in

15 Rekomendasi Puisi untuk Guru yang Mudah Dipahami

Sobat Grameds, Apakah kalian pernah membaca puisi tentang guru dengan sangat menawan? Ya, tentunya hampir semua orang pernah mendengar dan membaca puisi tentang guru.

Sobat Grameds pasti pernah membuat puisi tentang guru saat menduduki bangku sekolah, bukan?
Saat itu dari pelajaran Bahasa Indonesia, maupun acara pelepasan atau wisuda yang membuat kamu harus membuat puisi.

Yap benar, Puisi adalah salah satu hasil karya yang menampilkan kisah dan pesan dengan cara berbeda. Tentunya, puisi mempunya arti yang tersirat dan mendalam. Apa lagi jika kamu menampilkannya dengan penuh rasa.

Puisi adalah bentuk ekspresi diri yang menggambarkan keresahan, imajinasi, kritik, ide, pengalaman, kegembiraan, atau bimbingan seseorang. Dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan disusun dengan kata-kata yang padat dan bermakna.

Setiap dari kata atau bait yang ada dalam puisi, biasanya memiliki sebuah estetika sehingga puisi isinya akan lebih fokus pada penggunaan diksi, penggunaan bunyi, dan juga irama. Mengapa? karena sesuatu yang diatas akan menjadi indah.

ciri-ciri puisi dibagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru, yang memiliki struktur dan isi yang berbeda pada setiap partnya.

Yap. Kira-kira puisi tentang guru ada apa aja sih?  mari kita simak dan cermati pembahasan dibawah.

Sejarah Puisi 

Holiday Sale

Asal mula puisi sudah ada sejak tahun 1920. Hal ini karena sastra di Indonesia telah berkembang dari waktu ke waktu.

Puisi tidak seperti sekarang ini. Puisi dinyatakan telah digunakan atau telah dibuat untuk menulis buku-buku kuno. Di tahun 1700-1200 SM puisi banyak digunakan untuk karya-karya kuno dari Veda India dan Zoroaster Gathas.

Di masa lalu, puisi di India digunakan untuk membantu orang kuno dan orang prasejarah untuk menghafal buku atau bacaan.

Puisi paling awal sebenarnya ada di zaman milenium ke-3 SM di Sumeria, Mesopotamia, atau yang biasa disebut Irak pada zaman sekarang. Yang paling tua dari puisi-puisi ini adalah Epik Gilgamesh, yang ditulis diatas lempengan tanah liat dan papyrus.

Sementara sejarah puisi kuno juga ditemukan di Yunani Epos Illiad dan Odyssey dan masih banyak lagi. setiap Negara pastinya memiliki sejarah perkembangan dari kesastraan puisi ini.
Perkembangan puisi di Indonesia sudah banyak terlihat sejak zaman kerajaan.

Saat itu masih menggunakan bahasa Sansekerta dan ditulis dengan aksara Jawa Kuno. Oleh karena itu, hasil karya-karya ini bisa dibilang gemilang. Setelah melalui proses yang panjang selama beberapa dekade, puisi mengalami perubahan dan metamorfosis.

Di era modern, penyair terkenal dan legendaris telah muncul. Siapa sih yang tidak kenal Chairil Anwar? Buya Hamka dan Taufik Ismail? Pasti kamu tidak asing lagi. tokoh-tokoh diatas merupakan tokoh sastrawan yang memberi sesuatu yang sangat indah puisi di era modern.

 

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Pada dasarnya setiap generasi dan generasi di Indonesia memiliki penulis yang bisa berprestasi. Berbagai tema diperkenalkan dan sangat banyak aneka ragam. Perbedaan ini terjadi karena pengaruh keadaan, kondisi politik dan banyak faktor lainnya.

Pada 6 Oktober 1942 lahirlah Pusat Kesenian Indonesia yang didirikan oleh Sanusia Pane. Soekarno berharap tujuan dari art center atau Pusat Kesenian Indonesia ini adalah untuk mempertemukan seniman-seniman baru.

Pasalnya, Jepang telah melarang seniman untuk mengorganisir asosiasi semacam itu, meskipun pada saat yang sama Jepang juga tertarik dengan karya seni sastra  ini.

Bentuk Puisi

1. Puisi lama
Puisi kuno adalah puisi yang dalam aturannya masih banyak aturan dan liku-likunya. Misalnya, saat menulis puisi, ada aturan tentang baris dan bait, termasuk soal bunyi dan rima ini juga diatur.

2. Puisi Modern
Jika puisi kuno atau puisi lama sudah di didefinisikan, sekarang ada yang namanya puisi modern. Beberapa orang menyebutnya puisi baru. Jenis puisi ini populer karena secara teknis tidak memiliki banyak aturan dan tidak banyak koneksi atau ikatan seperti puisi lama.

3. Puisi Kontemporer
Selanjutnya, bentuk yang tiga adalah puisi kontemporer. Jenis puisi kontemporer  tidak lagi memperhatikan aturan ritme, gaya bahasa, dan  aspek lainnya yang ditemukan dalam puisi lama dan baru. Gaya puitisnya selalu disesuaikan dengan zamannya.

Cara Menulis Puisi yang Baik dan Benar

1. Menentukan Ide
Ide menjadi kekuatan pendorong dasar untuk menciptakan sebuah karya puisi. Tanpa ide dan tema, sulit untuk membuat puisi. Kunci dari menentukan ide yang bagus dan sangat menarik adalah bahwa karya itu berasal dari satu ide dan didasarkan pada keadaan atau kondisi yang ada.

2. Analitis Imajinatif
Tidak semua orang memiliki kemampuan analitis imajinatif. Butuh waktu yang sangat panjang kita terbiasa memiliki bakat analisis imajinatif ini. Kamu pun bisa melatihnya sedari sekarang. Misalnya, dengan cara berpikir kritis.

Pemikiran kritis datang karena mereka memiliki banyak informasi dari berbagai sisi. Dari informasi yang banyak inilah yang secara tidak kita sadari akan mendorong kemampuan imajinatif.

3. Banyak membaca
Salah satu cara mendapatkan informasi adalah dengan membaca. Apalagi di era digital sekarang ini, membaca saja tidak cukup. tetapi juga untuk mencari informasi dari berbagai sumber.

4. Sering berlatih
Cara yang sama pentingnya untuk menulis puisi adalah dengan berlatih secara teratur. Sering-sering lah menulis. Semua butuh proses, Segala sesuatu yang baik pasti memiliki awal yang buruk.

5. Praktek mengikuti aturan puisi
Setelah berlatih menulis, mulailah belajar dan mencoba menulis puisi menurut kaidah puisi. hal itu tentu saja merupakan upaya untuk membuat puisi-puisi itu dibuat sesuai standar. Itulah lima cara menulis puisi. Sebenarnya menulis puisi relatif mudah dibandingkan dengan menulis cerpen atau novel.

Alasannya sangat sederhana, karena puisi hanya ditulis secara singkat. Namun, perlu untuk dapat membuat imajinasi yang liar dan kata yang indah untuk membuat puisi itu terasa hidup.

Mengapa Puisi Untuk Guru Sangat Penting?

Guru mengajar siswa di sekolah, memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa. Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru berperan penting dalam kemajuan anak-anak di tanah air.

Tanggal 25 November setiap tahun merupakan hari penting, yaitu Hari Guru Nasional. Hari ini untuk mengingat dan berterima kasih kepada guru-guru Indonesia yang telah memberikan banyak kontribusi untuk pendidikan.

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Salah satu cara untuk menunjukkan rasa apresiasi dan terima kasih kepada guru adalah dengan memberikan atau membaca puisi. Karya sastra berupa puisi dapat dibaca untuk menghormati dan berterima kasih kepada guru. Puisi tentang guru ini dapat memberikan semangat dan hal yang sangat berharga bagi guru-guru kita.

Contoh Puisi Tentang Guru

Puisi termasuk karya sastra yang ditulis oleh penyair. Puisi tentang guru dapat menyampaikan keinginan kita, ucapan terima kasih, dan doa-doa dari siswa. Berikut contoh puisi tentang guru inspiratif:

1. Guruku

Ketika mentari pagi
Bersinar terang
Ku bergegas tuk ke sekolah
Demi mendapatkan ilmu

Guruku
Kau mengantarku menuju kesuksesan
Kau yang memberiku ilmu
Kau pemberi motivasiku Kau yang selalu membimbingku

Guruku
Tanpamu aku tak bisa apa
Hanya terimakasih yang terucap
Atas semua jasamu yang mulia
Kaulah pahlawanku

2. Di Hari Guru

Karya Marzuli Ridwan Al-bantany
Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,
Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras
Dari dalam jiwaku
Lebih keras dari lagu rintik hujan

Di dedaun kering
Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi
Rumput-rumput teki
Di wajahmu melukiskan hari esok untukku
Untuk teman-teman sekelas dan sebangku denganku

Kau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa
Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita,
Oleh-Nya Yang Maha Kuasa

3. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Guru-Guruku

Oleh Karya Marzuli Ridwan Al-bantany
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dada

Telah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indah

Pada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah

4. Perajut Asa, Penyambung Mimpi 

Karya Hang Irfan

Setiap harimu berdiri
Memandangi jiwa penuh mimpi
Beralun kata penuh makna
Membuka jalan penuh asa

Segelas ilmu yang tersaji
Seteguk amal yang kunikmati
Sebuhul pesan berbalut kasih
Merajut harap menutup perih

Kadang bibirmu bergetar hebat
Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat
Meski lelah ucapmu membimbing
Keputusasaan Ku tak bergeming

Wahai manusia yang menjalin harapan Meski terkadang tak berdaya
Menyembunyikan amarah dan melepaskan amarah
Tapi hati selalu terbuka

5. Sebatang Rotan 

Karya Muhammad Sapikri
Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu
Tak akan mungkin aku mengenal namamu
Saat sebatang rotan melecut di tubuhku
Disitulah aku memahami rasa sakit

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Rasa sakit mengajariku dan membawaku ke kehidupan nyata
Dia adalah guru mengajiku
Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa
Agar siswa di kelas menjadi orang yang berkualitas

Sebesar apapun namamu nanti
Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu
Meskipun rotan sekarang telah rapuh
Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu

6. Guruku, Melati di Ujung Laman 

Karya Adin
Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam
Tidak jua ranum di ujung pagi
Tapi embun masih memberi harapan
Padamu yang masih igaukan fitri

Dalam dekap yang erat di buhul lelap
Langkah kakimu telah pecah di dalam leach
Berkubang segala lantang
Tentang suara yang tak jua pikirkan siang

Bertekak membentuk luka
Bertukak hingga kau tersiksa
Setelah riuh tengkujuh subuh
Kau masih hangat menyeduh tadah

Manis gula di ujung madah
Ada aku diselip dalam ratibmu
Senyummu tetap manis melati di ujung laman
Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman
Segalamu adalah pedoman

7. Tentang Guruku 

Karya Adin

Tentangmu
Sebatas menulis rindu di lembar buku
Adalah sendu
Sekadar bermadah kesah di mulut basah
Adalah salah

Tentangmu
Sekuntum mawar di tengah rimba
Semerbak aroma penuh serlah

8. Perisai Langkah 

Oleh Nukhairunnisak
Terima kasih guruku Hadirmu bak perisai langkah
Mengubur gelap pada masa
Menebas kejahilan di dinding waktu
Mengejar terang

Membawa petuah
Terimakasih guruku
Tiada kata yang bisa menyetara jasamu
Setiap momen bersamamu adalah rindu

Senyummu lentara di ruang bisu
Buku dan pensil yang kubawa
Adalah cara bagi kita untuk melampirkan keinginan dan lelucon

9. Gerbang Masa Depan 

Karya Ni Negah Restari
Aku melangkah Dari lembah yang gelap
Helaan nafas yang terhempas
Untuk menggapai secercah harapan
Terhempas gelombang, berpijak batu karang

Kau datang Tangan halusnya menyentuh
Meraba
Membuai
Memeluk dan berpelukan
Jauh di lubuk hati untuk membimbingku
Menuju gerbang masa depan

Dengan tatanan sikap pengetahuan
Dan ketrampilan yang kau tebar
Aku yang dulu bukan apa-apa
Karena kebodohan

Kini aku mampu berdiri tegak
Menjadi siapa dan siapa

10. Tokoh Bangsa 

Karya Sela Guruku
Lentera dalam pengetahuan
Pencetak masa depan
Pendidik terhebat sepanjang masa
Guruku, Tanpamu pelangi tiada bisa terpancar

Tanpamu dunia kan beku dan bisu
Tanpamu kehidupan tiada pernah terlaksana
Terima kasih
Takkan ku lupa jasamu

11. Guruku Sang Penerang Jalan

Guruku…
Kau laksana pelita
Pelita yang menuntun langkahku
Pelita yang mengarahkan perjalananku yang masih panjang

Bukan hanya pengetahuan akademis yang kau curahkan kepada kami
Tapi, pesan moral yang selalu kau tanamkan dalam setiap ilmu yang kau berikan
Pesan moral yang berguna untuk kehidupan kita di masa depan.

Ketika kami melakukan kesalahan
Kau selalu menasehati kami
Saat kau mulai emosi, kami tahu itu bukan karena kau marah
Tapi karena kau sayang dan ingin melihat kamu lebih sukses darimu

Maafkan aku, maafkan kami atas tindakan kami yang mungkin telah menyakitimu
Maaf kami sering mengganggumu dengan perilaku kami
Maafkan kami yang pernah menganggap remeh dirimu
Maafkan kami yang pernah membantah kata-katamu

Jasa-jasamu takkan pernah kami lupa
Selalu kuingat sampai kapan pun
Hanya ada dua kata yang mampu kuucap
Terima kasih dan maaf oh guruku…

12. Guruku, Pahlawan Sejati

Tanpamu aku tak bisa apa-apa
Tanpamu aku tak bisa menggapai cita-citaku
Tanpamu aku bukan siapa-siapa
Karena engkau aku dapat semuanya

Guru…
Jasamu tertanam abadi di lubuk hatiku
Kau bekali aku dengan iman
Kau ajari aku berbagai ilmu pengetahuan
Sungguh mulia hatimu

Guru…
Kaulah pahlawan sejati
Kau berjuang keras agar aku cerdas
Kau menuntunku perlahan namun pasti
Menjadi generasi penerus bangsa

Terima kasih guru
Jasamu tiada tara
Berkat jasamu, banyak prestasi yang aku dapatkan
Kau laksana pintu gerban nan kokoh
Buat kesuksesanku

13. Guru

Guru
Kau adalah awal cita-cita
Kau membimbing dengan penuh semangat
Kau beri tahu aku banyak hal

Tanpamu aku tak bisa menulis dan membaca
Guru terima kasih atas bimbinganmu
Dari kami tidak mengerti sampai kami mengerti
Terima kasih guru

14. Engkau Guru

Engkau yang memberi ilmu pada kami
Kaulah yang mengajar menulis
Engkau juga mengajar menghitung dan membaca
Engkau adalah pelita bagi kami

Ibu dan guru tidak pernah lelah mengajari kami
Bagiku engkau pahlawanku
Tanpamu tak kan berarti
Engkau bagai embun penyejuk

Walau kami sering membuatmu marah
Kau pun tak pernah bosan
Kami tidak bisa membalas jasamu
Terima kasih ku.

15. Tombak keberhasilanku

Oleh Amanda Nurdhana D.
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Meski raut lelah di wajahmu tak membuatmu terjaga

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku terkadang mengganggumu

Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guru ku …………..
Kau adalah orang tua keduaku

Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu.

Artikel Terkait

8 Rekomendasi Puisi Anak yang Mudah untuk Dipelajari

Kumpulan Puisi Tentang Lingkungan dan Pengertiannya

7 Sastrawan Puisi Terkenal Asal Nusantara

30 Puisi Cinta Romantis Untuk Pasangan

Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema untuk Referensi Tugas Bahasa Indonesia

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Aprianto F

Menulis merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan juga menambah wawasan. Selain itu, menulis juga memudahkan kita dalam mendapatkan informasi terbaru, seperti dunia sastra dan puisi.