in

Apa itu Life After Breakup? Menyelami Istilah Gen Z Setelah Putus Cinta

Life after breakup kerap dilontarkan Gen Z saat mengalami fase setelah berakhirnya suatu hubungan percintaan. Fase ini adalah periode ketika seseorang harus menghadapi perubahan emosional, sosial, dan psikologis setelah perpisahan. Biasanya tak mudah untuk menghadapi hari-hari setelah putus cinta, ada fase yang harus dilewati hingga akhirnya bisa merasakan kebahagiaan pasca perpisahan.

 

Table of Contents

Pengertian Life After Breakup

Menurut psikologi, life after breakup adalah fase emosional dan mental yang dihadapi seseorang setelah berakhirnya hubungan romantis. Pada tahap ini, individu cenderung mengalami beragam reaksi emosional seperti kesedihan, kemarahan, penyesalan, atau bahkan rasa lega.

Psikologi melihat proses ini sebagai bagian dari pemulihan emosional, di mana seseorang harus melalui tahap-tahap yang mirip dengan proses berduka, seperti penolakan, kemarahan, negosiasi, depresi, hingga penerimaan.

Selain itu, life after breakup juga mencakup pemulihan identitas diri. Selama berhubungan, seseorang sering kali membangun identitas bersama dengan pasangan. Setelah putus, orang perlu menemukan kembali siapa diri mereka di luar hubungan tersebut, dan membangun kembali kepercayaan diri serta kemandirian. Terapi atau konseling sering disarankan untuk membantu seseorang mengatasi perubahan ini agar bisa melewati fase ini secara lebih sehat.

Seiring waktu, orang dapat mulai membentuk kebiasaan baru, membangun relasi baru, dan menciptakan hidup yang lebih bermakna.

 

Hal yang Harus Dilakukan Setelah Breakup

Setelah mengalami putus cinta, seseorang dapat melakukan beberapa hal untuk membantu proses pemulihan emosional dan mental. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Terima Emosi dan Beri Diri Waktu untuk Berduka

Hal yang wajar jika Grameds merasa sedih, marah, atau kecewa setelah putus. Perasaan ini adalah bagian dari proses alami untuk pulih. Daripada mencoba menekan atau mengabaikan emosi tersebut, penting untuk menerima bahwa perasaan itu ada.

Biarkan diri kita merasakan kesedihan, menangis jika perlu, atau meluapkan emosi dengan cara yang sehat. Berikan waktu pada diri sendiri untuk berduka karena hubungan yang berakhir. Proses ini tidak bisa dipaksakan cepat, jadi kita harus sabar dan tidak terburu-buru untuk “segera merasa lebih baik.” Seiring waktu, rasa sakit ini akan mereda, dan kita akan mulai merasa lebih kuat.

2. Jaga Jarak dengan Mantan

Menjaga jarak dengan mantan setelah putus adalah langkah penting untuk membantu proses pemulihan emosional. Cara ini berupa menghindari kontak langsung atau tidak langsung, seperti melalui media sosial, chat, atau pertemuan tatap muka. Dengan menjaga jarak, kita memberi diri sendiri ruang untuk merasakan dan memahami emosi yang muncul akibat perpisahan.

Selain itu, hal ini juga membantu mencegah kebingungan atau harapan yang tidak realistis tentang kemungkinan kembali bersama. Intinya, menjaga jarak memungkinkan kita untuk fokus pada diri sendiri dan proses penyembuhan, tanpa terganggu oleh kehadiran mantan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Fokus Perawatan Diri

Lakukan hal-hal sederhana seperti memastikan Grameds makan dengan baik, tidur cukup, dan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan-jalan atau berolahraga ringan, yang dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat.

Selain itu, merawat diri juga berarti meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu nikmati, seperti hobi, membaca buku, atau menonton film favorit. Intinya, perawatan diri adalah tentang memberi dirimu istirahat dan kenyamanan, serta menghindari stres berlebihan agar pikiran dan tubuh bisa pulih dengan baik.

4. Habiskan Waktu dengan Keluarga dan Teman

Setelah putus cinta, menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman bisa Grameds lakukan  selama proses pemulihan. Mereka adalah orang-orang yang peduli dengan kita dan bisa memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.

Bersama mereka, kita bisa merasa lebih tenang, berbagi perasaan, dan mendapatkan pandangan yang berbeda tentang situasi yang sedang dihadapi. Keluarga dan teman juga bisa membantu kita mengalihkan pikiran dari rasa sedih dan membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang positif. Selain itu, mereka bisa menjadi pengingat bahwa kita tidak sendiri, dan ada banyak orang yang menyayangi kita.

5. Tetapkan Batasan

Menetapkan batasan berarti kamu membuat aturan yang jelas untuk dirimu sendiri dan orang lain, terutama setelah berakhirnya suatu hubungan. Hal ini berarti Grameds bisa melindungi diri secara emosional dan memberikan waktu untuk pulih.

Misalnya, kamu bisa memutuskan untuk tidak sering berkomunikasi dengan mantan atau menghindari media sosialnya agar tidak terus-menerus teringat pada masa lalu. Dengan batasan yang jelas, kamu dapat menjaga kesehatan mentalmu dan fokus pada penyembuhan serta pertumbuhan diri tanpa campur tangan dari hal-hal yang membuat perasaan jadi tidak stabil.

(Sumber foto: pexels.com)

6. Temukan Hobi Baru atau Kembangkan Diri

Mencari kesibukan baru atau mengembangkan minat yang sudah ada bisa menjadi cara yang efektif untuk memfokuskan energi. Cara ini  membantu untuk membangun identitas diri yang lebih kuat setelah hubungan yang berakhir.

Grameds bisa memulai hobi yang sempat tertunda atau mencoba hal baru. Misal mulailah berolahraga seperti jogging, bersepeda.

7. Jangan Terburu-buru Memulai Hubungan Baru

Setelah putus cinta, Grameds perlu tidak terburu-buru memulai hubungan baru. Hal ini karena hati dan pikiran masih butuh waktu untuk pulih dari luka dan emosi yang terjadi selama perpisahan. Jika terlalu cepat masuk ke hubungan baru, ada risiko membawa perasaan lama, seperti kesedihan, kemarahan, atau kebingungan, yang bisa memengaruhi hubungan baru tersebut.

Sebaiknya gunakan waktu setelah putus untuk fokus pada diri sendiri, mengenali apa yang diinginkan, dan tumbuh secara pribadi. Dengan memberi waktu yang cukup, seseorang akan lebih siap menjalani hubungan yang lebih sehat dan bahagia di masa depan.

8. Konseling atau Terapi

Jika perpisahan terasa sangat berat dan sulit untuk diatasi sendiri, berbicara dengan seorang terapis atau konselor dapat membantu. Mereka dapat membantu memproses emosi dan memberikan strategi coping yang sehat.

Dalam sesi konseling, Grameds bisa menceritakan apa yang kamu rasakan tanpa takut dihakimi. Terapis akan membantumu memahami emosi, memberi saran bagaimana cara menghadapinya, dan membantu menemukan cara untuk bangkit dari rasa sakit.

Terapi juga bisa membantumu belajar dari pengalaman tersebut agar bisa lebih siap menghadapi hubungan di masa depan dengan lebih sehat. Ini adalah proses yang sangat membantu untuk pemulihan mental dan emosional.

9. Refleksi Diri

Setelah beberapa waktu, luangkan waktu untuk merenungkan hubungan yang telah berakhir. Pikirkan apa yang bisa dipelajari, baik tentang diri sendiri maupun tentang dinamika hubungan secara umum. Ini dapat membantu dalam membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.

Dengan merenungkan bagaimana perasaan dan tindakan kita dalam hubungan, kita bisa menemukan pola perilaku yang perlu diperbaiki atau dikembangkan. Misalnya, mungkin kita menyadari bahwa kita perlu lebih baik dalam komunikasi atau lebih menghargai diri sendiri.

Manfaat dari refleksi diri adalah membantu kita tumbuh secara emosional dan menjadi lebih sadar akan kebutuhan serta batasan kita. Ini juga membantu mempersiapkan kita untuk hubungan di masa depan, sehingga kita bisa lebih bijaksana dalam membuat keputusan dan memilih pasangan yang sesuai dengan nilai dan tujuan kita.

Singkatnya, refleksi diri memungkinkan kita untuk memetik pelajaran dari masa lalu dan menjadi pribadi yang lebih kuat serta lebih siap untuk menjalani hubungan yang lebih sehat di kemudian hari.

10. Fokus pada Pengembangan Diri

Alihkan perhatian pada hal-hal yang membuat kamu tumbuh sebagai individu. Fokus pada tujuan pribadi, pengembangan diri, dan kebahagiaan pribadi tanpa bergantung pada hubungan yang usai.

Healing the Soul: Menyembuhkan Jiwa dalam Perjalanan Hidup

 

Dampak yang Terjadi Setelah Breakup

(Sumber foto: pexels.com)

Breakup atau putus dari sebuah hubungan dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan, tergantung pada intensitas hubungan, alasan putus, dan kondisi emosional masing-masing individu. Berikut beberapa dampak psikologis yang umum terjadi setelah putus cinta:

1. Kesedihan dan Kehilangan

Perasaan kehilangan adalah dampak yang paling umum setelah putus. Hubungan biasanya merupakan bagian penting dari kehidupan seseorang, dan kehilangan itu bisa seperti kehilangan seseorang yang sangat dekat, hampir sama seperti proses berduka yang membutuhkan waktu untuk pulih.

2. Rasa Bersalah dan Penyesalan

Seseorang mungkin merasa bersalah atau menyesal, terutama jika mereka merasa ada hal-hal yang bisa mereka lakukan lebih baik dalam hubungan tersebut. Mereka mungkin mempertanyakan keputusan mereka, merasa tidak adil, atau terlalu keras pada diri sendiri.

3. Kecemasan dan Stres

Putus cinta dapat memicu kecemasan, terutama jika orang tersebut menghadapi ketidakpastian tentang masa depan. Kecemasan ini bisa terkait dengan masalah kepercayaan, rasa takut akan kesendirian, atau kekhawatiran tentang memulai hubungan baru.

4. Penurunan Harga Diri

Setelah putus, harga diri seseorang bisa menurun, terutama jika putus terjadi secara tiba-tiba atau penuh dengan konflik. Seseorang mungkin mulai meragukan nilai diri mereka dan merasa tidak cukup baik untuk dicintai.

 

Rehat : Bukan Karena Putus Asa Hanya untuk Mengambil Jeda

 

5. Perasaan Marah atau Dendam

Beberapa orang merasa marah atau dendam setelah putus, terutama jika putus terjadi karena perselingkuhan atau penghianatan. Ini bisa mengakibatkan emosi negatif yang intens yang sulit untuk dikendalikan.

6. Rasa Kesepian

Ketika kehilangan pasangan, seseorang mungkin merasa sangat kesepian, terutama jika hubungan tersebut sangat erat dan orang tersebut biasa berbagi banyak hal dengan pasangannya. Rasa kesepian ini bisa semakin kuat jika tidak ada dukungan sosial yang memadai.

7. Gangguan Tidur dan Nafsu Makan

Stres emosional akibat putus cinta bisa memengaruhi kondisi fisik, termasuk pola tidur dan nafsu makan. Beberapa orang mengalami insomnia atau sulit tidur, sementara yang lain mungkin mengalami nafsu makan berlebihan atau sebaliknya kehilangan nafsu makan.

8. Depresi

Dalam beberapa kasus, putus cinta bisa memicu depresi, terutama jika individu tersebut memiliki riwayat depresi sebelumnya. Gejala-gejala seperti kelelahan, kehilangan minat pada aktivitas, perasaan putus asa, dan kesedihan yang berkepanjangan dapat muncul.

9. Kesulitan Berkonsentrasi

Fokus dan konsentrasi bisa terganggu setelah putus, terutama karena pikiran terus-menerus terfokus pada hubungan yang telah berakhir. Seseorang mungkin merasa sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal.

(Sumber foto: pexels.com)

10. Membentuk Mekanisme Pertahanan

Untuk melindungi diri dari rasa sakit, beberapa orang mungkin menarik diri dari hubungan sosial atau menolak untuk menjalin hubungan baru. Mereka seperti membuat benteng agar dirinya tidak kembali disakiti. Ini bisa menjadi mekanisme perlindungan emosional, namun jika berlangsung terlalu lama, bisa menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun kembali hubungan yang sehat.

11. Proses Pemulihan dan Pertumbuhan Pribadi

Meskipun putus cinta bisa menyakitkan, pada banyak kasus, hal ini juga bisa menjadi momen refleksi diri dan pertumbuhan pribadi. Seseorang bisa belajar dari pengalaman dan menjadi lebih kuat secara emosional. Ini bisa menjadi kesempatan untuk memahami kebutuhan dan keinginan diri, memperbaiki diri, dan membangun kembali rasa percaya diri.

12. Krisis Identitas

Jika hubungan tersebut sangat menentukan bagi identitas seseorang, putus cinta bisa memicu krisis identitas. Seseorang mungkin merasa kehilangan arah atau tidak tahu lagi siapa dirinya tanpa pasangan tersebut.

13. Takut untuk Menjalin Hubungan Baru

Pengalaman yang buruk dari putus cinta dapat membuat seseorang takut untuk membuka hati kembali. Trauma dari hubungan yang berakhir dengan cara yang menyakitkan dapat memengaruhi kepercayaan mereka terhadap orang lain di masa depan.

14. Perasaan Lega

Di sisi lain, putus cinta tidak selalu berakhir dengan kesedihan. Jika hubungan tersebut penuh dengan konflik atau toksik, seseorang bisa merasa lega dan bebas setelah putus. Ini juga bisa menjadi awal dari kebahagiaan dan kesempatan untuk memulai kehidupan baru yang lebih sehat secara emosional.

Love, Crush, and Heartbreak

 

Aktivitas Seru saat Menjalani Life After Breakup

(Sumber foto: pexels.com)

Berikut adalah aktivitas seru yang bisa kamu lakukan setelah putus cinta untuk membantu proses penyembuhan dan memberikan energi positif ke dalam hidupmu:

1. Olahraga Rutin

Cobalah memulai olahraga jogging, yoga, atau zumba. Aktivitas fisik dapat meningkatkan suasana hati dengan merilis hormon endorfin, yang membuat kamu merasa lebih baik dan bersemangat.

2. Bergabung dengan Komunitas Baru

Ikuti komunitas yang sesuai dengan hobimu, seperti komunitas fotografi, traveling, atau memasak. Cara ini bisa membuka peluang pertemanan baru dan memperkaya pengalaman sosial.

3. Solo Travelling

Melakukan solo travel memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi tempat baru sesuai keinginanmu. Selain itu, Grameds bisa memberi ruang refleksi dan penyegaran pikiran.

4. Mengikuti Kelas atau Kursus Baru

Ambil kursus online seperti desain grafis, memasak, atau bahasa asing. Selain menambah keterampilan, hal ini bisa memberikan tujuan baru dalam hidupmu.

5. Merenovasi Kamar

Grameds bisa mengubah suasana di tempat tinggalmu untuk memberi energi baru. Coba tata ulang perabotan atau tambahkan dekorasi yang sesuai kepribadianmu.

6. Menulis Jurnal

Menulis bisa menjadi cara untuk melepaskan emosi. Grameds bisa menulis tentang perasaanmu, momen-momen yang berharga, atau hal-hal yang kamu syukuri.

7. Mencoba Hobi Kreatif

Lakukan hobi seperti melukis, merajut, atau membuat kerajinan tangan. Kegiatan ini tidak hanya membuat pikiran rileks tapi juga menumbuhkan rasa pencapaian diri.

8. Bertemu Teman Lama

Setelah putus, Grameds mulai bisa menata koneksi sosial. Kamu bisa menghabiskan waktu bersama teman lama bisa membuatmu merasa didukung dan lebih ringan.

9. Berkebun

Berkebun bisa memberikan rasa tenang dan melatih kesabaran. Merawat tanaman juga dapat membantu mengalihkan pikiran dari perasaan sedih.

10. Meditasi dan Mindfulness

Meditasi dapat membantumu untuk lebih tenang dan fokus pada hal-hal positif. Praktik mindfulness membuat kamu lebih mampu menerima dan memahami perasaanmu.

11. Bergabung di Kelas Fitness atau Gym

Ikuti kelas gym atau fitness yang terorganisir, seperti kickboxing atau spinning. Selain melatih fisik, kamu bisa bertemu orang baru yang berbagi semangat hidup sehat.

12. Mengikuti Kegiatan Amal atau Relawan

Membantu orang lain dalam kegiatan sosial dapat memberi perasaan berharga dan mengalihkan fokus dari kesedihan pribadi.

13. Menonton Film atau Serial Favorit

Nikmati waktu sendiri dengan menonton film-film yang membuatmu tertawa, bersemangat, atau terinspirasi.

14. Mencoba Masak Resep Baru

Eksplorasi dapur dan coba masak resep-resep baru yang kamu belum pernah coba. Memasak bisa menjadi aktivitas kreatif dan menyenangkan.

15. Bermain Alat Musik

Jika kamu bisa bermain alat musik, ini bisa menjadi cara bagus untuk mengekspresikan perasaanmu atau bahkan membuat lagu sendiri.

16. Membaca Buku Inspiratif

Buku yang inspirasional atau motivasi bisa membantu kamu merenungkan hidup dan memberi sudut pandang baru yang lebih positif.

17. Ikut Kelas Menari

Menari bisa menjadi cara seru untuk melepaskan energi negatif dan merasa lebih bebas. Coba genre seperti salsa, hip-hop, atau tarian tradisional.

18. Mencoba Outbound atau Aktivitas Outdoor

Kegiatan seperti hiking, panjat tebing, atau camping bisa memberikan tantangan baru dan kesempatan untuk merasa lebih terhubung dengan alam.

19. Staycation

Jika kamu butuh istirahat tetapi tidak ingin bepergian jauh, cobalah staycation di hotel terdekat atau di tempat yang tenang untuk relaksasi dari hiruk pikuk dan penatnya kesibukan.

20. Merawat Diri (Self-care)

Manjakan diri dengan spa, facial, atau mandi air hangat dengan aromaterapi. Relaksasi bisa membantu kamu merasa lebih baik secara fisik dan emosional.

 

Lagu yang Cocok saat Menjalani Life After Breakup

Berikut ini adalah 10 lagu hits Indonesia di tahun 2024 yang mengangkat tema putus cinta atau kehidupan setelah putus, cocok untuk menemani suasana hati yang sedang galau:

1. Pesan Terakhir – Lyodra

Lagu ini menggambarkan perasaan seseorang yang berusaha merelakan hubungan yang harus berakhir, dengan satu permintaan terakhir sebelum benar-benar melepaskan.

2. Bisa Tanpamu- Andmesh

Dalam lagu ini, Andmesh menyampaikan pesan positif tentang melepaskan seseorang dengan keyakinan bahwa dia akan baik-baik saja meski tanpa orang tersebut.

3. Tak Selalu Memiliki – Lyodra

Lagu yang diciptakan Yovie Widianto ini menggambarkan perasaan bersalah karena mencintai orang yang tidak sejalan, dan menerima kenyataan bahwa cinta tidak selalu bisa dimiliki.

4. Pura-Pura Lupa – Mahen

Lagu galau ini menggambarkan perasaan seseorang yang sulit melupakan mantan, meski sudah berusaha untuk move on.

5. Sudah – Ardhito Pramono

Lagu ini berbicara tentang proses melepaskan dan menerima bahwa merelakan cinta tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

6. Hanya Lolongan – Nabila Taqiyyah

Lagu dengan lirik yang menyayat hati tentang kesedihan setelah putus cinta.

7. Selamat (Selamat Tinggal) – Virgoun feat. Audy

Lagu ini bercerita tentang pasangan yang saling mengucap selamat tinggal dengan berat hati, namun menyadari bahwa perpisahan adalah pilihan terbaik.

8. Menawan – Nadin Amizah

Lagu ini punya lirik yang menyentuh, bercerita tentang seseorang yang tetap memilih untuk memaafkan mantan meski banyak kesalahan yang dilakukan.

9. Satu Bulan – Bernadya

Lagu ini menceritakan perasaan kegalauan setelah putus cinta dan kecurigaan adanya orang lain di hati mantan.

10. Untungnya, Hidup Harus Terus Berjalan – Bernadya

Lagi-lagi lagu paling galau milik Bernadya menjadi soundtrack pasangan yang baru saja putus cinta. Walaupun menyakitkan, tetapi lagu ini membangkitkan semangat bahwa hidup harus terus berjalan dan mengambil semua hikmahnya.

11. Usai di Sini – Raisa

Lagu milik Raisa menceritakan perjalanan kisah cinta yang telah lama dijalin harus diakhiri karena salah satunya menyerah dan tak ingin memperpanjang rasa sakit yang tak berkesudahan.

 

Grameds bisa mencoba memulai menata hidup setelah putus dengan cara yang positif seperti membaca buku-buku motivasi dan self improvement yang ada di Gramedia.com. Nikmati promo yang kamu bisa dapatkan tiap bulan, dan warnai kembali harimu dengan penuh sukacita.

 

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila