Rekomendasi Buku Akuntansi
Jelajahi Rekomendasi Buku Akuntansi (Keuangan, Pengantar, Biaya) dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia
Auditing Dan Asurans: Integrated And Comprehensive Edition (Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar Audit Internasional)
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
Berlangganan Gramedia Digital
Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android
- Tersedia 10000++ buku & majalah
- Koran terbaru
- Buku Best Seller
- Berbagai macam kategori bukuĀ seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
- Baca tanpa koneksi internet
Rp. 89.000 / Bulan
- Audit
- Akuntansi Sektor Publik
- Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar
- Cara Menghitung Biaya Produksi
- Jurnal Penyesuaian
- Jurnal Umum
- Jurnal Penutup
- Konsep Dasar Akuntansi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
- Pengertian Akuntansi Biaya
- Pengertian Akuntansi Keuangan
- Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
- Persamaan Dasar Akuntansi
- Rekonsiliasi Bank
- Sejarah Akuntansi di Indonesia
- Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
- Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
- Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
- Sistem Informasi Akuntansi
- Contoh Invoice Tagihan / Faktur
- Contoh Neraca Lajur
Tetang Rekomendasi Buku Akuntansi
Jelajahi Rekomendasi Rekomendasi Buku Akuntansi (Keuangan, Pengantar, Biaya) dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.
APA ITU AKUNTANSI?
Menurut A Statement of Basic Accountin Theory, yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alernatif yang ada dalam membuat kesimpulan. Akuntansi juga merupakan sebuah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Akuntansi memberi kepastian informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lainnya dalam memudahkan alokasi sumber daya keputusan dalam perusahaan, organisasi non-profit, dan lembaga pemerintah. Secara luas, akuntansi atau dikenal juga sebagai “bahasa bisnis”. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal sebagai pembukuan. Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik adalah yang memiliki sertifikat CPA Indonesia (sebelumnya BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).
TUJUAN AKUNTANSI
Pada dasarnya tujuan akuntansi adalah mencatat, mengumpulkan, dan melaporkan informasi terkait keuangan, kinerja, posisi keuangan, dan arus kas dalam sebuah bisnis. Informasi ini nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan ekonomi. Jika dijabarkan, berikut ini beberapa tujuan akuntansi:
- Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat membantu dalam pembuatan estimasi potensi keuntungan perusahaan
- Memberikan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan, baik itu aset, hutang, serta modal.
- Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu pengguna laporan tersebut
- Memberikan Informasi Mengenai Keuangan, baik itu aktiva maupun passiva perusahaan
- Menyediakan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi perusahaan
Sementara Tujuan Akuntansi Secara Khusus adalah menyediakan informasi dalam bentuk laporan yang memuat posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Secara Kualitatif Tujuan akuntansi meliputi beberapa hal berikut:
- Memberikan informasi yang relevan, dan telah teruji kebenaran dan validitasnya
- Memberikan informasi real time, atau sesegera mungkin.
- Menyampaikan laporan keuangan untuk kepentingan semua pihak yang terkait dengan aktivitas perusahaan
- Informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan dapat diperbandingkan
- Penyampaian laporan keuangan harus lengkap dan memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan
- Informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI DALAM BISNIS
Akuntansi sebagai bahasa bisnis. Akuntansi sering digunakan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai perusahaan, kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Dengan kata lain, melalui akuntansi atau proses akuntansi, pihak-pihak yang memiliki kepentingan seperti pengusaha, investor, atau pihak-pihak tertentu dapat dengan mudah melihat kondisi perusahaan dan peluang perusahaan melalui informasi keuangan atau transaksi dari proses akuntansi. Dalam ilmu akuntansi sendiri telah berkembang bidang-bidang khusus dimana perkembangan tersebut disebabkan oleh meningkatnya jumlah dan ukuran perusahaan serta peraturan pemerintah. Adapun bidang-bidang akuntansi yang telah mengalami perkembangan antara lain:
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan atau disebut juga dengan general accounting. Pada praktinya akuntansi keuangan berisi berbagai catatan dan penyajian laporan keuangan dalam satu periode. Akuntansi keuangan juga merupakan bagian yang secara khusus disediakan oleh perusahaan untuk menghasilkan informasi keuangan yang akan digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti pemegang saham, pemasok, pemerintah, dan juga kreditur.
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.
Akuntansi Budgeter
Akuntansi Budgeter merupakan bidang akuntansi yang merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran) untuk suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
Auditing
Auditing sebagai satu disiplin ilmu yang terkait tetapi tetap terpisah dari akuntansi, merupakan suatu proses di mana pemeriksa independen melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini yang masuk akal tetapi tak dijamin sepenuhnya mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).
Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya merupakan salah satu bagian dari bidang akuntansi meliputi kegiatan proses pencatatan dan monitoring seluruh aktivitas biaya dan menyajikan informasi tersebut dalam suatu laporan. Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktivitas untuk memperoleh keuntungan atau laba tidak bisa terlepas dari biaya. Hal utama yang perlu diantisipasi serta direncanakan dengan baik yaitu dengan melakukan efisiensi terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan pengendalian anggaran yang telah direncanakan.
Akuntansi Organisasi Nirlaba
Tidak semua bisnis menerapkan bidang akuntansi ini karena tujuannya perencanaan anggarannya bukan untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya saja pada dana Corporate Social Responsibility (CSR) suatu perusahaan, dan termasuk hasil dari akuntansi organisasi nirlaba.
SIKLUS AKUNTANSI DAN TAHAPANNYA
Siklus akuntansi adalah proses holistik pencatatan dan pemrosesan semua transaksi keuangan suatu perusahaan, mulai dari saat transaksi terjadi, keterwakilannya dalam laporan keuangan, hingga penutupan rekening. Tujuan siklus ini adalah memberikan informasi akuntansi yang tepat sehingga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Mencapai tujuan tersebut, berikut tahapan-tahapan dalam siklus Akuntansi yang perlu dilalui secara berurutan:
Analisa Transaksi
Hal pertama yang harus dilakukan dalam siklus akuntansi adalah identifikasi atau analisa transaksi. Sistem pencatatannya dalam bentuk double entry dimana setiap transaksi dicatat dengan posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Setiap pencatatan transaksi minimal akan mempengaruhi dua rekening pembukuan.
Jurnal
Langkah kedua adalah mencatat transaksi ke dalam jurnal sesuai dengan kategorinya. Jurnal sendiri terbagi menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dikenal dengan istilah jurnal saja yaitu pencatatan transaksi yang dimasukkan kedalam satu rekening yang didebit dan dikredit. Sedangkan jurnal khusus dibuat untuk meningkatkan efisiensi pencatatan terhadap transaksi yang berulang.
Posting ke Buku Besar
Langkah ketiga dalam siklus akuntansi adalah memposting transaksi ke jurnal buku besar. Pada buku besar ini setiap rekening pembukuan akan mencatat segala transaksi yang terkait dengan masing-masing rekening. Untuk memudahkan identifikasi, setiap rekening akan mendapat nomor kode.
Menyusun Neraca Saldo
Selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo atau daftar saldo rekening buku besar untuk jangka waktu tertentu. Akuntan hanya perlu memindahkan saldo dari buku besar ke neraca saldo. Saldo kredit pada neraca saldo harus sama dengan jumlah saldo debit. Bila jumlah tidak seimbang, maka dapat dipastikan terjadi kesalahan perhitungan atau pencatatan dan harus dilakukan perhitungan ulang. Semua kegiatan perhitungan dan pencatatan harus dilakukan hingga menemukan titik keseimbangan antara kredit dan debit.
Membuat Jurnal Penyesuaian
Di akhir periode, terkadang kita menemukan transaksi yang belum dicatat ataupun kesalahan dalam mencatat. Nah, di sinilah fungsi jurnal penyesuaian. Setelah dicatat dalam jurnal penyesuaian, selanjutnya transaksi akan dipindah ke buku besar.
Membuat Neraca Saldo
Pada tahap ini, Akuntan harus mengatur saldo penyesuaian yang tercatat dalam buku besar dalam neraca saldo. Saldo rekening buku besar dikelompokkan ke dalam kelompok aktif dan pasif. Dalam tahap ini jumlah saldo kelompok aktif dan pasif juga harus seimbang dan sama jumlahnya.
Membuat Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat penting untuk direksi perusahaan karena dengan laporan keuangan mereka bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga membantu direksi membuat kebijakan dan strategi yang harus dilakukan perusahaan. Sebelum membuat laporan keuangan, beberapa orang lebih memilih membuat neraca lajur. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuangan. Beberapa laporan keuangan yang wajib ada dalam suatu usaha adalah:
- Laporan Laba atau Rugi (Income Statement atau Profit and Loss Statement): Bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akutansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih
- Laporan Perubahan Modal, untuk melihat perubahan modal yang terjadi
- Neraca, untuk menaksir kesehatan keuangan, meramalkan keadaan arus kas dimasa depan, dan berfungsi untuk menganalisis likuiditas serta fleksibilitas keuangan perusahaan.
- Laporan Arus Kas, menyediakan informasi yang relevan mengenai kas keluar dan kas masuk pada periode berjalan.
Membuat Jurnal Penutup
Setelah membuat laporan keuangan, seorang Akuntan juga akan membuat jurnal penutup yang dibuat pada akhir periode akuntansi. Cara membuat jurnal penutup adalah dengan membuat rekening terkait menjadi nol. Hal ini disengaja untuk periode berikutnya agar dapat digunakan kembali untuk mengukur transaksi baru di periode mendatang.
Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik dibuat untuk menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi tertentu yang terjadi secara berulang pada periode berikutnya. Biasanya, jurnal pembalik ini dibuat di awal periode berikutnya. Dalam jurnal ini acuannya adalah jurnal penyesuaian. Di mana setiap transaksi di jurnal penyesuaian akan dibalik. Misalnya transaksi yang awalnya kredit di jurnal penyesuaian maka akan menjadi debit di jurnal pembalik.
Neraca Akhir atau Awal
Setelah membuat jurnal penutup, maka selanjutnya adalah membuat neraca akhir atau awal. Isi dari neraca ini adalah daftar saldo rekening di buku besar. Jadi isinya hanya akun-akun permanen. Tujuan pembuatan neraca ini adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo memang sudah benar dan seimbang.
Semua tahapan di atas berperan SANGAT penting dalam pemantauan keuangan perusahaan, sehingga Perusahaan dapat menganalisa seberapa sehat atau tidaknya kondisi keuangan mereka dalam satu periode. Kejelian dan ketelitian sangat dibutuhkan dalam proses ini, sebab siklus akuntansi juga digunakan perusahaan dalam melakukan keputusan bisnis yang lebih tepat dan cepat karenanya harus berlandaskan pada informasi yang valid mengenai keuangan.