Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi – Supernova merupakan sebuah series novel yang ditulis oleh Dee Lestari. Series novel ini memiliki fiksi ilmiah yang menarik untuk dibaca dan hampir semua serinya mendapatkan rating bagus pada laman Good Reads dan menjadi novel best seller karya Dee Lestari. Supernova memiliki enam seri yaitu Supernova 1: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh (2001), Supernova 2: Akar (2002), Supernova 3: Petir (2004), Supernova 4: Partikel (2012), Supernova 5: Gelombang (2014) dan terakhir adalah Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi (2016).
Setelah 15 tahun perjalanan Dee Lestari dalam menulis novel Supernova, akhirnya seri terakhir dari Supernova pun selesai, sehingga seri terakhir ini menjadi salah satu seri yang paling ditunggu-tunggu oleh pembaca setia Supernova. Terutama bagi pembaca yang telah membaca setiap serinya dan ingin mengetahui bagaimana akhir kisah dari keempat tokoh utama serta misteri yang ada di balik kisah Supernova ini.
Apabila Grameds penasaran dengan kisah Supernova dan bagaimana akhir dari kisah Supernova pada Supernova 6:Inteligensi Embun Pagi, maka Grameds bisa membaca review singkat tentang novel ini.
Table of Contents
Sinopsis Novel Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi
Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi merupakan novel keenam serta terakhir dari seri novel Supernova yang ditulis oleh Dee Lestari. Perilisan novel Superna 6: Inteligensi Embun Pagi dilakukan bertepatan dengan 15 tahun, usai buku pertama Supernova diterbitkan yaitu pada tahun 2001, pada novel terakhir ini, berbagai tokoh dari kelima novel sebelumnya dimunculkan untuk melakukan sebuah misi bersama. Berikut sinopsis dari novel ini.
Setelah mendapatkan petunjuk dari upacara Ayahuasca di Lembah Suci Urubamba, Gio akhirnya berangkat ke Indonesia. Kemudian di Jakarta, ia bertemu dengan Dimas dan Reuben. Bersama mereka berdua, Gio berusaha menelusuri identitas di balik misteri Supernova.
Di kota lain, Bandung, pertemuan Bodhi dengan Elektra pun mulai memunculkan ingatan keduanya tentang tempat bernama Asko. sementara itu Zarah yang kembali pulang ke desa Batu Luhur setelah sekian lama pergi melalang buana, kembali berhadapan dengan misteri hilangnya ayahnya tercinta, yaitu Firas.
Sementara itu, dalam perjalanan pesawat dari New York menuju Jakarta, teman-temen seperjalanan Alfa bernama Kell mengungkapkan suatu hal yang tidak terduga. Dari berbagai lokasi yang berbeda-beda, keterhubungan antara kelimanya perlahan-lahan mulai terkuak. Identitas serta misi dari kelima tokoh pun semakin jelas dan mereka akhirnya tahu, setelah pertemuan tersebut, hidup mereka tidak akan pernah sama.
Dalam Supernova 6, diceritakan bahwa para tokoh utama dalam buku-buku sebelumnya seperti Bodhi, Zarah, Alfa dan Elektra sebenarnya adalah kaum Peretas atau Harbinger yang memiliki tugas untuk menghalangi kaum Sarvara untuk melaksanakan misi-misi mereka, dalam buku ini diceritakan bahwa kaum ini adalah tokoh antagonis.
Kaum Peretas berada di berbagai tempat kemudian dipertemukan dengan bantuan dari para Infiltran serta Umbra yang memiliki tugas untuk mempersiapkan serta menghubungkan setiap Peretas.
Dalam Supernova 6 Inteligensi Embun Pagi, dikisahkan bahwa Simon ingin merubah Firas yang secara fisik sebenarnya telah meninggal dunia menjadi salah satu Sarvara. Firas pun menjadi salah satu bekas dari kaum Peretas.
Konversi ini pun berhasil dilakukan ketika Portal Bukit Jambul terbuka. Misi selanjutnya adalah merubah Alfa menjadi Savara. Misi ini, secara pribadi merupakan impian dari Ishtar yang mencintai Alfa, tetapi terhalang oleh kenyataan bahwa keduanya berada di dua pihak yang berbeda dan saling bermusuhan.
Ketika portal Cermin dibuka oleh para Peretas, Alfa pun akhirnya mengorbankan dirinya untuk mati dan rasa kehilangan akhirnya menghancurkan Ishtar. Sebagai salah satu yang paling kuat di antara para Savara lainnya, kepergian Ishtar pun menggagalkan rencana Savara untuk membuka portal lain demi melawan para Peretas.
Peretas Puncak kemudian akan datang pada Hari Terobosan untuk membantu pertarungan dengan para Savara. Hingga akhirnya, peretas puncak pun akan lahir dari pasangan antara Zarah, Gio, Bodhi atau Elektra. Siapa kira-kira yang akhirnya bersama dan melahirkan peretas puncak?
Review Novel Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi
Judul : Supernova 6 Inteligensi Embun Pagi
Penulis : Dee Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : Februari 2016
Tebal Buku : 724 Halaman
ISBN : 978-602-291-131-9
Grameds yang mengikuti seri Supernova dari satu hingga kelima mungkin akan merasa penasaran atau bahkan merasa tidak rela, karena perilisan dari seri terakhir Supernova artinya akan mengakhiri kisah dari Kesatria, Puteri, Bintang Jatuh, Bodhi, Elektra, Zarah, Alfa, Gio dan tokoh lainnya. Namun, Grameds mungkin juga merasa tidak sabar ingin mengetahui apa sih misteri yang ada di balik Supernova selama ini.
Sebelum mereview Supernova 6, mari sedikit kilas balik dari seri-seri Supernova sebelumnya.
Kesatria, Puteri dan Bintang Jatuh adalah seri pertama yang menceritakan tentang Ferre, Rana, Diva, Arwin, Ruben, Dimas dan Gio. Seri pertama ini telah difilm-kan. Rana adalah pasangan Arwin, sementara itu Ferre jatuh hari pada Rana. Diva adalah seorang model sekaligus penjaja seks dan Gio jatuh cinta dengan Diva.
Sedangkan Ruben dan Dimas adalah calon dokter serta ilmuwan yang tengah menggarap sebuah cerita roman sains berjudul Kesatria, Puteri dan Bintang Jatuh. Supernova merupakan sebuah Cyber avatar yang digunakan oleh orang-orang untuk berkeluh kesah serta mendengarkan jawaban dari Supernova yaitu Diva.
Diva kemudian dekat dengan Ferre dan membuat Diva menyerahkan Supernova selama ia pergi. Akan tetapi, Diva tiba-tiba menghilang dan tidak ditemukan di tengah hutan Amazon.
Akar adalah seri kedua yang menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Bodhi, ia dibesarkan oleh seorang biksu Liong di sebuah vihara. Ketika Bodhi akhirnya beranjak dewasa, ia memutuskan untuk melakukan perjalanan.
Di tengah petualangannya tersebut, ia kemudian bertemu dengan Kell dan seorang perempuan yang belakang diketahui identitasnya sebagai Ishtar. Bodhi memiliki keahlian untuk menggambar tato, seperti Kell. Pada ujung perjalanannya, Bodhi memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan akhirnya ia berteman dengan Bong, seorang penggemar tato.
Petir, seri ketiga dari novel Supernova menceritakan tentang seorang perempuan bernama Elektra. Elektra tinggal di Bandung di sebuah rumah bernama Eleanor, suatu ketika ia menemukan kemampuan aneh yang ia miliki, yaitu ia mampu mengalirkan listrik.
Elektra tidak takut dengan petir, ia bahkan terbiasa menari dengan lincah di tengah hujan deras dan petir menyambar. Elektra memiliki seorang guru spiritual bernama Bu Sati, kepada gurunya Elektra bercerita tentang kejadian aneh yang ia alami.
Ia kemudian bertemu dengan Toni atau Mpret, kemudian keduanya bekerja sama dan membentuk bisnis bernama Elektra Pop, sebuah warung internet sekaligus klinik pengobatan alternatif ala Elektra. Pada suatu ketika, Bong yaitu sahabat dari Toni mengajak Bodhi untuk menemui Elektra dan keduanya perlahan-lahan mengungkap misteri tentang keanehan satu sama lain.
Seri keempat dari Supernova adalah Partikel yang menceritakan tentang Zarah dan ayahnya yaitu Firas. Firas adalah seorang dosen dan ahli Mikologi di Institut Pertanian Bandung. Firas memiliki ketertarikan dengan jamur yang ada pada bukit angket di desanya bernama Bukit Jambul.
Pada suatu hari, Firas menghilang secara misterius tanpa kabar dan membuat Zarah sendirian, karena ia tidak diterima oleh keluarganya. Akhirnya Zarah memutuskan pergi ke Glastonbury dan menekuni bakatnya menjadi seorang fotografer. Di Glastonbury, ia bertemu dengan Simon Hardiman.
Gelombang adalah seri kelima Supernova yang menceritakan tentang Thomas Alfa Edison Sagala atau Ichon. Ia adalah seorang anak keturunan Batak yang tinggal di Sianjur Mula-Mula.
Alfa dihantui oleh makhluk misterius bernama Si Jagat Portibi hingga ia mengalami gangguan tidur selama belasan tahun lamanya. Pada usia remaja, Alfa akhirnya memutuskan untuk merantau ke Amerika dan menetap di sana.
Pada suatu hari, Alfa bertemu dengan Ishtar yang akhirnya membawa Alfa pada Nicky di klinik penyembuhan gangguan tidur. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan Dr. Kalden di Tibet. Lalu, Alfa akhirnya berkenalan dengan Kell yaitu teman Bodhi.
Seri terakhir dari novel Supernova adalah Inteligensi Embun Pagi. karena ini adalah buku terakhir, maka tidak seperti seri yang lainnya, Dee Lestari akhirnya memunculkan tokoh-tokoh yang sebelumnya muncul pada seri Supernova lain.
Setelah beberapa seri Dee Lestari membangun tokoh yang cukup serius, akhirnya Dee kembali dengan cerita jenakanya seperti pada seri ketiga. Grameds akan menemukan banyak jokes pada seri ini dalam setiap percakapan antara tokohnya.
Tidak seperti kisah pada novel yang lain, pada seri Supernova Dee Lestari seolah mengajak pembaca untuk ikut menebak dan berpikir siapa sih sebenarnya kubu protagonis dan antagonis dalam seri ini? Apakah kaum Peretas atau kaum Savara? Karena keduanya hanya menjalankan tugas dan misinya masing-masing saja.
Gio akhirnya muncul dalam seri ini untuk menjadi pemanis dan bahkan menjadi salah satu tokoh paling penting pada Supernova 6. Gio ternyata adalah seseorang yang memiliki peran penting untuk membuat kaum Peretas menang dan berhasil menjalankan misinya.
Dee Lestari masih memunculkan kekhasan dalam Supernova 6 dan fokus pada genre cerita yang ingin sajikan pada seri terakhir ini yaitu fiksi ilmiah, sehingga Grameds tentu akan membaca beberapa cerita yang membahas tentang mitologi, sains, kepercayaan, kebudayaan dan lainnya. Supernova bisa jadi salah satu novel yang menyenangkan untuk belajar banyak aspek tambahan.
Dalam buku ini, akan terungkap kebenaran tentang Peretas, Savara dan kaum lainnya yang terlibat dalam cerita Supernova. Selain mengungkapkan misteri Supernova, Dee juga menyisipkan hikmah atau pelajaran yang bisa pembaca ambil.
Namun, tentu saja hal tersebut tidak ditulis secara gamblang oleh Dee, seperti biasa Dee akan mengajak pembacanya untuk ikut berpikir kritis. Nah, apa pelajaran dalam buku ini? Grameds bisa langsung membaca Supernova 6 dan mencarinya ya!
Kelebihan dan Kekurangan Novel Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi
Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi mendapatkan rating cukup tinggi di laman Good Reads yaitu 4.11 dari 5 bintang. Ada banyak review positif serta negatif tentang buku terakhir dari Supernova. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari novel satu ini.
Secara keseluruhan, ada dua kekurangan dari novel Supernova 6 ini. Kekurangan yang pertama adalah Dee Lestari menampilkan terlalu banyak pemeran dalam rangkaian cerita. Bagaimana tidak? Bisa dibilang seri ini adalah rangkuman final tentang beberapa plot yang terjadi pada seri sebelumnya, sehingga tokoh-tokoh yang memiliki cerita menggantung, meninggalkan misteri pada seri sebelumnya hadir dalam seri ini.
Apabila Grameds tidak membaca seri sebelumnya, Grameds mungkin akan kebingungan untuk mengikuti alur ceritanya dan Grameds mungkin akan kesulitan mengingat mana tokoh yang melakukan A dan mana yang melakukan B, mana yang masuk dalam kubu Peretas mana yang masuk kubu Savara. Oleh sebab itu, hal ini bisa membuat pembaca kebingungan. Apalagi novel Supernova 6 ini memiliki jumlah halaman yang tebal yaitu 724 halaman, sehingga Grameds perlu fokus ketika ingin mengikuti ceritanya tanpa perlu mengulang membaca.
