Oleh-Oleh Khas Malang – Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Kota tersebut merupakan terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya dan terbesar ke-12 di Indonesia. Kota ini didirikan pada masa Pemerintahan Belanda pada 1 April 1914; saat itu E.K Broeveldt menjabat sebagai wali kota pertama.
Kota ini terletak di dataran tinggi seluas 145,28 km2 yang merupakan enklave Kabupaten Malang. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.
Kota Malang dikenal sebagai kota pendidikan. Kota ini memiliki berbagai perguruan tinggi terbaik, yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Politeknik Negeri Malang. Selain itu, kota ini merupakan kota pariwisata karena alamnya yang menawan yang dikelilingi oleh pegunungan serta udaranya yang sejuk.
Malang pun terkenal sebagai kota bunga karena banyaknya bunga yang menghiasi kota. Kota Malang juga merupakan kota seni karena banyaknya kesenian khas dari kota ini, mulai dari tarian hingga pertunjukan. Ini dikarenakan Kota Malang memiliki berbagai macam orang dari berbagai macam suku bangsa dan budaya.
Penduduk kota Malang mencapai 895.387 jiwa dengan suku mayoritas Jawa, diikuti dengan Madura. Wilayah Metropolitan Malang (Malang Raya) merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua di Jawa Timur setelah Gerbangkertosusila atau Surabaya Raya. Jika dilihat dari sisi budaya, Kota Malang termasuk ke dalam Kawasan Kebudayaan Arek.
Kota Malang menyimpan berbagai macam peninggalan bersejarah. Kota ini menyimpan peninggalan masa Kerajaan Kanjuruhan hingga Belanda. Peninggalan Belanda pada umumnya berupa bangunan-bangunan kuno seperti Gereja Kayutangan yang berarsitektur gotik. Malang pun mengadakan berbagai acara untuk melestarikan cagar budayanya, salah satunya seperti Festival Malang Tempo Doeloe. Salah satu peninggalan sejarah yang menjadi markah tanah Malang adalah Tugu Malang (Alun-Alun Bundar).
Table of Contents
Geografi Kota Malang
Kota Malang terletak di tengah-tengah Kabupaten Malang dan sisi selatan Pulau Jawa. Kota ini memiliki luas sebesar 145,28 km2. Kota tersebut dibatasi oleh Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso di sisi utara; Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang di sisi timur; Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji di sisi selatan; dan Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau di sisi barat yang semuanya merupakan kecamatan di Kabupaten Malang.
Bagian-bagian Kota Malang memiliki kekhasan sendiri, sehingga memiliki kecocokan tersendiri dalam berbagai aktivitas. Bagian selatan Kota Malang merupakan dataran tinggi yang cukup luas, sehingga cocok untuk industri; bagian utara merupakan dataran tinggi yang subur, sehingga cocok untuk pertanian; bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang subur; dan bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas dan kini menjadi daerah pendidikan.
Kota Malang dilalui oleh salah satu sungai terpanjang di Indonesia serta terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo, yaitu Sungai Brantas yang mata airnya terletak di lereng Gunung Arjuno di sebelah barat laut kota. Sungai kedua terpanjang di Malang adalah Sungai Metro yang melalui Kota Malang di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun.
Kota Malang terletak di dataran tinggi. Kota ini terletak di ketinggian antara 440—667 meter di atas permukaan air laut. Titik tertinggi kota ini berada di CitraGarden City Malang, sebuah kota mandiri, sedangkan wilayah terendah Kota Malang berada di Kawasan Dieng.
Kota Malang dikelilingi oleh beberapa gunung serta pegunungan. Kota ini dikelilingi oleh Gunung Arjuno di sebelah utara; Gunung Semeru dan Gunung Bromo di sebelah timur; serta Gunung Kawi dan Gunung Panderman di sebelah barat.
Pariwisata di Kota Malang
Pada Februari 2015, Pemerintah Kota Malang meluncurkan sistem angkutan bus tingkat wisata bewarna hijau yang dinamai Bus Macyto, singkatan dari Malang City Tour yang disediakan secara gratis dan khusus untuk para wisatawan. Bus ini beroperasi di Kota Malang dari depan gedung DPRD Kota Malang dan rutenya melewati beberapa titik-titik penting di tiap sudut kota, di antaranya beberapa museum-museum penting, kawasan Jalan Ijen, wisata kuliner, dan sebagainya. Bus ini berkapasitas 40 penumpang dengan jatah keliling sebanyak tiga kali.
