Grameds pernah dengar istilah Mu’talizah? Jika belum, istilah ini merujuk ke satu kelompok diskusi teologi Islam yang terkenal banget karena pola pikirnya yang rasional dan logis dalam memahami isi Al-Quran dan hadis. Tidak hanya itu, mereka bahkan akan mendiskusikan apapun yang sudah lazim atau yang kurang masuk akal, sangat kritis bukan?
Nah, ternyata mereka juga punya pengaruh besar lho terhadap perkembangan pemikiran dalam Islam, terutama di bidang teologi serta filsafat. Penasaran untuk mempelajari lebih jauh tentang aliran Mu’talizah? Yuk, simak artikel ini bersama Gramin!
Table of Contents
Sejarah Terbentuknya Aliran Mu’tazilah
Untuk menambah ilmu kamu soal aliran ini, Mu’talizah didirikan bersamaan dengan debat hebat tentang sifat Tuhan YME dan kebebasan para manusia. Washil bin Atha’ selaku pendirinya bahkan berbeda pandangan dengan gurunya tentang status pendosa besar. Menurutnya, posisi mereka ada di antara iman dan kafir, jadi bukan yang bersifat berlawanan ibarat hitam dan putih.
Masa keemasan mereka adalah pas zaman pemerintahannya Khalifah al-Ma’mun sebagai salah satu orang yang mendukung ilmu pengetahuan dan filsafat. Bahkan, beliau menjadikan aliran ini sebagai mazhab resmi negara sana. Namun, sayangnya pamor aliran ini pudar bersamaan dengan wafatnya al-Ma’mun.
Hal-hal yang Diajarkan di Aliran Mu’tazilah
(Sumber foto: www.pexels.com)
Selain prinsip di atas, aliran Mu’tazilah juga mengajarkan beberapa ajaran khas yang cenderung beda deh pokoknya dengan aliran lainnya. Yuk, kita bahas sama-sama!
1. al-Tauhid: Keesaan Tuhan yang Mutlak
Ajaran pertama yang diyakini oleh Mu’tazilah adalah tauhid: keesaan Tuhan. Mereka nggak akan segan untuk menolak mentah-mentah ajaran yang menyamakan Sang Pencipta dengan makhluk-Nya karena Tuhan itu Maha Esa, nggak bersekutu, dan nggak bisa kita bayangkan secara fisik.
2. al-‘Adl: Keadilan Tuhan yang Sempurna
Yang kedua yaitu tentang Tuhan yang Maha Adil. Mereka sangat yakin kalau Tuhan nggak mungkin dzalim dengan para hamba-Nya. Tak hanya itu, mereka juga percaya ajaran karma sebagai bentuk balasan apa yang sesuai dengan amal perbuatan kita, baik itu baik atau buruk.
3. al-Wa’d wa al-Wa’id: Janji Tuhan itu Pasti, Nggak Pernah Ingkar!
Selanjutnya, aliran Mu’tazilah percaya bahwa kita, sebagai manusia, dibebaskan untuk berbuat baik atau buruk. Sebenarnya, ini cukup berpengaruh dengan nasib di akhirat nanti. Apakah yang menunggu kita di akhirat itu hal yang baik atau buruk? Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu berbuat baik ya, Grameds!
4. al-Manzilah bain al-Manzilatain: Dosa Besar Membuat Kita Ada di Persimpangan Jalan
Kalau berbicara soal ajaran aliran Mu’tazilah paling unik, sepertinya tentang al-Manzilah baik al-Manzilatain nih. Artinya adalah seorang pendosa besar belum tentu dikatakan orang kafir maupun beriman.
Tergantung juga nih. Kalau dia mau bertobat maka otomatis jadi orang beriman. Sebaliknya, kalau enggak ya bisa jadi kafir.
5. al-Amr bi al-Ma’ruf wa al-Nahy ‘an al-Munkar: Saling Mengingatkan dalam Kebaikan itu Penting!
Terakhir nih, mereka selalu berpesan untuk mengajak orang lain dalam berbuat baik dan saling mengingatkan untuk menjauhi hal-hal yang bathil. Lingkungan sekitar kita akan jauh lebih positif ‘kan?
Pengaruh Aliran Mu’tazilah untuk Islam
(Sumber foto: www.pexels.com)
Grameds tahu nggak? Ternyata ajaran dari aliran Mu’tazilah ini berpengaruh terhadap perkembangan agama Islam, lho. Dimulai dari cara berpikir rasional yang memengaruhi perkembangan ilmu teologi dan filsafat Islam, sampai mengispirasi banyak cendekiawan muslim.
Aliran ini bahkan menekankan pentingnya menggunakan akal sehat kita untuk memahami teks-teks agama, bahkan beberapa prinsip hukumnya juga masih relevan hingga sekarang! Jadi, walaupun aliran ini mungkin udah nggak terlalu hits sekarang, mereka menjadi salah satu pionir yang berani berpikir beda dan membuka banyak pemikiran baru yang lebih rasional dan progresif!
Rekomendasi Buku terkait Ajaran Agama Islam
Nah, itu dia beberapa ajaran dan kontribusi aliran Mu’tazilah untuk perkembangan Islam sekarang. Kalau jamu tertarik dengan bahasan berupa ilmu teologi Islam, mungkin ini saatnya kamu baca-baca buku rekomendasi di bawah ini supaya membuka jendela ilmu pengetahuan kamu? Yuk, check this out!
1. Tiga Mahzab Utama Filsafat Islam
Seyyed Hossein Nasr merupakan salah seorang tokoh dan “orang pertama” yang paling otoritatif dalam membicarakan kajian-kajian Timur, utamanya disiplin filsafat dan mistisisme Islam. Oleh karenanya, kita patut bersyukur bahwa Ach. Maimun Syamsuddin telah meluangkan waktu untuk menerjemahkan salah satu teks kunci filsafat Islam ini ke dalam bahasa kita secara bernas. Buku yang pada mulanya disampaikan sebagai bahan kuliah di Harvard University ini penting kita baca jika kita hendak memahami lebih mendalam tentang korpus filsafat Islam.
Penulis buku ini punya hipotesis menarik. Ia menyatakan bahwa filsafat Islam, pada prinsipnya, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga madzhab utama: Madzhab Ibnu Sina, Madzhab Suhrawardi, dan Madzhab Ibnu ‘Arabi. Adapun percikan-percikan filsafat dari filsuf-filsuf Islam lainnya tak lebih hanyalah “catatan kaki” dari ketiganya. Maka, untuk mendalami filsafat Islam secara lebih detail, orang terlebih dahulu memahami secara benar buah pikiran ketiga filsuf tersebut. Dan, melalui karya ini, penulis hendak menuntun pembaca bertamasya ke taman filsafat Islam yang sesungguhnya yang lebih kompleks, rumit, dan membahagiakan.
2. Beda Mazhab, Satu Islam
Sepanjang sejarah Islam, ada puluhan mazhab (sekte) dalam Islam. Bukan hanya dalam fikih, tapi juga kalam (teologi). Belum lagi perbedaan ulama-ulama di internal mazhab masing-masing. Namun, di tengah perbedaan itu, mereka berada dalam satu persaudaraan yang kuat yang diikat oleh Allah dalam Al-Qur’an: persaudaraan Islam (Ukhuwah islamiyah).
Allah Swt menyebutkan bahwa persaudaraan sebagaimana nikmat dan perpecahan jahiliah. Barang siapa yang menodai persaudaraan disebut Allah sebagai orang yang kufur nikmat-nya dan bukan Muslim. Maka, dari itu tali persaudaraan sangatlah penting dan kuat di dalam Islam.
Buku Beda Mazhab, Satu Islam ini ditulis oleh Dr. Prof Umar Shihab (pakar hukum Islam) untuk memberikan pemahaman tentang perbedaan mazhab dalam Islam dan mengikis fanatisme buta. Agar persaudaraan di antara umat Islam terjalin erat sebagaimana dikehendaki Allah dan Rasul atas kita.
Buku ini akan memberikan banyak sekali ilmu dan pengetahuan mengenai ajaran Islam mengenai persaudaraan. Salah satu ajaran pada buku ini yaitu mengenai rahmat (saling menyayangi). Perbedaan yang ada pada setiap umat manusia tidak boleh merubah rahmat. Justru, seperti sabda Nabi, perbedaan pun harus dipahami dalam kacamata rahmat, sehingga bisa menjadi kekayaan khazanah Islam dan menjadi pemersatu umat.
Buku ini cocok untuk dibaca oleh semua kalangan karena bahasanya yang tentunya seru dan banyak hikmah yang dapat diambil oleh pembacanya.
3. Ensiklopedi Aliran dan Madzhab di Dunia Islam
Ensiklopedi Aliran dan Madzhab Di Dunia Islam adalah salah satu buku bacaan bernuansa religi islami karangan Tim Riset Majelis Tinggi Urusan Islam Mesir. Sebagai agama yang besar, sejarah Islam diwarnai dengan munculnya berbagai aliran dan madzhab yang tumbuh di negeri-negeri Muslim. Dengan berbagai corak pemikiran, tokoh, dan doktrin-doktrinnya, keberadaan aliran-aliran dan madzhab tersebut saling berebut pengaruh. Masing-masing berusaha menjaga eksistensi dengan terus menyebarkan paham-pahamnya.
Ada aliran-aliran yang menyimpang dan menjadi ‘duri dalam daging’ kaum muslimin, ada juga yang berusaha untuk menjaga agar umat ini tidak keluar dari koridor yang sudah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Semua ini perlu diketahui oleh umat Islam, agar bisa membedakan mana kelompok yang menyimpang dan mana yang berada di jalan yang lurus.
Keberadaan aliran-aliran dan madzhab dalam dunia Islam mewarnai perjalanan sejarah dan khazanah keislaman.Beragam pemikiran, doktrin, dan teori-teori yang muncul dari berbagai aliran dan madzhab tersebut sampai hari ini menjadi perbincangan di kalangan umat Islam, khususnya mereka yang mendalami studi tentang akidah, fils#at, dan pemikiran Islam. Pemikiran para tokoh dalam berbagai aliran dan madzhab tersebut juga terus menjadi diskursus di ranah kajian keislaman.
Ensiklopedi ini ditulis oleh para profesor dan doktor yang mumpuni di bidang akidah dan pemikiran, yang berusaha mengupas secara tuntas setiap aliran dan madzhab yang dibahas. Syiah, Khawarij, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah, Wahabiyah, dan Azh-Zhahiriyah, adalah sebagian dari puluhan aliran dan madzhab yang dibahas dalam buku ini. sangat berharga jika kamu memilikinya!
4. Empat Imam Mazhab
Di dalam Islam Sunni dikenal empat imam mazhab dalam bidang fikih, yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali. Hampir semua orang jika ditanya empat imam mazhab ini, pikiran mereka langsung tertuju pada persoalan perbedaan fikih. Namun demikian, yang tak boleh dilupakan juga adalah sisi etika dan akhlak mereka. Di samping keempat imam ini adalah seorang pakar fikih dan juga hadist, mereka juga sangat luhur akhlaknya. Mereka merupakan salah satu panutan hidup bagi para kaum muslimin.
Buku Empat Imam Mazhab: Perjalanan HIdup, Kisah Kemuliaan, dan Keteladanan Sehari-hari ini mengulas tentang kisah-kisah kehidupan dari keempat imam mazhab. Tujuannya tiada lain ialah agar kita semua tahu bahwa mereka merupakan ulama yang bukan hanya alim, tetapi juga berakhlak mulia. Dengan harapan setelah mengetahui dan memahami kisah-kisah mereka itu, kita dapat meneladani setiap sisi-sisi luhur akhlak mereka dan juga pola kehidupan mereka dulu. Semoga kita selalu di dalam lindungan serta ridha-Nya, amiin. Selamat membaca!
5. Koreksi Mazhabmu
Memang di masa Rasulullah belum bermunculan mazhab-mazhab fikih. Karena di masa itu tidak ada perbedaan mencolok dalam pemahaman fikih, disebabkan kaum muslimin masih memiliki Nabi Muhammad Saw sebagai sumber hukum, dan tentunya sangat memahami syariat dari Allah. Apabila kaum muslimin menemukan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari, mereka bisa menanyakannya langsung kepada Rasulullah dan langsung pula mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Jika di zaman modern ini orang gencar menyuarakan penghormatan terhadap perbedaan pendapat, ternyata sejak zaman Jahiliyah dulu Islam telah mengajarkan tasamuh atau toleransi yang tinggi. Bahkan di dalam ajaran, termasuk ibadah, Islam menciptakan berbagai perbedaan dan melindungi perbedaan itu dengan memandangnya sebagai rahmat.
Asal muasal perbedaan mazhab merupakan bukti dari cemerlangnya dinamika intelektual dalam peradaban Islam. Berabad-abad lamanya kaum muslimin hidup rukun dengan saling menghadapi perbedaan, Tapi, kemudian hari kita dibuat pilu oleh pertikaian, permusuhan, bahkan pertumpahan darah sesama umat Islam disebabkan perbedaan mazhab dan aliran. Mengapa perbedaan kini jadi tragedy? Apakah yang salah dari cara kita beragama? Masih relevankah mazhab kita untuk zaman modern ini?
Buku ini bukan hanya menjawab pertanyaan besar itu, tetapi juga menjadi ufuk baru yang menerangkan betapa indahnya kedewasaan beragama yang diajarkan Islam. Koreksi mazhabmu, agar benar cara beragamamu!
Kesimpulan
Setelah mengenal lebih dalam tentang aliran Mu’tazilah, apakah Grameds juga merasa bahwa keberadaan mereka sangat penting untuk pembelajaran Islam modern saat ini? Mereka mengajari kita banyak hal mulai dari berpikir kritis, menggunakan akal sehat dalam memahami agama, hingga mempertanyakan hal dasar apapun itu.
Supaya Grameds bisa jadi muslim dan muslimah yang lebih baik lagi, yuk, kita pahami betul apa yang sebenarnya kita yakini dalam ajaran Islam. Kita bisa memulainya dengan mendapatkan beberapa buku terkait ilmu teologi Islam yang sempat diajarkan di atas.
Beruntungnya, kini toko buku kesayanganmu sudah menyediakan platform belanja buku online bernama Gramedia.com! Disini, ada segudang pilihan buku Islami lainnya dengan berbagai bahasan yang menarik untuk dipelajari.
Nggak perlu jauh-jauh ke store terdekat dari rumahmu, beli buku sekarang hanya dalam hitungan klik saja udah beres! Tunggu apalagi? Cus ke Gramedia.com dan temukan berbagai buku dan promo yang menarik!
Penulis: Ivory Ayeisha Namira
- Aliran Mu’tazilah
- Berpikir Kritis Menurut Islam
- Cara Mandi Wajib
- Cara Menjadi Seorang Ihsan
- Contoh Tawakal
- Doa Kelahiran Anak
- Doa Akhir Tahun Islam
- Doa Setelah Adzan
- Dosa Besar Istri Terhadap Suami
- Fihi Ma Fihi
- Hasad
- Idul Adha
- Iman Kepada Malaikat Allah
- Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
- Kerajaan Islam di Indonesia
- Kekuatan Doa Ibu
- Keutamaan Dua Ayat Terakhir dari Surat Al-Baqarah
- Kisah Inspirasi Islami
- Kumpulan Doa Sehari-Hari
- Macam Macam Sedekah
- Mahar Pernikahan dalam Islam
- Niat Puasa Bayar Hutang Ramadhan
- Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya
- Pengertian Toleransi Dalam Islam
- Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap
- Rukun haji, Pengertian Haji, dan Hukum Haji
- Pesantren Kilat
- Permohonan Maaf Menjelang Nisfu Syaban
- Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
- Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya
- Rukun Shalat
- Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
- Sahabat Nabi Muhammad
- Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
- Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera
- Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
- Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
- Sejarah Kerajaan Mataram Islam
- Sistem Ekonomi Islam
- Sujud Sahwi
- Takabur
- Tanda-Tanda Kiamat Kecil
- Tokoh Ilmuwan Islam (Muslim)
- Umur Hewan Kurban
- Zakat Fitrah dan Zakat Mal
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien