in

Review Buku Dongeng Kucing

Rating 4,5/5

Siapa yang tidak kenal dengan penulis tanah air yang sering memasuki peringkat best seller untuk buku-buku yang ia ciptakan? Boy Candra. Kali ini Boy Candra menerbitkan buku dongeng yang menceritakan mengenai kucing, terdengar unik memang namun dibalik itu terdapat pesan moral yang ingin disampaikan Boy kepada pembaca. Buku-bukunya biasanya menceritakan mengenai romansa dan hubungan kekasih atau mengenai sakit hati. Namun buku yang ini memiliki perbedaan yang jauh dibandingkan buku lainya.

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Buku ini menceritakan kedua kucing yang kakak beradik, dimana keduanya berpetualang dan tinggal di bawah kolong tol. Ada banyak cerita yang diangkat di dalamnya dan banyak emosi yang bisa kamu rasakan. Jika grameds ingin membaca bukunya dan memilikinya, berikut ini adalah

Sinopsis Buku Dongeng Kucing

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Cerita ini tentang kehidupan hewan-hewan liar di kolong bawah jalan tol. Kucing, Landak Tua, Tikus Tua, Berang-Berang, Biawak, Burung Gereja, Pak Ghost (kucing jantan tua), dan Bu Merti (kucing betina tua). Pak Ghost dan Bu Merti dikabarkan hilang entah ke mana. Warga kolong bawah jalan tol merasa kehilangan kedua kucing tua yang dihormati itu. Pak Ghost dan Bu Merti meninggalkan satu anak betina bernama Gloria. Gloria, si kucing betina, menjalin cinta dengan Pablo, si kucing jantan personel band The Fish. Bersama Pablo, Gloria melahirkan dua anak kembar. Namun mirisnya, Pablo meninggalkan Gloria dengan berselingkuh dengan kucing betina lain.

Pada saat melahirkan, Gloria harus menghembuskan nafas terakhir. Ia meninggalkan kedua anak kesayangannya, Kucing Putih dengan tanda bulan sabit hitam di kening dan Kucing Hitam dengan tanda bintang putih di kening. Kedua anak kucing kembar itu akhirnya diasuh oleh Tikus Tua dan hewan lainnya untuk diajarkan cara bertahan hidup. Pada suatu hari, ada manusia yang mengacak-acak kehidupan kolong bawah jalan tol. Manusia itu menghancurkan rumah-rumah dan tempat penyimpanan makanan mereka.

Setelah itu, mereka menangkap kedua kucing kembar itu untuk dijual ke sebuah toko kucing. Pada sebuah toko kucing, Manusia Pemilik Ruko menamai kucing jantan itu Bobin dan kucing betina itu Kiti Pengkor, akibat kakinya hancur diinjak manusia yang merusak kolong bawah jalan tol itu. Sampai pada suatu hari, salah satu dari kucing kembar itu, Bobin, dibeli oleh Manusia Asing di toko kucing. Kakak beradik itu harus berpisah. Sampai di rumah Manusia Asing yang jauh memasuki hutan, Bobin melihat Manusia Asing itu memakan kucing-kucing yang ia beli.

Di halaman rumah Manusia Asing terdapat kuburan-kuburan kucing yang sudah pernah ia makan. Saat Manusia Asing mengajak Bobin jalan-jalan di halaman rumahnya, ia melihat ada seekor kucing tua yang bersembunyi di semak-semak. Kucing tua itu kemudian merencanakan kabur dari rumah itu bersama Bobin. Petualangan Bobin pun dimulai untuk kembali mencari Kiti Pengkor, adiknya.

Tentang Penulis Buku Dongeng Kucing

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Penulis buku Dongeng Kucing ini adalah seorang penulis novel terkenal yang sudah melahirkan banyak buku-buku. Ia adalah Boy Candra, seorang pria berkelahiran 21 November 1989. Boy Candra memulai debut penulisannya pada tahun 2013 hingga saat ini, novel perdana nya adalah Origami Hati. Pada tahun 2011, ia sempat menulis cerpen di blog pribadinya. Ia tidak memulai karir sebagai penulis dengan mengirim tulisan ke media massa lantaran selera tulisan “orang koran” berbeda dengan selera tulisannya.

Ketertarikan Boy pada dunia literasi terjadi karena buku Petruk karya Tatang S. Buku itu ia baca saat dia masih duduk dibagku SD dan saat itu lah Boy tertarik dengan dunia literasi dan bahkan buku tersebut merupakan buku yang paling berpengaruh terhadap karya-karya boy saat ini. Jika kamu tertarik mengikuti media sosialnya yaitu Instagram @boycandra.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Dongeng Kucing

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Tema yang unik dan jarang menjadi topik dalam sebuah novel
  • ada banyak nilai kehidupan yang bisa kita ambil dan refleksikan
  • Terdapat ilustrasi gambar kucing dan beberapa kejadian ceritanya.
  • bahasa yang sederhana dan gaya penulisan yang mengalir
  • alur dan tempo yang pas dan tidak membingungkan
Cons
  • Ada beberapa explicit content yang kurang pantas dibaca anak dibawah umur

Kelebihan Buku Dongeng Kucing

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Buku ini mengangkat tema yang mungkin jarang dibahas dan diangkat ke dalam suatu cerita novel. Mengangkat cerita mengenai kisah para hewan-hewan yang berpetualang namun masih dikaitkan dengan kehidupan manusia. Kolaborasi antar dunia hewan dan dunia manusia dapat menggambarkan realita manusia yang terkadang jahat kepada hewan-hewan.

banyak nilai kehidupan yang bisa kita ambil dari buku ini. Ada keberanian, persaudaraan, dan kasih sayang yang bisa dicontoh dan direfleksikan.  Keberanian untuk bisa kabur dari manusia yang jahat, persaudaraan yang hadir ketika salah satu membutuhkan bantuan dan ikatan batin yang ada saat salah satu hilang. Serta kebersamaan yang penuh dengan kasih sayang diantara banyak hewan-hewan yang tinggal di kolong tol. Selain itu ada nilai yang perlu kita ketahui bahwa sebagai manusia yang memiliki akal budi kita harus menyayangi hewan dan tidak menjadikannya bahan tontonan apalagi siksaan.

Buku ini buku yang cocok untuk para pecinta binatang terutama pecinta kucing karena buku ini akan menampilkan banyak sekali gambar-gambar ilustrasi kucing yang banyak bahkan menampilkan dalam satu halaman penuh. Kucing-kucing ini digambarkan sesuai dengan ilustrasi cerita yang ada sehingga membantu kamu juga membayangkan latar dan kejadian cerita tersebut. Ilustrasi-ilustrasi ini juga sangat menyentuh hati karena seperti kita melihat kejadiannya secara visual dan terkadang mengharukan.

Gaya bercerita buku ini juga sangat mengalir dan membuat pembacanya masuk kedalam cerita yang dibawakan. Gaya bercerita nya yang mengalir juga di dukung oleh bahasa yang digunakan tidak kaku dan seperti menggunakan bahasa sehari-hari yang santai. Karena gaya bercerita dan bahasanya yang mudah dinikmati, membuat suasana nya dapat terbangun dengan baik sehingga pembaca bisa merasakan dan masuk kedalam ceritanya.

Alur cerita pada buku ini dibuat maju dan terdapat sedikit flashback atau alur mundur. Tempo alurnya juga sangat pas tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat dan semuanya terasa sangat rapi karena tidak ada cerita yang lompat-lompat. Alur diceritakan mulai dari kelahiran bobin dan kiti, masa anak-anak hingga remaja dari bobin dan kiti hingga petualangan mereka yang menegangkan. Pembaca juga akan menemukan plot twist yang sangat mengangetkan dari keluarga bobin dan kiti yang membuat cerita semakin seru.

Kekurangan Buku Dongeng Kucing

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Buku ini disertai dengan disclaimer dari penulis, yang menjelaskan bahwa anak-anak yang ingin membaca perlu didampingi oleh orang tua. Hal ini penting karena terdapat beberapa bagian yang dianggap terlalu kejam untuk dibaca tanpa pengawasan, sehingga dapat menimbulkan kebingungan atau ketakutan bagi pembaca muda.

Kehadiran pendampingan ini menjadi krusial karena buku mengandung berbagai representasi yang mungkin sulit dipahami atau diolah oleh anak-anak. Dengan bimbingan orang dewasa, mereka dapat mendiskusikan dan memahami konteks dari cerita yang disajikan, memastikan pengalaman membaca yang lebih aman dan mendidik.

Meskipun terlihat seperti dongeng sederhana tentang hewan, kisah ini menyimpan nilai dan makna yang lebih mendalam. Beberapa bagian cerita mungkin terlalu berat bagi anak-anak, yang mengharuskan pendampingan untuk membantu mereka menangkap inti pesan dan hikmah yang ingin disampaikan oleh penulis.

Penutup

Dongeng Kucing

button cek gramedia com

Nah, Grameds, inilah ulasan singkat mengenai Buku Dongeng Kucing. Buku ini cocok banget buat kamu yang gemar hewan, terutama kucing. Walaupun tampilannya sekilas mirip dongeng anak-anak, buku ini ternyata menyimpan adegan yang cukup keras dan mungkin bisa membuat perasaan para pecinta kucing tersentuh. Namun, di balik itu, cerita ini penuh dengan pesan moral yang mendalam, terutama tentang kepedulian terhadap hewan liar di perkotaan yang sering kali hidup tanpa tempat tinggal layak.

Buku ini mengajarkan kita untuk selalu menyebarkan cinta kasih, tidak hanya kepada hewan peliharaan, tapi juga kepada hewan yang terlantar. Selain itu, kisah dalam buku ini menyoroti perjuangan hidup serta nilai-nilai kebaikan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, meskipun ada beberapa bagian yang mungkin terasa emosional, inti dari cerita ini sangat berharga bagi siapa saja yang peduli dengan kesejahteraan makhluk hidup di sekitar kita.

Jika Grameds tertarik membaca buku Dongeng Kucing, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Cinta Paling Rumit

Cinta Paling Rumit

button cek gramedia com

Dalam perjalanan hidup ini, kau sering menemukan perasaan pecah karena banyak hal. Rencana-rencana yang jadi berantakan. Tambatan hati yang memilih hengkang. Orang-orang yang berlari dan tidak lagi pernah kembali. Kepercayaan yang dihancurkan. Cinta yang bodoh dan segala sesuatu yang datang silih berganti, namun tetap tidak menyembuhkan apa pun dalam diri. Suatu waktu kau bahkan bisa patah hati hanya karena sebuah berita di internet. Perasaanmu bisa hancur sebab sebuah postingan di media sosial. Cinta kadang jadi begitu rumit dalam dirimu. Perasaan-perasaan meminta ditenangkan dalam sepanjang kegamanganmu. Kau terus mencoba memperbaiki, tetapi tak pernah ada yang benar benar menjadi lebih baik dalam dirimu. Dalam segala kesementaraan dan pecahan perasaan itu, kadang yang tersisa dalam dirimu hanya keinginan bertahan pada harapan kecil sekali. Harapan yang kadang juga kau pertanyakan. Harapan yang kadang juga mengecewakan. Harapan yang sering jadi bola liar dalam kepalamu di larut malam. Semua terasa begitu rumit, tetapi hidup harus terus kau lalui. Tak peduli akhir semua ini berujung sakit atau tidak. Kau hanya perlu menjaga harapan mana yang masih menyala dalam dirimu.

Ingkar

Ingkar

button cek gramedia com

BANDUNG, Jelang dini hari Seharusnya, aku masih marah. Aku merasa berhak membenci dan menyimpan dendam. Aku berhak membalas semua perlakuan buruk padaku. Hal-hal yang menghancurkanku. Tetapi, makin aku mencoba memaafkan segalanya, rasanya hatiku makin luas. Rasa damai yang datang dari maaf itu membuatku merasa lebih tenang. Seperti aliran air dari Gunung Talang, seperti riak permukaan Danau Kembar. Seharusnya, aku menghancurkanmu juga. Aku bisa saja memberi pembalasan setimpal, mungkin dengan rasa lebih sakit. Tetapi, aku tidak akan melakukannya. Aku tidak ingin sepertimu yang jahat. Aku tidak ingin sepertimu yang khianat. Aku melepaskan perasaan ingin menebus rasa sakit dengan sakit itu, aku merawat maaf yang pelan-pelan hangat menyelimuti dadaku. Maaf yang melahirkan keikhlasan yang dalam. Maaf yang melahirkan percaya diri yang lebih baik. Aku menyadari aku tidak hidup untuk orang-orang pecundang sepertimu. Aku tidak hidup untuk menghabiskan waktu bergelut dengan rasa sakit. . Aku tidak hidup untuk membuang waktuku pada hal-hal yang makin menjebakku ke jurang benci. Aku hidup demi orangtuaku yang menukar keringat mereka dengan serumpun sayuran, yang menjual tenaga mereka demi sedikit uang.

Bertemu Di Temaram

Bertemu Di Temaram

button cek gramedia com

sedang badai dalam diriku. hujan deras tiada henti-henti di beranda rumah di tengah jantungku menjaga jarak untuk menarikmu sudah kukirim tanda, tetapi kau tak tangkap makna-makna itu. sudah kubiarkan sungai dalam diri, tempat kau pulang berenang tiap kali lelah datang padamu yang gamang. sudah kuberi tahu peta menuju diriku, rumah yang sepi di dalam jantung ini. jalan kecil untuk kakimu melaju lagi tiadakah terniat untuk menghampiri? sedang badai di dalam diriku. hujan deras dalam rimba yang sunyi di beranda rumah di jantung ini. aku menjaga jarak dari diriku sendiri. gelombang yang datang dalam dada menggulung kau dan aku seperti sedia kala

 

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.