Review Buku Berdamai dengan Trauma Batin

Rating 4.0

Luka dan trauma batin bisa dirasakan siapa saja tidak kenal dewasa maupun anak kecil. Kondisi trauma batin ini bisa mempengaruhi kegiatan sehari-hari bahkan mengganggu emosional hingga kebahagiaan. Setiap perjalanan hidup kita pasti akan mengalami masalah kita akan terjatuh, terluka bahkan muncul rasa ingin menyerah.

Luka batin atau trauma batin bisa disebabkan oleh berbagai pengalaman dan situasi dan setiap orang memiliki toleransi terhadap stres dan trauma yang berbeda, sehingga respons terhadap pengalaman yang sama akan berbeda-beda.

Beberapa hal yang bisa memicu seseorang memiliki luka batin dan trauma seperti, rasa kehilangan, pelecehan atau kekerasan, Kecelakaan atau cedera serius, peristiwa traumatis, trauma masa kecil, hubungan yang toxic, kecemasan dan depresi, konflik keluarga dan masih banyak lagi. Saat ini banyak yang mencari cara untuk memulihkan luka dan trauma salah satunya adalah dengan pergi jalan-jalan atau traveling. Namun itu hanya menjadi tempat pelampiasan dimana ketenangan itu hanya datang sekali dan kamu akan terus mencarinya ketika kamu kembali ke kehidupan yang seharusnya dijalani. Jalan-jalan atau me time dengan makan, belanja itu tidak sama dengan healing. Bahkan bisa saja diantaranya malah hanya ikut-ikutan dan tetap akan merasa hampa.

Grameds, jika kamu sedang mencari buku untuk membantu kamu berdamai dengan trauma batin maka buku ini akan sangat membantu kamu. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang merasakan lelah, overthinking, cemas, insecure, depresi, panik, sedih, kecewa dan marah. Buku ini mengajakmu untuk terbuka dan lebih dalam mengenali luka dirimu. Berikut ini adalah ulasan mengenai buku Berdamai dengan Trauma Batin.

Sinopsis Buku Berdamai dengan Trauma Batin

Buku Berdamai dengan Trauma Batin merupakan buku yang memiliki tema mengenai bagaimana cara mengatasi dan Berdamai dengan Trauma Batin atau luka emosional yang dialami dalam kehidupan. Buku ini memberikan panduan dan strategi untuk kamu yang kebingungan dengan mengontrol trauma batin atau kesusahan mengontrol emosi yang dialami.

Perlu diingat sekali lagi bahwa buku ini tidak bisa menyembuhkanmu dari trauma batin namun bisa membantu kamu untuk memahami sifat dan dampak dari trauma batin itu sendiri. Buku ini akan menjelaskan seberapa berpengaruhnya trauma batin dengan kehidupan sehari-hari dan hubungan dengan orang lain. Trauma bisa diatasi dengan diawali kesadaran dan pengakuan terhadap trauma itu sendiri, kemudian menuju langkah pemulihan dan kesembuhan dapat dilakukan.

Berdamai dengan Trauma Batin ini akan memberikan kamu berbagai teknik dan alat yang berguna untuk membantu mengatasi dan menghadapi trauma. Salah satu contoh tekniknya adalah relaksasi, meditasi dan terapi berbicara. Selain itu masih ada lagi banyak metode yang lain jika ketiga metode ini sulit atau tidak memiliki pengaruh apapun dalam kesehatan mental.

Buku ini akan menjelaskan juga mengenai pentingnya dukungan sosial dan bantuan dari orang-orang terdekat dalam proses penyembuhan luka batin. Pembaca akan diajak membuka diri dan berbicara mengenai pengalaman trauma sebagai langkah awal untuk kesembuhan trauma batinnya. Buku ini membantu dengan mendalam dan mendukung untuk para pembaca untuk mendapatkan kedamaian hati dan emosional untuk bisa menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah.

Buku Berdamai dengan Trauma Batin ini memiliki 10 bab yang akan menemani kamu dari awal. Bab pertama adalah Pengantar Sederhana, bab kedua adalah Perihal Emosi dan fungsi-fungsinya, bab ketiga adalah Untuk Apa Aku Dilahirkan? Bab kelima adalah Kenapa Mereka Menertawakan Penderitaanku? Bab keenam adalah Kisah tak Seindah FTV, bab ketujuh adalah Bolehkah Bila Aku Tak Memaafkan? Bab kedelapan adalah Kenapa Harus Ada Pertemuan Bila Akhirnya Dipisahkan? Bab Kesembilan adalah Hari nan Gelap dan Tak ada Harapan, dan bab kesepuluh adalah Penutupan dengan beberapa motivasi.

Luka batin yang menimbulkan trauma dapat dirasakan dalam berbagai fase perkembangan. Mulai dari masa anak-anak yang merupakan masa yang rawan dan masih belajar dasar-dasar untuk menjadi manusia dan juga fase yang butuh sekali peran yang utuh untuk pengasuh atau orangtua untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai bekal mereka ketika dewasa nanti. Sedangkan luka batin bisa timbul karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar  untuk mengembangkan hal ini

Memasuki masa remaja yang juga rentan karena pada masa ini seseorang penuh dengan gejolak untuk mencari dirinya yang sebenarnya. Namun di masa ini seseorang masih membutuhkan peran orang lain contohnya adalah orang tua dan keluarga. Masa remaja juga dimana masa mulai adanya hasrat seksual dengan teman sebaya. Luka dan trauma batin yang sudah dirasakan pada masa anak-anak atau bahkan yang baru dirasakan ketika seseorang masuk dalam masa remaja maka akan mempengaruhi perkembangan pada masa remaja ini.

Memasuki usia dewasa seseorang dihadapkan dengan masalah yang lebih rumit dan lebih besar. Semakin dewasa maka seseorang akan semakin merasa kesepian, perasaan yang tidak didukung oleh siapa siapa, merasa tidak menjadi siapa siapa dan tertinggal dari yang lain. Ada yang melanjutkan ke jenjang pernikahan namun ada juga yang memilih hidup sendiri dan merasa hidup di masa dewasa ini merupakan kompetisi.

Sebaik-baiknya memulihkan trauma dan luka batin, tentu akan lebih baik jika ditangani oleh ahlinya, yaitu tenaga profesional yang memang menangani hal ini. Namun, namanya manusia, tak selalu sepakat dan mengikuti ketentuan yang banyak disuruh. Apalagi biaya yang dibutuhkan untuk menemui profesional cukup mahal dan merasa menemui profesional akan sama saja, sama-sama butuh waktu. Selain itu ada juga yang memiliki alternatif seperti menonton tayangan motivasi dan membaca buku motivasi.

Buku ini juga mengajarkan kita mengenai emosi, lima dasar emosi yang pasti semua orang miliki yaitu marah, takut, jijik, gembira dan kesedihan. Namun ternyata ada banyak emosi yang meluas menjadi emosi yang lebih spesifik dari lingkar utamanya yaitu seperti kecewa, frustasi, tidak setuju, mengelak, bosan, kesepian, kritis, kagum, puas, dan lain-lain. Emosi adalah hal yang justru memperparah kita ketika sedang merasakan perasaan yang tidak menyenangkan, emosi akan membuatnya untuk lebih tenang atau bahkan membuat kita menjadi tidak ada kemauan untuk melakukan hal apapun.

Emosi adalah suatu respon ketika panca indra kita melaksanakan tugasnya seperti menangkap rangsang yang datang dari luar dan muncul ketika ada peristiwa tertentu. Kemudian perasaan dipengaruhi oleh cara pikiran mengolah apa yang sudah ditangkap oleh indra. Perasaan ini yang bertugas memberi judgement menjadi presepsi atau pemaknaan. Bahkan waktunya juga lebih lama daripada emosi. Sedangkan mood terjadi lebih rumit dimana seperti pencampuran antara emosi dan perasaan yang penyebabnya bisa kita ketahui langsung, namun ada juga yang tiba-tiba muncul tanpa alasan.

Kelebihan dan kekurangan Buku Berdamai dengan Trauma Batin

Kelebihan Buku Berdamai dengan Trauma Batin

Buku ini memberitahu kita bagaimana kita berjalan keluar dari trauma batin. Berdamai dengan luka dan trauma batin bisa membantu kita untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang sedang merasa hampa, sedih, marah, overthinking dan perasaan yang tidak menentu. Buku ini bukan mantra yang bisa menyembuhkan namun setidaknya buku ini membantu kamu untuk mengurangi gejala yang membuat kamu trauma. Buku ini menjelaskan dengan detail mengenai trauma batin dimana awal mula terjadinya trauma batin hingga kemungkinan menjadi depresi dan melakukan berbagai hal yang menyakiti diri sendiri.

Buku ini juga dilengkapi dengan beberapa ilustrasi yang membuat buku ini tidak jenuh untuk dibaca. Ilustrasi yang digambarkan menjelaskan mengenai berbagai respon dan seperti apa kita ketika sedang mengalami kesedihan. Selain itu cover buku ini juga menarik karena menggambarkan seseorang yang sedang dalam luka atau trauma batin.

Kekurangan Buku Berdamai dengan Trauma Batin

Selain ada kelebihan buku ini juga memiliki kekurangan, yaitu buku ini bagi beberapa orang akan merasa membosankan karena tidak relate dengan apa yang dirasakan.Buku ini dibungkus dengan bahasa yang sulit dimengerti dan dipahami. Jadi buku ini bisa saja dianggap bertele-tele dalam penjelasannya.

Pesan Moral Buku Berdamai dengan Trauma Batin

Setiap orang pasti memiliki masalahnya sendiri dan setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk keluar dari masalahnya masing-masing. Trauma batin muncul ketika seseorang membiarkan luka batin di hatinya bersarang cukup lama sehingga luka itu akan membekas dan terus menjadi trauma di hatinya.

Trauma batin bisa dirasakan oleh siapa saja tidak kenal usia dan juga gender. Bisa terjadi dengan anak-anak yang trauma karena perundungan di sekolah, atau bisa trauma karena konflik di rumah. Tidak hanya anak-anak namun remaja juga bisa mengalami trauma batin, dan juga orang dewasa juga bisa mengalami trauma batin ketika sedang merasa tidak maju dan tidak berguna bagi orang sekitar, melihat pencapaian orang lain yang lebih baik dibandingkan pencapaian diri sendiri. Maka dari itu Grameds buku ini hadir untuk menemani kamu bagi kamu yang memiliki luka atau masalah yang tidak dapat diatasi sendiri. Namun buku ini tidak bisa menyembuhkan, ya, Grameds sekali lagi, jika kamu ingin benar benar sembuh maka kamu harus pergi ke yang profesional dan berkonsultasi mengenai hal ini.

Grameds itu dia ulasan singkat mengenai buku Berdamai dengan Trauma Batin. Grameds bisa mendapatkan bukunya di gramedia.com atau toko buku gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

 

Penulis : Devina

 

 

Rekomendasi Buku Terkait

Merawat Luka Batin

Merawat Luka Batin adalah buku yang ditulis oleh seorang Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa bernama dr. Jiemi Ardian Sp.Kj. Buku ini berisi tentang proses berpikir, bukan sekadar berpikir dengan positif. Saat perasaan sedang tidak baik-baik saja, terlebih pada keadaan depresi, proses pikir kita biasanya ikut andil dalam memperburuk keadaan. Namun, sulit bagi kita untuk menyadari proses berpikir yang bermasalah ini karena kita menganggapnya sebagai cara kita melihat realitas. Menyadari pikiran yang keliru saat hal itu muncul bukanlah hal yang mudah.

Buku ini memuat beberapa pola untuk membentuk cara berpikir yang tepat. Tak hanya orang-orang yang sedang merawat luka batin, para caregiver dan penyintas depresi juga bisa menarik manfaat dari buku ini. Semoga buku ini juga bisa menghapus stigma tentang depresi dan menunjukkan bahwa gangguan kejiwaan, termasuk depresi, bisa dialami siapa saja. 

 

Terapi Luka Batin

Kadang kita tidak menyadari bahwa setiap reaksi yang dilakukan bukan atas kesadaran kita, tetapi direaksikan oleh trauma, luka-luka, dan kejadian-kejadian pada masa lalu yang tidak kita sadari. Persepsi kita dalam memandang dunia bersumber pada keyakinan-keyakinan yang kita miliki, yang diperoleh melalui pengalaman maupun kumpulan pengetahuan. Itulah alasan di balik kenapa setiap orang memiliki reaksi yang berbeda atas kehidupannya. Lewat buku ini, penulis mengajakmu untuk kembali terhubung dengan diri sendiri, menemukan kembali dirimu yang belum utuh. Penulis menyampaikan semuanya dengan gaya tutur yang mudah dipahami. Buku ini berguna bagi siapapun yang ingin keluar dari kehidupan yang gelap untuk membangun kehidupan yang mereka cintai.