com

Fakta Piskologi Yang Dialami Manusia – Psikologi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji mengenai perilaku manusia dan proses mental manusia sekaligus pengaruh kondisi mental intenal individu dan lingkungan eksternalnya. Kondisi psikologi setiap orang berbeda bergantung dengan lingkungan dan adakah carier yang membawa gangguan kesehatan mental.

Berikut akan dipaparkan fakta-fakta psikologi yang dialami manusia.

Fakta Psikologi tentang Perempuan

Holiday Sale

Perempuan dipandang menjadi salah satu makhluk yang sulit dipahami. Ketika mengatakan satu hal sering dianggap hal lain. Kerumitan-kerumitan lain sering disematkan pada perempuan. agar tidak salah paham mengenai gerak-gerik seorang perempuan dan cara memahami perempuan. berikut fakta-fakta psikologi seputar perempuan yang dapat dijadikan referensi.

1. Perempuan Lebih Intuitif Dibanding Laki-laki

Melansir dari buku Practic Intuition yang ditulis oleh Laura Day pada 2006 mengatakan bahwa perempuan cenderung lebih intuitif dibandingkan laki-laki karena memiliki perasaan yang lebih peka. Mereka akan lebih cepat mengambil tindakan karena tidak memiliki kesulitan dalam membaca keadaan dan situasi.

Sifat perempuan yang lebih intuitif telah dimiliki perempuan sejak zaman dahulu. Misalnya dalam keadaan perang, perempuan memiliki intuisi yang lebih baik dalam menjaga anak-anak dari bahaya perang. Tidak hanya itu, ketika bayi, seorang ibu akan tahu saat anak merasa lapar, haus, buang air kecil maupun besar, marah, bahagia, kedinginan, atau keadaan lainnya.

2. Perempuan Tidak Suka Diabaikan

Ketika terjadi pertengkaran dalam hubungan. Laki-laki atau pasangan akan berpikir bahwa lebih baik diam sampai pertengkaran berakhir. Kemudian, baru memulai penjelesan atau permintaan maaf.

Namun, ternyata hal tersebut salah. Perempuan tidak suka diabaikan. Maka ketika bertengkar laki-laki harus memberikan respons baik bersalah atau tidak.

Tidak hanya terjadi ketika bertengkar saja. Perempuan tidak suka diabaikan dalam keadaan apapun. Mereka cenderung meminta respons dari lawan bicara entah berupa pujian ataupun hinaan.

3. Perempuan Memiliki Ingatan yang Tajam

Perempuan memiliki ingatan yang lebih tajam daripadai laki-laki. Ingatan dapt berupa utang, wajah, sikap, dan hal-hal lainnya. bahkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang lain akan terus membekas di ingatan perempuan.

4. Perempuan juga Memandang Penampilan Pria

Banyak yang menganggap bahwa perempuan hanya mementingkan sikap  dan keuangan dari pasangan. Tetapi, penampilan juga menjadi salah satu pertimbangan. Penamlilan bukan berarti harus tampan.

Penampilan yang dimaksud, yakni kebersihan badan, kerapian dalam berpakaian, dan caranya menyesuaikan pakaian dengan suasana. Secara umum perempuan menyukai laki-laki yang wangi, bersih, dna rapi. Namun, jika ada kriteria khusus, itu bergantung pada sikap pribadi individu masing-masing.

Untuk memahami sikap-sikap perempuan lainnya, Grameds dapat membaca buku “Seni Memahami Wanita” karya Claudia Sabrina. Berikut dekripsi buku yag dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

Wanita adalah makhluk yang emosional. Mungkin pria tidak pernah mengerti mengapa suatu hal masalah besar untuk seorang wanita. Padahal sesuatu itu tidak penting bagi pria. Pria tidak mengubah kondisi tersebut.

Wanita juga penuh misteri . ia lebih sensitif dalam hal apa pun. ia cendrung lebih peka dan selalu berhati lembut daripada pria. Memang kodratnya dilahirkan seperti itu. Tapi ini bukan berarti wanita adalah makhluk yang lemah. Justru ia adalah sosok yang diandalkan pada saat – saat tertentu.

Perbedaan pria dan wanita bukanlah yang membuat mereka selalu berbenturan. Mereka justru bisa saling melengkapi. Buku ini mengupas tentang cara yang mudah bagi siapa pun untuk memasuki dunia wanita dan memahami para wanita. Tujuannya untuk menegaskan bahwa sikap saling memahami dan saling pengertian adalah fondasi terbaik bagi lahirnya rasa cinta dan kasih sayang.

Seni Memahami Wanita

Fakta Psikologi Laki-laki

Sama halnya dengan perempuan, laki-laki pun memiliki beberapa fakta psikologi yang harud dipahami. Sehingga, dapat lebih memahami isi hati, gerak-gerik, dan apa yang menjadi kemauannya yang sebenarnya. Berikut fakta-fakta psikologi mengenai laki-laki.

1. Tak Ingin Terlihat “Lemah”

Laki-laki sama seperti perempuan, sama-sama memiliki perasaan. Bedanya perempuan cenderung terang-terangan dalam mengekspresikan diri. Namun, laki-laki tidak bisa seperti itu, mereka cenderung menyembunyikan dan mengabaikan emosinya.

Tujuannya menghindari predikat “lemah” disematkan pada dirinya. AKibatnya, jika laki-laki sedang menghadapi masalah maka kecenderungan bunuh diri, stres, dan depresi lebih tinggi daripada perempuan.

Laki-laki juga dipandang sebagai manusia maskulin tulen. Sisi masukilinas yang dibentuk masyarakat dapat menjadi boomerang bagi laki-laki. Laki-laki harus sebagai tulang punggung, pencari nafkah utama, dan bertanggung jawab atas keluarnganya membuatnya tidak ingin memikirkan hal-hal yang dianggap menye-menye.

Padahal laki-laki juga memiliki sisi feminin dalam dirinya. Sebenarnya setiap laki-laki memilki sisi feminin dan maskulin dalam diri. Laki-laki yang memiliki kecenderungan sisi feminin membuatnya lebih ekspresif dan peka, terutama terhadap hubungan interpersonal, sehingga memudahkan mereka untuk menunjukan empati terhadap orang lain.

2. Laki-laki DIanggap Lebih Agresif

Setiap manusia memiliki sisi agresif dalam dirinya. namun, dalam konteks tertentu, laki-laki cenderung memiliki keagresifan yang lebih besar daripada perempuan. da\Dri hasil penelitian, laki-laki cenderung memiliki potensi untuk melakukan agresi fisik dibanding perempuan.

Misalnya dalam suatu hubungan, laki-laki melakukan kekerasan fisik pada perempuan. Hal tersebut disebabkan oleh sisi patriarki yang memilki kecenderungan ingin mengendalikan individu lain yang dianggap subordinatnya.

Secara biologis, laki-laki memiliki kadar hormon testosteron yang lebih tinggi. hormone tersebut yang menginduksi adanya rasa kompettitif dan keinginan untuk mmeiliki hierarki atau posisi yang lebih tinggi. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa laki-laki yang memiliki hormon testoteron rendah maka cenderung lemah sisi agresifnya.

Pola asuh juga menjadi salah satu sebab laki-laki cenderung bersikap agresif. Menurut Leonard Berkowits, seorang psikolog sosial di Amerika menyatakan bahwa laki-laki didiik sejak kecil untun mengenal perilaku agresif.

Orangtua mengenalkan mereka tentang perilaku agresif melalui pembelian mainan bersenjata (misalnya mainan “pistol-pistolan”). Di masa anak-anak, bermain pistol-pistolan menjadi sebuah simbol bentuk permainan yang mengandung unsur perkelahian antarlelaki.

3. Lebih Mudah Mengendalikan Emosi Negatif daripada Perempuan

Dalam sebuah penelitian, laki-laki cenderung lebih mudah mengendalikan emosi negatif dibanding perempuan. Lelaki cenderung memilih untuk pergi atau mencari keadaan yang netral daripada berlama-lama berdebat tanpa ujung.

Mereka akan mencari tempat untuk menenangkan diri sampai emosi negatifnya memudar. Misalnya ketika lelaki sedang berselisih dengan teman atau pasangan maka ia akan memilih diam terlebih dahulu daripada melanjutkan berdebatan.

4. Laki-laki juga Bisa Multitasking

Beberapa orang memercayai bahwa laki-laki kurang mampu mengerjakan banyak hal secara bersamaan. Sedangkan, perempuan mampu melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Namun, belum ada yang membuktikkan bahwa kemampuan multitasking perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Dalam sebuah penelitian eksperimen yang memberikan dua jenis pekerjaan untuk perempuan dan laki-laki dengan beban yang sama. Hasilnya, keduanya sama-sama dapat meneyelesaikan tugas tersebut. kesimpulannya, secara umum perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki kemampuan yang sama dalam melaksanakan tugas multitasking.

5. Mencari Pasangan yang Mirip dengan Sosok Ibunya

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki menyeleksi pasangan hidupnya dengan kriteria yang mirip dengan ibunya. Freud sebagai bapak psikoanalisa mengatakan bahwa kelekatan anak laki-laki dengan sosok ibunya saat kecil mungkin akan terungkap kembali ketika dewasa.

Secara tidak sadar, laki-laki menghidupkan nuansa hubungan asmara dengan pasangannya sama persis saat ia masih kecil bersama ibunya. Misalnya lelaki menggambarkan ibunya sebagai sosok yang dapat merawat dan mengasuhnya dengan baik.

Ibu juga dipandang sebagai seseorang yang mampu memasakkan makanan kesukaan dan mengelola uang bulanan. Saat bersama istrinya, laki-laki juga secara tidak sadar mencari seseorang yang memiliki kemampuan yang sama seperti ibunya.

Untuk memahami laki-laki lebih dalam lagi, Grameds dapat membaca buku “Seni Memahami Pria” karya Claudia Sabrina. Berikut deskripsi buku sebagai pertimbangan untuk meminangnya untuk dibaca oleh Grameds.

Pernahkan Anda mendengar soal istilah “pria berasal dari planet Mars dan wanita dari planet Venus?” Istilah itu muncul karena pria dan wanita dianggap sangat berbeda, khususnya dalam cara berpikir. Kadang-kadang perbedaan itu pula yang memicu pertengkaran di antara mereka. Kurangnya pemahaman tentang perbedaan juga menyebabkan timbulnya kesalahpahaman hingg akhirnya mereka bertengkar.

Salah satu topik yang menarik tentang pria adalah cara memahaminya. Dari sisi sudut pandang wanita, memang memahami pria memang bukan hal yang mudah. Bahkan, hal itu selalu menjadi masalah utama dalam berhubungan di antara pria dan wanita. Pun dari sudut pandang pria. Terkadang, pria juga harus memahami dirinya sendiri agar tahu bahwa sebelum memahami orang lain, dia harus paham akan dirinya terlebih dahulu.

Seni Memahami Pria

Fakta Psikologi Remaja

Remaja menjadi masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Masa ini cenderung membuat remaja meencoba hal-hal baru yang tidak jarang di jalan yang salah. Berikut fakta psikologi remaja yang harus diketahui untuk membimbing pertumbuhan mereka ke arah yang baik.

1. Fakta Fisik Psikologi Remaja

Remaja memiliki banyak perubahan dalam tubuhnya. Berikut fakta-fakta psikologi fisik remaja.

Ciri-ciri Seks Primer

Pada laki-laki akan mengalami mimpi basa. Hal ini dikarenakan adanya pertumbuhan yang terjadi pada organ testis sehingga timbulnya produksi sprema

Adapun pada wanita akan menglaami menstruasi yang disebabkan oleh pertumbuhan pada organ Rahim dan ovarium. Pada perempuan siklus pertama mesntruasi biasanya disertai dengan sakit kepala, pinggang, perut, depresi, dan mudah tersinggung.

Ciri-ciri Seks Sekunder

Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki dapat dilihat dari tumbuhnya jakun, suara berubah menjadi parau dan rendah, serta tumbuhnya bulu-bulu pada kumis, janggut, jambang, ketiak, kaki, dan alat kelamin.

Adapun pada perempuan ditandai dengan tumbuhnya bulu-bulu di area ketiak dan kelamin, tumbuhnya payudara, dan pertumbuhan pada pinggul.

2. Fakta Kognitif Psikologi Remaja

Kognitif merupakan kemampuan otak untuk berpikir. Yang mana dalam usia remaja, pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Berikut fakta-fakta kognitif psikologi remaja.

