Jenis-jenis cabai – Cabai merupakan jenis bumbu yang mempunyai banyak penggemar. Rasanya yang pedas begitu dinikmati di beragam masakan. Beragam cabai digunakan pada banyak kuliner di seluruh dunia. Bagi Grameds pecinta pedas, jenis-jenis cabai ini perlu kamu ketahui dari tingkat kepedasan yang berbeda.
Meski bukan asli Indonesia, tetapi cabai kini sudah tidak bisa terpisahkan dengan budaya kuliner di sini. Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis cabai paling pedas yang sering digunakan. Salah satunya yaitu cabai keriting merah dan hijau, cabai rawit merah, cabai rawit hijau hingga cabai merah dan cabai hijau besar.
Jenis-jenis cabai secara umum termasuk dalam tumbuhan anggota genus capsicum. Hal ini juga tergantung ia digunakan sebagai sayur maupun bumbu. Cabai bahkan mempunyai nilai ekonomi sendiri di Indonesia.
Sebelum mengenal lebih dalam tentang jenis-jenis caba, Grameds perlu tahu tentang Skala Scoville (Scoville Heat Units). Skala Scoville merupakan perhitungan yang mengukur level kepedasan cabai dilihat dari jumlah capsaicin yang terkandung di dalamnya. Semakin tinggi kadar nya, tentu akan semakin pedas level cabainya.
Skala perhitungan ini dicetuskan oleh seorang ilmuwan bernama Wilbur L. Scoville pada 1912. Saat itu, Scoville menggunakan lidah manusia untuk mengukur tingkat kepedasan. Hal ini yang membuat skala ini kadang dianggap tidak tepat karena melibatkan subjektif seseorang.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, penentuan tingkat kepedasan juga berubah sehingga tidak lagi menggunakan lidah manusia. Namun, Skala Scoville masih menjadi ukuran resmi yang digunakan oleh para pecinta kuliner untuk menentukan level kepedasan sebuah masakan.
Table of Contents
Jenis-Jenis dan Karakteristiknya
1. Cabai Rawit
Cabai rawit merupakan salah satu jenis-jenis cabai yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Ungkapan “kecil-kecil cabai rawit” sepertinya sangat pas untuk menggambarkan sifat jenis cabai berukuran keci satu ini karena memang cabai rawit mempunyai rasa paling pedas dibandingkan dua jenis cabai merah lainnya.
Ciri khas cabai ini yaitu buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas. Saat cabai ini muda, warna buahnya hijau kecil dan jika telah masak berwarna merah tua. Ada dua jenis cabai rawit yang biasa ditemukan, yaitu cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.
Cabai rawit merah mempunyai rasa pedas yang cukup tajam. Bahkan, cabai rawit merah sering disebut sebagai jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang tinggi. Sementara jenis cabai rawit hijau sebenarnya bukan cabai rawit yang belum matang. Namun, merupakan jenis cabai tersendiri.
Jenis cabai ini berbentuk kecil dan berwarna hijau agak tua, dibandingkan dengan cabai rawit merah, rasanya tidak terlalu pedas. Cabai rawit hijau akan berubah menjadi coklat ketika dimasak. Cabai rawit jenis ini kerap digunakan sebagai pelengkap gorengan maupun sebagai bahan pelengkap acar.
2. Cabai Merah Besar
Cabai besar termasuk jenis-jenis cabai yang paling sering digunakan pada masakan nusantara. Jenis cabai besar juga terbagi menjadi dua yaitu cabai merah dan cabai hijau.
Cabai merah besar mempunyai ciri warna merah menyala dengan bentuk yang lumayan gemuk, panjang dan dengan ujung yang lancip. Selain itu, cabai merah besar biasanya diulek atau diblender dan dijadikan sebagai campuran bumbu sambal goreng, sambal mentah, sambal balado, dan bahan masakan berbumbu pedas lainnya.
Cabai merah besar mempunyai rasa yang tidak terlalu pedas, sehingga cocok untuk bahan tumisan. Namun meskipun tidak terlalu pedas, cabai ini sering digunakan sebagai pelengkap sambal untuk menghasilkan warna merah menyala sehingga meninggalkan kesan pedas pada sambal tersebut.
Cabai merah besar sendiri banyak mengandung air, sehingga mudah busuk. Jadi segera gunakan cabai merah besar dari pada menyimpannya terlalu lama. Sedangkan untuk cabai hijau merupakan fase muda dari cabai merah. Biasanya, cabai hijau digunakan untuk menyedapkan masakan terutama pada tumisan.
3. Cabai Merah Keriting
Sesuai dengan namanya, jenis-jenis cabai ini mempunyai bentuk panjang dan keriting. Ukurannya lancip dan panjang dengan diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan cabai merah besar. Sama dengan cabai besar, jenis-jenis cabai ini juga dibagi menjadi cabai keriting merah dan cabai keriting hijau.
Cabai keriting banyak diolah dan digunakan sebagai pelengkap tumisan dengan cara diiris serong. Tekstur daging cabai jenis ini cenderung padat dan bijinya menempel erat pada dagingnya. Sama seperti cabai hijau besar, cabai hijau keriting merupakan cabai merah keriting yang belum matang.
4. Cabai Hijau Besar
Jenis cabai paling pedas di Indonesia selanjutnya yaitu cabai hijau besar. Cabai hijau merupakan fase muda dari cabai merah. Biasanya, cabai hijau digunakan untuk menyedapkan masakan terutama tumisan. Cabai hijau sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu besar dan keriting.
Cabai hijau besar merupakan cabai merah yang belum matang. Warnanya hijau tuda dengan tekstur yang renyah. Cirinya sama seperti cabai merah besar, hanya saja warnanya masih hijau tua.
Selain itu, cabai hijau besar paling cocok diolah dan dijadikan sebagai bahan untuk menumis dengan cara dipotong serong dan dicampurkan ke dalam tumisan. Cara mengolah cabai hijau besar yaitu dengan direbus atau digoreng terlebih dahulu sebelum diolah.
5. Cabai Hijau Keriting
Sama seperti cabai hijau besar, cabai hijau keriting merupakan cabai merah keriting yang belum matang. Cabai hijau keriting sebagai fase muda dari cabai merah keriting. Rasanya juga tidak sepedas cabai merah keriting.
Biasanya, cabai jenis ini digunakan bersama cabai hijau besar untuk melengkapi tumisan maupun dibuat sambal hijau. Cara mengolahnya dengan cara dipotong serong, kemudian dicampurkan ke dalam aneka tumisan.
6. Cabai Gendol
Cabai gendol atau Habanero merupakan salah satu jenis-jenis cabai yang sangat pedas. Disebut cabai gendol karena bentuk cabai ini yang gembung atau bengkak. Cabai ini berasal dari semenanjung Yucatan. Selain itu, cabai gendol juga mempunyai tingkat kepedasan mencapai 100.000 – 350.000 skala Scoville.
7. Cabai Jalapeno
Jenis-jenis cabai ini berasal dari Meksiko dengan warna hijau sampai merah. Bentuk cabai ini mirip dengan peluru dan mempunyai rasa yang sangat pedas dan menggigit. Cabai ini mempunyai tingkat kepedasan 2.500 – 8.000 skala Scoville.
8. Cabai setan
Cabai setan disebut sebagai cabai terpedas di seluruh dunia. Cabai ini berasal dari timur laut India (Assam, Nagaland dan Manipur) dan Bangladesh. Tingkat kepedasan cabai ini bisa mencapai 1.000- 1.304 skala Scoville.
9. Cabai pelangi
Cabai pelangi atau cabai numex twilight merupakan varietas cabai yang dikembangkan oleh New Mexico State University. Cabai ini mempunyai warna seperti pelangi. Awalnya cabai akan berwarna ungu, kemudian menjadi kuning dan orange. Ketika dimasak akan berubah menjadi merah. Di Indonesia sendiri, cabai ini sering dijadikan sebagai tanaman hias.
10. Cabai Racoto
Cabai racoto banyak ditemukan di Peru, Bolivia, Chile, Argentina Utara dan Ecuador. Bentuk cabai ini hampir bulat dan mempunyai daging tebal seperti paprika. Kebanyakan cabai racoto berwarna merah, namun di Karibia dan Meksiko ada juga yang berwarna kuning dan orange. Ketika biji cabai hitam, maka akan sangat pedas saat dikonsumsi.
11. Paprika
Paprika juga termasuk dalam jenis-jenis cabai. Paprika biasanya mempunyai 4 varietas yaitu paprika merah, kuning, hijau dan orange. Biasanya paprika hijau terasa lebih pahit dan varietas merah memiliki rasa yang lebih pedas.
