in

Curug Malela: Lokasi, Harga Tiket, dan Fasilitasnya

https://regional.kompas.com/read/2022/05/29/063000778/curug-malela-daya-tarik-harga-tiket-dan-rute?

Curug Malela – Nama Curug Malela pasti sudah tidak asing lagi bagi Grameds, bukan? Ya, bagi wisatawan yang tertarik dengan wisata alam, air terjun adalah salah satu destinasi yang tak boleh untuk dilewatkan. Apalagi jika Grameds memiliki kesempatan untuk menikmati cantiknya air terjun Curug Malela, pastinya tak akan menyesal, deh!

Curug Malela dapat dikatakan memiliki keunikan serta keistimewaannya tersendiri bila dibandingkan dengan kebanyakan air terjun lainnya di Indonesia. Curug yang menawan ini memiliki ketinggian sekitar 60 meter dengan lebar hingga 70 meter.

Dengan ukuran tersebut, curug ini dinobatkan sebagai salah satu air terjun paling besar di Jawa Barat sekaligus membuatnya mendapat julukan the Little Niagara. Bila diperhatikan, memang terdapat kemiripan antara Curug Malela dengan Air terjun yang berada di perbatasan Amerika-Kanada tersebut.

Grameds tertarik untuk berkunjung dan menikmati keindahan destinasi wisata alam di Jawa Barat ini? Yuk, cari tahu informasi seputar Curug Malela dengan menyimak artikel berikut ini!

1. Di Mana Lokasi Curug Malela?

Holiday Sale

Bandung memang memiliki pesona yang tak akan pernah pudar. Misalnya, di kawasan Bandung Barat terdapaf berbagai ragam tujuan wisata yang menarik untuk disambangi. Salah satunya yang belakangan ini sedang naik daun, yakni Curug Malela.

Curug Malela berlokasi di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Akan tetapi, kawasan wisata ini sebenarnya juga masuk ke perbatasan Kabupaten Cianjur. Jadi, Grameds dapat berkunjung ke Curug Malela melalui Bandung maupun Cianjur.

Apabila Grameds datang dari pusat Kota Bandung, curug ini dapat ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam. Pun jika Grameds melakukan perjalanan dari pusat Kota Cianjur. Sementara itu, jika Grameds berangkat dari Jakarta, dapat memakan waktu 4 hingga 5 jam, pastinya bergantung pada kondisi di perjalanan.

Karena berlokasi di tempat yang relatif jauh dari pusat kota baik Bandung maupun Cianjur, pastinya akan dibutuhkan tubuh yang fit serta stamina yang prima untuk dapat berkunjung ke curug ini. Belum lagi, kondisi jalanan yang masih sangat alami dengan penuh batu dan tanah, jalan keluar masuk desa, dan naik turun perbukitan yang pastinya akan menguras energi.

Meski perjalanannya terkesan penuh rintangan, tetapi tempatnya yang alami dan masih belum banyak dijamah oleh orang memberikan sensasi keindahan tersendiri. Udaranya yang sangat sejuk, pemandangan hutan yang asri nan rimbun, serta bentangan lembah yang eksotik pastinya dapat memanjakan mata dan menjernihkan pikiran.

2. Bagaimana Cara Menuju Curug Malela?

Untuk mencapai Curug Malela, ada beberapa rute yang harus Grameds lalui. Untungnya, sekarang ini aksesnya sudah cukup mudah karena hampir setiap akses jalan telah direvitalisasi sehingga dapat dilalui oleh berbagai ragam jenis kendaraan.

Grameds dapat menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi untuk datang ke Curug ini. Berikut, rute serta akses perjalanan yang dapat Grameds gunakan.

1. Kendaraan Pribadi

Menggunakan kendaraan pribadi dengan verangkat dari Kota Bandung dapat menjadi opsi termudah, cermati caranya berikut ini.

  1. Gunakan maps untuk membawa kendaraan Grameds ke Cimareme
  2. Kemudian, belok kanan mengarah ke Batujajar.
  3. Dari Batujajar, Grameds pergi ke arah Cililin
  4. Terus pacu kendaraan ke arah Gunung Halu.
  5. Saat telah tiba di wilayah Gunung Halu, Grameds tinggal mengikuti arah jalan hingga berjumpa dengan plang yang mengarahkan ke Kecamatan Rongga.
  6. Dari kecamatan Rongga inilah, perjalanan ke Curug Malela sudah mulai terasa dekat.
  7. Selama perjalanan dari Rongga, arahkan pandangan ke petunjuk jalan untuk menuju Curug Malela yang mudah ditemui di jalanan.
  8. Saat sudah sampai di Desa Cicadas, perjalanan hanya untuk mencapai curug hanya tinggal beberapa kilometer.
  9. Parkirkan kendaraan di tempat yang tersedia dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

2. Transportasi Umum

Apabila Grameds memilih untuk menggunakan transportasi umum, ada dua alternatif, yaitu

  • Terminal Ciroyom
  1. Dari Terminal Ciroyom, Grameds bisa menaiki bus kecil atau elf jurusan Terminal Ciroyom – Buni Jaya.
  2. Saat telah tiba di Terminal Bunijaya, lanjutkan perjalanan Grameds menggunakan ojek motor menuju Desa Cicadas.
  3. Selanjutnya, lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki
  • Terminal Leuwipanjang
  1. Grameds dapat naik angkot jurusan Cimahi – Cililin.
  2. Tiba di Cililin, lanjutkan perjalanan dengan naik bus jurusan Gunung Halu – Buni Jaya.
  3. Dari Terminal Buni jaya, Grameds tinggal naik ojek motor menuju Desa Cicadas.
  4. Selanjutnya, lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki

3. Berapa Harga Tiket Masuk Curug Malela?

Untuk terus meningkatkan fasilitas di Curug Malela, pengelola menerapkan harga tiket masuk supaya tempat wisata ini bisa dikunjungi dengan aman dan nyaman.

Jam operasional:

  • Setiap hari, pukul 08.00-17.00 WIB

Tiket

  • Harga Tiket Masuk: Rp5.500 (sudah termasuk asuransi)
  • Parkir Motor: Rp2.000
  • Parkir Mobil: Rp5.000
  • Ojek Motor: Rp20.000 – Rp40.000

4. Apa Saja Fasilitas yang Tersedia di Curug Malela?

Setelah memperoleh perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dilakukan revitalisasi untuk meningkatakn kenyamanan wisatawan saat menyambangi kawasan Curug Malela. Selain itu, dibangun pula berbagai fasilitas sebagai pelengkap dari kawasan wisata alam ini. Fasilitas yang tersedia di sekitas Curug Malela, diantaranya:

  1. Plaza Curug Malela: Areal berbentuk lingkaran dengan diameter 15 meter ini menjadi ikon dari Curug Malela. Di tempat ini, Grameds dapat beristirahat, menikmati keindahan air terjun, dan berfoto.
  2. Shelter: Ini merupakan tempat pemberhentian pengunjung yang merasa lelah saat menuju ke lokasi curug. Shelter ini berukuran 4 x 4 meter serta terdiri dari 8 unit dengan jarak 50 meter taiap antar shelternya.
  3. Pedestrian: Fasilitas bagi pengunjung supaya lebihmudah untuk berjalan di sekeliling air terjun. Pedestrian ini memiliki panjang 120 meter.
  4. Spot Foto: Merupakan spot untuk foto yang instagramable berukuran 2 x 4 meter.
  5. Jembatan: Sebagai tempat penyeberangan bagi wisatawan dari areal plaza hingga ke sebagai anjungan tempat untuk berfoto.
  6. Camping Ground: Dapat dijadikan sebagai pilihan bagi Grameds yang ingin camping sembari menikmati keindahan Curug Malela.
  7. Amphitheatre: Digunakan sebagai tempat untuk diadakannya berbagai macam pertunjukan hiburan, seperti festival musik dan lain sebaganya.
  8. Gallery Craft: Tempat yang menawarkan beraneka ragam oleh-oleh serta kerajinan dari warga sekitar.
  9. Foodcourt: Tersedia fasilitas untuk menjajakkan makanan yang cukup luas dan nyaman.
  10. Taman: Area ini ditanami beraneka bunga dan dilengkapi tempat duduk sebagai fasilitas un5uk beristirahat.
  11. Toilet: Toilet di sini diibuat dengan jumlah yang memadai serta dikondisikan untuk krnyamanan para pengunjung.
  12. Musala: Bagi Grameds yang beragama Islam dan hendak menunaikan ibadah salat selama berwisata di Curug Malela, jangan khawatir karena di sini sudah tersedia musala yang nyaman dan memadai.

Nah, demikian ulasan lengkap mengenai Curug Malela yang indah, penuh pesona, nan menakjubkan. Jangan lupa untuk memasukkan The Little Niagara ini sebagai agenda wisata Grameds berikutnya bersama dengan keluarga maupun teman-teman.

Rekomendasi Buku Terkait

1. Ensiklopedia Pulau-Pulau Kecil Nusantara: Jawa Barat-Merentang Laut Jawa hingga Samudera Hindia

curug malela

 

Banyak masyarakat yang tertarik dengan keindahan Tempat Pelelangan Ikan Karangsong di Indramayu serta hutan mangrove yang berada saling berdekatan. Lokasi tersebut jika dikelola dengan maksimal, tak akan kalah saing dengan tempat pelelangan ikan lainnya di mancanegara yang banyak menarik wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Grameds bisa menyeberang laut ke sebuah pulau yang berada di Indramayu untuk sekadar bercengkrama dan melihat biawak berukuran besar, hewan yang masih serumpun dengan komodo.

Banyak sekali pulau kecil Nusantara yang tersebar serta menguntai dari Pulau Rondo (Aceh) hingga Pulau Kolepom, Kab. Merauke (Papua), dari Pulau Miangas (Sulut) hingga ke Pulau Rote (NTT) adalah harta bangsa Indonesia yang harus dikelola maupun dikembangkan dengan berkelanjutan.

SINOPSIS

Siapa yang akan menyangka jika Jawa Barat memiliki sebuah pulau kecil tidak berpenduduk yang wajib senantiasa dijaga karena adalah salah satu pulau terluar, sebagai garda depan Nusantara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Australia. Terdapat pula keberadaan miniatur Bali di Kabupaten Tasikmalaya yang sangat indah sebagai pilihan tempat terbaik untuk menikmati terbitnya sang Surya.

Tempat ini masih belum banyak terjamah oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, tetapi sedang berbenah jika suatu saat nanti akan menjadi populer dan meggema luas. Begitu pula dengan taman bumi raksasa yang berada di Sukabumi. Taman tersebut adalah Palung Subduksi atau tempat terjadinya lekukan di lempeng Samudra yang saling bergesekan dengan Lempeng Benua pada puluhan juta tahun lalu serta menghasilkan fosil batuan yang paling tua di Jawa Barat.

Kombinasi tersebut mghasilkan orkestra alam yang kompleks nan sangat menawan. Membuat perairan yang ada di sekitarnya dihuni oleh berbagai spesies ikan hias yang unik khas dari beberapa negara tertentu, seperti ikan hias Angel Africa dan Flanback yang merupakan ikan hias khas Afrika dan Hawaii.

2. Buku Panduan Wisata BANDUNG

curug malela

Apabila Grameds mengingat kata “Bandung” pasti akan mengingat keindahan serta kemenawanan khas Sunda. Banyak objek wisata yang tak boleh untuk dilewatkan dari A hingga Z semua tersedia di ibu kota Jawa Barat ini. Selain tersedia banyak pilihan objek wisata, ongkos juga dapat disesuaikan dengan kemampuan Grameds.

Buku ini juga menyajikan peta untuk mempermudah pembaca dalam mencari lokasi objek wisata. Jadi, inilah waktunya untuk berpetualang dan mengicipi semua tempat wisata yang [pastinya akan membuat Grameds penasaran. Buku Panduan Wisata Bandung ini menyuguhkan panduang mengenai berbagai macam objek wisata, seperti:

  • Tempat-tempat kuliner Bandung
  • Tempat belanja asyik
  • Belanja distro & clothing
  • Hotel dan penginapan
  • Wisata kota
  • Angkutan umum
  • Dan lain-lain

3. Wisata Kuliner Makanan Daerah Khas Bandung

curug malela

Grameds tertarik untuk melakukan wisata kuliner?

Grameds rindu dengan makanan khas daerah?

Grameds ingin merasakan berbagai makanan khas daerah lain?

Tidak usah khawatir, Grameds tidak perlu mengelilingi Nusantara hanya untuk menikmati berbagai kuliner tersebut. Grameds sekadar memiliki buku seri Wisata Kuliner Makanan Daerah, buku yang menyajikan aneka resep makanan replika dari berbagai rumah makan yang populer akan kenikmatan makannanya dan sudah pernah dikunjungi secara langsung oleh penulis untuk dipraktikan.

Salam buku seri Bandung ini Grameds dapat menemukan 25 resep masakan khas Bandung yang menggugah selera, seperti:

  1. Nasi Timbel
  2. Nasi Bakar
  3. Nasi Kuning
  4. Soto Bandung
  5. Sop Buntut Goreng
  6. Ayam Bakar
  7. Bakakak Ayam
  8. Ikan Bakar Cianjur
  9. Pesmol Bandung
  10. Gurame Cobek
  11. Sate Maranggi
  12. Mie Kocok Bandung
  13. Mie Ceker
  14. Pepes Peda
  15. Pepes Ikan Mas
  16. Pindang Ikan Mas
  17. Kupat Tahu Bandung
  18. Lomie
  19. Lotek Bandung
  20. Karedok
  21. Sayur Lodeh
  22. Sayur Asem Bandung
  23. Lontong Kari
  24. Bubur Ayam
  25. Siomay Bandung dan sebagainya.

Dengan begitu, walaupun Grameds tak memiliki banyak waktu maupun kesempatan untuk langsung berkunjung ke kota Kembang, Grameds tetap dapat menikmati sedapnya kuliner daerah tersebut. Buku ini akan membantu Grameds untuk menghadirkan kuliner tersebut di rumah Grameds sembari melestarikan warisan kuliner asli Indonesia.

4. Kuliner Populer Khas Sunda

curug malela

Indonesia adalah negara yang kaya akan ragam budaya serta adat istiadat. Demikian pula dengan dunia kuliner. Dari Sabang hingga Merauke, berbagai ragam masakan khas daerah semakin memperkaya budaya Indonesia. Salah satunya ialah masakan khas dari Sunda.

Apabila membahas tentang masakan khas Sunda, tak akan jauh dari berbagai ragam sayur lalapan serta sambal pedas nikmat yang membangkitkan selera. Akan tetapi, ternyata masakan Sunda tak hanya itu, ada berbagai ragam jenis bahan serta olahan yang nikmat dan membangkitkan selera.

Banyak sekali makanan khas Sunda terbuat dari bahan dasar sayur segar, baik yang diolah mentah maupun dimasak. Ada juga olahan yang menggunakan bahan dasar daging yang disajikan dengan berbagai bumbu rempah khas daerah sekitat yang lengkap. Jadi tak mengherankan jika banyak masyarakat Indonesia yang gemar dengan makanan khas Sunda karena rasanya yang sangat sedap dan cara pembuatannya yang dapat dikatakan cukup mudah dan praktis.

Sumber daya alam yang kaya menjadikan dunia kuliner masyarakat Sunda sangat melimpah. Selain bisa dimakan mentah seperti lalapan, masakan Sunda juga umum dimasak dengan berbagai cara mulai dari yang biasa seperti digoreng, dibakar, dikukus, dan direbus hingga yang dipepes maupun pais. Jadi, jangan heran jika banyak masyarakat Indonesia yang senang dengan makanan khas Sunda.

Nah, bagi Grameds yang memiliki hobi memasak, dan ingin menyajikan variasi menu di meja makan Grameds. Resep masakan sunda dapat dijadikan sebagai pilihan utama. Seluruh menu masakan sunda akan Grameds temukan di buku ini. Selamat mencoba!

Sumber Rujukan

  • https://regional.kompas.com/read/2022/05/29/063000778/curug-malela-daya-tarik-harga-tiket-dan-rute?page=all
  • https://www.nativeindonesia.com/curug-malela/
  • https://www.wisatainfo.com/2019/12/lokasi-dan-harga-tiket-masuk-curug.html
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Gabriela

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebab, segala informasi yang kita dapat setiap hari, salah satunya berbentuk tulisan. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya.

Membuat karya tulis akan selalu menyenangkan bagi saya, karena saya bisa terus belajar melalui kata-kata. Setiap kali menulis, saya akan terlebih dahulu membaca sumber untuk memperoleh informasi yang tepat. Keseluruhan proses merangkai kata tersebut adalah proses pembelajaran yang tak berkesudahan.

Saya suka menulis review buku, karena setiap buku menyajikan dunia yang baru dan memberikan banyak pengetahuan baru. Saya juga suka menulis tentang dunia kuliner dan trivia, karena ada banyak fakta unik, tips, dan juga trik yang bisa saya coba praktikkan.

Keahlian
Review buku
Kuliner
Trivia

Pendidikan
Universitas Multimedia Nusantara

Linkedin: Gabriela Estefania
Instagram: @gaby_tandean