in

Review Novel Upacara Kehidupan

Rating: 3.75

Upacara Kehidupan adalah sebuah novel dari Jepang karya Sayaka Murata, yang judul aslinya adalah Life Ceremony. Dalam buku ini, Sayaka Murata kembali dengan koleksi cerita pendek pertamanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Di Jepang, Murata dikenal luas dan dikagumi berkat cerita-cerita pendeknya yang kadang manis, kadang mengejutkan, namun selalu dipenuhi imajinasi unik dan keanehan yang seolah berasal dari dunia lain.

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Dalam kumpulan dua belas cerita ini, Murata menyajikan perpaduan tak lazim antara humor dan horor untuk menggambarkan karakter para penyendiri dan kaum terpinggirkan, sambil mempertanyakan norma dan tradisi sosial. Apakah cerita-ceritanya berlatar di Jepang modern, masa depan, atau realitas alternatif, semuanya diserahkan kepada interpretasi pembaca, karena tokoh-tokohnya sering kali tampak ganjil dalam situasi yang aneh di dunia yang serba tak biasa.

Cetakan terbaru novel Upacara Kehidupan diterbitkan pada 18 Juli 2024 oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Buku setebal 240 halaman ini dijamin akan membuat kamu bingung, penasaran, dan terpukau. Jangan lewatkan setiap bagian artikel ini ya, karena Gramin sudah siapkan informasi menarik untuk Grameds!

Profil Sayaka Murata – Penulis Novel Upacara Kehidupan

Sayaka Murata, penulis novel Upacara Kehidupan, lahir di Inzai, Prefektur Chiba, Jepang, pada 14 Agustus 1979. Ia adalah seorang penulis Jepang yang telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, seperti Penghargaan Gunzo untuk Penulis Baru, Penghargaan Mishima Yukio, Penghargaan Wajah Baru Sastra Noma, serta Penghargaan Akutagawa.

Sejak kecil, Murata gemar membaca novel fiksi ilmiah dan misteri yang ia pinjam dari saudara laki-laki dan ibunya. Ibunya juga mendukung minatnya dalam menulis dengan membelikannya mesin pengolah kata setelah ia mencoba menulis novel tangan saat masih kelas empat sekolah dasar. Setelah menamatkan pendidikan di sekolah menengah pertama di Inzai, keluarganya pindah ke Tokyo, di mana ia melanjutkan pendidikan di SMA Kashiwa, yang terafiliasi dengan Universitas Nishogakusha, dan kemudian kuliah di Universitas Tamagawa.

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Karya-karya Murata sering mengeksplorasi dampak ketidaksesuaian sosial, baik bagi pria maupun wanita, terutama dalam hal peran gender, peran sebagai orang tua, dan seksualitas. Banyak tema dan karakter dalam ceritanya terinspirasi oleh pengamatannya sehari-hari sebagai pekerja paruh waktu di toko swalayan. Penerimaan masyarakat terhadap beragam bentuk ketiadaan gender, termasuk aseksualitas dan pilihan hidup selibat, baik yang disengaja maupun tidak, sering muncul sebagai tema dalam beberapa karyanya, seperti novel Shmetsu Sekai (Dwindling World) dan Konbini Ningen (Convenience Store Woman), serta cerita pendek “A Clean Marriage.”

Murata juga dikenal karena penggambarannya yang jujur tentang seksualitas remaja dalam karya-karya seperti Gin iro no uta (Silver Song). Dalam novelnya Satsujin Shussan, ia menggambarkan masa depan distopia yang menggunakan Teknologi Reproduksi dan sistem aneh yang disebut Birth-Murder System. Melalui karya-karyanya, Murata menghadirkan pandangan yang mendalam dan sering kali provokatif mengenai isu-isu sosial yang relevan, menjadikannya sebagai salah satu suara yang penting dalam sastra kontemporer.

Sinopsis Novel Upacara Kehidupan

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Dalam dunia Maho yang tampak normal, menghormati orang yang sudah meninggal dilakukan dengan cara memakan jasad mereka sambil mencari pasangan inseminasi untuk menciptakan kehidupan baru dalam ritual yang disebut Upacara Kehidupan.

Di sisi lain, Nana mendukung budaya yang memandang manusia sebagai bahan yang paling luar biasa untuk didaur ulang menjadi produk-produk berkualitas tinggi. Ada juga sosok seperti Yoshiko, yang selama 75 tahun hidupnya belum pernah berciuman meskipun telah menikah, serta Sanae, yang merasa dirinya bukan makhluk hidup sehingga sangat mengagumi manusia. Haruka, di tempat lain, dihadapkan pada pilihan untuk menentukan salah satu dari lima persona yang akan ia gunakan dalam upacara pernikahannya.

Ini adalah kumpulan cerita pendek yang menyoroti hal-hal biasa dalam hidup manusia dengan cara yang tidak biasa. Dengan membalikkan tradisi dan norma yang ada, kisah-kisah ini menantang pembaca untuk mempertanyakan: apa sebenarnya arti menjadi manusia?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Upacara Kehidupan

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Sampul buku yang unik dan menarik.
  • Imajinasi penulis yang liar dan absurd tapi memikat.
  • Permainan kata yang digunakan penulis sangat mengagumkan dan membekas.
  • Memberikan wawasan tambahan tentang normal sosial dan tabu.
  • Cerita yang luar biasa menarik dan sedikit menakutkan. 
Cons
  • Mengandung unsur dewasa.
  • Disturbing untuk sebagian pembaca.

Kelebihan Novel Upacara Kehidupan

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Salah satu kelebihan utama dari Upacara Kehidupan karya Sayaka Murata adalah tampilan sampulnya yang unik dan menarik. Ilustrasi seorang wanita yang terbalut seperti sushi mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, tetapi justru inilah yang memikat perhatian pembaca sejak pandangan pertama. Sampul ini memberikan gambaran awal tentang imajinasi liar dan absurd yang akan ditemukan di dalam cerita.

Murata memang terkenal karena imajinasinya yang tidak terbatas. Dalam kumpulan cerpen ini, ia berhasil memadukan elemen absurd yang seringkali mengejutkan, tetapi tetap memikat dan menggugah rasa ingin tahu para pembacanya. Setiap cerita membawa pembaca ke dalam dunia yang tidak biasa dan penuh dengan ide-ide yang tampak aneh, tetapi dikemas dengan cara yang membuat pembaca tidak bisa berhenti membaca. Imajinasi liar ini memberikan sensasi berbeda, seolah-olah kita diajak ke dalam realitas alternatif yang mengaburkan batas antara norma dan kekacauan.

Selain itu, permainan kata yang digunakan Murata juga sangat mengagumkan. Narasinya disusun dengan penuh kehati-hatian dan mendetail, sehingga kalimat yang ia gunakan mampu membekas di benak pembaca. Setiap paragraf seakan-akan menggema dalam pikiran, memberikan kesan yang mendalam setelah membacanya. Ini menunjukkan kemampuan Murata dalam menciptakan narasi yang mampu mempengaruhi emosi dan refleksi pembacanya.

Buku Upacara Kehidupan ini juga cukup menonjol karena kemampuannya dalam menyelidiki norma sosial dan tabu. Melalui ceritanya yang penuh dengan keanehan, Murata menantang gagasan kita tentang apa yang dianggap normal dalam masyarakat. Dia mengajak kita untuk memikirkan kembali pandangan kita tentang hubungan, keluarga, dan kehidupan. Dalam beberapa cerita, Murata dengan berani mengeksplorasi topik-topik seperti pernikahan platonis, pengolahan tubuh manusia setelah mati, hingga seks dengan benda mati. Semua ini terdengar ekstrem, tetapi hal inilah yang menjadi topik utama dalam cerita ini.

Cerita dalam buku Upacara Kehidupan ini tidak hanya luar biasa menarik saja, tetapi juga sedikit menakutkan. Ada ketegangan yang terasa di setiap narasi, seolah-olah kita sedang berjalan di ambang antara kenyataan dan mimpi buruk. Namun, dalam semua ketidaknyamanan ini, Murata berhasil menghadirkan cerita yang memaksa kita untuk merenungkan makna keberadaan manusia. Melalui percampuran antara horor dan humor, ia mengeksplorasi konsep-konsep seperti persahabatan, seksualitas, individualitas, dan keinginan untuk merasa diterima.

Kekurangan Novel Upacara Kehidupan

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Salah satu kekurangan Upacara Kehidupan adalah adanya unsur dewasa yang cukup dominan di beberapa cerita. Sayaka Murata tidak ragu untuk mengeksplorasi tema-tema seperti seksualitas, hubungan intim yang tidak konvensional, dan pernikahan platonis, yang mungkin kurang cocok untuk semua pembaca. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan materi yang lebih eksplisit atau konsep-konsep yang melampaui norma sosial, beberapa adegan dan tema di dalam buku ini bisa terasa tidak nyaman atau terlalu vulgar.

Selain itu, beberapa cerita di dalam buku ini bisa dianggap disturbing bagi sebagian pembaca. Eksplorasi tentang kanibalisme ritualistik, pernikahan dengan benda mati, atau penggunaan tubuh manusia untuk keperluan daur ulang mungkin sulit dicerna oleh mereka yang lebih sensitif terhadap tema-tema tabu. Murata dengan sengaja menantang batasan kenyamanan pembaca, dan bagi mereka yang tidak siap untuk menghadapi imajinasi liar dan absurditas dalam ceritanya, buku ini bisa meninggalkan perasaan terganggu atau tidak nyaman.

Pesan Moral Novel Upacara Kehidupan

Upacara Kehidupan

button cek gramedia com

Pesan moral dari Upacara Kehidupan karya Sayaka Murata sangat kuat dalam mengkritik konsep “kewarasan” atau “normalitas” yang diterima secara sosial. Dalam salah satu kutipannya, Murata menggambarkan bahwa normalitas itu sendiri adalah bentuk kegilaan yang diizinkan oleh masyarakat. Melalui cerita-ceritanya, ia mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita sering dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi eksternal, baik dalam kehidupan romantis, keluarga, maupun pekerjaan, meskipun hal tersebut tidak selalu mencerminkan keinginan atau identitas sejati kita.

Murata menyoroti bagaimana mereka yang tidak memenuhi harapan ini sering dianggap sebagai ancaman atau penyimpangan dari norma, meski sebenarnya mereka hanya menjalani kehidupan yang berbeda. Pesan ini mendorong pembaca untuk mempertanyakan apakah hal “normal” yang kita jalani benar-benar merupakan pilihan kita, ataukah hasil dari tekanan sosial. Melalui tokoh-tokohnya, Murata berhasil memperlihatkan bahwa hidup yang benar-benar otentik membutuhkan keberanian untuk menolak norma yang tidak sesuai dengan diri kita, dan bahwa kegilaan sesungguhnya mungkin justru terletak pada mengikuti aturan tanpa mempertanyakan apakah hal itu adalah hal yang benar atau tidak.

Grameds, itu dia ulasan novel Upacara Kehidupan karya Sayaka Murata. Jika kamu penggemar cerita absurd Jepang, novel ini wajib masuk dalam daftar bacaanmu! Selengkapnya tentang kisah tumbal ini hanya bisa didapatkan dengan membaca buku Upacara Kehidupan karya Sayaka Murata ini. Gramedia bisa dapatkan buku ini hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyediakan rekomendasi buku-buku yang juga bikin merinding di bawah ini. Yuk langsung saja check out buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Petaka Keluarga Inugami

Petaka Keluarga Inugami

button cek gramedia com

Kisah pembunuhan klasik yang mencekam, mahakarya salah satu penulis misteri paling terkenal di Jepang. Pada tahun 1940-an, pemimpin Keluarga Inugami yang kaya raya meninggal, dan para anggota keluarganya menantikan pembacaan surat wasiat dengan tidak sabar. Namun, tak lama setelah isi surat wasiat yang mengejutkan itu terungkap, serangkaian tragedi berdarah pun dimulai. Detektif Kindaichi Kosuke harus menguak rahasia-rahasia gelap tentang hubungan terlarang, kekejaman tak terbayangkan, dan identitas tersembunyi untuk mencari sang pembunuh serta menghentikan petaka yang melanda Keluarga Inugami.

Goodbye Fairy

Goodbye Fairy

button cek gramedia com

Bulan April 1991, Moriya Michiyuki bertemu dengan seorang gadis asing di tengah hujan bernama Maya. Maya berasal dari Yugoslavia dan akhirnya banyak menghabiskan waktu bersama Moriya dan teman-temannya. Hari-hari mereka akhirnya dipenuhi dengan misteri- misteri kecil karena Maya selalu ingin tahu.

“Apa ada makna filosofisnya?” adalah pertanyaan baku yang selalu Maya ucapkan, membuat hal paling kecil pun jadi misteri. Akan tetapi, misteri terbesar muncul saat Maya pulang ke negaranya tanpa sekali pun memberikan secuil kabar. Mengapa Maya jauh-jauh datang ke Jepang, dan apa yang sebenarnya terjadi setelah dia pulang ke negaranya? Ini adalah secuil kisah di balik pecahnya Yugoslavia pada 1992.

This Winter, to You Who will be Gone

This Winter, to You Who will be Gone

button cek gramedia com

Natsumi Ikuta, perempuan yang berusia 24 tahun dan bekerja di perusahaan alat tulis, merasa begitu tidak bersemangat, merasakan kekosongan baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadinya. Suatu malam, ketika bekerja lembur sendirian di kantor, dia terjebak dalam kebakaran dan kehilangan kesadarannya. Saat terbangun, seorang pria misterius bernama Atsuki berdiri dan berkata padanya, “Musim dingin ini, kau akan mati.”

Atsuki memberi Natsumi kesempatan untuk menunda kematian selama 6 tahun. Setiap Desember, Natsumi akan menghadapi ‘bau kematian’ yang harus dia atasi dengan caranya sendiri. Jika Natsumi mampu menghadapinya, ia akan mampu menghindari kematian 6 tahun kemudian.

 

Sumber:

  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/Sayaka_Murata
  • https://www.goodreads.com/book/show/59793324-life-ceremony

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.