in

Review Novel Maktub Karya Paulo Coelho

your js here!" )

Rating: 3.43

Maktub adalah kumpulan cerita dan perumpamaan yang mengungkap misteri kehidupan, mengajak pembaca pada perjalanan iman, refleksi diri, dan transformasi. “Maktub,” yang berarti “Telah tertulis,” menggambarkan takdir dan pengalaman hidup yang sudah ditentukan, namun tidak menawarkan nasihat langsung. Sebaliknya, buku ini menyajikan pengalaman yang menggugah cara pandang kita terhadap kehidupan, membuka pemahaman baru tentang sesama manusia di seluruh dunia, serta meninggalkan pesan mendalam.

Meski “Maktub” berarti “Telah tertulis,” bagi penutur bahasa Arab, terjemahan ini kurang mencerminkan makna sebenarnya, karena meskipun segala sesuatu telah ditetapkan, Tuhan digambarkan sebagai sosok penuh pengampunan yang menggunakan pena-Nya untuk menolong umat manusia. Ditulis pada tahun 1994 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, cerita-cerita dalam Maktub lebih menyerupai perumpamaan, dengan Coelho menggabungkan unsur agama dan spiritualitas yang tidak hanya mencerminkan ajaran agama, tetapi juga menggambarkan hubungan mendalam antara manusia, alam, dan refleksi diri.

Maktub

button cek gramedia com

Novel Maktub sudah diterjemahkan juga ke Bahasa Indonesia. Versi terjemahan ini diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada 31 Juli 2024, dengan tebal 208 halaman. Di bawah ini Gramin telah rangkum sinopsis, ulasan kelebihan dan kekurangan, serta pesan moral dari novel ini. Sebelum itu, kita kenali profil Paulo Coelho dulu yuk, Grameds!

Profil Paulo Coelho – Penulis Novel Maktub

Paulo Coelho, seorang penulis Brasil, lahir pada tahun 1947 di Rio de Janeiro. Sebelum mengabdikan dirinya sepenuhnya pada bidang sastra, dia terlibat dalam berbagai profesi seperti sutradara dan aktor teater, penulis lirik, dan jurnalis. Pada tahun 1986, Coelho melakukan perjalanan ziarah ke Santo Yakobus dari Compostela, pengalaman ini kemudian diabadikan dalam bukunya yang berjudul The Pilgrimage. Pada tahun berikutnya, ia menerbitkan The Alchemist. Meskipun penjualan awalnya lambat dan menyebabkan penerbit aslinya membatalkan novel tersebut, tetapi kemudian buku itu menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa di Brasil.

Beberapa judul lainnya termasuk Brida (1990), The Valkyries (1992), By the River Piedra I Sat Down and Wept (1994), kumpulan kolom terbaiknya dari surat kabar Brasil, Folha de São Paulo, yang berjudul Maktub (1994), kompilasi teks Phrases (1995), The Fifth Mountain (1996), Manual of a Warrior of Light (1997), Veronika Decides to Die (1998), The Devil and Miss Prym (2000), kompilasi cerita tradisional dalam Cerita untuk Orang Tua, Anak, Cucu (2001), Eleven Minutes (2003), The Zahir (2005), The Witch of Portobello (2006), dan The Winner Stands Alone (2009). Pada bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2006, Paulo Coelho melakukan perjalanan untuk merayakan ulang tahun ke-20 perjalanannya ke Santo Yakobus dari Compostela pada tahun 1986.

Dia juga mengadakan acara penandatanganan buku secara mendadak, yang diumumkan hanya satu hari sebelumnya, di beberapa kota selama bulan tersebut, memberi kesempatan kepada para penggemarnya untuk bertemu dengannya. Dalam perjalanan ziarah selama sembilan puluh hari, penulis tersebut melakukan perjalanan keliling dunia dan naik kereta Trans-Siberia yang terkenal, membawanya ke Vladivostok. Selama pengalaman ini, Paulo Coelho meluncurkan blognya, Walking the Path – The Pilgrimage, untuk berbagi impresinya dengan pembaca. Sejak awal blog ini, Paulo Coelho telah memperluas kehadirannya di internet dengan blog harian di platform seperti WordPress, Myspace, dan Facebook.

Dia juga aktif di platform media sosial lainnya seperti Youtube dan Flickr, secara rutin ia tidak hanya membagikan tulisan tetapi juga video dan gambar kepada pengikutnya. Dari minat dan penggunaan internet yang intens, muncul proyek baru yang ambisius: The Experimental Witch, di mana dia mengajak pembacanya untuk menyesuaikan cerita dari bukunya, The Witch of Portobello, ke layar. Paulo Coelho memang sangat yakin pada internet sebagai media baru, dan dia menjadi penulis terlaris pertama yang secara aktif mendukung distribusi gratis karyanya secara online.

Sinopsis Novel Maktub

Maktub

button cek gramedia com

Seorang pengelana sedang berada di New York dan mengalami serangkaian peristiwa yang membuat harinya kacau. Pagi itu, dia terbangun terlambat meski sudah punya janji penting. Ketika keluar rumah, dia mendapati mobilnya telah diderek polisi. Keterlambatannya semakin bertambah karena makan siang yang seharusnya singkat justru terasa sangat lama. Sambil duduk, pikirannya terusik oleh kekhawatiran tentang denda besar yang harus dibayarnya.

Tiba-tiba, pikirannya melayang ke kejadian sehari sebelumnya, ketika dia menemukan lembaran uang dolar di jalan. Dalam benaknya, dia mulai menghubungkan kejadian itu dengan nasib buruk yang menimpanya di pagi hari. “Mungkin aku tidak seharusnya mengambil uang itu,” pikirnya. “Uang itu mungkin akan lebih berguna dan bermanfaat jika diambil oleh orang benar-benar membutuhkan.” Mungkin aku telah merusak takdir yang seharusnya terjadi.”

Dia mulai merenungkan gagasan bahwa dalam setiap tindakan kecil, ada kemungkinan besar bahwa dia telah mencampuri alur kehidupan yang sudah tertulis—takdir yang mungkin ditetapkan untuk orang lain. Sesuatu yang tampaknya sepele, seperti mengambil selembar uang, bisa saja mengubah jalannya peristiwa yang lebih besar, membuatnya merasa bahwa ia telah mengganggu keseimbangan takdir yang telah diatur.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Maktub

Maktub

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Berisikan cerita yang yang menarik dan penuh dengan makna.
  • Sederhana dan mudah dimengerti.
  • Dapat dijadikan bahan renungan.
  • Alur yang ringan dan mengalir.
  • Gaya penulisan yang indah dan penuh dengan kebajikan.
  • Dapat terhubung secara emosional dengan pembaca.
  • Terjemahan yang baik.
  • Gaya pendekatan cerita yang singkat dan padat.
Cons
  • Gaya penulisan yang terkesan polarizing.
  • Kelebihan kutipan inspiratif yang berlebihan. 

Kelebihan Novel Maktub

Maktub

button cek gramedia com

Buku Maktub karya Paulo Coelho memiliki daya tarik yang luar biasa dengan cerita-cerita yang penuh makna, namun tetap sederhana dan mudah dimengerti. Coelho mampu membawa pembaca pada perenungan mendalam tentang hidup, terutama tentang konsep “takdir.” Setiap kisah di dalamnya mengajak pembaca untuk merenungkan apakah segala sesuatu dalam hidup sudah dituliskan sebelumnya ataukah ada ruang bagi kita untuk mempengaruhinya. Dengan alur yang mengalir ringan, pembaca dapat menikmati setiap cerita tanpa merasa terbebani oleh pemikiran yang terlalu rumit.

Gaya penulisan Coelho yang indah dan penuh kebajikan juga menjadi nilai tambah dari buku ini. Setiap halamannya dipenuhi dengan kebijaksanaan yang sederhana namun mendalam, menjadikannya bacaan yang mencerahkan dan membangkitkan harapan. Seolah-olah beban-beban kehidupan yang tak terlihat diangkat sedikit demi sedikit. Banyak pembaca merasa terhubung dengan kisah-kisah tersebut, meski mungkin ada beberapa cerita yang lebih resonan daripada yang lain.

Satu hal yang patut diapresiasi juga adalah terjemahan yang baik. Terjemahan ini mampu mempertahankan keindahan bahasa asli tanpa menghilangkan esensi dari pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Coelho. Bahasa yang digunakan terasa alami dan menyentuh hati, membuat pembaca bisa lebih mudah memahami makna dari setiap cerita yang ada. Selain itu, pendekatan cerita yang singkat dan padat menjadikan buku ini cocok untuk dibaca dalam jeda waktu singkat, tanpa kehilangan esensi dari pesan yang ingin disampaikan.

Kekurangan Novel Maktub

Maktub

button cek gramedia com

Salah satu kekurangan dari karya Paulo Coelho, termasuk dalam Maktub, adalah gaya penulisannya yang sering kali memecah pendapat pembaca. Beberapa orang sangat mengagumi pesan-pesan inspiratifnya, sementara yang lain merasa bahwa gaya penulisan Coelho terkadang terlalu sentimental atau bahkan klise. Hal ini menciptakan respons yang ekstrem, di mana pembaca bisa memberikan respon positif atau negatif dan tidak ada yang berada di tengah-tengah.

Selain itu, meskipun buku ini dipenuhi oleh kutipan-kutipan yang mendalam dan inspiratif, hal ini justru bisa menjadi kelemahan. Terlalu banyak ide dan pemikiran filosofis tentang kehidupan yang disajikan sekaligus, sehingga pembaca mungkin merasa kewalahan. Ide-ide tersebut memerlukan waktu untuk dipahami dan diaplikasikan, dan jika terlalu banyak disampaikan sekaligus, pembaca cenderung melupakan makna dari kutipan-kutipan tersebut.

Pesan Moral Novel Maktub

Maktub

button cek gramedia com

Buku Maktub ini mengingatkan kita bahwa selama kita masih hidup, perjalanan kita belum selesai. Kita masih memiliki tujuan yang belum tercapai, dan hidup terus memberi kita kesempatan untuk mencapainya. Ini mengajarkan bahwa dalam setiap fase kehidupan, ada pelajaran dan tantangan yang harus dihadapi. Kuncinya adalah tetap terbuka pada perubahan dan terus bergerak menuju tempat di mana kita seharusnya berada. Jangan menyerah, karena setiap langkah membawa kita lebih dekat ke tujuan kita yang sebenarnya.

Selanjutnya, penting untuk selalu bersedia menerima yang baru dan melepaskan yang lama. Kita seringkali terjebak pada kebiasaan atau hal-hal yang sudah tidak lagi memberikan manfaat dalam hidup kita. Jika kita terus mempertahankan yang sudah usang, kita tidak memberikan ruang bagi hal-hal baru yang bisa membawa perubahan positif. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti melepaskan hubungan yang tidak sehat, pola pikir yang membatasi, atau kebiasaan yang merugikan. Dengan begitu, kita membuka diri untuk hal-hal baik yang akan datang.

Akhirnya, Coelho mengingatkan kita untuk menghadapi jalan hidup dengan keberanian, tanpa takut terhadap kritik dari orang lain atau rasa ragu dari dalam diri sendiri. Kritik, baik dari luar maupun dari diri kita sendiri, sering kali menjadi penghalang terbesar untuk maju. Namun, keberanian untuk terus maju meskipun ada ketakutan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan batin. Di saat-saat sulit, kita diingatkan bahwa Tuhan selalu ada di sisi kita, memberikan kekuatan dan cinta-Nya, terutama ketika kita merasa sendiri. Dengan keyakinan dan keberanian, kita mampu mengatasi segala rintangan yang ada.

Bagi Grameds yang tertarik ingin membaca dan turut berlarut dengan buku Maktub, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku karya Paulo Coelho lainnya di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku Terkait

Sang Pemenang Berdiri Sendirian

Sang Pemenang Berdiri Sendirian (The Winner Stands Alone)

button cek gramedia com

Dalam novel ini, Paulo Coelho membawa kita ke Festival Film Cannes, tempat berkumpul kaum super-elite-mereka yang telah sukses di dunia mode dan film. Beberapa bahkan telah sampai di puncak dan takut kehilangan posisi mereka yang bergengsi itu. Uang, kekuasaan, dan ketenaran dipertaruhkan-hal-hal yang membuat sebagian besar orang rela melakukan apa saja, berapa pun harga yang mesti dibayar. Di dunia semacam inilah kita bertemu Igor, si jutawan Rusia; Hamid, kaisar dunia mode dari Timur Tengah; Grabriella, aktris Amerika yang sangat ingin mendapatkan peran utama; Savoy, detektif kriminal yang ambisius dan berharap bisa menguak kasus yang akan membuatnya tenar; dan Yasmine, model yang hampir meraih sukses. Siapa yang akan berhasil mengenali mimpinya sendiri dan mewujudkannya, di antara sekian banyak mimpi yang bukan miliknya?

Sang Alkemis

Sang Alkemis

button cek gramedia com

Novel Sang Alkemis menceritakan tentang mimpi, harapan, dan impian seorang anak bernama Santiago, yang mengembala untuk mencari harta karun. Ia melakukan pencarian harta karun setelah seorang peramal mengatakan bahwa Santiago akan menemukan dan mendapatkan harta karun yang tidak akan habis dipakai sampai tujuh turunan. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Melchizedek yang memberikan nasihat bahwa saat seseorang menginginkan sesuatu, alam semesta akan membantu menolong agar seseorang itu dapat meraih impiannya. Mechizedek juga memberikan Santiago dua buah batu untuk membaca tanda dan meminta Santiago untuk tidak menyerah dengan mimpinya dan mengikuti pertanda yang ada. Santiago meneruskan menggembala sampai akhirnya ia bertemu dengan penunggang kuda, Sang Alkemis.

Setiap beberapa puluh tahun, muncul sebuah buku yang mengubah hidup para pembacanya selamanya. Novel Paulo Coelho yang memikat ini telah memberikan inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia. Kisah yang sangat sederhana, namun menyimpan kebijaksanaan penuh makna, tentang anak gembala bernama Santiago yang berkelana dari rumahnya di Spanyol ke padang pasir Mesir untuk mencari harta karun terpendam di Piramida-Piramida. Di perjalanan dia bertemu seorang perempuan Gipsi, seorang lelaki yang mengaku dirinya Raja, dan seorang alkemis––semuanya menunjukkan jalan kepada Santiago untuk menuju harta karunnya. Tak ada yang tahu isi harta karun itu, atau apakah Santiago akan berhasil mengatasi rintangan-rintangan sepanjang jalan. Namun perjalanan yang semula bertujuan untuk menemukan harta duniawi berubah menjadi penemuan harta di dalam diri. Kaya, menggugah, dan sangat manusiawi, kisah Santiago menunjukkan kekuatan mimpi-mimpi dan pentingnya mendengarkan suara hati kita.

Sang Pemanah

Sang Pemanah (The Archer/O Caminho do Arco)

button cek gramedia com

Paulo Coelho, pengarang buku bestseller internasional SANG ALKEMIS, menceritakan kisah inspiratif tentang seorang anak yang mencari kebijaksanaan dan pelajaran tentang kehidupan dari Sang Pemanah. Buku ini disertai ilustrasi-ilustrasi indah oleh Martin Dima. Gandewa adalah pemanah ulung yang pernah sangat termasyhur, namun dia telah mengundurkan diri dari dunia ramai.

Suatu hari, seorang anak lelaki datang mencarinya bersama seorang asing. Begitu banyak yang ditanyakan anak ini, dan Gandewa menjawab dengan menggambarkan Jalan Busur serta prinsip-prinsip utama dalam menjalani kehidupan yang bermakna. Dalam cerita yang disampaikan dengan sederhana ini, Paulo Coelho bertutur tentang pokok-pokok penting dalam kehidupan, antara lain kerja keras dan antusiasme, berani mengambil resiko, tidak takut gagal, dan menerima hal-hal tak terduga yang disodorkan oleh nasib.

 

Sumber:

  • https://www.goodreads.com/book/show/53809.Maktub
  • https://www.michigandaily.com/arts/books/paulo-coelho-unfortunately-strikes-again-with-maktub/

Written by Adila V M

A half-time writer, a full-time dreamer.