Review Buku Wizard Bakery Karya Gu Byeong Mu

Wizard Bakery – Membaca novel merupakan kegiatan yang sangat menghibur sekaligus menambahkan wawasan para pembaca. Bayangkan kamu membaca sebuah cerita fantasi namun juga dapat menambahkan beberapa wawasan di dalam novel tersebut, menarik bukan?

Novel fantasi merupakan sebuah cerita yang didalamnya memiliki hal-hal yang tidak nyata, mulai dari tokoh, tempat, alur cerita, dan semua yang ada di dalamnya tidak nyata. Novel dengan genre fantasi ini justru memiliki banyak peminatnya karena cerita di dalamnya dapat membuat para pembaca menggambarkan imajinasinya sendiri dan sebebas mungkin.

Novel fantasi memiliki banyak genre di dalamnya, ada novel fantasi horror, thriller, komedi, drama, romantis, hingga sci-fi. Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu novel fantasi drama yang memiliki banyak peminatnya karena cerita di dalamnya sangat menarik.

Novel fantasi drama ini juga banyak sekali peminatnya, layaknya novel biasa, novel fantasi drama ini justru lebih banyak peminatnya karena topik di dalam ceritanya yang menggambarkan kehidupan sehari-hari sehingga para pembaca dapat merasakan hal yang sama saat membacanya.

Wizard Bakery merupakan salah satu novel fantasi drama yang memiliki cerita yang cukup kompleks. Novel Wizard Bakery ini menceritakan tokoh Aku yang mengalami kekerasan dalam keluarganya, hal tersebut membuat novel ini menarik karena membawa tema kekerasan dalam keluarga yang merupakan isu sosial yang sering terjadi di masyarakat.

Tokoh Aku ini merupakan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun. Karena sering mengalami kekerasan di rumahnya, Si Aku kemudian kabur ke toko roti yang sering ia kunjungi. Dari toko roti tersebut mulai terjadi kejadian-kejadian aneh lainnya.

Novel Wizard Bakery ini dapat menjadi sebuah bacaan yang menghibur dan menyenangkan sekaligus membuat para pembaca menambah wawasan terkait isu-isu sosial yang sering terjadi seperti kekerasan dalam keluarga. Novel ini akan mengajak para pembaca merasakan keajaiban-keajaiban dari toko roti.

Lantas, apa ya yang dilakukan oleh Aku saat di toko roti? Apakah keluarganya menyesali perbuatannya terhadap Aku? Jika Grameds penasaran akan kelanjutan ceritanya, Grameds bisa membaca buku berjudul Wizard Bakery Karya Gu Byeong Mu ini untuk menemukan jawabannya. Yuk kita simak penjelasan dan review singkatnya tentang Wizard Bakery Karya Gu Byeong Mu ini.

Sinopsis Buku Wizard Bakery Karya Gu Byeong Mu

 

Karena ayahnya menikah lagi setelah ibunya meninggal dunia, seorang anak laki-laki berumur 16 tahun terpaksa tinggal serumah dengan ibu tiri dan adik tirinya. Hubungannya dengan ibu tirinya tidak pernah baik, jadi ketika ia mendadak dituduh melakukan pelecehan terhadap adik tirinya, ia pun kabur. Di tengah kepanikannya, ia berlari ke toko roti yang ada di dekat rumahnya.

Ia sama sekali tidak menduga bahwa dunia penuh keajaiban menunggunya di sana. Sekilas pandang, Wizard Bakery terlihat seperti toko roti biasa, tetapi sebenarnya tempat ini menjual roti dan kue yang mengandung sihir. Sementara anak laki-laki itu berada di sana, ia menyaksikan sikap egois orang-orang yang ingin memiliki kekuatan sihir demi kepentingan pribadi.

Walaupun Tukang Roti dan asistennya, Burung Biru, sering mengomeli anak laki-laki itu, mereka juga memberinya hiburan, berbeda dengan keluarganya sendiri. Namun, ketika polisi mulai menyelidiki toko roti itu, anak laki-laki itu pun sadar bahwa waktunya kembali ke kenyataan semakin dekat.

Rahasia apa yang disembunyikan oleh sang pemilik toko roti? Akankah bocah itu akhirnya menemukan kebahagiaan dan menghadapi masa lalunya?

Review Wizard Bakery

 

Wizard Bakery ini merupakan salah satu novel drama yang mengangkat isu sosial tentang kekerasan dalam keluarga. Novel ini berhasil mengemas isu tersebut dengan cerita fiksi fantasi yang menarik. sehingga para pembaca tidak merasa konfliknya terlalu berat. Bahasa yang digunakan dalam novel ini juga sangat ringan, mengingat novel ini menceritakan bocah laki-laki berumur 16 tahun.

Alur ceritanya pun berhasil menyampaikan pesan utama yang ingin disampaikan hingga akhir halaman, novel ini cocok bagi kalian yang menyukai novel fantasi namun memiliki konflik yang cukup kompleks.

Jika kalian melihat atau mendengar kata toko roti, apa yang kalian ingat? Pasti kebanyakan dari kalian akan mengingat wangi harum dari roti yang baru saja keluar pemanggangan. Namun, bagaimana jika kalian melewati atau melihat toko roti namun kalian tertarik akan hal lainnya? Seperti sihir mungkin?

Toko roti di dalam novel ini akan membuat orang tertarik karena konsepnya yang bertemakan sihir. Toko ini menjual roti dengan bahan-bahan yang aneh, mungkin kalau seandainya ada di dunia nyata, akan membuat kita merasa mual saat mendengarnya.

Novel Wizard Bakery ini menceritakan seorang anak laki-laki yang berumur 16 tahun sering mengalami kekerasan dari keluarganya terutama ibu tirinya. Bocah laki-laki tersebut sering dimarahi, diasingkan, dipukul oleh sang ibu tirinya, sehingga membuat bocah tersebut menghindari makan malam bersama. Semakin lama, ibu tirinya semakin jahat, ia mulai mengomeli bocah tersebut dengan alasan yang tidak jelas. Singkatnya, ibu tiri benci keberadaan si bocah di dalam keluarganya.

Anak dari ibu tirinya merupakan seorang perempuan. Anak perempuannya mengalami kejadian yang sangat membuat ibu tirinya marah, yaitu ia mengalami kekerasan seksual. Mengetahui hal tersebut, ibu tirinya marah besar, ditambah sang anak perempuan tidak menjelaskan siapa yang melakukan hal tersebut padanya.

Mu Hee sang anak perempuan kemudian dipukuli berkali-kali dan bertubi-tubi hingga badannya kesakitan. Mu Hee merasa terdesak karena pukulan ibunya, lantas ia asal mengatakan bahwa sang bocah laki-laki tersebutlah pelaku kekerasan seksual yang dialaminya.

Dituduh atas hal yang tidak dilakukannya membuat sang bocah tersebut kembali dimarahi dan dipukuli oleh ibu tirinya. Akhirnya, bocah laki-laki tersebut kabur ke toko roti yang sering ia kunjungi untuk membeli makan malamnya. Pemilik toko roti akhirnya bersimpati atas kondisi sang bocah dan menerimanya untuk tinggal sementara di toko rotinya.

Selama menumpang, bocah laki-laki yang tidak disebutkan namanya itu pun membantu sang pemilik toko dalam menangani pesanan roti secara online yang bernama Wizard Bakery. Di dalam toko roti tersebut, tersedia bahan-bahan yang memiliki sihir untuk seseorang. Ada yang memiliki sihir untuk membuat seseorang jatuh cinta hingga ada sihir untuk membuat celaka seseorang.

Lantas bagaimanakah kelanjutan cerita antara sang pemilik toko roti dan bocah laki-laki itu? Apakah sihir-sihir dalam toko roti itu mampu bekerja dengan baik? Apakah dari sihir tersebut dapat menimbulkan kekacauan? Jika Grameds penasaran, Grameds bisa membaca Wizard Bakery ini dan dapatkan cerita penuh fantasi dalam sebuah toko roti dari karya Gu Byeong Mu di Gramedia.com.

 

Novel ini memiliki alur ceritanya yang sederhana namun menarik. Selain itu, novel ini juga  memiliki gaya penulisan yang unik tanpa nama khusus untuk sebagian besar karakter termasuk karakter utama. Novel ini secara implisit membawa isu-isu sosial seperti pelecehan seksual dan kesehatan mental, dan menggabungkannya dengan halus dengan fantasi. Pelajaran utamanya sederhana tetapi sangat penting bagi kita semua. Pikirkan setiap pilihan yang akan kita buat karena kita harus bertanggung jawab atas konsekuensinya.

Novel Wizard Bakery ini merupakan salah satu novel yang wajib masuk ke daftar keinginan buku kamu lho, Grameds! Buku ini juga cocok bagi Grameds yang mungkin menyukai novel bertemakan fantasi drama yang didalamnya terdapat cerita-cerita sihir. Jika Grameds belum membaca karya dari Gu Byeong Mu, Wizard Bakery ini cocok sebagai awalan Grameds untuk menekuni karya-karya Gu Byeong Mu.

Profil Gu Byeong Mu

Sumber: wikipedia.org

Gu Byeong Mu lahir pada tahun 1976 dan merupakan seorang penulis dari Korea Selatan. Pada tahun 2009 Byeong Mu membuat debut sastranya dengan novelnya yang berjudul Wizard Bakery dan berhasil memenangkan Hadiah Changbi ke-2 untuk Fiksi Dewasa Muda.

Novel debutnya Wizard Bakery ini telah berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol oleh Minjeong Jeong dan Irma Zyanja Gil Yáñez. Mereka menerima Penghargaan Sastra Daesan ke-24 pada tahun 2016 untuk terjemahan mereka.

Selain novel Wizard Bakerynya, Byeong Mu juga mempunyai karya lainnya seperti Tale of the Match Girl yang merupakan cerita pendek berdasarkan “The Little Match Girl” oleh Hans Christian Andersen. Tapi alih-alih melihat pemandangan indah dalam cahaya korek api, sang protagonis hanya melihat adegan horor dan tragedi. Ceritanya mendesak pembaca untuk mempertanyakan kebenaran atau pelajaran yang diterima secara umum dan untuk melihat dunia dalam cahaya baru.

Penutup

Novel Wizard Bakery ini merupakan salah satu novel ringan untuk dibaca, novel ini dapat membuat para pembacanya menghabiskan waktunya hanya dengan membaca novel ini saja. Alurnya yang menarik membuat para pembaca seakan paham dan masuk ke dalam duni di dalam novelnya. Selain itu, novel ini juga cukup memberikan edukasi tentang isu-isu sosial terutama tentang isu kekerasan dalam keluarga.

Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku Wizard Bakery Karya Gu Byeong Mu. Semoga penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku bergenre fiksi fantasi. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku ini, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.

Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!

Penulis: Sabrina Gasella Ghaisani

Sumber Artikel:

• https://www.goodreads.com/en/book/show/33095686-wizard-bakery
• https://en.wikipedia.org/wiki/Gu_Byeong-mo
• https://drakorclass.com/2022/02/17/novel-wizard-bakery-antara-kekerasan-anak-dan-sihir-dalam-roti/
• https://www.resensiriri.com/2022/02/novel-wizard-bakery.html