  • Dalam segi intelektual, remaja sudah mulai memahami gagasan abstrak
  • Dalam segi kognitif, remaja sudah mulai membuat rencana, strategi, mangmabil keputusan-keputusan dan mecari solusi untuk memecahkan masalah.
  • Mampu membedakan yang nyata dan abstrak
  • Mulai memiliki kemampuan nalar secara ilmiah
  • Mulai senantiasa memikirkan masa depan dan melakukan perencanaan untuk mewujudkannya.
  • Mulai berfikir secara efisien dan belajar intropeksi diri
  • Berwawasan luas yang meliputi berbagai pengetahuan

3. Fakta Kepribadian Psikologi Remaja

Perubahan pada remaja juga terjadi pada kepribadiannya. Tidak jarang emosi yang terjadi pada remaja lebih tinggi daripada kebanyakan kebanyakan orang lainnya. Oleh sebab itu, mereka harus tinggal di lingkungan kondusif.

Tujuannya perkembangan emosi menjadi baik dan tidak bergerak kea rah yang buruk. Ketika remaja, seseorang cenderung memiliki kecerdasan emosional psikologi yang sangat kompleks.

Remaja cenderung bersikap agresif, regresif (lari dari kenyataan), dan mulai menentang apa yang dialami diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan lingkungannya. Emosi-emosi tersebut biasanya ditunjukkan dengan perilaku yang meledak-ledak, berkobar-kobar, sering malas, dan tidak bergairah.

Namun, seiring bertambahnya umur maka emosi remaja akan mereda dan mulai pada kondisi stabil.

4. Fakta Sosial Psikologi Remaja

Fakta psikologi remaja ditandai dengan sikapnya dalam memilih teman. Misalnya mereka berteman berdasarkan hobi, minat, kepribadian, dan sebagainya. Namun, perlu diperhatikan adalah kecenderungan remaja mengikuti perilaku teman (yang dianggap buruk di masyarakat) tanpa melihat risikonya.

5. Fakta Beragama Psikologi Remaja

Bagi sebagian besar manusia, agam menjadi pedoman hidup. Berdasarkan kemampuan kritis yang mulai dialami remaja, mereka mulai menyoroti nilai-nilai agama dengan lebih cermat. Mereka mulai membawa agama dalam setiap kehidupannya.

Mereka mulai mengkritisi pedoman-pedoman yang diajarkan semasa masa anak-anak. Misalnya mengapa orang yang beragama wajib menjalankan ibadah sesuai keyakinannya? Atau apakah benar surga dan neraka ada?

6. Fakta Moral Psikologi Remaja

Fakta moral psikologi merupakan keadaan atau tatanan psikologis moral pada remaja seperti rasa ingin dihargai, diterima, dan mendapatkan penilaian positif dari orang lain.

7. Fakta Kepribadian Psikologi Remaja

Remaja cenderung mulai antusias dengan pencarian jati diri. Mereka mulai menjajal banyak cara untuk menemukan jati diri misalnya dengan menirukan idolanya. Namun, pencarian jati diri antara satu remaja dengan remaja lainnya akan berbeda.

Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh beberap faktor di bawah ini.

  • Pertumbuhan fisik yang membuat mereka dewasa
  • Matangnya seksualitas yang berdampak pada dorongan serta emosi
  • Mulai sadar dengan dirinya sendiri dan mengobservasi cita-ciota dan impiannya
  • Interkasi dan persahabatan antara sesama dan lawan jenis mulai muncul
  • Timbulnya berbagai konflik karena masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

Untuk mendalami psikologi yang dialami remaja, Grameds dapat membaca buku berjudul “Psikologi Remaja Edisi Revisi” karya Sarlito W. Sarwono. Berikut deskripsi buku yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membelinya.

Masa remaja adalah masa transisi dari anak ke dewasa. Menghadapi remaja memang bukan pekerjaan mudah. Untuk memahami jiwa remaja dan mencari solusi yang tepat bagi permasalahannya, maka penting bagi kita memahami remaja dan perkembangan psikologisnya yaitu konsep diri, intelegensi, emosi, seksual, motif sosial, moral dan religi.

Psikologi Remaja Edisi Revisi

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 Baca juga:

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.