Rating 3,8/5
Grameds, pernahkah kamu merasakan rasanya kehilangan dan harus melupakan orang tersebut bahkan harus menghapusnya dari seluruh hidupmu padahal ia adalah orang yang paling melekat dalam hidupmu. Ntah mungkin perjalanan yang kamu lalui singkat atau panjang tapi kamu memiliki pelajaran yang banyak untuk dirimu dan terasa begitu dalam hingga kamu tidak sanggup untuk menghapusnya dan jika mungkin bisa akan butuh waktu yang lama untuk menghapusnya. Perpisahan memang selalu menyakitkan namun meski menyakitkan kita masih harus melanjutkan hidup yang kita jalani ini tanpa terbuai dengan rasa sedih itu sendiri.
Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus ini merupakan buku yang sengaja ditulis untuk kamu yang sedang mencoba untuk bertahan hidup dan melanjutkan hidup setelah perpisahan yang menyakitkan.Buku ini akan membawa kamu pada perasaan dimana seseorang harus menghapus nama yang sulit dilupakan.Buku ini sangat cocok untuk kamu yang baru saja mengalami perpisahan dan masih sulit untuk melanjutkan hidupmu tanpa seseorang tersebut. Nah grameds artikel ini akan membahas mengenai Sinopsis, Kelebihan dan Kekurangan Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus. Selamat Membaca!
Table of Contents
Sinopsis Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus
Bersamamu adalah perjalanan singkat tapi memberi pelajaran yang begitu melekat. Pelajaran untuk tak terlalu dalam jatuh serta untuk tak terlalu berharap jauh. Coba kau pikir, bagaimana caranya aku bisa melanjutkan hidupku, jika menyelesaikan pelajaran darimu saja seakan membutuhkan waktu seumur hidupku.
Dan pada akhirnya, di antara kata selamat tinggal, kau jadi orang yang selamat dan justru aku yang tertinggal.
Perjalanan menghapus satu nama, dimulai.
Beberapa patah hati datang ke kehidupan untuk membuat mengerti. untuk dijadikan pelajaran dan beberapa lain memang sangat keparat. meninggalkan bekas yang teramat dan kenangan yang tak tau hilangnya kapan.
Tak apa, setidaknya selain dari makan dan minum, kita bisa bertumbuh dari luka yang ditelan.
Kita semua pernah bodoh untuk seseorang, pernah memperjuangkan segalanya, pernah menunggu lama, pernah mengira jika kita bahagianya tapi nyatanya ia menetap karena cara kita dalam membahagiakannya.
Kita semua pernah mencintai seseorang yang sampai lupa mencintai diri sendiri kita semua pasti pernah lupa jika yang hadir belum tentu takdir.
Perihal menyerah dan melepaskan, memang sulitnya bukan main. Namun terkadang seperti tarik tambang yang mundur berarti itu yang menang.
Melepaskan juga cara lain untuk menyelamatkan masing-masing. Terimalah. Bukan kamu orangnya. Pelajaran terbaik biasanya datang dari luka tersakit.
Kepada siapapun yang kini bersamanya. Aku titip dia, ya!
Buku ini dilengkapi dengan 4 bab dimana dimulai dari bab pertama tahap awal dimana seseorang harus merelakan dan mulai melupakan orang yang berarti untuknya. Bab pertama yaitu mengenai “Belum Pasti, Tapi Berharap Setengah Mati.” bab kedua yaitu mengenai “Semakin Dipaksa Lepas Semakin Membekas.” lalu bab ketiga yang semakin berisi perkembangan mengikhlaskan lebih besar yaitu “Meski Sia-Sia, Senang Pernah Bersama” dan yang terakhir yaitu “Aku Menerima, Kita Bukan Ketetapan-nya”
Tentang Penulis Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus
Rafi Ibadi, atau dikenal dengan nama lengkap Rafi Nashshar Putra Ibadi, merupakan penulis yang dikenal karena gaya tulisannya yang emosional dan penuh refleksi tentang cinta, kehilangan, dan perjuangan hidup. Melalui karyanya, ia berhasil menyentuh berbagai aspek kehidupan yang kerap dialami banyak orang. Dengan keterampilan meramu kata-kata, Rafi mampu menyampaikan emosi yang dalam, membawa pembaca merasakan setiap detik perjalanan cinta dan kehilangan yang ia gambarkan.
Tulisan Rafi sering kali terinspirasi oleh pengalaman pribadinya, namun ia memiliki kemampuan untuk mengemas cerita-ceritanya secara universal. Hal ini memungkinkan pembaca dari berbagai latar belakang untuk merasa terhubung dan dapat relate dengan cerita yang dibawakannya. Kekuatan utama Rafi terletak pada kemampuannya untuk menyajikan perasaan dan pengalaman yang mendalam dalam narasi yang sederhana, namun penuh makna. Pembacanya tidak hanya diajak untuk merasakan apa yang tertulis, tetapi juga untuk merenungkan kembali makna cinta dan kehidupan.
Sebelum menerbitkan buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus, Rafi sudah lebih dulu merilis karya lainnya, yaitu Aku Titip Dia, Ya! pada tahun 2022. Ia juga dikenal dengan nama pena ‘ruang galau’, sebuah identitas yang ia bawa ke media sosial. Jika Grameds penasaran dengan sosok Rafi dan ingin lebih mengenal pribadinya, kamu bisa mengikuti akun media sosialnya di TikTok, Instagram, dan Twitter dengan nama pengguna @ruanggalau_id. Di sana, kamu bisa menemukan lebih banyak refleksi dan cerita yang memikat hati.
Kelebihan dan Kekurangan Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus
Kelebihan Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus
Buku ini dituliskan untuk kamu yang merasa kehilangan dan sedang menghadapi rasa sakit. Buku Untuk Satu Nama yang sulit Kuhapus ini akan menemani kamu dalam merasakan rasa sakit agar tidak merasa sendiri, melalui tulisan yang penuh emosi maka penulis bisa menyalurkan rasa sakit cerita dan juga rasa sakit yang kamu rasakan dan menemani kamu. Rasa sakit dan kehilangan memang berat untuk dilalui namun buku ini juga bisa membantu kamu untuk melanjutkan hidup dan memberimu kekuatan agar bisa melewatinya. Kamu akan menemukan bagaimana cara kamu bisa meninggalkan masa lalu dan fokus pada masa depan.
Selain itu setiap kata yang ditulis dalam buku ini dituliskan oleh kejujuran dan empati sehingga pembaca memiliki kenyamanan dan dukungan emosional dari setiap kata-katanya. Kata-kata buku ini dituliskan dengan sederhana dan mudah dimengerti agar pembaca dapat memahami dengan baik dan ikut merasakan apa yang dituliskan.
Hal lain yang membuat buku ini lebih menarik yaitu adalah cover biru nya yang sangat merepresentasikan isi cerita. Judul buku Untuk Satu Nama Yang Sulit Kuhapus sejalan dengan gambar pada covernya dimana terdapat sepasang kekasih dan memori nya kala itu yang masih bersama namun di depannya terdapat gambaran saat ini dimana mereka sudah mengalami keretakan. Pemilihan warna biru sebagai latar juga mendukung suasana dingin dan sedih sesuai dengan cerita.
Selain itu grameds buku ini tidak hanya terdiri dari tulisan dan kata-kata namun terdapat juga ilustrasi yang menarik sehingga membuat pembaca lebih tertarik membaca terus. Layout penulisannya juga rapi dengan ukuran dan jenis font yang pas dan nyaman untuk pembaca.
Kekurangan Buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus
Penutup
Nah grameds itu dia adalah beberapa ulasan singkat mengenai buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus. Buku ini sangat cocok untuk kamu yang sedang merasakan kehilangan dan perlu semangat untuk melanjutkan hidup maka buku ini cocok untuk kamu beli dan baca. Dengan buku ini kamu bisa lebih melihat ke arah yang lebih baik dan menjalani hidup setelah mengalami masa sulit. Buku ini akan menemani masa sedihmu sekalian mengobatinya sehingga kamu akan lebih bahagia
Jika Grameds tertarik membaca buku Untuk Satu Nama yang Sulit Kuhapus atau buku lainnya. Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca
Penulis: Devina
Rekomendasi Buku Terkait
Aku Titip Dia, Ya!
Aku adalah rumah kosong yang lega udara. Di mana pintuku lama tertutup, banyak orang yang mengetuk dan hanya kau yang aku persilahkan masuk. Layaknya rumah yang menanti lama tuannya pulang. Aku sangat bahagia ketika kau datang. Hatiku telah berdebu, kaulah yang berhasil membuatnya kembali menggebu. Bersamamu antusias ku jadi tak karuan, merasa kau yang selama ini aku cari. – Sebelum ternyata, tujuanmu sebenarnya bukanlah aku. Teruntuk diriku, menyerah dan sadarlah, mundur secara perlahan. Karena dia yang kini sedang kau perjuangkan dan harapkan, lebih memilih memperjuangkan dan mengharapkan seseorang yang lain. Biarkan dia bahagia, meski harus tersiksa karena bukan dirimu penyebabnya. Jatuh cinta lah secara dewasa, tanpa memaksa untuk bersama, tanpa perlu diketahuinya.
Rumah Kaca di Ujung Bumi
Tahun 2058. Bumi hancur akibat serangan dust—debu beracun yang mematikan. Manusia berlindung di dalam kota-kota kubah dan berusaha bertahan hidup dengan segala cara. Kakak adik Naomi dan Amara berkelana dari satu reruntuhan kota ke reruntuhan kota lain dalam upaya mencari tempat berlindung, sampai akhirnya tiba di Frim Village, sebuah desa di tengah hutan tempat manusia hidup tanpa perlindungan kubah dan tanaman bisa tumbuh subur. Apakah keajaiban ini ada hubungannya dengan ahli botani misterius yang mendekam di rumah kaca di puncak bukit? Tahun 2129. Ah-yeong, peneliti tumbuhan di Pusat Riset Ekologi Dust, berusaha meneliti asal-usul tumbuhan merambat bernama mossvana yang mewabah di kota Haewol. Tumbuhan beracun dan konon bisa berpendar biru di tengah malam itu mengingatkan Ah-yeong pada pemandangan misterius yang pernah ia lihat di kebun tetangganya ketika ia masih kecil— kebun penuh ilalang lebat yang memancarkan cahaya kebiruan. Penelitian Ah-yeong mempertemukannya dengan Naomi yang berhasil bertahan hidup melewati Era Dust. Banyak sekali yang ingin ditanyakannya kepada Naomi. Bagaimana Naomi dan Amara berhasil bertahan hidup di luar kota kubah? Apakah Frim Village sungguh ada? Kenapa Naomi dan Amara meninggalkan desa surgawi itu? Dan benarkah mossvana yang menyelamatkan umat manusia dari kehancuran?
Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring
Ketika menyambut pasien yang sedang berduka, seorang psikiater akan menggali keilmuan yang dimiliki. Dia akan mengulik semua teori duka yang pernah dipelajari di masa kuliah dulu dan mengingat pengalaman dari pasien-pasien sebelumnya. Kemudian, dia menyintesis itu untuk membantu si pasien yang sedang berduka di hadapannya. Tapi, ketika Andreas—seorang psikiater—kehilangan anaknya, dia melakukan hal yang berbeda. Dia melemparkan semua teori tersebut ke luar jendela dan memutuskan untuk mencari makna tentang mengapa ini semua terjadi. Dalam pengalamannya, dia menemukan bahwa duka bisa dilalui dengan mencuci piring kotor yang menumpuk di dapur. Buku ini adalah proses Andreas memaknai kehilangan besar dalam hidupnya. Diceritakan santai dengan tambahan sedikit bumbu humor gelap, buku ini memuat panduan bermanfaat yang langsung bisa diaplikasikan dalam hidup, seperti: “Tutorial Mencuci Piring”, “Tutorial Menyusun Puzzle”, dan tentunya “Tutorial Menerima Kematian Seorang Anak”. “Hampir semua orang mempertanyakan: apa hubungannya antara duka dan mencuci piring? Jawaban saya adalah duka itu seperti mencuci piring, tidak ada orang yang mau melakukannya, tapi pada akhirnya seseorang perlu melakukannya.”
- 1984
- 23:59 : Sebuah Novel
- Alucard
- Adat, Kelas, dan Indigenitas
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Doa Anda Tampak Tak Dijawab
- Apa yang Mengendalikan Kehidupanmu?
- Approximating The Distance Between Two People
- Babel: Pertumpahan Darah Sejarah Gelap Revolusi
- Bandung Menjelang Pagi
- Buddha 3: Dewadatta
- Creepy Case Club 6: Kasus Hantu Panggung
- Dulu, Kini, dan Nanti
- Festival Hujan
- Flawed
- Gabriel and Zoe
- Gentayangan
- Going Offline: Menemukan Jati Diri di Dunia Penuh Distraksi
- Hukum Perseroan Terbatas
- Impressed
- Inyik Balang
- Janji Untuk Ayah
- Kalung Setengah Hati
- Kendalikan Uangmu: Yuk, Jadi Financial Planner untuk Diri Sendiri!
- Literature for Teens: The Second Fall
- Leadership Mastery
- Make Time: Cara Fokus pada Hal-Hal Penting Setiap Hari
- Mata di Tanah Melus
- Me and Mr. Old
- Merebah Riuh
- Misadventures Season
- Misteri Perpustakaan yang Hilang
- Momo
- My Big Book of Adventures
- Nak, Kamu Gapapa, Kan?
- Perempuan-Perempuan Kelu
- Perjalanan Mustahil Samiam dari Lisboa
- Rampok Memori dan Bintang Sambit (We Could be Heroes)
- Relung Rasa Raisa
- Rembulan Cerminan Hatiku (Moon Represents My Heart)
- Rewrite the Stars
- Sempurna (Perfect)
- Teach Like Finland
- The Boy, the Mole, the Fox and the Horse
- The Night Country
- The Punk
- The Star Diaries
- This is Amiko
- We Free the Stars: Melepas Bintang