in

Contoh Puisi Tentang Covid 19 Yang Penuh Makna

Puisi tentang Covid 19 – Pada tahun 2019 akhir hingga 2020 bisa dikatakan sebagai suatu tahun yang buruk karena pada tahun tersebut muncul virus (SARS-CoV-2) atau dikenal dengan pandemi Covid-19. Ketika pandemi, ada banyak sekali orang yang terkena dampaknya.

Maka dari itu, ketika pandemi Covid-19 melanda beberapa orang mengungkapkan rasa sedihnya ke dalam bentuk karya sastra, salah satunya puisi. Di kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Covid 19. Namun, sebelum membahasnya, ada baiknya kita membahas sedikit tentang bencana Covid 19.

Bencana Covid-19 Melanda

Holiday Sale

pixabay

Tahun 2019 adalah tahun yang bisa dibilang menjadi tahun baru dan bencana baru yang dilanda oleh dunia. Bahkan, Indonesia juga sempat mengalami masa Covid-19 yang sangat menakutkan. Lalu apa sebenarnya Covid-19 atau Corona tersebut? Lalu apa penyebabnya? Berikut penjelasannya!

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Covid-19 bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pernapasan, mulai dengan gejala flu sampai infeksi paru-paru.

Virus Covid-19 dapat menginfeksi siapa saja dan mendapatkan efek yang lebih berbahaya hingga berakibat fatal jika menyerang lansia, ibu hamil, perokok, bagi penderita penyakit tertentu, dan akan membuat daya tahan tubuh melemah seperti halnya penderita kanker.

Covid-19 dengan mudah akan menular dan memiliki risiko tinggi penularan terhadap tenaga medis yang merawat pasien Covid-19. Maka dari itu, tenaga medis dan orang-orang yang tengah melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19 diharuskan menggunakan alat pelindung diri (APD).

Covid-19 pertama kalinya terjadi di kota Wuhan, Cina sekitar akhir Desember tahun 2019. Dengan cepat, kasus Covid-19 menular kepada lainnya dan menyebar ke sejumlah negara. Untuk menghentikan penyebaran Covid-19 semakin meluas, setiap negara termasuk Indonesia membuat kebijakan baru yaitu lockdown. Pemerintah Indonesia juga menerapkan kebijakan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Pernyataan dari CDC dan WHO bahwa Covid-19 dapat menular melalui zat di udara. Penularan melalui udara dapat dengan mudah terjadi pada kerumunan orang, terutama pada ruangan tertutup.

Hal ini merupakan cara penularan dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, isap lendir dan pemberian obat hirup melalui nebulizer. Penularan virus Covid-19 dapat ditularkan melalui beberapa cara berikut:

  1. Secara tidak sengaja menghirup percikan ludah orang yang menderita Covid-19 bersin atau batuk.
  1. Dengan sengaja memegang mulut, hidung atau area mata tanpa mencuci tangan setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita Covid-19. Contohnya memegang uang atau gagang pintu dan lain sebagainya.

Gejala Covid-19

Awal mula yang akan dirasakan oleh penderita Covid-19 menyerupai gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Gejala dapat hilang dan sembuh atau bahkan bisa semakin parah.

Bagi penderita dengan gejala yang berat dapat mengalami demam yang tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus COVID-19.

Secara umum, terdapat tiga jenis gejala yang dapat menandakan jika seseorang terinfeksi Covid-19, yaitu:

  1. Suhu tubuh menjadi demam atau diatas 38°C.
  2. Batuk kering
  3. Sesak napas

Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi COVID-19, yaitu:

  1. Mudah merasa lelah
  2. Nyeri otot pada otot dan nyeri dada
  3. Sakit tenggorokan
  4. Sakit kepala
  5. Mual atau muntah
  6. Diare
  7. Pilek atau hidung tersumbat
  8. Menggigil
  9. Bersin-bersin
  10. Hilangnya kemampuan mengecap rasa
  11. Hilangnya kemampuan mencium bau (anosmia)

Biasanya, gejala Covid-19 muncul dalam waktu 2 hari hingga 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus. Sebagian penderita Covid juga mengalami happy hypoxia yang merupakan penurunan oksigen tanpa gejala lainnya. Bahkan, beberapa penderita Covid-19 dapat mengalami ruam pada kulit tubuh.

Anda bisa memeriksakan guna memastikan apakah gejala tersebut merupakan gejala terjadinya virus Corona maka diperlukan rapid test atau PCR yang bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit terdekat. Bagi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 melalui pemeriksaan RT-PCR tetapi tidak ada gejala, maka dapat disebut kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa menularkan COVID-19 ke orang lain.

Contoh Puisi Tentang Covid-19

Berikut beberapa puisi tentang Covid-19 yang telah dirangkum melalui beberapa sumber:

Judul: “Covid Oh Covid”

Karya: Almaqhvira Damita Yulhidania

Covid oh Covid 

Ketika kau datang

Semua menjadi berwarna 

Ketika kau datang

Semua merasa resah

Ketika kau datang

Semua menjadi berubah

Ketika kau datang 

Semua terasa hampa

Ketika kau datang

Nyawa banyak terancam

Ketika kau datang

Nyawa banyak melayang

Ketika kau datang

Nyawa tak lagi aman

Ketika kau datang

Semua merasa takut

Ketika kau datang

Semua  tutup mulut

Ketika kau datang

Sekolah-sekolah tutup

Ketika kau datang 

Susah bertahan hidup

Ketika kau datang

Semua tinggal dirumah

Ketika kau datang

Semua bosan dirumah

Ketika kau datang

Aktivitas semua dirumah

Ketika kau datang 

Sulit mencari nafkah

Ketika kau datang

Tak ada yang tahu

Ketika kau datang

Tak tahu kapan hilang

Ketika kau datang

Dan harus tetap tenang

Ketika kau datang 

Harus tetap waspada

Judul: “Terserah”

Karya: Khansa Belva Maritza

Terserah

Makhluk kecil itu datang kemari

Tak ada yang mau peduli

Makhluk kecil itu mulai berulah

Memporak-porandakan negeri ini

Berita-berita tersebar luas

Korban makin banyak berjatuhan

Keringat tenaga medis bercucuran

Tangis keluarga korban mengalir deras

 

“Ayo begini, ayo begitu,” kata pemerintah

Tapi rasa angkuh telah menguasai hati manusia

Merasa berkuasa,merasa paling hebat

“Hanya makhluk kecil. Apa masalahnya?” kata mereka

Apa yang merasuki mereka?

Apakah mereka tak takut mati?

Apakah mereka tak merasa kasihan?

Apakah mereka tak punya hati?

Sebagian ada yang mencaci

Sebagian tak peduli

Sebagian takut,dan panik

Bagaimana denganku?

Aku hanya bisa berdoa dan berharap 

Semoga makhluk kecil itu segera pergi

Bagaimana denganmu? Terserah 

Judul: “Virus Corona”

Karya: Kartika Prabaningrum

Virus Corona 

Tak ada satupun yang memiliki segalanya

Terkadang yang dimiliki hilang

Seperti nyawa pasiennya

Yang seakan nyawa tak berharga

Banyak nyawa dipertaruhkan untuknya

Semakin banyak keluarga ditinggalkan orang tersayang

Dan kondisi yang semakin buruk

Semua ini akibat ulahnya

Makhluk nyata tak terlihat 

Yang cepat menumbangkan nyawa

Judul: “Covid-19”

Karya: Malihah Audrey Zahra Adi

Covid-19  

Covid-19

Kau adalah makhluk yang tak kasat mata

Kau makhluk yang kecil

Kau telah menyebar ke seluruh dunia

Kau membuat kami semua takut

Karenamu kami tak bisa beraktivitas seperti biasa

Membuat kami tak bisa bersekolah

Membuat orang tua kami tak bisa bekerja

Membuat kami harus tetap di rumah

Covid-19

Kau membuat banyak orang menderita

 Banyak teman kami yang kehilangan keluarganya karenamu

 Banyak orang yang kehilangan nyawa karena terinfeksi olehmu

 Banyak rumor-rumor yang beredar 

 Membuat rasa takut kami bertambah

 Sekarang kami tak bisa bertemu dengan nenek dan kakek

 Sekarang kami harus tetap tinggal di rumah

 Membuat jalanan sepi

 Membuat perekonomian kami menurun

Pergilah covid-19

 Pergilah kau dari bumi ini

 Pergilah kau dari sisi kami

 Biarkanlah kami hidup tenang

 Biarkanlah kami hidup bahagia

 Pergilah covid-19

Judul: “Rindu di Tengah Corona”

Karya: Nabila Agustina Kamil

Rindu di Tengah Corona

Virus corona sudah menyebar

Di berbagai negara belahan dunia

Orang sakit setiap harinya

Dan orang meninggal setiap harinya

Hanya diam di rumah

Tak boleh bepergian

Belajar di rumah

Tak bisa bertemu teman

Menahan rindu dengan guru

Menahan rindu dengan teman

Yang selalu bisa belajar bersama

Dan yang selalu bisa bermain bersama

Kini terpisah oleh jarak

Karena adanya social distancing

Tak bisa belajar bersama

Dan tak bisa bermain bersama

Oh corona

Segeralah berakhir

Agar aku bisa melepas rindu dengan teman

Agar dunia ini bisa kembali normal

Judul: “Gara-Gara Corona”

Karya: Elvina Putri

Gara-Gara Corona

Wahai corona….

Kini kau telah menyebar ke berbagai negara

Dan akhirnya negeriku pun juga terkena oleh mu

Kau membuat negeriku lockdown

Hingga perekonomian menjadi turun drastis

Wahai corona….

Cepatlah kau pergi dari negeriku

Kau membuat berbagi masalah

Membuat warga sekitar khawatir

Hingga menjadi sengsara

Wahai corona…

Kau menyebabkan libur sekolah

Yang membuatku rindu pada sekolah

Kau juga menyebabkan banyak pasien

Yang membuat dokter menjadi kelelahan

Wahai corona….

Kini situasi negriku sudah berubah

Sekarang warga wajib menggunakan masker

Adanya social distancing dan jaga jarak

Dan warga harus di rumah 

Wahai corona….

Kini aku tidak bisa bertemu siapa pun

Kecuali keluargaku

Aku ingin sekali bertemu temanku

Aku ingin sekali bertemu guruku

Doaku hanya ada satu

Semoga kau segera hilang dari tanah air

Agar aku bisa bertemu teman dan guru

Judul: “Corona, Pulanglah”

Karya: Muhammad Aira Fitrah Arshy Putra

CORONA, PULANGLAH

Engkau datang tiba-tiba

Tanpa ada tanda tanda

Membawa bencana

Bagi seluruh dunia

Menebar ketakutan

Akan kelaparan

Akan kemiskinan

Akan kehilangan

Pada jiwa setiap insan

Karenamu, kami tak bisa bersekolah

Tak bisa mencari nafkah

Kami hanya bisa diam termangu di dalam rumah

Sudah lelah kami mencegah

Masker menjadi langka

Alkohol dan antiseptik meroket harganya 

Ekonomi lemah tidak bisa apa-apa

Kejahatan dimana-mana

Hoaks menyebar di sosial media

Korban mati bergelimpangan

Ibadah pun di rumah saja

Sudah cukup corona

Sudah cukup kau menyengsarakan kami

Aku rindu memakai seragam

Aku rindu terjatuh saat bermain bersama teman

Aku rindu sholat berjamaah di masjid

Sudah cukup kau memberi pelajaran pada kami

Corona, pulanglah

Judul: “Surat untuk Tuhan dan Dunia”

Karya: Rahma Khairunnisa

Surat untuk Tuhan dan Dunia

Entah apa yang sedang terjadi di bumi ini

Seluruh orang dilanda kekhawatiran

Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai

Membuat seluruh masyarakat menjadi bimbang

Para tenaga medis tengah berjuang

Dipenuhi dengan seperangkat APD

Bersusah payah menjaga para pasien

Hingga tak bisa berjumpa sanak saudara

Krisis ekonomi melanda

Sejumlah barang menjadi langka

Tak bisa sekolah hingga bekerja

Seberat inikah cobaan darimu, Tuhan?

Oh Tuhan..

Tolong, beri kami kekuatan

Beri kami ketabahan 

Untuk berjuang bersama-sama

Oh Tuhan..

Tolong sembuhkan bumi ini

Tolong pulihkan dunia kami kembali

Dan tolong, jagalah negeri kami

Untuk para pejuang di garda depan

Untuk para masyarakat yang telah patuh aturan

Terima kasih

Karena telah berjuang bersama-sama

Judul: “Datangnya Corona”

Karya: Shafiya Evelyn Ardiya

Datangnya Corona

Kala dunia mencekam

Terusik datangnya sang corona

Panik cemas menghampiri

Seribu pertanyaan terpikirkan

Siapa dan dimanakah corona?

Wahai corona

Kau buat kami takut dan cemas

Kau paksa kami mengunci diri di rumah

Kau jauhkan kami dari teman, guru, dan sanak – saudara

Kau korbankan banyak orang

Tak terhitung lagi berapa nyawa melayang

Ribuan keluarga harus terpisahkan

Jutaan orang kehilangan pekerjaan

Wajah – wajah sedih menahan lapar

Entah sampai kapan ini berlangsung

Apa yang harus kami lakukan?

Adakah cara membuatmu pergi?

Ataukah kami harus hidup berdampingan denganmu

Hanya doa yang bisa kami panjatkan

Semoga kami dijauhkan darimu

Judul: Belajar Sabar

Belajar Sabar

Kubuka jendela rumah

Pak becak pulang dari terminal 

Seharian di sana membuatnya lelah

Tak ada yang menumpang barang seorang

Kubuka pintu rumah

Bu mlijo menawarkan sayur

Pasar sudah tutup selama tiga bulan

Dagangannya tak laku barang seikat

Kunyalakan lampu rumah

Tetangga sebelah meyapa

Ia baru saja memperingati 100 hari kepergian anaknya

Seorang dokter muda kebanggaan kampung kami

Tetiba kantong-kantong bansos datang

Bersama senyum ramah

Bersama kamera

Mereka meminta kami untuk sabar

Sambil diam-diam mencuri beras di lumbung kami yang kosong

Judul: “Kecil Mematikan”

Karya: Nitya Rafi Arsanti

Kecil Mematikan

Hari-hari yang berbeda dari hari sebelumnya

Jalan yang sepi dari pejalan kaki dan pengguna motor

Pedagang yang terpaksa harus menutup tokonya

Sekolah-sekolah yang harus diliburkan

Hingga kunjungan wisata yang sepi dari keramaian pengunjung

Dunia yang amat resah di tahun ini

Keluarga yang berduka karena kehilangan salah satu dari anggota mereka

Pemerintah yang harus bekerja keras untuk melindungi rakyat mereka

Tenaga medis yang berusaha menyembuhkan mereka yang terpapar

Usaha keras dan kedisiplinan perlu dalam keadaan saat ini

Ekonomi masyarakat yang menurun

Masalah masyarakat yang susah untuk memenuhi kebutuhan mereka

Banyaknya kejahatan yang muncul dimana mana

Masyarakat yang bingung harus bekerja apa

Sampai pedagang yang terpaksa bekerja walau bahaya mengancam

Lebaran yang berbeda dari tahun sebelumnya

Larangan mudik bagi mereka para perantau

Ibadah yang harus dilakukan dirumah

Stay home untuk memutus wabah ini

Sering cuci tangan dan memakai masker

untuk menghindari mereka yang terpapar

Judul: “Harapan Manusia”

Karya: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Harapan Manusia

Dunia sedang dilanda bencana

Semacam tidak ada kehidupan

Tapi manusia tetap berharap pada Tuhan

Inikah sebuah karma atau ujian?

Karma karena manusia tidak pandai menjaga ciptaan Tuhan

Atau sebuah ujian atas rasa saling peduli sesama manusia

Tuhan,,

Jika kami boleh meraung menangis

Kami hanya ingin kehidupan kembali seperti sedia kala

Kami rindu sekolah, bekerja dan bermain

Jika dosa kami seperti buih lautan, maka ampunan-Mu seluas samudera

Demikian pembahasan tentang contoh puisi tentang Covid 19. Setelah membaca beberapa puisi tentang Covid 19, semoga bisa menginspirasi kamu, Grameds. Jika ingin mencari buku seputar Covid 19, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://www.dapurimajinasi.com/2021/06/10-contoh-puisi-bertema-covid-19.html?m=1
  • https://www.alodokter.com/covid-19

 

Buku & Quotes Yang Lainnya

1. Buku 2. Quotes dan Kata Bijak Lainnya
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Yufi

Saya biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Tema yang saya sukai adalah tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Instagram saya Yufi Cantika