in

10 Stadion Terbesar di Indonesia, Kapasitasnya Hingga 82.000 Penonton!

Sumber: VOI

Stadion terbesar di Indonesia – Indonesia dikenal sebagai negara gila sepakbola. Namun sayang, sudah lama Indonesia tidak menikmati kesuksesan besar di kancah internasional.

Terlepas dari rekor tersebut, menggelar kontes yang aman dan jauh dari kontroversi sepertinya sangat sulit dilakukan oleh Indonesia. Di balik itu semua, Indonesia memiliki sejumlah stadion besar dengan fasilitas yang tidak kalah dengan yang ada di luar negeri.

Sebagian besar stadion besar di Indonesia tidak hanya untuk pertandingan sepak bola tetapi juga menjadi tuan rumah pertandingan olahraga lainnya, atau acara lain seperti konser, pameran, kampanye politik.

Karena digunakan sebagai tempat acara yang menarik banyak orang, stadion di Indonesia dan negara lain dirancang untuk menampung ribuan orang.

Dari penjelasan diatas, di mana saja stadion terbesar di Indonesia itu? Dan berapa kapasitasnya? berikut daftar 10 stadion terbesar di indonesia, yang diambil dari beberapa sumber, simak penjelasannya!

Daftar Stadion Terbesar di Indonesia

Holiday Sale

1. Jakarta International Stadium (JIS)

Sumber: Pixabay

Berdasarkan data yang dibuat oleh Stadium Database, Stadion Internasional Jakarta (Jakarta International Stadium) menjadi stadion terbesar di Indonesia di tahun 2022. Stadion tersebut dapat menampung hingga 82.000 orang

Pembangunan stadion berkapasitas terbanyak di Indonesia ini sudah diresmikan pada tahun 2022. Jakarta International Stadium adalah stadion sepak bola modern khusus milik pemerintah DKI Jakarta yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sejarahnya, proyek pembangunan stadion internasional Jakarta dibangun saat Jakarta berada di bawah manajemen Anies Baswedan. Tercatat keempat gubernur DKI Jakarta memiliki peran masing-masing dalam pembangunan stadion ini.

Lahan yang kini JIS ini dulunya merupakan kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total 66,6 hektare. Kawasan tersebut merupakan milik Pemprov DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum bagi tujuh perusahaan swasta.

Pemprov DKI juga membongkar bangunan liar di kawasan itu pada 24 Agustus 2008. Selain itu, Pemprov DKI berencana membangun stadion berstandar internasional di taman BMW.

Sejarah Pembangunan

Sejak akhir 2000-an hingga awal 2010-an, ada rencana membangun stadion baru di Persija Jakarta di atas lahan seluas 26,5 hektar di dekat Taman BMW (Taman BMW (Bersih, Manusiawi, dan Wibawa)) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dimana penghuni liar telah membangun rumah secara ilegal dalam beberapa tahun terakhir.

Stadion ini akan diberi nama “BMW Stadium” setelah taman terdekat tersebut dan diperkirakan akan dibangun pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2015. Stadion ini direncanakan berkapasitas 50.000 orang dan awalnya dimaksudkan untuk memiliki lintasan lari.

Stadion ini akan menggantikan Stadion Lebak Bulus yang dibongkar untuk pembangunan stasiun MRT Jakarta. Hingga 2014, pembangunan stadion belum dimulai karena kepemilikan tanah masih dipersengketakan antara penyewa sebelumnya dan pemerintah kota.

Rencana baru dibahas untuk membangun stadion baru berkapasitas 80.000 tempat duduk untuk Asian Games 2018, tetapi rencana ini kemudian dibatalkan dan secara resmi pemerintah memilih untuk merenovasi Stadion Gelora Bung Karno pada akhir 2016.

Fasilitas

Sumber: Rmol Jakarta
  • Kapasitas

Stadion ini akan memiliki kapasitas sekitar 82.000 penonton, dengan 3 lantai tribun. Selain itu, ada stan VIP dan stan penyandang disabilitas.

  • Tempat Latihan

Stadion JIS dilengkapi dengan 2 lapangan latihan. Bidang pelatihan ini memenuhi standar internasional. Tempat latihan JIS dilengkapi dengan 2 ruang serbaguna, 4 ruang ganti, 1 toilet pria, 1 toilet wanita, 4 wastafel dan dilengkapi dengan stand penonton.

Saat ini, lapangan latih sudah disewakan dan bisa dipesan oleh umum melalui situs Gelora.id mulai dari 2 juta Rupiah.

  • Area Publik

Di area pendukung sekitar stadion yang akan digunakan sebagai area publik dan akan ada tempat sholat, dan di sisi timur stadion juga akan dibangun area komersial untuk dijadikan biaya perawatan dan juga dilakukan urban farming di sekitar stadion untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar stadion khususnya masyarakat Kampung Bayam.

Kawasan stadion juga diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi baru di kawasan Jakarta, khususnya kawasan Jakarta Utara. Selain itu, wisata air juga akan dibangun di kawasan Sunter Utara, dimana akan dibangun jogging track di sekitar danau dan masjid terapung.

2. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)

Sumber: Tempo

Stadion Utama Gelora Bung Karno atau SUGBK adalah stadion serbaguna yang merupakan bagian dari Gelanggang Olahraga Bung Karno di Jakarta dan biasa digunakan sebagai markas tim nasional Indonesia. Stadion berkapasitas 78.193 ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia.

Saat dibuka pada tahun 1962, stadion ini berkapasitas 110.000 orang. Kemungkinan ini telah dikurangi dua kali: Pertama 88.083 pada tahun 2006 untuk Piala Asia AFC 2007 dan kemudian 77.193 dari tahun 2016 hingga 2017 untuk Asian Games dan Asian Para Games 2018, semua tribun telah terisi, diganti dengan kursi tunggal.

Kapasitas 88.083 kursi menjadikannya stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-7 di dunia. Saat ini, ini adalah stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-28 di dunia dan stadion sepak bola asosiasi terbesar ke-8 di Asia.

Final Piala Asia AFC 2007 diadakan di stadion ini. Selama Asian Games 2018, stadion SUGBK menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan, serta semua acara atletik, sedangkan di Pesta Olahraga Difabel Asia 2018 juga menjadi tuan rumah upacara pembukaan seperti atletik.

Sejarah

Konstruksi dimulai pada 8 Februari 1960 dan selesai pada 21 Juli 1962, bertepatan dengan Asian Games bulan depan. Pembangunannya dibiayai oleh kredit lunak dari Rusia (sebelumnya Uni Soviet) sebesar US$12,5 juta, yang jumlahnya telah dipastikan pada tanggal 23 Desember 1958.

Kapasitas asli stadion dari 110.000 dikurangi menjadi 88.083 setelah renovasi untuk Piala Asia AFC 2007. Stadion ini dibagi menjadi 24 zona dan 12 pintu masuk, serta tribun atas dan bawah. Keistimewaan stadion ini adalah konstruksi atap baja besar membentuk cincin raksasa yang disebut temubangal, hal yang sangat langka pada tahun 1962.

Selain untuk melindungi penonton di semua area dari panasnya sinar UV bahkan hujan lebat, tujuan dari membangun cincin raksasa juga untuk mempertegas keagungan stadion.

Meskipun stadion ini dikenal sebagai Stadion Gelora Bung Karno atau Stadion GBK, namun nama resminya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno karena terdapat stadion lain di Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno seperti Lapangan Tenis dan Stadion akuatik.

Pada masa Orde Baru, kompleks ini berganti nama menjadi “Kompleks Gelora Senayan” dan stadion ini berganti nama menjadi “Stadion Utama Gelora Senayan” pada tahun 1969 sebagai bagian dari kebijakan “de-Soekarnoisasi” oleh Presiden Suharto. Setelah runtuh, nama kompleks dikembalikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid melalui keputusan presiden efektif 17 Januari 2001.

Pada final United 1985, pertandingan antara Persib Bandung melawan PSMS Medan yang digelar di stadion ini berubah menjadi pertandingan amatir dengan jumlah penonton terbanyak yaitu 150.000 orang. Pertandingan berakhir pada kemenangan PSMS Medan.

3. Stadion Utama Palaran

Sumber: Tribun Wiki

Berlokasi di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, stadion berkapasitas 67.075 itu dibangun Pemprov Kaltim untuk menghadapi PON XVII. Mirisnya, kemudian stadion ini terlihat seperti terbengkalai dan selama ini tidak pernah digunakan untuk menyelenggarakan event olahraga khususnya sepak bola.

Stadion ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 18 Juni 2008. Stadion ini menjadi tempat upacara pembukaan PON XVII pada tanggal 5 Juli 2008 dan upacara penutupan Turnamen PON XVII pada bulan Juli 17 Tahun 2008. Selain itu, stadion ini juga ditetapkan PSSI sebagai tempat berlangsungnya Babak Final dan 8 besar Divisi Utama Indonesia 2008.

Stadion ini juga digunakan oleh Klub Putra Samarinda saat berlangsungnya Indonesia Super League putaran ke-2 2014. Menjadi tuan rumah Piala Gubernur (PGK) Kaltim II 2018, turnamen sebelum dimulainya liga 1 2018 berlangsung dari 23 Februari – 3 Maret 2018.

Kapasitas stadion ini membuat orang bingung. Kurangnya informasi resmi membuat banyak orang berspekulasi bahwa kapasitasnya antara 50.000 dan 67.000. Namun, stadion ini awalnya dirancang hanya untuk menampung sekitar 30.000 penonton.

Total kapasitas 35.000 tempat duduk telah dikonfirmasi oleh panitia penyelenggara pertandingan timnas U-19 saat menggelar pertandingan di stadion ini pada 2014. Tetapi, menurut DataIndonesia.id stadion ini berkapasitas 60.000 penonton.

4. Stadion Gelora Bung Tomo

Clicks.id

Stadion Gelora Bung Tomo adalah sebuah stadion serbaguna yang terletak di Surabaya, Indonesia, bagian dari Kompleks Olahraga Gelanggang Olahraga Surabaya. Stadion ini diresmikan pada 6 Agustus 2010. Seluruh kompleks olahraga sedang dibangun.

Stadion ini digunakan untuk pertandingan sepak bola dan merupakan fasilitas baru Persebaya Surabaya, menggantikan Stadion Gelora mulai 10 November Stadion Gelora Bung Tomo sendiri mampu menampung 46.806 penonton pasca Renovasi. Stadion Gelora Bung Tomo direnovasi pada 2019 – 2020 untuk Piala Dunia FIFA U-20 2023.

5. Stadion Utama Riau

Sumber: Wikipedia

Stadion Utama Riau adalah sebuah stadion serbaguna yang berlokasi di Pekanbaru, Riau, Indonesia. Setelah selesai pada 2012, akan digunakan terutama untuk pertandingan sepak bola dan akan menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan Pekan Olahraga Nasional 2012.

Stadion berkapasitas 44.000 penonton ini menelan biaya hingga Rp 1,18 triliun. Stadion ini dibangun pada tahun 2009 dan akan selesai pada tahun 2012 menjelang pembukaan PON 18 2012 yang akan digelar di Riau.

Stadion ini juga menjadi tempat penyelenggaraan kualifikasi Kejuaraan AFC U-22 tahun 2013. Stadion ini akan digunakan kembali oleh PSPS pada tahun 2017 untuk Liga 2. PSPS mendaftarkan stadion utama sebagai salah satu stadion yang digunakan dalam pertandingan Liga 2, selain Stadion Kaharuddin Nasution.

Pada tahun 2019, kondisi stadion dilaporkan dalam kondisi genting, dengan kerusakan dan vandalisme yang terjadi di berbagai sudut stadion.

6. Stadion Utama Papua Bangkit

Sumber: Kompas.com

Stadion Utama Papua, yang dikenal oleh penduduk setempat sebagai Stadion Harapan, adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Desa Nolokla, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Stadion ini memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton. Konstruksi dimulai pada akhir 2016 dan selesai pada Mei 2019.

Stadion ini bukan milik Lucas Enembe tapi milik rakyat Papua. Stadion yang menghadap ke Pegunungan Cycloop di utara dan Danau Sentani di selatan ini dilengkapi dengan dekorasi khas Papua dan lampu eksterior berwarna yang menyala di malam hari. Stadion ini dibangun untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional ke-20 tahun 2021 yang akan berlangsung pertama kali di Papua.

7. Stadion Batakan

Sumber: Kompas.com

Stadion Batakan yang dibangun di kota Balikpapan ini merupakan stadion yang dirancang khusus untuk sepak bola. Dengan kapasitas 40.000 tempat duduk, stadion ini saat ini menjadi kandang Persiba Balikpapan.

8. Stadion Gelora Bandung Lautan Api

Sumber: Tribunnews Depok

Stadion Gelora Bandung Lautan Api adalah stadion olahraga yang terletak di Desa Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat. Stadion ini memiliki kapasitas 38.000 penonton. Stadion ini terletak di antara jalan tol Purbaleunyi km 149 dan bypass Soekarno-Hatta Bandung.

Akses menuju stadion akan melalui jalan tol khusus di KM 149 ruas Tol Purbaleunyi dan jalan menuju Stasiun Cimekar dan Jalan Rancanumpang. Ruas jalan baru juga dibangun di sepanjang jalan tol sepanjang sekitar 2 km, di samping jalan eksisting. Stadion ini juga menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

Pembukaan dan peresmian atau peresmian stadion yang semula dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2012 diundur menjadi tanggal 10 Mei 2013 dikarenakan kondisi stadion yang belum selesai, yang dibatasi oleh beberapa faktor seperti cuaca dan lain-lain.

Stadion ini diresmikan oleh Walikota Bandung, Dada Rosada. Selain itu, acara peresmian juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Dede Yusuf, Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda dan beberapa pihak lainnya. Upacara peresmian dihadiri oleh sekitar 5.000 orang.

9. Stadion Kanjuruhan

Sumber: detikSport

Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia. Kapasitasnya adalah 30.000 penonton. Stadion ini merupakan kandang Arema FC yang bermain di Liga 1 dan Persekam Metro FC yang bermain di Liga 3.

Nama stadion ini berasal dari kerajaan Kanjuruhan, sebuah kerajaan bercorak Hindu yang didirikan pada abad ke-19 dan diubah menjadi Stadion Kanjuruhan Disaster pada 2 Oktober 2022 Pasca Kedatangan Presiden FIFA dan Menpora atau PSSI.

Insiden

Sumber: Bola.net

Sabtu, 1 Oktober 2022 bisa menjadi salah satu hari terkelam bagi sepak bola Indonesia. Hari dimana 135 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka pasca pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur akan selalu dikenang oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Sumber: Banten News

Ketika kita seharusnya merayakan Hari Peringatan Lahirnya Pancasila, sebuah tragedi yang tidak bisa diprediksi ini terjadi. Kesedihan, duka, kemarahan bercampur aduk di benak banyak orang. Tragedi tersebut membuat kondisi Stadion Kanjuruhan saat ini masih dalam kerusakan.

10. Stadion Aji Imbut

Sumber: Okezone

Stadion Aji Imbut adalah Gelanggang/stadion yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Stadion ini berkapasitas 35.000 penonton. Stadion ini dibangun sebagai sarana olahraga untuk PON XVII tahun 2008. Sebelumnya, stadion ini bernama Stadion Tenggarong Madya atau Stadion Kudungga.

Kemudian, pada 28 Maret 2011, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meresmikan stadion ini sebagai GOR Aji Imbut. Stadion ini memiliki kapasitas

Nama Stadion Aji Imbut dicetuskan berdasarkan kajian mendalam terhadap seorang tokoh yang memiliki peran sangat penting dalam sejarah perkembangan Kesultanan Kutai Kartanegara. Aji Imbut adalah gelar Raja Aji Muhammad Muslihuddin. Berdasarkan catatan sejarah, Aji Imbut saat itu ingin memindahkan pusat pemerintahannya dari Marangan (sekarang di wilayah Loa Kulu dan Jembayan) ke daerah hulu.

Menyeberangi Sungai Mahakam untuk mencari ibu kota pemerintahan yang cocok, Aji Imbut bermalam di kawasan Gersik (sekarang desa kecamatan Perjiwa), sebelum memilih ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara di Tepian Pandan (nama lama kota Tenggarong) pada tanggal 28 September 1782.

Penutup

Demikian ulasan mengenai 10 stadion terbesar di Indonesia. Buat Grameds yang ingin lebih tahu tentang informasi stadion lainnya kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Ziaggi Fadhil Zahran

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Fiska Rahma

Saya Fiska Rahma Rianda dan saya suka dunia menulis dan membaca memang menjadi hobi yang ingin disalurkan melalui sastra. Saya juga senang mereview buku dan tentang rekomendasi.

Kontak media sosial Linkedin saya Fiska Rahma