12. Cabai ceri
Cabai ceria tau Pimento mempunyai bentuk yang besar berwarna merah serta berbentuk hati. Cabai ini mempunyai panjang sekitar 7-10 cm dan lebar 5-7 cm. jenis – jenis cabai ini mempunyai daging buah yang manis, berair dan lebih beraroma apabila dibandingkan dengan paprika merah. Namun, beberapa varietas pimento mempunyai rasa yang cukup pedas.
13. Cabai Cayenne
Cabai cayenne juga dikenal sebagai cabai Guinea, cabai tanduk sapi, cabai pedas merah, aleva atau cabai burung. Cabai ini berasal dari Cayenne, Guiana Prancis. Buah cabai cayenne ini umumnya dikeringkan atau dipanggang serta dikemas dalam bentuk bubuk.
14. Cabe Serrano
Jenis-jenis cabai satu ini berasal dari pegunungan Meksiko. Biasanya cabai ini dikonsumsi dalam keadaan mentah. Cabai Serrano mempunyai tingkat kepedasan mencapai 10.000 – 23.000 Scoville. Selain itu, cabai Serrano juga mempunyai rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan cabai Jalpeno serta memiliki bentuk mirip cabai rawit.
15. Cabai Rawit Domba
Cabai rawit domba atau Datil Pepper termasuk jenis-jenis cabai terpedas di dunia. Cabai rawit domba berasal dari kawasan St. Agustine di Florida. Cabai ini mempunyai tingkat kepedasan mulai dari 100.000 – 300.000 skala Scoville. Biasanya tingkat kepedasan tertinggi terdapat pada jenis cabai yang berwarna jingga. Cabai rawit domba kerap menjadi bahan utama dalam pembuatan sup tom yam.
16. Chili Tepin
Chili tepin merupakan cabai liar yang banyak tumbuh di Amerika Tengah, Meksiko dan Barat Daya Amerika Serikat. Cabai ini sering disebut sebagai ibu dari segala jenis cabai, karena dianggap sebagai Spesies Capsicum Annuum yang tertua. Nama tepin berasal dari bahasa Nahuatl yang artinya “kutu”.
17. Cabai Gendot
Cabai gendot bisa dibilang sebagai jenis cabai yang paling pedas di antara jenis cabai lainnya. Warnanya hijau menuju jingga dan mempunyai ukuran kecil dengan bentuk yang sedikit gemuk. Cabai gendot paling pas dimasak utuh bersama sayur atau diiris tipis serta dicampur ke dalam tumisan.
Jenis cabai ini berasal dari Dieng, Wonosobo ini mempunyai bentuk yang unik dengan tekstur renyah dan rasa yang pedas menggigit. Sehingga banyak digunakan untuk acar atau ditumis bersama bahan masakan lainnya seperti tahu atau irisan daging.
18. Cabai Katokkon
Cabai yang popular di Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini mempunyai bentuk bulat seperti tomat dengan diameter sekitar 2 – 3 cm per buahnya. Cabai katokkon mempunyai rasa yang lebih pedas dibandingkan cabai rawit. Jenis cabai ini biasanya sering digunakan untuk menambah rasa pada anake hidangan khas Tana Toraja. Selain itu, aroma khas yang dihasilkan cabai katokkon dipercaya dapat menambah kelezatan suatu sajian.
19. Cabai Jawa
Cabai Jawa mempunyai bentuk yang unik dan tidak ditemukan di dalam masakan, melainkan di dalam racikan jamu. Disebut sebagai cabai jawa atau cabai jamu. Fungsi cabai yang satu ini lebih untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Salah satu manfaatnya adalah untuk meningkatkan stamina pria, menurunkan demam pada tubuh hingga membantu menyembuhkan penyakit batu ginjal. Untuk rasa sendiri tetap pedas dan beberapa orang mengatakan rasanya mirip seperti cabai rawit. Untuk menyajikan cabai jawa sebelumnya cabai – cabai ini harus dikeringkan terlebih dahulu. Selain itu, cabai jawa juga sering diseduh sebagai minuman karena memberikan efek hangat di tubuh.
20. Cabai Jalapeno
Cabai jalapeno dianggap sebagai jenis cabai yang cukup pedas. Hal tersebut bisa mencapai level kepedasan 8.000 Skala Scoville. Cabai ini juga sering digunakan untuk masakan tumisan hingga pasta.
