Rating: 3.76
The Power adalah sebuah novel fiksi ilmiah yang ditulis oleh penulis yang berasal dari Inggris Naomi Alderman dan diterbitkan pada tahun 2016. Buku ini diterjemahkan oleh Elex Media Komputindo dan dirilis pada 16 Februari 2023. Ceritanya mengisahkan tentang perempuan yang mengembangkan kemampuan untuk mengeluarkan sengatan listrik dari jari-jari mereka, menjadikan mereka sebagai jenis kelamin yang dominan. Pada tahun 2017, novel ini memenangkan Penghargaan Wanita Baileys untuk Fiksi.
The Power adalah sebuah buku dalam buku: sebuah manuskrip sejarah fiksi dari abad ke-21 yang penuh dengan gejolak. Latar waktu novel ini terjadi pada 5.000 tahun yang lalu, di mana perempuan menjadi gender dominan setelah mengembangkan kekuatan untuk melepaskan sengatan listrik dari tangan mereka. Naskah ini dikirimkan oleh Neil Adam Armon kepada seorang penulis lain bernama Naomi Alderman untuk dibaca; naskah tersebut mencakup penelitian sejarah yang bertujuan untuk mengisi rincian yang hilang sebelum Bencana Alam, di mana salah satu perempuan yang baru berkuasa menghancurkan semua teknologi modern. Pencantuman nama penulis merupakan anggukan halus kepada penontonnya, seolah-olah novel yang dibacanya adalah kekayaan intelektual Neil Adam Armon yang dicuri oleh Naomi Alderman.
The Power adalah novel keempat Alderman yang dipengaruhi oleh hubungan mentor-muridnya dengan novelis Kanada Margaret Atwood. Pendampingan ini diatur melalui program mentoring Rolex. Dalam sebuah wawancara dengan The Daily Telegraph pada tahun 2012, Alderman menjelaskan bagaimana karya Atwood mempengaruhinya sebagai novelis sebelum menjadi mentornya, dengan mengatakan, “Saya pernah bersekolah di sekolah dasar Yahudi Ortodoks di mana setiap pagi anak-anak berkata, ‘Terima kasih Tuhan karena tidak menjadikanku seorang wanita.’ Jika kamu menggabungkannya dengan The Handmaid’s Tale di kepalamu, sesuatu pada akhirnya akan menjadi kacau! Boom!”
Dalam wawancara tahun 2016 dengan The Guardian, Naomi Alderman mengungkapkan bahwa Margaret Atwood memberikan inspirasi dalam menulis novel, dengan mengatakan, “Salah satu saran pertama Margaret adalah ide tentang sebuah biara.” Dalam wawancara tersebut, Alderman juga menyebutkan bahwa ia telah menulis sekitar 200.000 kata untuk sebuah novel, tetapi pada akhir tahun 2013, ia menghapus draft tersebut dan mengubah konsepnya menjadi The Power, berdasarkan sekitar 2.000 kata dari karya aslinya.
Pada Desember 2016, Alderman menyatakan bahwa “pembaca The Power telah bertanya apakah akan ada sekuelnya – tidak akan ada novel lain (mungkin), tapi pasti ada lebih banyak cerita untuk diceritakan daripada yang saya punya ruang untuk itu. Sebelum membaca ulasan ini lebih lanjut, kita kenali sosok penulisnya dulu, yuk!
Table of Contents
Profil Naomi Alderman – Penulis Novel The Power
Naomi Alderman adalah seorang novelis Inggris, penulis game, dan produser eksekutif televisi. Ia dikenal karena novel fiksi ilmiah spekulatifnya, The Power, yang memenangkan Hadiah Wanita untuk Fiksi pada tahun 2017 karya miliknya ini telah diadaptasi menjadi serial televisi untuk Amazon Studios.
Naomi Alderman lahir di London pada tahun 1974. Ia adalah putri Geoffrey Alderman, seorang ahli sejarah Anglo-Yahudi yang menyebut dirinya sebagai Yahudi Ortodoks yang tidak konvensional. Alderman menempuh pendidikan di South Hampstead High School dan Lincoln College, Oxford, di mana ia mempelajari Filsafat, Politik, dan Ekonomi. Setelah lulus dari Oxford, ia bekerja di penerbitan buku anak-anak dan kemudian di sebuah firma hukum, mengedit publikasi untuk mereka. Ia melanjutkan studinya dalam bidang penulisan kreatif di Universitas East Anglia sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menjadi novelis. Pada tahun 2007, The Sunday Times menobatkannya sebagai Penulis Muda Tahun Ini, dan pada tahun yang sama, Waterstones menamainya sebagai salah satu dari 25 Penulis Masa Depan.
Pada tahun 2012, Alderman diangkat sebagai profesor penulisan kreatif di Bath Spa University, Inggris. Setahun kemudian, ia masuk dalam daftar 20 penulis muda terbaik Granta, yang disusun sekali dalam satu dekade. Ia juga menulis kolom teknologi bulanan untuk The Guardian.
Naomi Alderman menjadi pendukung feminisme sejak remaja dan terus mendukung hak-hak perempuan, yang mempengaruhi karyanya. Dalam sebuah wawancara dengan New York Times pada tahun 2018, ia menyatakan, “Ketika saya remaja pada tahun 1990-an, umum bagi remaja putri untuk mengatakan bahwa perjuangan feminisme telah dimenangkan. Sekarang saya rasa jelas bahwa itu tidak benar.” Ia menulis The Power untuk membahas isu-isu yang diangkat oleh gerakan feminisme gelombang keempat.
Sinopsis Novel The Power
Dalam buku The Power ini, dunia digambarkan sebagai tempat yang tampak biasa saja, dengan seorang pemuda Nigeria yang bersantai di kolam renang keluarganya; seorang anak asuh dengan orang tua yang berpura-pura religius; seorang politikus Amerika yang ambisius; serta seorang gadis tangguh dari London dengan latar belakang keluarga yang rumit. Kemudian muncul satu kekuatan besar yang berkembang dan mengakar, menyatukan kehidupan mereka sekaligus menghancurkannya. Para perempuan menjadi pusat cerita ini, dengan kekuatan yang memberi mereka kendali. Luka dan kematian berada di tangan para perempuan, namun dengan perubahan ini, dunia mengalami status reset
‘Neil tersayang,
Aku sudah merenungkannya sepanjang akhir pekan ini. Ada banyak hal yang perlu aku pikirkan dan bicarakan denganmu, dan aku rasa lebih baik jika kita bertemu secara langsung untuk membicarakannya. Aku khawatir mungkin aku telah menulis sesuatu yang kau salah artikan, dan aku tidak menginginkan itu terjadi. Aku sadar ini topik yang sensitif bagimu. Aku akan meminta asistenku untuk mengatur beberapa tanggal untuk makan siang kita. Undangan ini bukan untuk menyatakan bahwa bukan aku yang menulis buku itu.
Itu memang aku. Aku ingin memastikan buku itu dapat menjangkau pembaca seluas mungkin. Aku punya saran. Kau telah menjelaskan bahwa semua yang kau lakukan dibatasi oleh gendermu, dan pembatasan itu tidak dapat dihindari. Setiap buku yang kau tulis dikategorikan sebagai ‘literatur lelaki’. Jadi, saranku hanyalah sebuah tanggapan terhadap literatur lelaki, tidak lebih. Namun, ada tradisi panjang manusia yang menemukan cara untuk melepaskan diri dari batasan khusus itu. Kau akan menjadi rekan kerja yang baik. Neil, aku tahu ini mungkin terasa tidak nyaman bagimu, tapi apakah kau mau mempertimbangkan untuk menerbitkan buku ini dengan nama perempuan?’
Kelebihan dan Kekurangan Novel The Power
Kelebihan Novel The Power
Buku The Power karya Naomi Alderman memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya buku yang mendunia dan direkomendasi untuk dibaca. Buku The Power ini menonjolkan konsep fiksi ilmiah yang menggugah pikiran, menghadirkan dunia di mana perempuan mendapatkan kekuatan yang mengubah segalanya secara mendadak.
Konsep ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengundang pembaca untuk merenungkan implikasi sosial, politik, dan pribadi. Selain itu, penggunaan perspektif dari berbagai tokoh utama juga memberikan sudut pandang yang kaya dan kompleks terhadap buku The Power ini. Ini tidak hanya memperdalam karakterisasi, tetapi juga memungkinkan pembaca untuk merasakan berbagai respon dan pengalaman yang berbeda-beda.
Kelebihan lain, buku The Power ini secara kuat juga menyampaikan pesan-pesan feminisme, menghadirkan narasi yang kuat tentang kesetaraan gender dan kekuatan perempuan. Melalui cerita ini, pembaca dihadapkan pada refleksi mendalam tentang bagaimana dunia bisa terlihat jika kekuasaan tidak lagi diposisikan secara tradisional.
Kekurangan Novel The Power
Dari ulasan kelebihan buku The Power karya Naomi Alderman di atas, Grameds pasti sudah tahu bahwa buku ini menghadirkan banyak keunggulan yang menarik. Buku ini tetap tidak luput dari kekurangan. Pertama, tema yang dominan dalam novel, seperti rasa marah dan dendam terhadap sistem patriarki serta penggambaran adegan yang eksplisit, dapat membuat beberapa pembaca merasa tidak nyaman dan bahkan menimbulkan kontroversi. Pendekatan ini mungkin terlalu jauh atau kurang sensitif dalam menyampaikan pesan feminisme, sehingga mereduksi kompleksitas isu-isu gender yang seharusnya menjadi sorotan utama dengan cara yang lebih inklusif dan mempertimbangkan berbagai perspektif.
Kedua, penggunaan adegan eksplisit terhadap pria dan sindiran terhadap laki-laki sebagai bentuk balasan dapat dianggap sebagai pendekatan yang kontroversial dalam narasi. Meskipun dimaksudkan untuk menyindir dan membalikkan kekuatan gender, pendekatan ini bisa menjadi titik sensitif bagi pembaca yang mencari narasi yang lebih seimbang dan tidak memicu perdebatan etis yang intens.
Pesan Moral Novel The Power
Karya The Power memberikan pesan moral tentang pentingnya menjaga keseimbangan, menghormati hak-hak dan martabat satu sama lain tanpa memandang gender. Tujuan seharusnya adalah mencapai kesetaraan yang sejati, bukan sekadar membalas dendam atau menegakkan supremasi satu kelompok atas kelompok lainnya. Dengan demikian, pemberdayaan perempuan atau penentangan terhadap patriarki seharusnya tidak mengarah pada sikap yang merendahkan atau menindas pihak lain, tetapi bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua.
Bagi Grameds yang tertarik ingin membaca dan turut berlarut dengan buku The Power, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku karya penulis dunia lainnya di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku
Sang Alkemis
Novel Sang Alkemis menceritakan tentang mimpi, harapan, dan impian seorang anak bernama Santiago, yang mengembala untuk mencari harta karun. Ia melakukan pencarian harta karun setelah seorang peramal mengatakan bahwa Santiago akan menemukan dan mendapatkan harta karun yang tidak akan habis dipakai sampai tujuh turunan. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Melchizedek yang memberikan nasihat bahwa saat seseorang menginginkan sesuatu, alam semesta akan membantu menolong agar seseorang itu dapat meraih impiannya. Mechizedek juga memberikan Santiago dua buah batu untuk membaca tanda dan meminta Santiago untuk tidak menyerah dengan mimpinya dan mengikuti pertanda yang ada. Santiago meneruskan menggembala sampai akhirnya ia bertemu dengan penunggang kuda, Sang Alkemis.
Setiap beberapa puluh tahun, muncul sebuah buku yang mengubah hidup para pembacanya selamanya. Novel Naomi Alderman yang memikat ini telah memberikan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kisah yang sangat sederhana, namun menyimpan kebijaksanaan penuh makna, tentang anak gembala bernama Santiago yang berkelana dari rumahnya di Spanyol ke padang pasir Mesir untuk mencari harta karun terpendam di Piramida-Piramida. Di perjalanan dia bertemu seorang perempuan Gipsi, seorang lelaki yang mengaku dirinya Raja, dan seorang alkemis––semuanya menunjukkan jalan kepada Santiago untuk menuju harta karunnya. Tak ada yang tahu isi harta karun itu, atau apakah Santiago akan berhasil mengatasi rintangan-rintangan sepanjang jalan. Namun perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta di dalam diri. Kaya, menggugah, dan sangat manusiawi, kisah Santiago menunjukkan kekuatan mimpi-mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita.
The Power Of Now: Pedoman Menuju Pencerahan Spiritual
Sejak pertama kali diterbitkan pada 1997, The Power of Now telah memberikan pengaruh jauh melampaui segala sesuatu yang dapat saya bayangkan pada kesadaran kolektif planet ini. Buku itu telah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa, dan setiap hari saya menerima surat dari para pembaca di seluruh penjuru dunia. Mereka mengatakan bahwa kehidupannya telah diubah melalui pengajaran yang ada di dalam buku itu.
Sebelum kita memiliki kendali atas pikiran kita, pikiran itu yang mengendalikan kita. Pikiran terus bercakap-cakap dengan dirinya sendiri dan ini sulit untuk dihentikan. Pikiran punya banyak pendapat, tetapi semua pendapat itu biasanya didasari pada apa yang telah terjadi di masa lalu. Akibatnya kita jadi sulit untuk merasakan hal-hal yang ada di waktu sekarang sebagai sesuatu yang baru. Terus menerus berpikir membuat kita tidak bisa menikmati waktu sekarang. Terimalah—kemudian bertindak. Apapun yang ada dalam masa kini, terimalah seolah-olah Anda telah memilihnya. Selalulah bekerja sama dengan masa kini, jangan melawannya. Jadikan masa kini sahabat dan sekutu Anda, bukan musuh Anda. Secara ajaib hal ini akan mengubah seluruh kehidupan Anda. The Power of Now secara intens berfokus pada masalah yang kita hadapi hari ini dan sosok diri kita sekarang ini. Buku yang paling praktis dari semua buku panduan praktis, kesuksesan atau spiritual, dan dapat digunakan untuk mengubah kehidupan kita.
Cantik Itu Luka
Hidup di era kolonialisme bagi para wanita dianggap sudah setara seperti hidup di neraka. Terutama bagi para wanita berparas cantik yang menjadi incaran tentara penjajah untuk melampiaskan hasrat mereka. Itu lah takdir miris yang dilalui Dewi Ayu, demi menyelamatkan hidupnya sendiri Dewi harus menerima paksaan menjadi pelacur bagi tentara Belanda dan Jepang selama masa kedudukan mereka di Indonesia.
Kecantikan Dewi tidak hanya terkenal dikalangan para penjajah saja, seluruh desa pun mengakui pesona parasnya itu. Namun bagi Dewi, kecantikannya ini seperti kutukan, kutukan yang membuat hidupnya sengsara, dan kutukan yang mengancam takdir keempat anak perempuannya yang ikut mewarisi genetik cantiknya.
Tapi tidak dengan satu anak terakhir Dewi, si Cantik, yang lahir dengan kondisi buruk rupa. Tak lama setelah mendatangkan Cantik ke dunia, Dewi harus berpulang. Tapi di satu sore, dua puluh satu tahun kemudian, Dewi kembali, bangkit dari kuburannya. Kebangkitannya menguak kutukan dan tragedi keluarga.
Sumber:
- https://en.wikipedia.org/wiki/The_Power_(Alderman_novel)
- https://en.wikipedia.org/wiki/Naomi_Alderman
- https://www.goodreads.com/book/show/29751398-the-power
- 14 Days Isabella
- A dan Z
- Agensi Rumah Tangga
- Albiandra: The Untold Story
- Anne of Avonlea
- Antologi Cerita Anak Muslim di Mancanegara
- April : Fallen
- Anatomi Rasa Karya
- Athar: Cinta dalam Ikhlas
- Arkananta
- Book’s Kitchen
- Bukan Kekasih Impian
- Catatan Harian Menantu Sinting
- Children of Blood and Bone
- Diskoneksi
- Eat Drink Sleep
- Enola Holmes dan Kereta Kuda Hitam
- Garis Batas
- Ghosting Writer
- Gyo
- Haji Murad
- Highly Unlikely
- Hotel Mooi Indie
- Iblis Menjelma Senapan Berburu
- Imama Al-Hafidzh
- Istana Merah
- Jais Darga Namaku
- Kemelut Rodansih dan Dua Anaknya
- Kenangan Manis Takkan Pernah Habis
- Klasik Bahasa Inggris White Fang
- Konstelasi Andro dan Mega: Dunia Tanpa Zodiak
- Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu?
- Laiqa: Mana Hijrah?!
- Laiqa: Siniar Semut Kecil
- Laiqa: Hijab for Sisters
- Laiqa: Rope That Binds
- Lelap dalam Lautan Bintang
- Lit: Left Unsaid
- Malam Seribu Jahanam
- Mari Pergi Lebih Jauh
- Masquerade Hotel
- Me Minus You
- Mencintaimu Sampai Kau Mau
- Menyelamatkan Teetee
- Merah Kirayu
- Mickey7
- Muslimah Keren
- Nadira
- Norwegian Wood
- Mata Hari (The Spy)
- My Long Black : Unsent Letters
- Paracosm D'arte
- Parnassus Keliling
- Pada Sebuah Kapal
- Perempuan di Rumah No 8
- Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut
- Rara Mendut
- Romansa Stovia
- Rumah di Mango Street
- Rumus Ciuman Sempurna
- Sang Pemenang Berdiri Sendirian
- Sarhad
- Seandainya
- Senyum Karyamin
- Seperti Sungai Yang Mengalir
- Serikat Anjing Mandiri
- Sidney Sheldon's The Phoenix
- Sikencur
- Sihir Perempuan
- Suluh Rindu
- Sumur Anjing Gila
- The Boyfriend
- The Count of Monte Cristo
- The Dragon's Promise
- Ther Melian - Discord
- The Night Mark
- The Night Swim
- The Power
- The Snatched and The Snapped
- Toko Buku Kucing Hitam
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 3
- Tumbal Genderuwo
- Yang Katanya Cemara Karya
- Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati
- Yang Tak Kunjung Usai
- We Hunt the Flame: Memburu Api