Sarana penginapan untuk pariwisata di Kota Malang beragam, mulai dari hotel, apartemen, losmen, hingga rumah singgah yang tersebar di seluruh penjuru kota. Keberagaman ini didukung oleh kenyataan bahwa Malang merupakan tujuan wisata paling populer di Indonesia setelah Bali, Bandung, dan Yogyakarta.
Hotel yang paling terkenal di kota adalah Hotel Tugu. Hal ini dikarenakan hotel tersebut sudah dikenal baik di kalangan wisatawan asing dan memanjakan pengunjungnya dengan berbagai acara. Hotel terkenal lainnya adalah Hotel Pelangi karena hotel tersebut memiliki koleksi lukisan-lukisan Belanda.
Pariwisata di Kota Malang cukup besar. Pada 2016, tercatat jumlah wisatawan domestik di Kota Malang berjumlah 3.987.074 orang, sedangkan wisatawan mancanegara sejumlah 9.535 orang. Jumlah wisatawan tahun 2016 merupakan suatu lonjakan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Dengan melihat bukti tersebut, pemerintah optimis jumlah kunjungan wisatawan, terutama mancanegara akan terus meningkat.
1. Kampung Wisata
Malang dikenal memiliki banyak sekali kampung tematik yang bernuansa perdesaan dan khas, di antaranya adalah Kampung Wisata Jodipan (Kampung Warna-Warni), kampung warna-warni pertama di Indonesia yang menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Malang. Selain itu, ada juga Kampung Tridi yang terletak di seberang Kampung Warna-Warni yang terkenal karya seni mural di dinding-dinding perumahannya, seperti Haji Lane di Singapura. Kedua kampung tersebut dihubungkan oleh sebuah jembatan kaca. Keduanya merupakan tempat swafoto favorit para wisatawan.
Selain itu, ada juga kampung wisata di Kota Malang yang terkenal dengan keramahan lingkungannya dan kehijauannya, di antaranya adalah Kampung Glintung Go Green (3G) yang terletak di Purwantoro dan Kampung Bamboo Mewek di Tunjungsekar.
Keramahan lingkungan di Kampung 3G dapat dilihat dari penuhnya kampung oleh tanaman. Kampung 3G pun merupakan kampung konservasi air pertama di Indonesia, sedangkan Kampung Bamboo Mewek dianggap ramah lingkungan karena penuh dengan pohon, bambu, dan merupakan kampung konservasi.
Sebagai kota berbudaya, Malang pun memiliki kampung-kampung budaya. Salah satunya adalah Kampung Budaya Polowijen. Kampung ini dianggap sebagai kampung budaya karena menyimpan dan menampilkan berbagai situs warisan budaya, yaitu topeng malangan, makam Mbah Reni (pembuat topeng malangan pertama), dan Sumur Windu (tempat pemandian Ken Dedes pada zaman dahulu). Kampung ini pun memiliki perpustakaan unik yang terletak di gazebo.
Selain kampung itu, ada juga Kampung Topeng Malangan. Sesuai namanya, mulai dari gerbang menuju kawasan tersebut, pengunjung akan disambut ratusan topeng dengan aneka warna dan berbagai karakter seperti dalam kisah-kisah Panji.
2. Peninggalan dan Situs Bersejarah
Salah satu peninggalan bersejarah yang ditemukan di Kota Malang adalah lumpang dan batu gores di Tlogomas yang kini berada di Museum Mpu Purwa. Selain itu, peninggalan masa Kerajaan Hindu-Buddha pun tidak kalah. Telah ditemukan tempat pemujaan Hindu sekte Siwa pada masa Singhasari atau Majapahit di McDonald’s yang dinamai dengan Situs Ketawanggede.
Peninggalan yang paling terkenal di kota ini adalah peninggalan masa Belanda. Ada peninggalan seperti lukisan keramik di Hotel Pelangi, bangunan warisan Belanda di kawasan Jalan Ijen, dan bangunan kuno dengan arsitektur menawan. Kawasan Jalan Ijen tersebut merupakan salah satu peninggalan dari arsitek Herman Thomas Karsten. Belanda pun meniggalkan beberapa utilitas seperti saluran drainase. Peninggalan kecil seperti uang-uang Belanda kuno pun sempat dipamerkan pada 2013.
Kuliner Kota Malang
Kota Malang merupakan kota kuliner, terutama kuliner dengan harga terjangkau. Banyaknya kuliner berharga murah disebabkan oleh penduduk Kota Malang yang sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Hidangan khas Malang, Jawa, Indonesia, hingga Eropa ada di Malang karena kota ini multikultural.
Kota Malang dalam hal makanan dikenal memiliki banyak warung yang cukup legendaris dan telah bertahan lama hingga puluhan tahun. Toko-toko tersebut antara lain Toko Oen yang berdiri sejak 1930; Warung Tahu Telur Lonceng yang berdiri awal 1900-an hingga disebut sebagai makanan zaman kolonial hingga milenial; dan Gerai Putu Lanang Celaket yang berdiri sejak 1935.
Wisata kuliner di kota pun dicampuradukkan dengan Festival Malang Tempo Doeloe. Dalam festival tersebut, dijuallah berbagai sajian kuliner zaman dahulu, mulai dari cenil, putu, sampai grendul. Jajanan zaman dahulu seperti tebu, gulali, dan kerupuk miller pun dijual pada festival tahun 2012. Gulali yang dijual bukan main-main karena gulali tersebut berupa gulali cetak, sehingga bisa dibentuk-bentuk sebperti jagung, naga, atau bunga.
Oleh-Oleh Khas Malang
1. Apel Malang
Kota Malang terkenal sebagai daerah penghasil apel yang beragam. Tidak heran jika buah apel menjadi primadona oleh-oleh khas Malang yang tidak boleh kalian lewatkan saat pulang berlibur. Ada dua jenis apel yang terkenal, yaitu apel manalagi yang berbentuk bulat, berwarna hijau, dan rasanya manis segar serta jenis apel ana yang berbentuk sedikit lonjong dengan semburat warna merah dan rasanya sedikit asam.
Buah apel ini sangat mudah ditemui di Malang tidak hanya di pasar saja. Beberapa kawasan agrowisata, pinggir jalan, atau toko pusat oleh-oleh khas Malang juga menjualnya.
2. Sari Apel
Saking terkenalnya dengan buah apel, masyarakat memanfaatkan olahan apel menjadi beragam produk, salah satunya sari apel. Tidak hanya buah dalam bentuk utuhan, kalian bisa membawa sari apel yang berasal dari jenis apel romebeauty dan apel manalagi. Sari apel terbuat dari apel segar pilihan yang sudah dicuci terlebih dahulu, kemudian dibuang bijinya dan dimasukkan ke mesin peras untuk dipisahkan antara sari buah dan ampasnya.
Ada banyak produsen yang menghasilkan sari buah apel ini. Oleh karena itu, kalian harus pintar memilih sari apel yang tidak menggunakan pengawet dan pemanis buatan atau yang menggunakan pengawet. Kalian bisa menemukan oleh-oleh khas Malang yang murah ini di berbagai pusat oleh-oleh atau sekitar agrowisata.
3. Aneka Keripik Buah
Ada lagi olahan buah apel yang sajiannya berbeda, yaitu berbentuk keripik. Tidak hanya keripik apel, jenis buah lain seperti nangka, salah, kelengkeng, rambutan, dan semangka menjadi pilihan oleh-oleh keripik khas Malang. Tanah yang subur menghasilkan budidaya buah-buahan yang beragam, sehingga saat panen tiba masyarakat memutar otak cara mengolahnya agar bisa dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama.
Alhasil, inilah oleh-oleh Malang yang tidak boleh kalian lewatkan, yaitu keripik buah. Seperti halnya oleh-oleh lain, kalian bisa menemukan keripik buah di berbagai pusat oleh-oleh khas Malang.
4. Keripik Tempe
Ternyata, tidak hanya olahan buah saja yang dibuat keripik. Tempe yang biasa kita makan sebagai sayur atau lauk saat makan diolah menjadi keripik yang gurih, renyah, dan beragam rasa. Malang terkenal sebagai penghasil tempe yang baik. Kalian bisa dengan mudah menemukan keripik tempe di berbagai sudut kota Malang. Jika kalian ingin datang ke sentra keripik tempe, cobalah ke Kampung Sanan yang berada di Kecamatan Belimbing.
