Firasat Hamil Kembar – Hamil merupakan kabar yang ditunggu-tunggu oleh setiap wanita yang sudah menikah. Pastinya kamu tidak sabar untuk memulai kehidupan baru. Hamil kembar bisa saja menjadi anugerah yang diharapkan oleh setiap pasangan yang sudah menikah. Secara umum, tentunya memiliki anak kembar tergantung pada faktor genetik atau ada juga yang mengikuti program untuk bisa mendapatkan bayi kembar.
Beberapa orang akan mengatakan bahwa biasanya jika hamil kembar akan mengalami morning sickness yang berlebihan dan tidak biasa dari hamil pada umumnya. Selain morning sickness yang parah, biasanya orang akan menganggap jika hamil kembar, maka perut yang terlihat lebih besar jika dibandingkan hamil biasa.
Namun tidak hanya dilihat dari kasat mata saja, ada banyak tanda-tanda seseorang hamil kembar, grameds. Pada artikel ini akan dibahas lebih lengkap mengenai firasat hamil kembar. Jadi, simak ulasan ini sampai habis, Grameds.
Table of Contents
Firasat Hamil Kembar
Untuk mengetahui apakah kamu sedang hamil kembar atau tidak, maka bisa kenali firasat hamil kembar yang akan dibahas pada poin ini. Berikut adalah firasat hamil kembar bisa diketahui melalui tanda-tanda berikut ini:
1. Mual dan Muntah Lebih parah
Mual dan muntah yang dirasakan oleh ibu hamil kembar jauh lebih parah jika dibandingkan dengan ibu yang hamil biasa atau normal. Penyebab morning sickness yang berlebih adalah karena tingkat Human Chorionic Gonadotropin (hormon HCG) pada kehamilan kembar akan lebih tinggi. Karena itu, ibu yang mengandung bayi kembar akan lebih merasakan mual dan muntah saat trimester pertama.
Biasanya, morning sickness ini akan mereda pada usia kandungan memasuki 12 hingga 14 minggu. Namun, ada juga yang merasakan morning sicknes parah hingga pada saat mau persalinan. Meskipun demikian, ada juga ibu hamil kembar yang tidak mengalami mual dan muntah.
2. Bentuk Perut Lebih Besar
Selanjutnya adalah bentuk perut ibu yang lebih besar dibandingkan hamil biasa. Umumnya, perut mulai membesar ketika masuk trimester kedua. Namun, pada ibu yang mengandung anak kembar, perut sudah mulai membesar pada awal kehamilan. Bahkan, banyak ibu juga yang bersalin lebih awal atau tidak sampai 40 minggu karena rahim yang terlalu besar.
3. Berat Badan Lebih dari Kehamilan Biasa
Berat badan ketika sedang hamil kembar biasanya akan lebih berat dibandingkan hamil biasa karena terdapat dua bayi, dua plasenta dan juga cairan ketuban. Biasanya, rata-rata kenaikan berat badan yang dialami adalah 12 kg bagi kehamilan tunggal dan 15 hingga 17 kg untuk hemailan kembar. Hal ini juga akan membuat ibu memerlukan lebih banyak kalori saat sedang hamil kembar.
4. Garis Pada Tes Kehamilan
Ibu yang hamil kembar biasanya jika di tes menggunakan alat tes kehamilan menunjukkan garis yang jelas dan lebih gelap,i karena alat tes akan menandakan adanya peningkatan hormon HCG yang lebih tinggi. Setelah melakukan tes kemudian ibu bisa menemui dokter untuk memastikannya lagi.
5. Terdengar Detak Jantung Ganda
Detak jantung janin biasanya bisa didengar pada akhir trimester pertama. Dokter akan memeriksa dengan alat yang disebut dengan doppler, biasanya berhubungan dengan pemeriksaan USG.
Jika mengalami hamil kembar tidak identik, maka biasanya akan terlihat adanya dua kantung kehamilan di layar USG. Namun, hal ini tidak bisa dijadikan satu-satunya tanda bahwa ibu sedang menjalani kehamilan kembar, karena detak jantung kedua mungkin saja bisa terdengar dari jantung ibu, gema dari detak jantung bayi.
6. Mengalami Anemia dan Pendarahan
Ibu yang sedang hamil kembar biasanya berisiko mengalami anemia atau kurang darah selama masa kehamilannya. Hal ini terjadi karena zat besi dalam tubuh harus dibagi dengan dua janin yang ada di perut. Karena itu, ibu hamil memerlukan tambahan zat besi yang lebih banyak, mulai dari makanan, susu khusus hingga suplemen.
Ibu yang sedang hamil kembar juga lebih berisiko mengalami pendarahan pasca melahirkan. Umumnya, dokter akan mempersiapkan cadangan kantong darah guna meminimalisir risiko pendarahan pasca melahirkan yang terjadi pada ibu hamil.
7. Mengalami Sesak Napas
Sesak napas saat hamil bisa dirasakan oleh beberapa wanita. Namun, biasanya dalam kondisi hamil kembar, kondisi ini bisa saja memburuk. Hal ini karena ada dua janin dalam kandungan yang terus berkembang. Ukuran bayi akan membuat diafragma terdorong lebih dalam ketimbang ibu yang hamil normal, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman saat bernapas.
8. Tinggi Fundus yang Lebih Besar
Fundus adalah jarak antara puncak tulang kemaluan dengan puncak rahim yang diukur selama kehamilan. Pengukuran ini dilakukan untuk memperkirakan usia kehamilan dan pertumbuhan bayi. Salah satu ciri kehamilan kembar adalah tinggi fundus yang lebih besar.
Hal ini disebabkan karena bobot janin biasanya akan lebih besar, sehingga rahim menjadi meregang lebih banyak agar kedua janin bisa mendapatkan cukup ruang. Tinggi fundus ini yang membuat orang hamil kembar memiliki ukuran perut yang lebih besar.
9. Hasil AFP yang Sangat Tinggi
Tes AFP atau alpha fetoprotein merupakan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada usia kehamilan trimester kedua. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan cacat lahir pada bayi serta mengukur kadar jumlah protein tertentu yang dikeluarkan oleh jantung bayi. Jika hasil test menunjukkan hasil yang tinggi atau positif maka bisa saja kamu sedang hamil kembar.
10. Sering Muncul Bercak
Jika ibu melihat pada trimester pertama ada bercak, maka hal itu tidak perlu dicemaskan. Asalkan bercak yang muncul berukuran kecil dan tidak disertai dengan kram, keluarnya gumpalan-gumpalan atau bahkan pendarahan yang banyak. Ketika hamil bayi kembar, muncul bercak ini kemungkinan akan menjadi lebih sering.
11. Lebih Cepat Lelah
Se;anjutnya adalah rasa lelah yang dirasakan ibu mulai dari awal kehamilan hingga akhir kehamilan. Dibandingkan hamil biasa, ibu yang mengandung bayi kembar akan lebih merasakan rasa lelah yang berlebih. Hal ini karena ibu harus menopang lebih dari satu janin dalam kandungan. Ibu juga akan mengalami sakit pada bagian punggung yang muncul ketika awal dengan rasa lebih menyakitkan.
12. Sering Merasa Tidak Nyaman
Tanda kehamilan yang lainnya adalah mungkin kamu sering merasa tidak nyaman apabila dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Seperti sering buang air kecil, kualitas tidur menjadi berkurang, gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung dan heartburn.
Kram perut diakibatkan oleh rahim yang membesar dari ukuran biasanya. Sering mengalami nyeri punggung karena penambahan berat badan, pembesaran rahim dan lonjakan hormon yang berlebih.
13. Intoleransi Makanan atau Minuman Berlebihan
Pada umumnya, ibu hamil akan merasa sangat berat pada trimester pertama akan merasa tidak berselera terhadap makanan dan minuman akan lebih meningkat pada kehamilan kembar.
Bahkan, dengan mencium aroma bisa saja ibu hamil kembar akan merasakan mual. Ciri yang berlebihan ini sangat jelas dan terlihat terhadap beberapa makanan seperti ikan, daging telur dan semua bahan hewani yang menjijikan.
14. Janin Bergerak Lebih Awal
Pada usia kehamilan yang baru 15 atau 16 minggu, biasanya ibu yang hamil kembar sudah bisa merasakan gerakan janin yang lebih kuat. Hal ini tidak terjadi pada ibu yang hamil biasa. Dua janin yang bergerak dalam rahim akan membuat gerakan yang bisa dirasakan oleh ibu.
Penyebab Hamil Kembar
Hamil kembar terjadi ketika sperma membuahi sel telur untuk membentuk embrio. Namun, jika ada dua sel telur di dalam rahim pada saat pembuahan atau sel telur dibuahi tersebut terbelah menjadi dua embrio yang terpisah, maka seorang wanita bisa saja hamil kembar. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang memiliki bayi kembar. Berikut adalah faktor yang bisa meningkatkan kemungkinan seorang wanita bisa hamil kembar.
1. Usia Wanita
Jika seorang wanita menginjak 30 tahun ke atas saat ia hamil. Kemungkinan untuk terjadi hamil kembar lebih tinggi untuk melepaskan lebih dari satu sel telur.
2. Riwayat Keluarga Kembar
Jika kamu memiliki gen kembar dalam keluarga, bisa saja hal ini membuat kamu memiliki kesempatan lebih tinggi untuk memiliki bayi kembar.
3. Perawatan Kesuburan
Fertilisasi vitro (IVF) merupakan perawatan kesuburan yang dilakukan secara hormonal untuk menciptakan kelahiran kembar. Hal ini dikarenakan adanya stimulasi ovarium yang dapat melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu waktu.
Risiko Komplikasi Kehamilan Kembar
Untuk beberapa kehamilan kembar memang akan lebih berisiko dibandingkan dengan kehamilan lain. Beberapa risiko dan komplikasi yang sering terjadi pada hamil kembar, antara lain:
1. Preeklamsia
Wanita yang sedang hamil kembar biasanya lebih berisiko tinggi untuk mengalami preeklamsia. Preeklampsia sendiri adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein yang tinggi di dalam urine setelah kehamilan lebih dari 20 minggu.
Preeklampsia biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti pembengkakan pada beberapa anggota tubuh, seperti wajah, tangan, kaki dan mata. Selain itu, juga bisa berupa sakit kepala berat, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas, mual, muntah dan sesak napas juga bisa saja muncul.
2. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah bentuk diabetes yang terjadi pada masa kehamilan akibat tubuh tidak mampu menghasilkan jumlah insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula dalam tubuh. Untuk kehamilan kembar biasanya risiko terjadi kondisi ini mencapai 4 hingga 10%.
Diabetes gestasional ditandai dengan seringnya mengalami haus, sering buang air kecil, kelelahan, mual, penglihatan menjadi kabur, serta mengalami infeksi vagina dan kandung kemih. Pada pemeriksaan buang air besar biasanya didapatkan juga gula dalam urine.
3. Anemia
Semua wanita yang sedang mengandung pasti bisa saja mengalami anemia yang ditandai dengan lemah dan lesu. Hal ini biasanya terjadi karena wanita hamil akan membutuhkan lebih banyak zat besi. Saat kamu sedang hamil kembar, tentunya jumlah zat besi yang dibutuhkan akan lebih banyak, sehingga risiko terjadi anemia juga akan semakin tinggi.
4. Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
TTTS adalah kelainan yang bisa saja menimpa bayi kembar identik, karena biasanya bayi kembar identik mendapatkan suplai darah dari plasenta yang sama. TTTS akan menyebabkan salah satu bayi mendapat pasokan aliran darah yang berlebih sementara bayi yang lain akan kekurangan.
Kondisi ini akan membuat bayi yang mendapat aliran darah berlebih berisiko untuk menderita gangguan jantung. Sementara itu, yang kekurangan aliran darah akan berisiko untuk mengalami anemia dan berat badan lahir rendah.
5. Kelahiran Prematur
Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu. Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke 37 atau bahkan lebih awal. Beberapa faktor bisa menyebabkan hal ini terjadi salah satunya adalah hamil kembar.
Tips Menjaga Ketika Mengandung Bayi Kembar
Setelah mengetahui apakah kamu sedang mengandung bayi kembar, ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian kamu ketika mengandung bayi kembar.
1. Memperhatikan Kebutuhan Asam Folat
Kebutuhan asam folat pada ibu hamil kembar akan lebih tinggi dibandingkan dengan hamil tunggal. Ibu hamil kembar disarankan mendapatkan asupan 1 miligram asam folat per hari sementara kehamilan tunggal hanya 0,4 miligram saja.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan itu, Ibu hamil bisa mengkonsumsi makanan sumber asam folat seperti bayam, kacang hijau, pisang, dan hati ayam. Asam folat penting untuk dikonsumsi sejak awal kehamilan untuk membentuk organ dan otak. Dengan terpenuhinya kebutuhan asam folat, maka risiko cacat tabung saraf pada bayi bisa dihindari.
2. Risiko Keguguran Lebih Besar
Risiko keguguran lebih besar di awal kehamilan kembar. Maka dari itu, kamu harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Hindari melakukan perjalanan yang terlalu jauh dan mengangkat beban yang berat.
Jika kamu mengalami kram disertai pendarahan pada trimester pertama, maka segera kunjungi dokter kandungan. Lakukan dan ikuti berbagai anjuran dokter dengan baik agar bayi bisa tumbuh dengan sehat.
3. Lakukan Pemeriksaan Kehamilan Lebih Sering
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan kehamilan lebih sering dibandingkan biasanya setidaknya 6 kali dalam masa kehamilan. Pemeriksaan kandungan sebaiknya dilakukan saat kamu pertama kali mengetahui kehamilan pada usia kandungan masih 20, 24 dan 28 minggu.
Kemudian, saat kehamilan berusia 7 bulan dan 8 bulan. Kehamilan kembar butuh banyak pemeriksaan dan pengawasan daripada kehamilan biasanya. Pemeriksaaan biasanya meliputi USG, pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan urine.
4. Waspada Terhadap Diabetes Gestasional dan Preeklampsia
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ibu hamil dengan bayi kembar harus lebih waspada terhadap risiko diabetes gestasional dan preeklampsia. Kondisi ini sama-sama akan membawa risiko buruk pada janin kembar dan ibunya sendiri, serta membuat proses persalinan menjadi sulit. Untuk menghindarinya, ibu dianjurkan untuk rutin mengontrol kadar kandungan gula dan tekanan darah serta menjaga asupan makanan.
5. Nyeri Punggung Lebih Sering Terjadi
Keluhan nyeri punggung biasanya akan lebih sering terjadi. Hal ini mengingat beban yang harus dibawa oleh ibu akan lebih berat. Ibu bisa mengatasi hal ini dengan mengompres punggung dengan handuk hangat. Ketika tidur bisa menggunakan beberapa bantal yang ditumpuk di sekitar punggung dan paha atau membeli bantal khusu ibu hamil.
6. Pilihan Proses Persalinan
Kebanyakan proses persalinan bayi kembar dilakukan dengan cara caesar. Ibu harus siap dengan persalinan kapan saja mengingat risiko janin kembar lahir prematur akan lebih tinggi. Jika janin lahir dibawah usia 34 minggu biasanya akan dibutuhkan perawatan tambahan di rumah sakit sebelum bayi akhirnya boleh dibawa pulang.
Nah, grameds itu dia adalah penjelasan lengkap mengenai firasat hamil kembar hingga tips menjaga kandungan bayi kembar. Mengandung janin kembar merupakan anugerah ganda yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa dan tentunya Ibu harus menjaga nya dengan penuh ekstra.
Jika grameds ingin membaca mengenai buku tentang seputar firasat hamil kembar, kehamilan atau buku lainnya, maka grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Christin Devina
BACA JUGA:
- Cara Cepat Hamil Secara Aman dan Alami
- 7 Larangan Hamil 8 Bulan atau Ketika Memasuki Trisemester Ketiga
- Kenali Ciri-Ciri Hamil Muda yang Umum dan Kurang Umum
- Ragam Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil: Moms, Hati-Hati
- Rekomendasi Buku untuk Ibu Hamil Terbaru Best Seller
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien