Rating: 3.42
A School Frozen in Time adalah sebuah seri novel Jepang yang ditulis oleh Mizuki Tsujimura. Seri ini diterbitkan oleh penerbit Kodansha dalam tiga volume, yang rilis antara bulan Juni hingga Agustus tahun 2004. Adaptasi dalam bentuk manga, dengan ilustrasi dari Naoshi Arakawa, diserialkan di Majalah Shonen Bulanan Kodansha dari Desember 2007 hingga April 2009, sebelum akhirnya diterbitkan dalam empat volume tankbon. Manga tersebut juga dilisensikan dalam bahasa Inggris oleh Vertical.
Seri novel ini, yang merupakan karya pertama Tsujimura, pertama kali diterbitkan dalam tiga volume yang rilis pada tanggal 8 Juni 2004, 6 Juli 2004, dan 6 Agustus 2004. Pada tahun 2007, novel ini diterbitkan ulang dalam format dua volume pada 11 Agustus. A School Frozen in Time Book 1 versi bahasa Indonesia telah diterbitkan oleh Penerbit m&c pada tanggal 11 Juni 2024, dengan total halaman sebanyak 304.
Pada artikel ini, Gramin sudah menyediakan informasi profil penulis novel A School Frozen in Time, sinopsis, ulasan kelebihan dan kekurangan, dan pesan moralnya. Selamat membaca, Grameds!
Table of Contents
Profil Mizuki Tsujimura – Penulis Novel A School Frozen in Time Book 1
Mizuki Tsujimura, lahir pada 29 Februari 1980 di Fuefuki, Prefektur Yamanashi, Jepang, dikenal sebagai penulis berbakat yang mengkhususkan diri dalam genre novel misteri. Sejak usia dini, Tsujimura telah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia sastra, terutama dalam genre misteri yang penuh teka-teki dan intrik. Ketertarikan ini semakin kuat ketika ia bersekolah di sekolah menengah atas, yang kemudian mendorongnya untuk melanjutkan studi di Universitas Chiba. Di sana, ia bergabung dengan kelompok penelitian misteri, sebuah langkah yang memperkuat kecintaannya terhadap penulisan dan mendukung ambisinya menjadi seorang novelis.
Keputusan untuk terjun ke dunia menulis misteri mulai membuahkan hasil ketika Tsujimura memulai debutnya pada tahun 2004 dengan novel A School Frozen in Time. Karya ini menandai awal dari perjalanan panjangnya dalam dunia sastra, yang mencakup berbagai karya untuk pembaca dari segala usia. Tsujimura menulis tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak, membuktikan kemampuannya dalam menjangkau audiens yang lebih luas dan bervariasi.
Prestasi Tsujimura dalam dunia sastra tidak berhenti pada keberhasilan debutnya. Sepanjang kariernya, ia menerima beberapa penghargaan bergengsi, termasuk Penghargaan Penjual Buku Jepang 2018 untuk novel Lonely Castle in the Mirror. Selain itu, ia juga meraih Penghargaan Naoki yang bergengsi pada tahun 2012 dengan karya Kagi no nai Yume wo Miru (I Saw a Dream Without a Key), setelah beberapa kali masuk daftar nominasi. Pengakuan ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu penulis misteri terkemuka di Jepang.
Selain menulis novel, Tsujimura juga memiliki ketertarikan lain yang sangat unik. Ia adalah penggemar setia Doraemon, salah satu karakter anime dan manga paling terkenal di Jepang. Ketertarikannya pada Doraemon membawanya untuk terlibat dalam produksi film Doraemon: Nobita no Getsumen Tansaki (Nobita’s Lunar Exploration) pada tahun 2018, di mana ia tidak hanya menulis skenario tetapi juga novel untuk film tersebut. Ini membuktikan bahwa selain mahir dalam menulis novel misteri, Tsujimura juga mampu merambah ke dunia skenario film dengan penuh kecakapan.
Sinopsis Novel A School Frozen in Time Book 1
Pada pukul 05.53, semua jam di sekolah tiba-tiba berhenti, menandakan sesuatu yang misterius. Waktu ini memiliki makna mendalam karena pada saat itu, seorang siswa di SMA Seinan Gakuin mengambil keputusan tragis dengan mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung sekolah, tepat saat acara pentas seni budaya berlangsung. Kejadian mengejutkan ini membuat para siswa yang tersisa menyadari bahwa mereka harus mengingat dengan jelas apa yang terjadi pada saat itu untuk bisa keluar dari situasi aneh yang mereka alami.
Namun, teka-teki yang lebih besar segera muncul. Meskipun mereka tahu bahwa seorang siswa telah melompat, tak satu pun dari mereka mampu mengingat siapa sebenarnya korban tersebut. Ingatan mereka tentang peristiwa tragis itu terasa kabur dan menghilang, seolah-olah sosok siswa yang melompat telah terhapus dari ingatan mereka.
Lebih mengkhawatirkan lagi, ada kemungkinan bahwa siswa yang melompat itu sebenarnya masih ada di antara mereka, bersembunyi di balik identitas yang hilang dan terlupakan. Misteri ini semakin menambah ketegangan dan ketidakpastian di antara para siswa yang kini terjebak dalam lingkaran waktu yang tidak dapat mereka pahami.
Kelebihan dan Kekurangan Novel A School Frozen in Time Book 1
Kelebihan Novel A School Frozen in Time Book 1
A School Frozen in Time bukan hanya sekadar novel misteri biasa, tetapi juga sebuah karya yang berhasil meraih penghargaan bergengsi, yaitu Mephisto ke-31 pada tahun 2004. Prestasi ini menunjukkan bahwa novel ini tidak hanya disukai oleh pembaca, tetapi juga diakui oleh para kritikus sastra. Salah satu kelebihan utama dari novel ini terletak pada konsep ceritanya yang unik, menggabungkan elemen misteri dan horor dalam latar belakang sekolah yang terasa begitu dekat dan akrab bagi pembaca. Konsep ini dikemas dengan sangat menarik sehingga menciptakan suasana mencekam yang perlahan terbangun seiring berkembangnya cerita, membuat pembaca merasa terperangkap dalam waktu yang berhenti.
Penokohan dalam novel ini juga kuat, Mizuki Tsujimura berhasil menciptakan karakter-karakter yang kompleks, yang dimana masing-masing dari mereka memiliki kepribadian dan konflik tersendiri. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan ketakutan yang dirasakan oleh para tokoh, yang semakin memperdalam pengalaman membaca.
Selain itu, ilustrasi yang dibuat oleh Naoshi Arakawa turut mendukung cerita. Meskipun simpel, ilustrasi ini memiliki kekuatan visual yang pas dengan tema cerita sehingga memberikan nuansa visual yang mengena dan mampu memperkuat atmosfer yang sudah dibangun oleh narasi yang mencekam.
Bagi para pecinta cerita yang berkembang secara perlahan (slowburn), novel ini adalah pilihan yang tepat. Misteri cerita mulai terungkap secara bertahap di bab kedua dan ketiga, hal ini mampu membuat pembaca terus-menerus merasa penasaran dan ingin mengetahui kelanjutan dari setiap halaman. Ketegangan berhasil dijaga dengan sangat baik, memberikan beberapa momen menegangkan yang mengejutkan, bahkan mengerikan, sehingga perasaan aneh dan tidak nyaman akan menghantui pembaca sepanjang buku.
Selain menghadirkan ketegangan, novel ini juga tidak melupakan elemen drama remaja yang sering kali menyentuh hati, dengan nuansa kehidupan sekolah yang akrab bagi semua kalangan pembaca. Perpaduan antara misteri psikologis dan drama remaja ini berhasil membuat novel cocok untuk direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin menikmati cerita menegangkan yang lebih dalam secara emosional.
Kekurangan Novel A School Frozen in Time Book 1
Salah satu kekurangan yang dapat ditemukan dalam A School Frozen in Time Book 1 adalah pengangkatan isu sensitif, yaitu bunuh diri. Tema ini memang relevan dengan alur cerita, karena berperan penting dalam menggerakkan misteri utama yang melibatkan para karakter. Namun, penggambaran topik ini bisa menjadi berat dan mempengaruhi pengalaman membaca secara emosional.
Bagi sebagian pembaca yang mungkin memiliki pengalaman pribadi atau trauma terkait bunuh diri, penyajian tema ini berpotensi menjadi pemicu yang tak terduga. Meskipun disampaikan dengan tujuan mendukung cerita, elemen tersebut tetap memiliki risiko memberikan dampak psikologis bagi mereka yang rentan terhadap topik ini. Sensitivitas dalam menangani isu ini mungkin tidak dirasakan oleh semua pembaca, namun bagi yang terkena dampak, hal ini bisa mempengaruhi cara mereka menikmati cerita secara keseluruhan.
Di sisi lain, bagi pembaca yang tidak memiliki pengalaman serupa, tema ini mungkin tidak memiliki dampak emosional yang sama. Namun, bagi yang merasakannya, keberadaan tema bunuh diri bisa mengganggu kenyamanan dalam membaca, meskipun hal itu dimaksudkan untuk memperkuat misteri dan kedalaman cerita. Penulis mungkin perlu mempertimbangkan bagaimana menghadirkan tema ini dengan lebih berhati-hati agar tetap efektif namun tidak menimbulkan rasa tidak nyaman berlebih bagi sebagian pembaca.
Pesan Moral Novel A School Frozen in Time Book 1
Novel ini mengajarkan kita tentang bagaimana persahabatan dapat berubah dan berkembang seiring dengan tindakan dan keputusan yang kita ambil. Novel ini mengingatkan kita bahwa hubungan antarteman, terutama di masa-masa remaja, sangat rapuh namun juga sangat berarti. Setiap tindakan, baik yang kecil maupun besar, dapat memengaruhi ikatan persahabatan, bahkan hingga ke titik di mana kita tak menyadari seberapa besar dampaknya terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Melalui kisah ini, kita diajak untuk merenungkan bagaimana komunikasi yang terputus atau perasaan yang tidak diungkapkan bisa membawa pada konsekuensi yang tak terduga, termasuk rasa bersalah, kesedihan, atau bahkan kehilangan. Novel ini mengajarkan bahwa penting untuk saling mendukung, memahami, dan mendengarkan satu sama lain, terutama ketika seseorang sedang menghadapi masa-masa sulit. Persahabatan sejati adalah tentang kehadiran dan kepedulian, meskipun situasi terasa berat atau membingungkan.
Bagi Grameds yang ingin membaca buku A School Frozen in Time Book 1 karya Mizuki Tsujimura, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku karya Mizuki Tsujimura yang lain di bawah ini. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku Terkait
A School Frozen in Time Book 2
Pada satu hari musim dingin, Mizuki dan teman-temannya yang merupakan komite perwakilan kelas, terjebak di sekolah secara misterius. Seperti sebuah fenomena mistis, waktu di sekolah terhenti pada pukul 05:53. Waktu ketika salah seorang teman sekelas mereka bunuh diri pada hari terakhir pentas seni budaya sekolah. Anehnya, tak satu pun dari mereka yang mengingat siapa orang itu dan kenapa dia bunuh diri. Padahal, itu adalah satu-satunya cara agak mereka dapat keluar dari sana.
Mitsuru berubah menjadi manekin. Tangan Akihiko terluka. Shimizu dikurung. Dan, seseorang jatuh dari lantai atas. Jika tidak ingin ada korban lagi, mereka yang tersisa benar-benar harus mengingat semuanya. Mereka harus menemukan siapa Tuan Rumah yang telah mengurung mereka dalam dunia ciptaannya.
A School Frozen in Time Book 3
Setelah kejadian sebelumnya merenggut tiga orang di antara delapan murid SMA Seinan Gakuin yang terjebak dalam waktu, kini mereka hanya memiliki dua pilihan: tidur semua atau terjaga semua. Demi menghindari peristiwa buruk menimpa pada pukul 05.53, mereka pun memutuskan untuk tidur. Sayangnya, ternyata tidak semudah itu. Satu demi satu kejadian aneh kembali menghantui, menjadi teror tak berkesudahan.
Bahkan, kali ini mereka dikejar-kejar sosok asing yang menawarkan pilihan: naik ke lantai atas dan mengetahui dalang di balik semuanya atau turun ke lantai bawah dan pulang ke dunia luar. Mengetahui siapa Tuan Rumah sebenarnya adalah hal yang mereka inginkan selama ini. Namun, ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka bisa kembali ke dunia luar tanpa harus terjebak lagi, apakah mereka masih akan berusaha mengingat siapa seseorang yang bunuh diri itu?
Kastel Terpencil di Dalam Cermin
Novel yang menempati peringkat 1 dalam Davinci’s Magazine Book of the Year 2017 dari penerbit Jepang Kadokawa serta memenangkan hadiah utama dalam King’s Brunch Book 2017. Di tahun 2018, novel ini menjadi best seller di Jepang dan memenangkan Japan Booksellers’ Award di tahun yang sama. Telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Saking populernya, penerbit Jepang Shueisha menerbitkan komiknya dan akan dirilis movie animenya. Buku novel ini disarankan bagi pembaca di atas umur 13 tahun.
Cerita pada novel ini dimulai ketika terdapat seorang tokoh bernama Kokoro yang tiba-tiba cermin di kamarnya mendadak bersinar terang. Seketika tubuhnya terbawa ke dalam cermin itu dan berhasil menyebrangi dunia lain.
Sumber:
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/A_School_Frozen_in_Time
- https://en.m.wikipedia.org/wiki/Mizuki_Tsujimura
- https://www.goodreads.com/book/show/55437524-a-school-frozen-in-time-vol-1
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Adat, Kelas, dan Indigenitas
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Bandung Menjelang Pagi
- Buddha 3: Dewadatta
- Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Flawed
- Gabriel and Zoe
- Gentayangan
- Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Kendalikan Uangmu: Yuk, Jadi Financial Planner untuk Diri Sendiri!
- Literature for Teens: The Second Fall
- Leadership Mastery
- Make Time: Cara Fokus pada Hal-Hal Penting Setiap Hari
- Mata di Tanah Melus
- Me and Mr. Old
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Misteri Perpustakaan yang Hilang
- Momo
- My Big Book of Adventures
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rembulan Cerminan Hatiku (Moon Represents My Heart)
- Rewrite the Stars
- Sempurna (Perfect)
- Teach Like Finland
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Night Country
- The Punk
- The Star Diaries
- This is Amiko
- We Free the Stars: Melepas Bintang