Kekurangan yang kedua adalah kisah cinta yang hadir di antara tokoh pada seri keenam ini kurang terasa. Kurang ada romansa pada kisah cinta yang terjalin antar tokoh. Mungkin, kisah cinta dalam seri ini hanya sebagai pemanis belaka, sehingga Dee tidak terlalu fokus menghadirkan kisah cinta dalam seri ini.
Selain kedua kekurangan tersebut, ada pula beberapa kelebihan dari Supernova 6. Berikut penjelasannya.
Meskipun novel ini tidak memiliki kisah cinta dan mungkin ada banyak pembaca Supernova yang tidak mengharapkan kehadiran kisah cinta dalam seri ini, ada humor segar yang disajikan oleh Dee.
Humor yang ada pada seri ini membuat novel Supernova yang tebal menjadi lebih ringan, seru dan menarik untuk dibaca. Grameds yang sudah membaca seri lainnya mungkin juga merindukan betapa jenakanya Dee dengan tokoh Elektra. Nah, Grameds bisa mendapatkan kesan yang sama pada seri ini.
Meskipun Grameds tahu bahwa Supernova adalah novel fiksi ilmiah, tetapi seri keenam ini tidak hanya novel fiksi ilmiah biasa. Ada beberapa aksi yang membuat novel ini menjadi lebih seru untuk dibaca, ditambah beberapa plot twist yang membuang Grameds ternganga atau terkagum dengan bagaimana cara Dee membuat kisah yang begitu menarik dan unik.
Ada kekhasan dalam novel Supernova, yaitu tidak hanya sebuah novel fiksi saja, tetapi dalam proses penulisannya, Dee melakukan riset mendalam yang lama. Jadi, meskipun yang dituliskan adalah fiksi, tetapi ada beberapa aspek pengetahuan. Selain itu, dengan riset pula apa yang dituliskan oleh Dee tentang mitos dan lainnya dapat dinalar pada atmosfer imaji Supernova.
Selain dengan riset, setiap seri Supernova juga pasti memiliki quotes-quotes menarik. Dee tidak hanya menyuguhkan sebuah cerita dan pembaca tidak hanya sekedar membaca alur cerita novel saja. Akan tetapi, Dee mengajak pembaca untuk berpikir, apa sih sebenarnya yang ingin penulis sampaikan dan apa makna dari cerita-cerita yang diramu selama 15 tahun lamanya.
Buku ini cocok bagi Grameds yang suka dengan genre fiksi ilmiah, action dan menyukai cerita yang sulit ditebak.
Apabila Grameds ingin membaca dan membeli buku Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi, Grameds bisa membelinya di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan buku-buku karya Dee Lestari dan penulis Indonesia lainnya. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
- Review Novel Romance is Not For IT Folks
- Review Novel Maria Beetle
- Review Novel Bungo Stray Dogs
- Review Novel MetroPop: 90 Hari Mencari Suami
- Review Novel The Long Walk
- Review Normal People
- Review Novel Fase
- Review Novel Goodbye Days
- Review Novel Dua Sisi
- Review Novel Sesuk
- Review Novel Leiden
- Review Buku Jodohku dalam Proposal
- Review Buku Norman Edwin: Catatan Sahabat Sang Alam
- Review Novel The Viscount Who Loved Me
- Review Novel Negeri Senja
- Review Novel Bincang Akhlak
- Review Novel Himpunan
- Review Novel The Second Marriage: Mencari Kebahagiaan di Tengah Reruntuhan Rumah Tangga
- Review Novel Haru Mahameru
- Review Buku Cinta Laki-Laki Biasa
- Review Novel Supernova 4: Partikel
- Review Novel Supernova 5: Supernova
- Review Novel Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi
- Review Novel Pelangi untuk Rida
- Review Fourth Element
- Review Novel Metropop Three Sisters
- Review Novel Bendera Setengah Tiang
- Review Novel Hellow Adam
- Review Novel Best Part
- Review Novel Holly Mother
- Review Novel Utara
- Review Buku Metropop: Ikan Kecil
- Review Novel Prince Karya Yohananic_
- Review Novel Alkana Maheswara Karya Lusiafriaa
- Review Novel City Lite: As Always, I Love… Karya Nureesh Vhalega
- Review Novel Undaunted: Ketika Cinta Mensyaratkan Pengorbanan Karya Staffkumpala
- Review Novel Apartemen 12A-05
- Review Novel Aporia
- Review Novel The Sun Above Our Heads
- Review Novel Land of Stories: Worlds Collide
- Review Buku Kitab Pink Karya Jason Ranti
- Review Novel Turning Page