Pelukis di Atas Awan – Grameds, tahukah kamu kalau novel yang akan kita dibicarakan membawakan cerita yang sangat menarik dan juga bisa menambahkan pengetahuan sejarah kita lho? Novel Pelukis di Atas Awan ini akan menyuguhkan cerita yang bersifat nasionalistis dan menggambarkan kekuatan militer di negeri Sakura. Novel ini juga akan menceritakan perjalanan hidup Masuji Ono saat berada di Perang Dunia II.
Novel Pelukis di Atas Awan juga menjadi novel yang spesial dan salah satu novel yang harus kamu baca lho, Grameds! Karena Novel Pelukis di Atas Awan ini ditulis oleh Kazuo Ishiguro yang merupakan pemenang Hadiah Nobel Sastra pada tahun 2018 dan pemenang Hadiah Booker, The Remains of the Day. Berikut salah satu kutipan dari Kazuo sebagai penulis:
“who, in novels of great emotional force, has uncovered the abyss beneath our illusory sense of connection with the world”
Di dalam novel ini para Grameds akan disajikan cerita yang penuh makna tentang salah satu seniman bernama Masuji Ono. Masuji Ono adalah seorang protagonis sekaligus sebagai narator dalam cerita ini, Ono juga memberikan kisah yang sangat subjektif tentang peristiwa-peristiwa yang membentuk karier, kehidupan keluarga, dan reputasinya. Ono berkutat dengan masa lalunya saat ia menceritakan kisahnya.
Para Grameds yang penasaran tentang novel yang memiliki unsur sejarah tentang Perang Dunia II dan juga ingin menemukan makna-makna tentang kehidupan yang sangat berarti, Grameds bisa membaca buku berjudul Pelukis di Atas Awan ini untuk menemukan jawabannya. Yuk kita simak penjelasan dan review singkatnya tentang buku Pelukis di Atas Awan karya Kazuo Ishiguro ini!
Pelukis di Atas Awan ini merupakan novel yang sudah diterbitkan cukup lama yaitu pada tahun 1986. Novel ini berlatar belakang di negara Jepang pada bulan Oktober 1948. Pelukis di Atas Awan ini merupakan novel karya Kazuo Ishiguro yang kedua, sebelumnya ia pernah menerbitkan novel dari hasil tesisnya berjudul A Pale View of Hills yang diterbitkan pada tahun 1982. Novel ini ditulis dengan baik dan menarik, yang membuat pembaca terus menebak-nebak akan alur ceritanya. Bahkan pada akhirnya, masih banyak yang tidak terucapkan sehingga masih menumbuhkan rasa penasaran pada pembaca
Novel Pelukis di Atas Awan ini mungkin adalah contoh terbaik dari karya seni dari Kazuo yang banyak dari temannya merupakan kerahasiaan, penyesalan, kebijaksanaan, kemunafikan, dan kehilangan yang juga dapat ditemukan dalam novel Inggris abad ke-20. Tidak heran, jika sang penulis berhasil meraih penghargaan nobel atas karya-karya indahnya yang membahas tentang segala aspek dalam kehidupan.
Karya dari Kazuo Ishiguro ini menceritakan tentang kisah Masuji Ono, seorang seniman yang mundur dari kehidupan publik dan kini menikmati masa pensiun yang damai di rumahnya yang besar di pinggiran kota. Dalam novel ini, Ono menceritakan berbagai macam cobaan yang terjadi dalam hidupnya saat Perang Dunia II terjadi. Novel ini juga akan memberi tahu sedikit demi sedikit tentang kebangkitan Masuji Ono menuju kesuksesan menciptakan seni yang merayakan “semangat baru” Jepang.
Kisah di dalam novel ini diawali dengan Masuji Ono yang kehilangan istri dan putranya selama perang yang juga menyebabkan kerusakan serius pada rumahnya yang indah. Yang berakhir Ono dicaci oleh masyarakat karena kekalahannya dan dicerca karena estetika masa lalunya, Ono menghidupkan kembali bagian melalui sejarah pribadinya yang membuatnya menjadi pahlawan dan pengecut, tetapi di atas segalanya, seorang manusia.
Biar Grameds semakin yakin untuk membaca novel ini, maka bisa simak review Buku Pelukis di Atas Awan ini sampai selesai, ya.
Table of Contents
Profil Kazuo Ishiguro
Sumber: wikipedia.org
Kazuo Ishiguro lahir pada tanggal 8 November 1954 di Nagasaki, Jepang. Kemudian Kazuo pindah ke Inggris tepat ia berusia 5 tahun. Kazuo merupakan seorang novelis Inggris berdarah Jepang, penulis skenario, dan penulis cerita pendek. Selain itu, ia juga terkenal sebagai salah satu penulis fiksi kontemporer terkenal di dunia berbahasa Inggris. Kazuo juga telah menerima banyak penghargaan dan nominasi atas karya-karya nya yang sangat populer di seluruh dunia. Salah satu penghargaan yang ia terima adalah Penghargaan Nobel Sastra pada tahun 2017.
Tahun 1974, Kazuo belajar di Universitas Kent di Canterbury dan meraih gelar Bachelor of Arts (penghargaan) dalam Bahasa Inggris dan Filsafat. Setelah satu tahun menulis fiksi, Kazuo melanjutkan kuliahnya di Universitas East Anglia dan meraih gelar Magister bidang Seni dalam Penulisan Kreatif. Tesisnya menjadi novel pertamanya yang berjudul A Pale View of Hills, yang diterbitkan pada tahun 1982.
Kazuo Ishiguro tergolong produktif. Ia sudah menerbitkan dua belas buku sejak 1982. Buku terbarunya berjudul Klara and The Sun yang diterbitkan pada tahun 2021 lalu. Beberapa dari bukunya bahkan sudah diadaptasi menjadi sebuah film, seperti yang berjudul Never Let Me Go yang diterbitkan pada 2005.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Kazuo Ishiguro mengatakan bahwa tumbuh kembang dalam keluarga Jepang yang tinggal di Inggris sangat berperan penting untuk tulisannya. Sebab, itu memungkinkannya untuk melihat berbagai hal dari sudut pandang yang berbeda dengan banyak teman-temannya yang memang berasal dari Inggris dan bermacam-macam budaya.
Sinopsis Buku Pelukis di Atas Awan karya Kazuo Ishiguro
Jumlah Halaman | 296 |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Tanggal Terbit | 26 Sep 2022 |
ISBN | 9786020664477 |
Bahasa | Indonesia |
Berat | 0.245 kg |
Lebar | 13.5 cm |
Panjang | 20 cm |
Ketika negerinya menghadapi masa penuh penderitaan, seniman Masuji Ono membaktikan seninya tidak hanya untuk merayakan keindahan material. Masuji juga berkarya untuk mendukung gerakan imperialis yang membawa Jepang memasuki Perang Dunia II.
Sekarang ketika Ono yang telah menua berjuang melewati masa pasca peperangan. Ia melarikan diri dan pergi ke “dunia di atas awan” dunia malam yang penuh kenikmatan, hiburan, dan alkohol. Dicela oleh masyarakat karena kekalahan negerinya dan dicaci karena pilihan masa lalunya. Ono mengenang kembali sejarah hidupnya yang menjadikan ia pahlawan dan pengecut, tapi lebih daripada segalanya: manusia.
Review dari Buku Pelukis di Atas Awan karya Kazuo Ishiguro
Pros | |
|
Sebagai salah satu buku bestseller, kualitas buku Pelukis di Atas Awan ini tak perlu diragukan lagi. Kazuo Ishiguro berhasil menyampaikan seluruh pesan atau makna dan bagaimana caranya membuat para pembaca terjun ke dalam cerita yang ditulisnya dengan baik. Buku ini adalah sebuah buku yang memuat begitu banyak cerita-cerita yang penuh dengan makna-makna mengenai kehidupan di dalamnya.
Cerita yang ada di dalam buku ini dinilai cukup singkat, tetapi dijelaskan secara lengkap. Salah satu hal yang perlu dikutip dari buku ini adalah bagaimana Kazuo membuat alur cerita yang susah ditebak, sehingga membuat para pembaca selalu penasaran akan tiap halamannya.
Nah, jika Grameds punya minat yang lebih jauh terhadap buku-buku fiksi yang mengandung unsur sejarah, Grameds mungkin akan terdorong untuk mencari informasi tentang buku- buku tersebut dan mencari tahu lebih banyak.
Novel yang mengesankan ini dibuat setelah Perang Dunia II di Jepang. Ishiguro menciptakan rasa keheningan dan kenormalan di sekitar naratornya yang tampil sebagai seniman tua tetapi memiliki sifat yang ramah. Novel Pelukis di Atas Awan ini merupakan bacaan yang bagus dan menyenangkan. Meskipun Ishiguro tidak melewati periode ini dan tinggal di Inggris, namun dia bisa membangkitkan ritme kehidupan yang lesu di Jepang pascaperang.
Novel Pelukis di Atas Awan ini juga cocok bagi para Grameds yang mungkin menyukai kisah cerita yang berlatar belakang masa lalu terlebih tentang Perang Dunia. Novel ini juga mampu meningkatkan pengetahuan para pembaca tentang informasi dan suasana yang terjadi pada masa Perang Dunia. Jika para Grameds belum pernah membaca karya dari Kazuo Ishiguro, buku Pelukis di Atas Awan ini dapat menjadi acuan untuk membaca dan mengikuti karya-karya lain dari Kazuo Ishiguro.
Penutup
Novel Pelukis di Atas Awan karya Kazuo Ishiguro ini dapat membuat para pembaca penasaran akan tiap halaman yang disuguhkan dalam buku ini. Buku ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan para pembaca mengenai masa-masa Perang Dunia. Terutama bagi para Grameds yang menyukai buku-buku bergenre sejarah, buku Pelukis di Atas Awan karya Kazuo ini sangat cocok bagi Grameds yang ingin memulai membaca.
Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku Pelukis di Atas Awan karya Kazuo Ishiguro. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku yang bergenre sejarah, sehingga para Grameds dapat mendapatkan wawasan yang berguna jikalau hendak membeli novel bertemakan sejarah. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku ini, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.
Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!
Penulis: Sabrina Gasella Ghaisani
- Review Buku #Berhentidikamu
- Review Buku 1984
- Review Buku Bagaimana Manusia Berpikir
- Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu
- Review Buku China Rich Girlfriend
- Review Buku Dilan 1991
- Review Buku Family Constellation Karya Meilinda Sutanto
- Review Buku Fantastic Beasts And Where To Find Them
- Review Buku Filosofi Montessori
- Review Buku Ghosting Writer
- Review Buku I Am Sarahza
- Review Buku Intover: Sebuah Novel Penggugat Jiwa
- Review Buku Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil
- Review Buku Misty Falls
- Review Buku Orang Pertama Tunggal
- Review Buku Pelukis di Atas Awan
- Review Buku Puisi dan Bulu Kuduk
- Review Buku Ramuan Penangkal Kiamat
- Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku
- Review Buku The Strangers In The Lifeboat
- Review Komik Arakawa Under The Bridge
- Review Komik Chainsaw Man
- Review Komik Dr. Stone: Kisah Si Jenius Senku
- Review Komik Immortal Butterfly: Dark Urban Legend
- Review Komik Sakamoto Days Karya Yuto Suzuki
- Review Novel A Midsummer Night’s Dream
- Review Novel Aku, Kamu, dan Hujan
- Review Novel Aku Tak Membenci Hujan
- Review Novel Antara Fajar dan Senja
- Review Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita
- Review Novel Bilangan Fu
- Review Novel Broken Clouds
- Review Novel Bungo Stray Dogs 3 - Kisah Rahasia Berdirinya Biro Detektif
- Review Novel Cerita Ade Karya
- Review Novel City Lite: My Younger Brother
- Review Novel Crazy Rich Asian
- Review Novel Dijodohin Karya Ariniimandasari
- Review Novel Dora Bruder Karya Patrick Modiano
- Review Novel Dua Belas Pasang Mata
- Review Novel Emerald Pieces
- Review Novel Fairham Island #1: Rahasia Masa Lalu
- Review Novel Fairham Island #2: Rahasia Masa Kini
- Review Novel Jeffrey Don’t Throw Me Away
- Review Novel Greyfriars Bobby
- Review Novel Kerudung Merah Kirmizi
- Review Novel Kitalah yang Ada di Sini Sekarang
- Review Novel Love Scenario Karya Cantika Zhr
- Review Novel Melacak Jejak
- Review Novel Midnight Prince
- Review Novel Mirai Karya Mamoru Hosoda
- Review Novel My Hottest Duda
- Review Novel Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu
- Review Novel Pan's Labyrinth
- Review Novel Pangeran Rayhaan
- Review Novel Paper Umbrella
- Review Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 3
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 4
- Review Novel Respati
- Review Novel Rainbirds Karya Clarissa Goenawan
- Review Novel Sehidup Sehati
- Review Novel Setan Setan Menggugat
- Review Novel Serangkai
- Review Novel Sketsa-Sketsa: Terima Kasih
- Review Novel Tangerine Green
- Review Novel Tangis di Rinai Gerimis
- Review Novel Tempurung Karya Oka Rusmini
- Review Novel The Borrowed (13.67)
- Review Novel The Confessions of The Sirens
- Review Novel The Good Daughter Karya Karin Slaughter
- Review Novel Untuk Dia yang Terlambat Gue Temukan
- Review Novel Ziarah (The Pilgrimage) Karya Paulo Coelho
- Review A Poem in My Mind
- Review Deep Water (Keheningan Fatal)
- Review Ospek Karya Ruth Hotmartua
- Review Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan
- Review Rahasia-Rahasia Kecil Karya Anna Snoekstra
- Review Sadness & Other Things
- Secrets of Power Negotiating
- Review The Lucky Ones
- Unit 183 Karya Chikita