Hampir semua warga di sana memiliki bidang usaha yang tidak jauh dari produksi tempe, mulai dari pemasok, pengiris, hingga pembungkus keripik tempe. Tidak hanya memiliki rasa asin, kalian bisa mendapatkan varian rasa keripik tempe di Kampung Sanan, yaitu seperti rumput laut, piza, jagung manis, barbeku, hingga keju.
5. Keripik Ceker
Selain keripik buah dan tempe, Malang juga terkenal dengan oleh-oleh keripik ceker yang rasanya renyah dan gurih. Keripik ceker dipercaya mengandung banyak kebaikan untuk tubuh seperti kolagen, kalsium, dan asam amino. Berbagai ukuran pengemasan keripik ceker ini dibuat mulai dari ukuran kecil, sedang, hingga besar. Kalian bisa mendapatkan oleh-oleh khas Malang ini di berbagai pusat toko oleh-oleh.
6. Keripik Kentang Macan
Jajanan yang satu ini akan mengisi daftar oleh-oleh khas Malang saat kalian berlibur ke sana. Keripik kentang cap macan ini memiliki rasa yang berbeda dengan keripik kentang biasanya. Bahan utamanya bukan kentang biasa, melainkan dari jenis umbi-umbian bernama gadung. Keripik ini di daerah lain dinamakan dengan keripik gadung. Sebenarnya, umbi yang satu ini mengandung racun. Namun kalian jangan khawatir, keripik kentang macan diolah melalui proses yang lebih lama agar racun di dalam umbi bisa hilang.
7. Aneka Olahan Telo di Republik Telo
Malang terkenal dengan tanahnya yang subur, sehingga cukup banyak menghasilkan buah maupun sayuran. Selain keripik buah dan kentang macan, kalian bisa mencicipi berbagai olahan telo atau biasa kita kenal dengan nama ubi. Telo yang menjadi bahan utama jajanan di sini adalah telo ungu yang diolah menjadi jajanan seperti es krim, keripik, piza, bakpao, dan nuget. Kalian bisa menyantap jajanan seperti ini dan menikmati fasilitas free wifi di pusat oleh-oleh khas Malang, misalnya di Jalan Raya Purwodadi No. 1 Lawang.
8. Pia Mangkok
Tidak hanya Jogja yang terkenal dengan oleh-oleh bakpianya, Malang juga memiliki pia khas bernama Pia Mangkok. Makanan yang satu ini bisa bertahan hingga dua minggu dari masa produksi. Kalian sebaiknya membeli oleh-oleh ini sejak diproduksi. Salah satu toko penjual pia mangkok bisa kalian datangi adalah yang berada di Jalan Semeru No. 25. Ada beberapa varian rasa yang ditawarkan, yaitu seperti durian, cokelat, kacang hijau, dan keju. Rasa yang dihasilkan tidak kalah nikmat dengan bakpia khas kota wisata lain.
9. Strudel
Strudel merupakan kue berlapis yang terbuat dari pastri dan isinya berbagai macam buah-buahan. Oleh-oleh khas Malang ini terbilang baru dibuka sejak akhir 2014. Ada banyak varian rasa yang disajikan, yaitu sturdel isi apel, stroberi, pisang, nanas, dan mix fruit.
Sudah banyak home industri yang memproduksi dan menjualnya di toko-toko sudut Kota Malang. Penasaran dengan rasanya? Kalian bisa mengunjungi pusat oleh-oleh khas Malang atau datang langsung ke Jalan Ardimulo No. 14 Singasari.
10. Ledre Pisang Bangka
Makanan ini berasal dari buah pisang. Lendre pisang bangka bisa kalian bawa sebagai buah tangan untuk keluarga, teman, atau rekan kerja setelah puas berlibur di Malang.Oleh-oleh ini bukan berasal dari Pulau Bangka, meskipun berakhiran kata “bangka”, melainkan diambil dari nama Jalan Bangka, sebuah wilayah kecil yang berada di dekat area perumahan Kota Malang. Harga camilan ini sekitar 42.000 per kotak. Penasaran dengan rasanya? Kalian bida datang langsung ke Jalan Bangka No. 20-22 Malang.
Rekomendasi Novel Terkait Kota Malang
1. Malang Selaksa Rinduku
2. Malang dalam Kesan dan Kenangan
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien