Turning Page – Sebagai seorang manusia, tentunya kamu pernah merasa sangat menyayangi seseorang, bukan? Entah kepada keluarga, sahabat, dan bahkan pacarmu. Perasaan tersebut muncul wajar adanya.
Kebutuhan mendasar dari setiap manusia salah satunya adalah kebutuhan untuk diberi pengakuan, perhatian, dan dukungan. Yap, berarti perasaan ingin dimengerti, dicintai, diperhatikan, dan dibutuhkan pasti muncul dalam kehidupan yang sedang kita jalani ini.
Tak harus bersama pasangan, saat bersama keluarga dan orang terdekat pun secara tanpa sadar kamu merasakannya dan menginginkannya.
Itu adalah naluri alami yang dirasakan oleh manusia. Hal ini pun dialami oleh Dean Bjorn dan Alea Khiar yang sedang merajut kisah cintanya di negeri Jerman itu.
Mereka adalah tokoh dari novel Turning Page karya Auryn Vientania. Turning Page adalah buku kedua setelah Alster Lake yang terbit pada Desember 2021 lalu.
Dalam buku Alster Lake, Dean Bjorn dan Alea Khiar memiliki kisah cinta yang patut untuk diabadikan. Tak seindah dan semulus itu, tapi tetap layak untuk diabadikan.
Awal mula kisah mereka berdua di Alster Lake dikarenakan tertinggalnya buku Alea Khiar di perpustakaan yang ditemukan oleh seorang pria.
Dalam buku itu, Alea mencurahkan isi hatinya tentang kekaguman akan sebuah karakter fiksi yang ada di dalam sebuah buku. Ya, judul buku tersebut adalah Alster Lake karya dari Dean Bjorn.
Namun, tahukah kamu? Hal yang sangat mendebarkan dan mengejutkan adalah tentang siapa penemu buku Alea. Tepat! Penemu buku kesayangan Alea adalah Dean Bjorn, si penulis Alster Lake.
Ketertarikan keduanya pada negara Jerman inilah yang membuat mereka semakin dekat antara satu dengan yang lain. Bagaikan magnet yang berbeda kutub, mereka saling tarik menarik dan mulai merasakan perasaan cinta.
Saat pertama kali Dean Bjorn melihat Alea Khiar, ia merasa sudah jatuh hati. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada Alea melalui sebuah surat cinta, yang saat itu diberikan oleh Dean saat mereka liburan bersama ke Hamburg, tepatnya di tepi Alster Lake.
Tentu saja, saat itu Alea tidak menolak pernyataan cinta dari Dean Bjorn. Pasalnya, sudah sedari awal Alea telah jatuh hati pada karakter fiksi yang diciptakan oleh Dean, yang ternyata karakter tersebut adalah gambaran dari diri Dean Bjorn sendiri.
Akhirnya Dean dan Alea pun menjalin hubungan romantis sebagai pasangan kekasih. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, tentu saja banyak sekali masalah yang menghalangi kisah cinta keduanya.
Tak disangka, akhir dari hubungan mereka adalah perpisahan. Dean Bjorn dan Alea Khiar bagaikan dua orang asing yang tak pernah bertemu.
Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Dean sibuk mengurusi masalah beasiswa untuk studi di Jerman. Sedangkan, Alea tidak mengetahui kejadian dan alasan yang mendasari hilangnya seorang Dean Bjorn, Ia terlalu lelah dengan hubungan tersebut.
Kira-kira bagaimana kelanjutan kisah cinta Dean dan Alea? Yuk, baca dan dapatkan buku Turning Page di Gramedia.com!
Table of Contents
Tentang Buku Turning Page
Penerbit: Bukune
Penulis: Auryn Vientania
Tanggal Terbit: 28 April 2022
Jumlah Halaman: 220 Halaman
ISBN: 9786022204374
Turning Page adalah karya kedua dari Auryn Vientania setelah novel pertamanya yang berjudul Alster Lake. Auryn Vientania adalah seorang penulis muda kelahiran tahun 2004 yang masih duduk di bangku sekolah.
Auryn memiliki hobi menulis dan menggambar. Alster Lake dan Turning Page adalah hasil dari kegemarannya akan ilustrasi dan seni. Namun, yang membedakan kedua buku ini adalah ilustrasi yang ditekankan Auryn pada bukunya yang berjudul Turning Page.
Sama seperti Alster Lake, Turning Page adalah cerita yang diadaptasi dari Alternative Universe (AU), yang pertama kali diterbitkan di media sosial Twitter pada akun dengan username @auriesa Juni 2021 silam.
Sinopsis Buku
Jika Alster Lake berisi tentang seorang karakter ilustrasi yang digemari oleh Alea. Kali ini, Turning Page adalah buku yang menceritakan tentang gambar-gambar manis dan tulisan tentang kekasihnya Dean Bjorn, Alea Khiar.
Sejujurnya, Dean Bjorn sangat tidak ingin menggambar manusia dalam buku sketsanya. Pikirnya, menggambar digunakan untuk mengabadikan sesuatu, dan manusia itu tidak akan pernah abadi.
Jadi, untuk apa digambar, saat mereka bisa berubah sewaktu-waktu? Namun, saat ini, Alea adalah pengecualian. Gadis itu memang sama seperti manusia pada umumnya, yang bisa kapanpun.
Mungkin, tujuan dari Dean Bjorn untuk menggambar Alea adalah bukan untuk mengabadikannya. Mungkin, itu adalah harapan Dean agar Alea tidak berubah. Harapan agar Alea selalu menjadi wanita yang Dean kenal.
Kisah Turning Page dimulai dengan Dean Bjorn dan Alea Khiar di Jerman, tepatnya Alster Lake atau Danau Alster kota Hamburg, tempat yang menjadi saksi kisah cinta mereka.
Kisah cinta Dean dan Alea memang tidak semulus yang diperkirakan. Keduanya magnet dengan kutub yang sama. Karakter keduanya sangat berbanding terbalik.
Meskipun begitu, menurut Dean, Alea adalah cat warna yang selalu memberikan keunikan dalam kehidupannya. Dean teringat saat Alea menaruh varnish di lukisannya dulu. Alea melakukannya agar warna dari lukisan Dean tidak akan pudar.
Saat mengingat itu, Dean sungguh berharap benda tersebut bisa diterapkan fungsinya di dunia nyata. Jika seseorang bisa datang dan memberikan warna dan warna tersebut dapat bertahan selamanya, tanpa takut hari akan memudar.
Lagi-lagi, ini adalah harapan yang dituliskan dan diilustrasikan oleh Dean tentang Alea. Ia sungguh berharap Alea tidak akan berubah, agar Alea selalu menjadi sosok yang Dean Bjorn kenal.
Harapan Dean pun tertuang saat ia menikmati malam di Hamburg dengan iringan alat musik klasik. Saat itu, harapannya sangat sederhana. Andai ia bisa bertemu dengan Alea Khiar di tempat ini.
Tak hanya itu, ia berharap bisa melihat kekasihnya selalu baik-baik saja dan tetap mengenang momen indah saat bersamanya di tempat itu, di kota Hamburg, karena mereka pernah berbahagia bersama di sana.
Lantas, bagaimana hari-hari Dean dan Alea? Apakah mereka akan ditakdirkan untuk bertemu kembali? Apakah harapan Dean yang dituliskan dalam bukunya bisa terwujud? Mari baca kisah lengkapnya dan temukan jawabannya di setiap halaman Turning Page.
Review Buku Turning Page
Saat membaca buku Turning Page, kamu sebagai pembaca akan dimanjakan dengan berbagai ilustrasi yang sangat nyaman dan indah untuk dilihat. Jika diamati, buku Turning Page ini bagaikan sebuah diary yang lengkap..
Kata yang digunakan dalam setiap halamannya sangat singkat, padat, dan jelas. Langsung to the point, tidak ada rasa ambigu yang terkandung di dalamnya. Setiap dari kamu akan langsung mengerti apa yang dirasakan oleh Dean Bjorn.
Tak sampai disitu, buku Turning Page ini menyajikan ilustrasi khas yang mencerminkan penulisnya. Setiap garis dari ilustrasi dalam buku ini terkesan memiliki makna yang sangat mendalam. Setiap latar dari cerita di buku ini juga sangat jelas digambarkan.
Meskipun buku ini memiliki ketebalan sebanyak 220 halaman, kamu tidak akan merasa terbebani ketika mendalami alur cerita yang sajikan. Alurnya sangat ringan, sampai kamu tak akan sadar bahwa cerita mengalir begitu cepat.
Jika kamu baru ingin mulai rajin membaca, mungkin buku Turning Page ini adalah buku yang cocok dan tepat untuk dijadikan sebagai bahan bacaan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan bukunya mengandung 50% ilustrasi dan 50% narasi. Tidak akan terasa membosankan.
Tak hanya itu, kisah romansa yang disajikan oleh Auryn Vientania terhadap kedua tokohnya, Dean Bjorn dan Alea Khiar sangat pas. Tidak berlebihan dan tidak terkesan kekanak-kanakan.
Semua porsinya pas dan tidak banyak drama. Ya, meskipun dalam hubungan mereka memang disajikan sangat dinamis dan naik turun.
Dalam buku ini, narasi yang disajikan oleh Auryn Vientania sang penulis sangatlah sedikit. Inilah hal yang banyak disayangkan oleh para pembaca buku yang sudah terbiasa dengan novel yang penuh dengan narasi.
Jadi, untuk para pecinta buku, Turning Page ini sangatlah tidak biasa. Meskipun begitu, buku ini tetap menjadi salah satu novel dengan ilustrasi yang baik. Tak kalah dengan novel-novel lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Turning Page
Dari setiap buku, tentunya memiliki pro dan kontra di dalamnya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari buku Turning Page.
Turning Page karya Auryn Vientania ini memiliki kesan yang begitu mendalam. Pada dasarnya, jika memikirkan kata “buku” atau “novel”, hal yang terbesit dalam benak kita adalah cerita atau narasi yang panjang.
Namun, buku ini berbeda. Banyak sekali ilustrasi yang melengkapi setiap dialog. Ilustrasinya sangat bermain, tentang perasaan, latar, dan pesan yang ingin disampaikan oleh tokoh Dean Bjorn.
Kalimat yang tepat untuk menjelaskan buku Turning Page karya Auryn ini adalah diary Dean Bjorn. Hampir keseluruhan isi dalam buku ini dilihat dari sudut pandang Dean terhadap Alea.
Dean menumpahkan seluruh perasaannya dalam tulisan dan ilustrasi, yang membuat buku ini sangat menyentuh emosional dari pembacanya.
Bukunya sangat dinamis terhadap emosi. Selain itu, banyak sekali dialog indah yang bisa menjadi sebuah pesan hangat, yang mengingatkan kita tentang relationship, kepercayaan, dan interaksi.
Terdapat beberapa hal yang tidak dijelaskan secara detail dalam buku ini, contohnya adalah keadaan dan situasi Alster Lake. Buku ini hanya menceritakan bahwa sang tokoh sedang berada di sana, tanpa tahu bagaimana keadaan, keindahan, atau situasi di sana.
Meskipun demikian, buku ini tetap menjadi buku yang manis dan hangat untuk pembaca. Jadi, apakah kamu tertarik untuk melihat bagaimana sudut pandang Dean terhadap Alea?
Kesimpulan dari Review Buku Turning Page
Kisah Dean dan Alea menjadikan Dean lebih terbuka dengan perasaannya. Ia mulai memahami arti keabadian dengan cara yang berbeda. Tak sampai di situ saja, Dean mulai bisa mengerti alasan mengapa Alea menjadi satu-satunya objek dalam ilustrasinya.
Harapan dan kenangan membuat Dean lebih berani dan terbuka pada dirinya sendiri. Menerima dan memahami perasaan yang sesungguhnya.
Dari buku Turning Page, banyak sekali kejadian dan pesan yang dapat pembaca ambil sebagai bahan untuk merenung. Kamu bisa melihat bagaimana interaksi dan hubungan antar manusia itu sangatlah dinamis.
Tak hanya itu, kamu juga bisa belajar tentang arti keabadian. Sebelumnya, apakah kamu pernah berpikir untuk mengabadikan momen spesial dengan sebuah ilustrasi atau lukisan?
Atau kamu memiliki pemikiran yang sama seperti Dean, manusia tidak ada yang abadi dan tak perlu diabadikan?
Sebagai renungan, memang setiap manusia tidak ada yang bersifat abadi, tapi ingatan dan kenangan itu bisa diabadikan, bagaimana pun caranya. Pesan inilah yang bisa kita pelajari dari cerita Dean.
Kamu bisa mengabadikan sebuah moment karena merasakan sesuatu yang bergejolak dalam tubuhmu. Bahkan, dari sebuah peristiwa yang istimewa, terkadang ada sosok manusia yang membuat peristiwa tersebut menjadi sangat istimewa.
Hal lain yang bisa kamu petik dalam buku ini adalah konsep unik dari si penulis. Konsep buku yang berupa diary ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Membuat sebuah jurnal pribadi atau diary adalah hal yang positif untuk dilakukan. Kamu bisa menuangkan setiap perasaan dan isi pemikiran, yang belum atau tidak ingin kamu sampaikan kepada orang lain.
Kamu bisa menumpahkan segalanya dalam diary tersebut. Selain itu, dengan menulis jurnal atau diary, kamu bisa melihat bahwa dirimu sedang berproses atau tidak.
Kamu bisa membuat jurnal ini sebagai salah satu cara untuk merefleksikan diri dan cara untuk berkembang untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Melihat apakah impian kamu sudah terwujud?
Melihat apakah setiap harapan kamu sudah bisa kamu laksanakan? Apakah kamu sudah berubah menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya? Yap, hal-hal ini bisa kamu lihat prosesnya ketika kamu menulis diary.
Tak masalah jika buku ini adalah diary tentang kisah romantis Dean dan Alea. Kamu bisa mengambil pesan bahwa dengan diary ini, kamu bisa mulai mengerti apa yang sebenarnya sedang kamu rasakan, sama seperti yang Dean rasakan.
Dengan menulisnya, kamu akan mengetahui dan memahami perasaan kamu sendiri. Jadi, tak ada salahnya untuk dicoba. Mari sama-sama berproses dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Penutup
Demikianlah review singkat tentang buku Turning Page karya dari Auryn Vientania. Semoga dengan membaca review ini, dapat memunculkan minat kamu untuk membeli dan mengetahui kelanjutan kisah dari Dean Bjorn dan Alea Khiar.
Harapannya, dengan kisah yang diceritakan dalam buku ini dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis, Auryn Vientania, bisa tersampaikan dan tersimpan dalam benak para pembacanya.
Jangan lupa untuk membaca buku Alster Lake karya pertama dari Auryn Vientania, sebagai latar belakang munculnya buku Turning Page.
Kamu bisa baca review buku Alster Lake, karya lain Auryn Vientania, secara lengkap di sini ya.
Oh ya, kamu bisa mendapatkan buku Turning Page dan Alster Lake karya dari Auryn Vientania di toko buku kesayanganmu, Gramedia.com ya! Selamat membaca dan menikmatinya, Grameds!
Tingkatkan semangat untuk membaca, agar literasi masyarakat di Indonesia semakin baik. Salam, Gramedia!
Jika ingin mencari novel dengan genre yang sama, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Mega
Rujukan:
- Review Novel Romance is Not For IT Folks
- Review Novel Maria Beetle
- Review Novel Bungo Stray Dogs
- Review Novel MetroPop: 90 Hari Mencari Suami
- Review Novel The Long Walk
- Review Normal People
- Review Novel Fase
- Review Novel Goodbye Days
- Review Novel Dua Sisi
- Review Novel Sesuk
- Review Novel Leiden
- Review Buku Jodohku dalam Proposal
- Review Buku Norman Edwin: Catatan Sahabat Sang Alam
- Review Novel The Viscount Who Loved Me
- Review Novel Negeri Senja
- Review Novel Bincang Akhlak
- Review Novel Himpunan
- Review Novel The Second Marriage: Mencari Kebahagiaan di Tengah Reruntuhan Rumah Tangga
- Review Novel Haru Mahameru
- Review Buku Cinta Laki-Laki Biasa
- Review Novel Supernova 4: Partikel
- Review Novel Supernova 5: Supernova
- Review Novel Supernova 6: Inteligensi Embun Pagi
- Review Novel Pelangi untuk Rida
- Review Fourth Element
- Review Novel Metropop Three Sisters
- Review Novel Bendera Setengah Tiang
- Review Novel Hellow Adam
- Review Novel Best Part
- Review Novel Holly Mother
- Review Novel Utara
- Review Buku Metropop: Ikan Kecil
- Review Novel Prince Karya Yohananic_
- Review Novel Alkana Maheswara Karya Lusiafriaa
- Review Novel City Lite: As Always, I Love… Karya Nureesh Vhalega
- Review Novel Undaunted: Ketika Cinta Mensyaratkan Pengorbanan Karya Staffkumpala
- Review Novel Apartemen 12A-05
- Review Novel Aporia
- Review Novel The Sun Above Our Heads
- Review Novel Land of Stories: Worlds Collide
- Review Buku Kitab Pink Karya Jason Ranti
- Review Novel Turning Page