21. Cabai Putih
Sebenarnya untuk warna cabai putih tidak tampak terlalu putih, tetapi lebih cenderung ke hijau pucat. Rasanya juga biasa, tidak terlalu pedas. Selain itu, jenis cabai putih termasuk ke dalam tipe cabai rawit, karena bentuk cabai putih sangat mirip dengan cabai rawit. Biasanya pada pengalikasian makanan, cabai ini bisa digunakan untuk makanan khas Manado. Untuk para penikmat hidangan gorengan, cabai putih juga menjadi alternative tepat untuk mendapatkan sensasi pedas.
Jenis Cabai Paling Mahal
Selain jenis cabai diatas, ada juga satu jenis lagi yang cukup special dengan harga selangit. Cabai itu bernama Chapita. Cabai ini dibanderol dengan harga hingga Rp. 450 juta per kilogramnya.
Secara umum cabai chapita tidak jauh berbeda dengan macam-macam cabai pada umumnya. Bentuknya yang bulat berwarna kuning cerah layaknya jenis beri. Rasanya juga cukup pedas dan pastinya bisa jadi favorit pecinta makanan yang mencari menu dengan bumbu kuat.
Perbedaannya, cabai chapita tidak dapat tumbuh di sembarang tempat. Cabai ini pertama kali ditemukan di Peru. Akan tetapi, ada beberapa petani cabai adal Austria sudah mulai membudidayakannya di sebuah desa bernama Frauenkirchen.
Beberapa Olahan Cabai
Cabai dapat dinikmati dalam berbagai bentuk olahan, seperti:
- Kering: cabai merah yang dikeringkan, biasanya banyak digunakan pada beberapa masakan oriental.
- Bubuk: cabai yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk. Selain pedas, jenis olahan ini juga memberi warna merah pada masakan.
- Pasta: cabai yang dihaluskan dan dibuat menyerupai pasta. Biasanya digunakan sebagai pengganti cabai giling dalam olahan masakan bersaus cabai.
- Chili flakes: cabai kering yang digiling kasar di mana bijinya masih terlihat utuh. Biasanya sering digunakan sebagai topping pada masakan pedas.
- Abon: cabai merah kering yang mendapat tambahan bumbu dan rempah lainnya, kemudian digiling kasar sehingga mendapatkan tekstur abon.
- Cabai giling basah: biasanya ada di pasar Indonesia, untuk mereka yang ingin memasak menu balado atau masakan berbahan cabai lainnya tapi malas menghaluskan cabai.
Itulah jenis-jenis cabai dan karakteristiknya masing-masing.Kamu bisa coba bereksperimen di dapur dengan berbagai jenis cabai yang dapat ditemukan di pasaran. Jika Grameds perlu referensi terkait jenis-jenis cabai, maka kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Rosyda Nur Fauziyah
- Angkak Merah
- Budidaya Bawang Merah
- Budidaya Jamur Tiram
- Budidaya Jamur Merang
- Budidaya Jahe
- Budidaya Jahe Merah
- Budidaya Jagung
- Budidaya Kelapa
- Budidaya Kopi
- Budidaya Melon
- Budidaya Tanaman Tomat
- Budidaya Tanaman Porang
- Budidaya Vanili
- Cara Memilih Sayuran
- Cara Menanam Jagung
- Cara Menanam Bawang Putih
- Daun Katuk
- Jenis Alpukat
- Jenis Apel
- Kandungan Gizi Apel yang Baik Untuk Kesehatan
- Jenis Buah Berry
- Jenis Cabai
- Jenis Durian
- Jenis Kopi
- Jenis Pisang
- Jenis Mangga
- Jenis Kacang-Kacangan
- Jenis Tanaman Porang
- Manfaat dari Pisang Kepok
- Kapulaga Jawa
- Manfaat kencur
- Manfaat Lidah Buaya
- Manfaat Daun Jati Cina
- Manfaat Daun Insulin
- Manfaat Daun Kratom
- Manfaat Ubi Ungu
- Macam Macam Bumbu Dapur
- Manfaat Temu Kunci
- Manfaat Temu Ireng
- Sayur Kale
- Tanaman Yang Cocok Di Dataran Tinggi
- Tanaman Cabe
- Tanaman Obat
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien