in

Review Buku Berdamai dengan Ketakutan karya Alvirasari

Grameds, ketakutan seringkali menghampiri setiap orang. Ketakutan adalah salah satu dari tujuh emosi universal yang dialami oleh semua orang di seluruh dunia. Biasanya ketakutan muncul karena adanya ancaman bahaya mulai dari fisik, emosional, atau psikologis, nyata atau imajiner. Ketakutan yang berlebih bisa menjadi suatu hal yang mengganggu kehidupan kita dan aktivitas kita sehari-hari.

Terkadang ketakutan hampir mirip dengan kegelisahan, namun harus dipisahkan dan dapat dibedakan. Kegelisahan biasanya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk menghindari dan menyelamatkan diri, sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tidak dapat dihindari. Maka tak heran banyak orang memilih untuk menghindari apapun yang dianggap menakutkan bagi dirinya.

berdamai dengan ketakutan

Nah Grameds artikel ini akan membahas mengenai buku “Berdamai Dengan Ketakutan” kamu bisa membaca ulasan dibawah ini sebelum kamu membelinya. Buku ini akan memberikan tips dan membuat kamu bisa mengurangi ketakutan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Sinopsis Buku Berdamai dengan Ketakutan

Holiday Sale

Dalam kehidupan sehari-hari ketakutan sering kali dikaitkan dengan emosi negatif atau perasaan negatif. Namun nyatanya ketakutan juga berdampak baik loh untuk diri kita sendiri, dengan adanya rasa takut kita lebih menjaga diri sendiri untuk tetap aman karena akan membuat kita lebih waspada pada potensi bahaya.

Namun kembali lagi bahwa setiap orang memiliki alasan sendiri yang menyebabkan ketakutan itu. Tidak ada satupun orang yang ingin hidup dalam ketakutan yang berlebihan, hidup yang dilingkupi dengan rasa kecemasan, kekhawatiran, dan ketidakamanan.

Semua orang ingin hidup dengan nyaman dan damai tanpa harus diganggu dengan rasa khawatir. Ketika ketakutan dibiarkan dan ada didalam kehidupanmu terlalu dalam, sudah pasti ketakutan akan menguasai kehidupanmu selamanya. Sebagian orang mungkin memilih untuk mengalah dari rasa takutnya sehingga, dia akan merasa tidak tenang jika harus berhadapan dengan ketakutan tersebut. Ada juga yang menghilangkan rasa takut tersebut dengan mengontrol emosinya.

Ketakutan dengan Tuhan, ketakutan ini yang akan menghubungkan hubungan spiritual seseorang dengan Tuhan-Nya, dia akan memilih untuk tidak melanggar larangan tersebut dan jika melanggar maka akan menuruti pikiran negatifnya. bentuk ketakutan akan dosa ini yang bersifat positif sehingga seseorang akan menghindari perbuatan yang tidak baik dan memilih perbuatan yang baik

berdamai dengan ketakutan

Buku ini juga dilengkapi dengan cerita-cerita yang bersumber dari pengalaman penulis dan sekitarnya. Seperti contoh cerita ketika penulis berumur dua belas tahun yang sedang berlibur dengan keluarganya ke suatu pantai di daerah Yogyakarta. Kala itu mereka semua sepakat untuk berenang selagi ombak tidak tinggi dan cuaca masih mendukung. Namun saat bermain agak lebih jauh dari bibir pantai, seakan-akan ombak menelan tubuhnya dan ia pun berguling mengikuti arus. Air pantai menutupi pandangan dan hanya terdengar suara ibu yang berteriak, dada terasa sempit dan mulut penuh dengan air laut. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tanganku dan berusaha membuatku sadar.

Karena kejadian ini ia tidak pernah pergi ke pantai dan mengalami syok berat yang menyebabkan rasa takut dan khawatir pada pantai. Namun keluarga tidak pernah menyerah untuk menyembuhkan rasa takutnya, berbagai cara dilakukan seperti berlibur lagi ke pantai, menonton video-video keluarga yang berlibur di pantai. Kedua orangtuanya meyakinkan bahwa pantai adalah tempat yang menyenangkan untuk bersenang-senang selagi kita sama-sama waspada.

Hingga akhirnya ketika tiba di pantai dan angin laut menyapu tubuhku, aku merasa pengaruh trauma berkurang sedikit, jantungku berdetak dengan normal dan nafasku juga terlihat normal. Meski aku hanya duduk di pinggir pantai, setidaknya aku sudah melawan rasa takutku.

“Kemampuan seseorang untuk menghilangkan peristiwa yang kelam dalam hidupnya bergantung pada seberapa besar luka yang dirasakan.”

Buku ini akan menjelaskan beberapa hal yang melatarbelakangi rasa takut seseorang. Selain itu memberikan penjelasan mengenai dampak dari ketakutan, dan memiliki beberapa solusi yang bisa membantu pembaca untuk mengatasi ketakutan yang masih melindap dalam hidupnya.

Akibat dari ketakutan yang berlebih bisa kita rasakan loh Grameds. Ketika otak sudah tidak bisa mentoleransi rasa takut maka seseorang akan mengalami stres. Stres ini yang akan mengakibatkan berbagai macam penyakit bahkan hingga masalah pencernaan dan memicu adanya hilang nafsu makan. Kualitas tidur akan menurun dan akan berdampak pada emosi sehingga mudah sekali emosi dan marah.

Rasa takut bisa membuat detak jantung lebih cepat dimana menyebabkan perubahan sirkulasi darah ke semua tubuh. Jika ini terus terjadi maka pembuluh darah dapat menyempit karena peningkatan aliran darah. Seseorang yang memiliki ketakutan berlebih juga memiliki resiko terkena sakit jantung.

“Sebelum mencoba sering kalau sudah takut gagal. Dia tidak mau bergerak dan memiliki diam di zona nyaman sehingga sering banyak orang tidak mau maju untuk berkembang karena takut akan kegagalan.”

Profil Penulis Buku Berdamai Dengan Ketakutan

berdamai dengan ketakutan

Penulis buku ini adalah Alvirasari yang bisa juga dipanggil Vira. Penulis lahir di Yogyakarta, 15 April 1999. Vira adalah anak bungsu dari empat bersaudara yang menyelesaikan pendidikan S1 nya di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Vira gemar menulis cerpen dan puisi untuk mengisi waktu luangnya, selain menulis vira juga gemar membaca novel dan Wattpad. Kegemarannya dalam menulis puisi menghasilkan hasil buku puisi dalam buku kumpulan puisi kampus angkatan 2018.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Berdamai Dengan Ketakutan

berdamai dengan ketakutan

Pros & Cons

Pros
  • Bahasa yang mudah dipahami.
  • Dilengkapi gambar-gambar ilustrasi.
  • Memiliki catatan kaki untuk sumber-sumbernya.
  • Isi pembahasan sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
  • Cover buku menarik, menggambarkan isi buku.
Cons
  • Format tulisan yang acak-acakan.
  • Penjelasan berulang.

Kelebihan Buku Berdamai Dengan Ketakutan

berdamai dengan ketakutan

Buku ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, penggunaan kata-kata yang ada di kehidupan sehari-hari membuat buku ini mudah dipahami setiap kalimatnya. Buku ini tidak hanya membuat pembacanya membaca isi buku namun mengajak pembacanya merasa seperti mengobrol dan masuk dalam buku ini.

Buku Berdamai dengan ketakutan ini dilengkapi dengan gambar-gambar ilustrasi mengenai buku ini per bab. Dengan adanya gambar ilustrasi ini membuat pembaca tidak bosan dan tidak hanya membaca tulisan namun bisa melihat berbagai ilustrasi dari buku ini.

Selanjutnya kelebihan buku ini adalah dilengkapi dengan catatan kaki untuk sumber-sumbernya sehingga seluruh penjelasan dalam buku ini bersumber dari jurnal atau artikel yang juga terkait. Hal ini karena buku ini membahas mengenai mental health, jika tidak bersumber jelas maka penjelasan di buku ini juga tidak jelas isinya.

Pembahasan yang ada dalam buku ini dibagi menjadi 8 dimana masing-masing bab memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang terkait juga dengan kehidupan sehari-hari dengan sub babnya, seperti Fobia yang sulit dimengerti, antara Tuhan dan Kita, Pengaruh Lingkungan dll.

Cover buku juga dibuat dengan menarik yaitu menggunakan warna yang cerah dan gambar seseorang yang sedang ketakutan. Cover buku ini juga menyisipkan berbagai ketakutan yang bisa terjadi dan yang biasanya kita pikirkan dan dilengkapi dengan kalimat pada bawah cover “sesungguhnya semuanya akan baik-baik saja. Jangan terlalu mencemaskan sesuatu yang belum terjadi.” Dari cover bukunya saja kita sudah bisa melihat bahwa buku ini akan menemani kamu untuk keluar dari ketakutan yang berlebih.

Kekurangan Buku Berdamai Dengan Ketakutan

 

berdamai dengan ketakutan

Kekurangan buku ini ada pada penempatan tulisan yang acak-acakan antara gambar dan juga kata-kata motivasinya yang kurang ditempatkan dengan rapi. Sehingga ada beberapa halaman yang kurang maksimal penggunaan kertasnya.

Pada beberapa penjelasan, terdapat penjelasan berulang yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hal ini kurang konsisten dan tidak efektif. Meski penjelasannya berbeda namun inti yang ingin disampaikan memiliki sama arti.

Pesan Moral Buku Berdamai Dengan Ketakutan

berdamai dengan ketakutan

Buku ini mengajarkan kita untuk bisa keluar dari rasa takut dan trauma yang sudah pernah terjadi seperti trauma akan kejadian yang menakutkan atau trauma karena pernah ditinggalkan dengan orang yang sangat kita cintai. Buku ini membantu kita untuk bisa menjalani hari seperti biasa tanpa adanya ketakutan yang berlebih.

Rasa takut itu pasti dirasakan oleh semua orang, namun ketakutan yang berlebih akan berdampak buruk juga bagi diri sendiri dan orang lain. Ketika emosi kita tidak dapat terkontrol maka yang akan kena marah dan perubahan mood diri kita adalah orang lain. Nah Grameds bagi kamu yang masih memiliki trauma atau ketakutan, kamu bisa membaca buku ini untuk membantu kamu mengurangi ketakutan dan trauma yang ada dalam diri kamu, Buku ini dilengkapi dengan tips jadi kamu tidak perlu khawatir.

Penutup

berdamai dengan ketakutan

Grameds itu dia adalah ulasan singkat mengenai buku self improvement yang membahas mengenai ketakutan. Jika Grameds tertarik dengan buku ini, Grameds bisa mendapatkannya di gramedia.com atau toko buku gramedia terdekat di kotamu. Selamat Membaca !

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

 

Penulis : Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Seni Berdamai Dengan Emosi

seni berdamai dengan emosi

Setiap orang memiliki masalah, tentu saja ingin secepatnya meniadakan masalah itu. Konflik dan tekanan merupakan penyebab ketegangan dalam hidup. Kita sadar bahwa selama kita hidup, maka kita akan mendapatkan masalah. Tidak seorang pun luput dari masalah. Bahkan ada peribahasa mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada orang yang dapat dikatakan sebagai orang normal. Kita semua memiliki kebiasaan khusus dan terkadang menunjukkan perilaku yang tidak logis dan menderita penyakit yang disebabkan oleh emosi. Bila kita menderita sakit yang disebabkan oleh jiwa dan emosi, apakah sebaiknya kita merawat diri sendiri? Tentu saja tidak semuanya mampu kita atasi bahkan dalam kasus kejiwaan yang berat kita memerlukan bantuan profesional. Namun terdapat banyak gejala lain serta kondisi lainnya yang dapat disembuhkan dengan menggunakan metode penyembuhan diri sendiri.

Dalam buku ini kita akan mendapatkan teori sekaligus praktek untuk penyembuhan diri sendiri yang berkaitan dengan masalah kejiwaan. Misalnya lewat hipnotis diri maupun latihan-latihan sederhana untuk melepaskan persoalan kejiwaan di masa lalu yang masih terbawa hingga saat ini. Walaupun kita abaikan persoalan di masa lalu, akan tetapi secara kita tidak sadari akan mempengaruhi perilaku kita di masa sekarang. Jadi, mengapa kita bawa beban masa lalu, jika kita mampu melepaskan beban itu? Pilihlah langkah ringan menuju masa depan.

Alasan untuk Tetap Hidup: Melawan Depresi dan Berdamai dengan Diri Sendiri

alasan untuk tetap hidup

Apa rasanya menjadi orang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi? Ada dorongan yang membanjiri perasaan dan pikiran mereka sampai-sampai tubuh fisiknya pun ikut sakit. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Matt Haig pernah berada di titik itu. Ia pernah mencoba bunuh diri di pinggir tebing ketika berusia 24 tahun. Serangan panik yang bertubi-tubi dan harapan yang tak lagi terlihat membuatnya berpikir bahwa mengakhiri segalanya adalah hal terbaik.

Tetapi, pada langkah terakhir, ia berhenti dan mengurungkan niatnya. Sampai sekarang, ia menjadi bukti bahwa gangguan kecemasan dan depresi bisa diatasi. Melalui buku ini, Matt Haig akan membagikan pengalamannya, mulai dari gejala depresi, rasanya mendapat serangan panik, hingga apa yang membuatnya bertahan hidup hingga hari ini. Kita akan menyelami apa yang para penderita depresi rasakan dan bagaimana cara membantu mereka (atau bahkan diri sendiri) menjadi lebih baik.

Berdamai dengan Diri Sendiri

berdamai dengan diri sendiri

Buku Berdamai dengan Diri Sendiri ini sarat jawaban dan solusi atas kesulitan, tantangan, dan hambatan yang dihadapi para wanita di Indonesia. Salah satu kunci agar kita bisa Be The BEST adalah kemampuan untuk bisa menerima diri kita apa adanya dan selalu berusaha menemukan solusi. Setelah itu, Do The BEST sehingga kita bisa have the BEST. Beli, baca, dan mulailah menerima diri sendiri dan selalu Strive for Excellence.

Written by Devina

Hai aku devina, bagi ku menulis adalah hal yang menarik untuk aku jalani. Dengan menulis aku bisa mengetahui banyak hal dan informasi yang tidak pernah aku tahu sebelumnya. Menulis juga membuatku bisa bercerita tentang banyak hal yang unik.

Kontak media sosial Instagram saya Christin Devina