Review Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo Karya Sri Wintala Achmad

Rating: 3.68

 

Grameds, pernahkah kamu mengalami kejadian yang aneh dan tak dapat dijelaskan secara logis? Seperti, merasa diperhatikan padahal tidak ada orang. Atau, merinding di kala keadaan tidak dingin. Mungkin saja, karena kita tak bisa melihat mereka, yang memang tak kasat mata.

Kamu pastinya sudah membaca judul artikel ini ya. Di bawah ini, Gramin akan mengulas salah satu karya tulis bergenre horor yang berjudul Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo. Karya ini ditulis oleh Sri Wintala Achmad, penulis asal Indonesia yang sudah menghasilkan puluhan, bahkan ratusan karya tulis dalam bentuk memoar, buku, novel, puisi, dan masih banyak karya lainnya.

Buku yang bisa membuat para pembacanya ini dicetak oleh Araska Publisher pada 11 Juni 2024. Buku yang terdiri dari total 255 halaman yang akan membahas tentang kisah-kisah yang berhubungan dengan makhluk astral yang disebut sebagai genderuwo.

Di bawah ini, Gramin juga sudah merangkum profil penulis buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo, yaitu Sri Wintala Achmad. Sebelum lanjut membaca artikel ini sampai selesai, pastikan kamu tidak membaca artikel ini dan novelnya nanti sendirian ya, Grameds.

Profil Sri Wintala Achmad – Penulis Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo

Sri Wintala Achmad pernah belajar di Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta. Ia sudah banyak menulis karya sastra dalam bahasa Inggris, Indonesia, dan Jawa. Karya-karyanya telah dipublikasikan di berbagai media seperti Kompas, Republika, Suara Karya, Suara Pembaruan, Suara Merdeka, Lampung Pos, Trans Sumatera, Bangka Pos, Solo Pos, Surabaya Pos, Banjarmasin Pos, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Bernas, Masa Kini, Yogya Pos, Merapi, Fajar Sumatera, Amanah (Malaysia), Aksara International Journal of Indonesian Literature, Suara Muhammadiyah, Gong, Artista, Bakti, Kanal, Jayabaya, Mekarsari, Jaka Lodhang, Sempulur, dan lainnya.

Antologi Sastra dan Esai Kolektif

• Antologi Puisi Pelangi (1988)
• Antologi Puisi Nirmana (1990)
• Antologi Puisi Alif-Lam-Mim (1990)
• Antologi Puisi Zamrud Katulistiwa (1997)
• Antologi Puisi Sastra Kepulauan (1999)
• Antologi Puisi Pasar Kembang (2000)
• Antologi Puisi Yogyakarta & Singapura Embun Tajali (2000)
• Antologi Naskah Lakon Bilah Belati di Depan Cermin (2002)
• Antologi Puisi & Geguritan Di Batas Jogja (2002)
• Antologi Geguritan, Macapat, Cerkak Code (2005)
• Antologi Esai Musik Puisi Nasional (2006)
• Antologi Puisi Malioboro (2008)

Novel dan Fiksi sejarah

• Centhini: Malam Ketika Hujan (2011)
• Dharma Cinta (2011)
• Jaman Gemblung (2011)
• Sabdapalon (2011)
• Dharma Gandul: Sabda Pamungkas dari Guru Sabdajati (2012)
• Ratu Kalinyamat: Tapa Wuda Asinjang Rikma (2012)
• Kiamat: Petaka di Negeri Madyantara (2012)
• Centhini: Kupu-Kupu Putih di Langit Jurang Jangkung (2012).

Buku lainnya

• Kerajaan-Kerajaan Besar di Nusantara (2016)
• Menulis Kreatif itu Gampang (2016)
• Sejarah Pemberontakan Kerajaan di Jawa (2017)
• Filsafat Jawa (2017)
• Sejarah dan Asal-Usul Orang Jawa (2017)
• Sejarah Istri-Istri Raja Jawa (2017)
• Sejarah Islam di Tanah Jawa (2017)
• Kisah Horror Ketemu Genderuwo (2017)
• Sang Jenderal: Riwayat Hidup, Perjuangan, dan Cinta Jenderal Soedirman (2017)
• Sejarah Perang Kerajaan-Kerajaan di Nusantara (2017)

Sinopsis Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo

“Apakah kamu yakin ingin membaca buku ini sendirian di kamar pada tengah malam yang sunyi?”

Dalam mitos Jawa, Genderuwo adalah makhluk halus laki-laki yang merupakan arwah orang mati dengan kematian yang tidak sempurna. Orang yang mati karena bunuh diri, kecelakaan, atau penguburan yang tidak sempurna diyakini oleh sebagian masyarakat Jawa akan menjadi Genderuwo. Hantu ini tinggal di batu, bangunan tua, pohon besar, atau sudut-sudut lembap yang sepi dan gelap. Genderuwo diceritakan sebagai makhluk yang besar dan tinggi, kulitnya berwarna hitam, rambutnya gimbal dan matanya yang menyala berwarna merah.

Karena kisah Genderuwo terbilang menarik menarik, cerita hantu ini yang berasal dari cerita lisan beberapa orang Jawa akan diceritakan ulang dalam buku ini. Tujuannya agar cerita tentang Genderuwo tidak hanya diketahui oleh segelintir orang dalam ruang lingkup yang terbatas, tetapi orang dalam ruang lingkup yang lebih luas dapat mengetahui cerita ini. Tentu saja, pengisahan tentang Genderuwo bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti, tetapi lebih sebagai bentuk penyadaran agar manusia selalu ingat dan dekat dengan Tuhan.

Selamat membaca. Selamat menikmati cerita-cerita menyeramkan dari dunia yang tak bisa dijamah, namun kita merasa dekat dengan keberadaannya. Hingga suatu kali, tiba-tiba terdengar suara berat dan serak, bergetar, memanggil nama salah seorang dari kalian! Mungkin.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo

Kelebihan Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo

Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya menjadi menarik untuk dibaca. Buku ini menyajikan berbagai kisah yang berbeda-beda dan bikin penasaran, menjadikannya sebuah kumpulan cerita yang unik dan menarik. Penulisan yang detail dengan penggambaran latar tempat, waktu, dan suasana yang cukup mendetail juga membuat imajinasi pembaca terbawa ke dalam dunia yang digambarkan.

Ditambah lagi dengan alur cerita yang mengalir dan memikat membuat pembaca sulit untuk berhenti membaca buku ini. Selain itu, buku ini berhasil membuat pembaca merasa merinding dan ngeri dengan kisah-kisah hantu yang berasal dari cerita lisan beberapa orang Jawa, terutama yang berkaitan dengan Genderuwo.

Penggambaran makhluk mistis ini begitu hidup dan menyeramkan, sehingga membuat bulu kuduk pembaca berdiri, untuk pembaca yang menyukai tema makhluk mistis, buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh mereka. Tidak hanya itu, setiap kisah juga mengandung pesan moral tersirat, yang mengingatkan pembaca untuk selalu ingat dan dekat dengan Tuhan.

Kekurangan Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo

Meskipun buku ini menawarkan berbagai kisah yang berbeda dan bikin penasaran, ada kekurangan yang mungkin dirasakan oleh beberapa pembaca. Ole karena tokoh hantunya hanya ada satu, yaitu Genderuwo. Beberapa pembaca mungkin akan merasa cerita-cerita di buku ini “gitu-gitu aja” karena tokoh hantunya sama, sehingga banyak unsur yang serupa juga. Hal ini dapat membuat cerita dalam buku ini terasa repetitif dan kurang bervariasi, terutama dalam hal karakter mistis.

Pesan Moral Buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo

Cerita-cerita dalam buku ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menyampaikan pesan moral yang mendalam. Pengisahan mengenai Genderuwo lebih ditujukan sebagai bentuk penyadaran agar manusia selalu dekat dengan Tuhan, terutama saat menghadapi cobaan berat.

Dengan demikian, manusia diingatkan untuk tidak menyelesaikan cobaan tersebut dengan cara yang naif, seperti bunuh diri, yang mana merupakan pengakhiran hidup yang tidak sempurna. Melalui cerita-cerita ini, pembaca diajak untuk merenungkan pentingnya mencari kekuatan dan penghiburan dari Tuhan dalam menghadapi segala tantangan hidup, sehingga tidak terjerumus ke dalam tindakan yang dapat merusak jiwa dan raga.

Grameds, itu dia sinopsis, ulasan, dan pesan moral dari buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo karya Sri Wintala Achmad. Yuk langsung dapatkan buku Horor Tanah Jawa: Tumbal Genderuwo ini hanya di Gramedia.com! Selain buku ini, Gramin juga sudah menyiapkan rekomendasi buku lainnya yang ta kalah seram. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

Rekomendasi novel

Merinding

Di dunia ini seringkali kita mengalami kejadian yang sulit dimengerti oleh akal karena keterbatasan akal dan nalar manusia, atau yang disebut di luar nalar manusia. Kejadian janggal tersebut menjadi sebuah misteri yang sulit dipecahkan oleh kita. Buku ini berisi kisah-kisah horor di luar nalar yang diceritakan kembali oleh penulis berdasarkan kisah dan kejadian nyata yang sering didengar oleh kita secara langsung, lalu kemudian dikumpulkan menjadi sebuah buku ini. Beberapa diantaranya tentang kisah jenazah yang melahirkan di dalam kubur, tentang hantu atau roh yang menagih janj kepada seseorangi, pernikahan alam gaib, gambar dewa yang marah, dan kisah-kisah misteri lainnya. Cerita-cerita dalam buku ini mungkin akan membuat kita merinding, tetapi juga membuat kita menyadari kebesaran sang pencipta yang tidak pernah kita ketahui tentang misteri-misteri gaib di dunia ini.

Melalui buku ini, penulis berharap, semoga kisah misteri dalam buku ini dapat memberi wawasan bagi semua orang tentang adanya misteri dalam kehidupan yang sementara ini. Semoga kisah-kisah misteri yang ada di dunia ini khususnya dalam dunia gaib semakin membuat manusia menyadari akan kebesaran Tuhan, sang Pencipta Alam Semesta. Cerita-cerita semacam ini akan menjadi episode terpenting dalam pengembangan iman saat mereka mengarungi bahtera hidup di dunia ini. Tanpa bantuan dan kehendak-Nya, kita tidak mungkin mampu mengungkap makna dan arti dari semua kejadian yang ada. Buku dari penulis Tuti Kasih yang berjudul “Merinding” ini menyajikan kumpulan cerita misteri yang diambil dari cerita nyata. Ada total 16 cerita yang disajikan di buku Merinding ini dan semua ceritanya berasal dari berbagai daerah, dan mengangkat cerita dari tokoh-tokoh yang berbeda.

Hantu Rumah Belanda

Kisah seorang remaja yang memiliki pengalaman mistis setelah pindah ke tempat baru. Kebangkrutan bisnis orang tuanya memaksanya untuk pindah bersama keluarganya ke kampung halaman ayahnya. Seorang gadis muda bernama Lili dalam cerita ini tidak setuju dengan keputusan orang tuanya dan hampir hancur. Berada di tempat baru membuat sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Karena perusahaan papanya gulung tikar, Riri harus merelakan dirinya pindah rumah. Kembali ke kampung halaman ayahnya, nun jauh di Medan sana. Muka cemberut dan bersungut-sungut tak cukup ampuh untuk menggagalkan rencana itu. Dan cewek itu harus say good bye untuk kehidupan serba nyamannya di Jakarta.

Dari awal, perasaan Riri sudah nggak enak. Mulai dari mimpi buruk hingga berbagai penampakan menyeramkan harus ia alami. Herannya, Papa, Mama, dan kakaknya, Gordy tenang-tenang saja, tidak mengalami hal serupa. “Kamu cuma kebanyakan baca buku misteri,” begitu kata mereka kepada Riri. Namun kemudian, kehidupan keluarga kecil itu mulai terguncang. Terutama setelah sebuah pintu terlarang terbuka segelnya.

Kisah Tanah Jawa: Bank Gaib

Siapa yang tidak tahu Kisah Tanah Jawa? Sebuah tim yang eksis di platform video digital yang mengangkat tema misteri dan sejarah dengan melakukan penelusuran-penelusuran di sepanjang tanah jawa untuk mengungkap hal-hal yang belum terungkap atau yang dilupakan. Buku ini ditulis menggunakan riset literatur, wawancara, dan menggunakan retrokognisi yang mencoba flashback untuk melihat apa yang terjadi pada masa lalu dengan memanfaatkan residu-residu yang tertinggal pada masa sekarang.

Harta atau materi duniawi sering menjadi tolok ukur bagi banyak manusia sehingga ada yang tak mengenal lelah mengejarnya bahkan sampai melibatkan mereka yang tak kasatmata. Salah satunya seorang bapak yang putus asa dan gelap mata. Diam-diam dia melakukan ritual pesugihan dan menjadikan dua anaknya kandungnya sebagai tumbal.

Lewat buku Kisah Tanah Jawa: Bank Gaib, kita akan menemukan sebuah fenomena Bank Gaib Pohon Randu Putih dan seorang anak dari bapak yang diceritakan di atas yang mau membuka aib keluarganya. Dia sekarang tinggal menyendiri di tempat yang jauh sambil terus berharap perjanjian pesugihan menjauh dari kehidupannya. Buku ini bukan hanya untuk memperlihatkan bahwa ada fenomena pesugihan yang bernama bank gaib. Tetapi secara tidak langsung mengingatkan kepada para pembaca untuk tidak melakukan pesugihan bank gaib karena terdapat konsekuensi yang mengerikan.

 

Sumber:

• https://infobukusriwintalaachmad.wordpress.com/2017/11/13/first-blog-post/
• https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/penakartini/66952d9934777c423f626492/horror-tanah-jawa-tumbal-genderuwo