in

Mengetahui Hari Besar Agama Islam Beserta Maknanya

Hari Besar Agama Islam – Sebagai umat Islam, tentu kita sudah mengetahui bahwa kita mempunyai sejumlah hari besar Agama Islam yang memiliki makna penting. Salah satu yang paling kita nantikan adalah Hari Raya Idul Fitri. Tak hanya itu saja, masih ada beberapa hari besar yang ada di dalam agama Islam yang perlu kita pahami. Umat muslim yang beriman tentu akan menyambut hari-hari besar tersebut dengan penuh kebahagiaan dan sukacita. Selain itu, umat muslim juga bisa melaksanakan beberapa sunnah untuk menambah pahala di hari besar tersebut.

Sementara itu, dianjurkan juga untuk umat Islam memahami makna apa saja yang ada di balik hari besar tersebut. Untuk lebih jelasnya, di dalam artikel ini kita akan membahas secara lebih lengkap mengenai berbagai hari besar Agama Islam.

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap yang beragama tentu mempunyai hari besar keagamaan, termasuk juga umat Islam yang ada di seluruh dunia. Setiap hari besar, umumnya akan diperingati dengan berbagai macam kegiatan ibadah, ceramah agama, dan lain sebagainya. Menurut buku yang berjudul “Buku Pendidikan Agama Islam” karya Nanda Hidayati (2022, 26), hari besar merupakan suatu bentuk perayaan terhadap berbagai macam peristiwa penting di dalam sejarah Islam, seperti halnya peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, tahun baru Islam, dan lain sebagainya.

Hari perayaan yang ada di dalam agama Islam secara umum terbagi menjadi hari raya keagamaan dan juga hari besar lainnya. Dimana hari raya keagamaan yaitu Idul Adha, Idul Fitri, sementara hari besar Islam yaitu Isra Mi’raj dan juga Maulid Nabi Muhammad SAW. Penting bagi umat Islam memahami makna yang ada di balik hari-hari besar tersebut. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

Hari Besar Agama Islam

Holiday Sale

Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita mengetahui hari-hari besar agama Islam dan juga asal usulnya. Berikut ini adalah daftar hari-hari besar yang ada di dalam Agama Islam, diantaranya yaitu:

1. Tahun Baru Hijriyah

Tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah merupakan hari yang sangat penting bagi umat Islam. Sebab, hari itu adalah momen peringatan ketika Rasulullah SAW hijrah dari Kota Makkah ke Madinah di tahun 622 M. Selain itu, momen ini juga diperingati pada tanggal 1 Muharam kalender Hijriah. Peristiwa tersebut adalah sebuah momen yang sangat bersejarah untuk umat Islam karena sejak saat itu, Agama Islam mulai berkembang pesat di sebagian besar daerah yang ada di Jazirah Arab.

Adapun makna dari tahun baru Islam ini yang dapat kita ajarkan kepada generasi muda yaitu semangat perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa dan juga optimisme yang tinggi, yakni semangat hijrah dari hal-hal yang buruk menuju ke hal-hal yang lebih baik lagi. Momen pergantian tahun ini kerap kali dirayakan dengan berbagai macam aktivitas yang berbeda, mulai dari membaca Al-Quran dan juga berdzikir untuk memuji nama Allah SWT.

2. Maulid Nabi Muhammad SAW

Hari besar agama Islam berikutnya adalah Maulid Nabi Muhammad SAW yang mana merupakan peringatan untuk hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah. Kata “maulid” ataupun “milad” dalam Bahasa Arab artinya hari lahir. Dimana perayaan Maulid Nabi ini dianggap sebagai momen untuk mengingat, memuliakan, dan juga menghayati kelahiran Rasulullah SAW. Peringatan yang satu ini dapat menjadi kesempatan untuk kita yang beragama Islam untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.

3. Isra’ Mi’raj

(SERI KISAH HARI BESAR ISLAM) PESONA KISAH ISRA' MI'RAJ Single Edition

Berikutnya yaitu Isra’ Mi’raj yang biasanya diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Kata “Isra” memiliki arti perjalanan Nabi Muhammad di malam hari dari Masjidil Haram, Makkah, hingga ke Masjidil Aqsha, Palestina, dalam waktu yang singkat. Sementara kata “mi’raj” memiliki arti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke langit ketujuh, yakni dari ‘Arsy Allah hingga ke Sidratul Muntaha. Perlu diingat bahwa peringatan Isra’ Mi’raj ini merupakan perjalanan yang suci, namun bukan sekadar perjalanan “wisata” untuk Rasulullah SAW. Peristiwa yang satu ini menjadi salah satu perjalanan sejarah dan juga titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW.

4. Nuzulul Qur’an

Nuzulul Qur’an adalah salah satu peristiwa diturunkannya Al-Qur’an sebagai sebuah kitab umat Islam. Peristiwa yang satu ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 610 M ketika Rasulullah menerima wahyu pertama dari malaikat Jibril di Gua Hira, tepatnya di kaki Jabal Nur, dekat dengan kota Makkah. Menurut surat Ad-Dukhan ayat 3, malam Nuzulul Qur’an juga menjadi salah satu malam yang penuh dengan berkah. Sebab, Al-Qur’an diturunkan ke bumi dalam satu malam di bulan Ramadhan. Berikut adalah arti dari ayat tersebut:

artinya: “sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. ) Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan Ayat 3)

5. Lailatul Qadar

Kita mungkin sudah sedikit banyak mengetahui tentang malam Lailatul Qadar. Peristiwa ini adalah malam yang sangat istimewa yang hanya akan terjadi di bulan Ramadhan. Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam Lailatul Qadar dimaknai sebagai malam saat malaikat turun ke bumi dengan membawa tugas memberikan kedamaian, berkah, dan juga bimbingan hingga fajar menjelang. Walaupun tidak ada yang tahu pastinya, kapan Lailatul Qadar akan datang. Tapi kita bisa memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

6. Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri atau yang biasa kita kenal sebagai Hari Lebaran merupakan sebuah momen yang sudah tidak asing lagi untuk semua umat Muslim yang ada di seluruh dunia. Ini merupakan pertanda puasa Ramadhan telah berakhir. Idul Fitri sendiri diperingati setiap tanggal 1 Syawal. Di hari itu, umat Muslim disunnahkan untuk melaksanakan shalat id berjamaah.

Setelah melaksanakan shalat id berjamaah, biasanya setiap anggota keluarga akan melanjutkan kegiatannya dengan tradisi maaf-maafan dan menikmati hidangan seperti opor, ketupat, rendang, dan lainnya dengan keluarga besar, tetangga, sampai kemudian dilanjutkan untuk berziarah ke makam. Perayaan idul fitri bisa kita maknai dengan perayaan kemenangan iman dan juga ilmu karena sudah berhasil menahan nafsu selama sebulan penuh. Setelah berhasil mengesampingkan nafsu ini, umat Islam bisa kembali fitrah. Sehingga kembali ke fitri memiliki arti kembali ke asal kejadian.

7. Idul Adha

(SERI HARI RAYA ISLAM) IDUL ADHA PERTAMAKU Single Edition

Hari besar selanjutnya adalah hari raya Idul Adha atau hari raya kurban yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari itu, umat Muslim berkumpul di pagi hari untuk melaksanakan shalat id berjamaah, sama seperti pada saat idul fitri. Lalu, setelah shalat dilaksanakan, aktivitas selanjutnya adalah melakukan penyembelihan pada hewan kurban.

Kurban sendiri memiliki arti sebagai salah satu ibadah yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS ketika mengorbankan anaknya yang bernama Ismail untuk patuh kepada perintah Allah SWT. Sehingga, Hari Raya Idul Adha digunakan untuk memperingati pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.

8. 10 Muharram

Keistimewaan dari tanggal 10 Muharram sudah diterangkan dalam hadits ra Abu Hurairah, bahwasannya Allah SWT sudah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam satu tahun, yaitu pada hari Asyura. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Muslim dan melapangkan keluarganya pada hari itu. Sebab, orang yang melapangkan keluarganya di hari tersebut, maka akan dilapangkan oleh Allah kehidupannya sepanjang tahun. Nabi juga bersabda, “Hari Asyura adalah hari puasa bagi orang Quraisy di zaman jahiliyah, dan Rasulullah saw mempuasakannya. Ketika tiba di Madinah, beliau mempuasakan dan menyuruh orang banyak mempuasakannya.” (H.R. Aisyah). Dengan begitu, berpuasa di hari Asyura hukumnya adalah sunnah.

Selain itu, 10 Muharram dinilai sebagai hari besar Islam karena di hari itu banyak terjadi peristiwa penting dan sebagai hari kemenangan para pejuang penegak kebenaran. Di hari itu telah terjadi:

a. Allah SWT menjadikan ‘Arasy.
b. Allah SWT menjadikan Malaikat Jibril as
c. Allah SWT menjadikan Lauh Mahfuzh
d. Hari Pertama Allah SWT menciptakan Alam
e. Hari Pertama Allah SWT menurunkan rahmat
f. Hari Pertama Allah SWT menurunkan hujan dari langit

Komik Hari Besar Islam

9. 27 Rajab

Di malam tanggal 27 Rajab yakni saat Nabi Muhammad SAW sedang tertidur, datanglah malaikat Jibril dan juga Mikail. Kedua malaikat tersebut membawa Nabi Muhammad SAW ke telaga zam-zam yang tak jauh dari Ka’bah. Di tempat tersebut, dada Nabi Muhammad SAW dibedah dan hatinya disucikan dengan menggunakan air zam-zam. Setelah semua kotoran hati seperti sombong, iri, dengki, semuanya dibersihkan, Jibril mengisinya dengan iman, ilmu, dan juga keyakinan. Lalu, Jibril membubuhkan cap kenabian di pundak Nabi Muhammad SAW.

Setelah itu, dari telaga zam-zam mereka berangkat ke Masjidil Aqsha dengan mengendarai Buraq. Ditengah perjalanan Jibril beberapa kali meminta Nabi Muhammad SAW turun dan melaksanakan shalat. Pertama, di Yatsrib yang kemudian dikenal dengan nama Madinah, kemudian kedua di Madyan, dan yang ketiga adalah Bukit Thursina, lalu yang keempat di Baitlehem. Sesampainya di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad SAW disambut oleh para nabi terdahulu dan para malaikat serta Nabi Muhammad SAW bertindak sebagai Imam. Setelah selesai shalat, Malaikat Jibril menyuguhkan dua gelas minuman kepada Nabi Muhammad, yang satu berisi susu dan yang lainnya berisi arak. Kemudian Rasulullah SAW memilih gelas yang berisi susu.

Sesaat setelah itu, Rasul bersama Jibril melanjutkan perjalanan Mi’raj ke Sidratul Muntaha, yakni suatu tempat tertinggi di atas langit ketujuh. Dengan begitu, mereka melintasi pintu langit dari pertama hingga ketujuh. Yang mana setiap pintu dijaga oleh malaikat. Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam as. Kemudian di langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Isa as, Nabi Yahya as, dan juga Nabi Zakaria as.

Di langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf as, di langit keempat bertemu dengan Nabi Idris as, di langit kelimat bertemu dengan Nabi Harun as, dan langit keenam bertemu dengan Nabi Musa as, serta di langit ketujuh Nabi Muhammad SAW menyaksikan Baitul Makmur yang setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat tanpa keluar lagi. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW tiba di Sidratul Muntaha. Kemudian setelah menerima perintah shalat, Nabi Muhammad SAW kembali ke bumi.

Demikian penjelasan mengenai hari besar Agama Islam yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika