in

Kenali Aliran Representatif Sebagai Salah Satu Aliran Seni Lukis Populer!

Siapa disini yang sering bilang kalau lukisan populer itu harus berbentuk abstrak dan sulit untuk dimengerti orang? Ternyata ada lho lukisan yang jelas dan mudah dimengerti, misalnya lukisan-lukisan ala aliran representatif. Supaya Grameds lebih mengenal dekat dengan aliran representatif ini, yuk, kita kenali apa saja ciri-ciri khas, jenis-jenis, hingga nama-nama senimannya!

 

Apa itu Aliran Representatif?

Holiday Sale

Aliran seni lukis ini mengutamakan kemiripan lukisan yang dibuat dengan objek aslinya, mulai dari bentuk, warna, hingga detail-detail sekecil mungkin. Nah, asal Grameds tahu, aliran ini sudah ada dari zaman dulu.

Bahkan, aneka lukisan yang ditemukan di gua dan beberapa ukiran kuno juga termasuk karya seni dari aliran satu ini. Aliran representatif ini mengalami puncak popularitas pada era Renaissance di Eropa dan masih digandrungi oleh beberapa seniman sekarang!

 

Ciri-ciri Aliran Representatif

Bagaimana caranya kita membedakan lukisan bergaya aliran representatif dengan yang lainnya? Kebetulan, aliran seni lukis ini punya beberapa ciri khas yang membantumu membedakannya dengan aliran-aliran lainnya. Yuk Grameds, kita simak bersama ciri-cirinya!

1. Realita dalam Kanvas

Pertama, lukisan bergaya representatif itu biasanya membantu kita memandang dunia nyata melalui kanvas sebagai media perantaranya. Umumnya, para seniman pengikut aliran ini akan berusaha untuk melukis objek aslinya seakurat mungkin. Contoh dari lukisan ini adalah “The Milkmaid” karya Johannes Vermeer atau lukisan pemandangan milik Raden Saleh.

 

2. Detail yang Memukau

Lukisan yang dibuat oleh para seniman-seniman aliran representatif ini biasanya menarik perhatian para penikmatnya. Bagaimana nggak? Tidak hanya bentuknya secara garis besar, bahkan tekstur kulit, kerutan wajah, helai rambut, hingga serat-serat kain dilukis dengan sangat mendetail.

Coba deh Grameds perhatikan lukisan potret karya Rembrandt. Kamu akan dapat melihat pori-pori kulit dan kilau cahaya yang tergambar jelas di mata subjek lukisannya. Keren ‘kan?

 

3. Perspektif yang Realistis

Grameds tahu nggak istilah perspektif? Para seniman representatif ini jago banget dalam hal memberikan sentuhan dimensi pada lukisan karyanya.

Jadi, objek-objek yang tergambar di dalamnya seakan punya jaraknya masing-masing, nggak datar begitu aja. Kamu bisa lihat contohnya pada lukisan Raphael yang berjudul “The School of Athens” atau lukisan pemandangan yang dibuat oleh Caspar David Friedrich!

 

4. Tema yang Melampaui Batas

Terakhir. Lukisan yang dibuat dengan aliran representatif bisa dengan mudah menggambarkan apa saja yang terjadi dalam dunia nyata, mulai dari potret seorang manusia, pemandangan, sampai aktivitas sehari-hari. Contohnya sana pada lukisan “The Gleaners” milik Jean-François Millet dan “The Anatomy Lesson of Dr. Nicolaes Tulp” buatannya Rembrandt.

 

Jenis-jenis Aliran Representatif

(Sumber foto: www.pexels.com)

Eits, jangan salah! Lukisan representatif itu bukan cuma satu jenis saja. Beberapa aliran representatif ini dibagi-bagi berdasarkan ciri khasnya masing-masing. Mari kita telusuri bersama sama, ya, Grameds!

1. Naturalisme: Alam Apa Adanya

Aliran naturalisme biasanya lebih fokus dengan detail-detail dalam lukisan pemandangan yang bisa layaknya mengajak kamu seolah-olah sedang berada di dalamnya. Kalau diperhatikan sih, lukisan ini membawakan pemandangan apa adanya tanpa perlu dilebih-lebihkan atau dikurangi.

2. Realisme: Potret Kehidupan Nyata

Selanjutnya adalah aliran realisme yang biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia. Tema-tema lukisan yang ditampilkan ini biasanya nggak jauh dari masalah sosial ataupun ketidakadilan yang terjadi. Dengan memandang lukisan yang dibuat para seniman realisme, Grameds akan lebih tergerak untuk menciptakan perubahan ke arah yang jauh lebih baik!

3. Romantisme: Emosi yang Meluap

Terakhir, aliran ini lebih memfokuskan keindahan alam, perasaan cinta, hingga ketakutan kita akan sesuatu yang disebut kematian. Pewarnaan lukisan ala romantisme ini cenderung dramatis dengan komposisi dinamis dan objek-objeknya bermakna simbolis.

 

Tokoh-tokoh Seniman Aliran Representatif dengan Karya-Karyanya!

Dari sekian banyak seniman yang terkenal di dunia, ada beberapa tokoh aliran representatif ini yang kita kenal lho! Bahkan, nggak jarang mereka menghasilkan sejumlah karya fantastik yang membuat mereka semacam menjadi panutan dari aliran ini. Berikut inilah para tokoh yang Gramin maksud!

  • Leonardo da Vinci (1452-1519): Sang Jenius dari Italia

Siapa sih yang masih belum kenal dengan Leonardo da Vinci alias pelukis Mona Lisa? Potret seorang wanita misterius ini menjadi salah satu karya terbaiknya lho. Da Vinci ini merupakan seniman asal Itali yang banyak memakai teknik sfumato dalam lukisan-lukisannya. Selain Mona Lisa, karya terkenal yang lainnya adalah The Last Supper dan Vitruvian Man.

  • Rembrandt van Rijn (1606-1669): Maestro Cahaya dan Bayangan dari Belanda

Selanjutnya, nama Rembrandt sepertinya paling banyak disebut sebelumnya, ya. Wajar saja, ia dikenal sebagai salah satu pelukis terbesar asal Belanda dengan teknik chiaroscuro-nya yang terkenal.

Jika Grameds memerhatikan beberapa karyanya, pasti terlihat bahwa suasana lukisannya rata-rata bersifat intim dan misterius, apalagi subjeknya seakan punya ekspresi dan emosinya sendiri. Contoh lukisan karyanya Rembrandt ini misalnya The Night Watch dan Self-Portrait with Two Circles!

  • Johannes Vermeer (1632-1675): Penangkap Momen Sehari-hari dari Belanda

Satu asal dengan Rembrandt, ada Johannes Vermeer juga dengan lukisan andalannya yang membawa suasana tenang dan damai ketika kamu memandanginya. Biasanya, lukisan karyanya mengandung aktivitas sehari-hari, misalnya dari kehidupan kelas menengah di Belanda. Karya terbaik yang pernah ia ciptakan misalnya saja adalah Girl with a Pearl Earring, The Milkmaid, dan The Art of Painting.

  • Raden Saleh (1811-1880): Pelukis Romantis dari Indonesia

Eits, siapa yang bilang kalau seniman Eropa aja yang berprestasi? Indonesia juga nggak mau kalah nih! Hadirnya Raden Saleh sebagai pelukis asal tanah air kita ini terkenal debgan karya-karyanya yang dramatis dan penuh dengan emosi.

Kalau diperhatikan, ia suka melukis pemandangan alam dan beberapa peristiwa sejarah Indonesia. Karya-karyanya misalnya saja Penangkapan Pangeran Diponegoro, Berburu Banteng, dan Harimau Minum.

  • Basoeki Abdullah (1915-1993): Pelukis Potret dari Indonesia

Menemani Raden Saleh sebagai pelukis aliran representatif, ada Basoeki Abdullah yang gemar melukis potret dengan gaya realistis. Umumnya, ia sering melukis sejumlah tokoh-tokoh penting dalam negeri kita seperti presiden, pahlawan nasional, hingga selebriti. Karya spektakuler yang pernah dihasilkan oleh Basoeki Abdullah beberapa di antaranya adalah Potret Presiden Soekarno, Potret Jenderal Sudirman, dan Potret Ibu Tien Soeharto.

 

Rekomendasi Buku tentang Seni Rupa

(Sumber foto: www.pexels.com)

Wah, betapa serunya ‘kan mendalami tentang aliran representatif dalam seni lukis? Kalau kamu mau tahu lebih banyak terkait seni rupa lainnya, Gramin rasa buku-buku di bawah ini cocok untuk kamu baca. Inilah beberapa buku-buku yang direkomendasikan!

1. Apresiasi Seni Rupa

Apresiasi Seni Rupa

Dalam dunia seni rupa, apresiasi merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara mengindera atau melihat, mengamati, menghayati, memahami serta menangkap nilai-nilai keindahan dan kaidah artistik dari eksistensi seni rupa itu sendiri. Sikap apresiatif itu terbentuk atas kesadaran akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan negara, serta bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya. Berbicara tentang apresiasi seni rupa, berbeda ketika kita berbicara tentang apresiasi seni-seni lain; seperti musik, tari, drama, dan sastra, karena seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang dalam proses apresiasinya adalah dimulai dengan menggunakan indera penglihatan. Karya-karya seni rupa yang disajikan oleh para perupa (seniman), tampil dalam bentuk Visual, dan bukan dalam bentuk Audio (musik) maupun dalam bentuk Audio Visual (drama, sastra, dan film). Demikian, untuk menikmati ataupun mengapresiasi karya seni rupa, tentunya akan diawali dari proses melihat. Olehnya itu, tingkat apresiasi seni rupa yang sesungguhnya, dapat dicapai tergantung bagaimana sikap-sikap sebagai seorang penikmat dalam melihat karya seni rupa.

 

2. Seni Rupa Modern Edisi Revisi

Seni Rupa Modern Edisi Revisi

Ilmuwan menawarkan beberapa konsep estetika barat atau timur dan filsafat mistika sebagai alternatif penulisan kajian dan pengamatan seni budaya. Filsafat mistika sebagai salah satu model pendekatan analisis dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah serta sebagai alternatif landasan penciptaan karya seni.

Buku ini dirancang dan ditulis sebagai upaya untuk menyediakan bahan ajar pengantar perkuliahan mata kuliah Tinjauan Seni Rupa Modern yang di dalamnya berisi beberapa definisi dan kajian atas eksistensi perkembangan seni rupa secara universal. Sebagai pelengkap bahasan buku, juga dilampirkan di dalamnya beberapa kajian tentang wacana seni rupa modern yang berkembang akhir-akhir ini.

 

3. Rupa Dasar Nirmana: Asas dan Prinsip Dasar Seni Visual

Rupa Dasar Nirmana: Asas dan Prinsip Dasar Seni Visual

Dalam dunia seni rupa terdapat istilah nirmana atau rupa dasar. Apa itu nirmana (rupa dasar) dan bagaimana cara mengolahnya?

Rupa dasar atau nirmana menjadi dasar pokok keilmuan seni rupa karena didalamnya mencakup prinsip-prinsip dasar seni dan desain yang memiliki metode atau kaidah-kaidah dalam mewujudkan interpretasi keindahan terhadap karya seni rupa. Terdapat cara pandang yang kurang tepat di masyarakat kita, bahwa untuk berkarya seni rupa atau desain, seorang siswa akan bisa dengan sendirinya berdasarkan bakat alam yang dimilikinya.

Cara pandang seperti ini telah ditinggalkan sejak setengah abad lampau. Di negara-negara maju, seorang siswa yang memiliki minat dalam dirinya untuk mengembangkan dunia kesenirupaan harus terlebih dahulu menguasai ilmu dasarnya agar hasilnya lebih optimal. Ilmu dasar tersebut diantaranya menguasai teknik rupa dasar dan kemahiran menggambar.

Mata Kuliah Rupa Dasar atau Nirmana menjadi dasar pokok keilmuan seni rupa karena di dalamnya mencakup prinsip-prinsip dasar seni dan desain yang memiliki metode atau kaidah-kaidah dalam mewujudkan interpretasi keindahan terhadap karya seni rupa. Dengan memperhatikan prinsip dasar seni rupa dan desain seperti yang diuraikan secara terstruktur dan sistematis (ilmiah) dalam buku ini maka keilmuan awal atau dasar untuk mengapresiasi suatu karya seni dapat diperoleh. Buku ini dirancang sebagai buku pendamping baik secara teoritis maupun praktik dalam memandu penguasaan kompetensi Mata kuliah Rupa Dasar (Nirmana 2D dan 3D).

 

Kesimpulan

Setelah menyimak pembahasan di atas, mungkin sobat Grameds semua bisa menyimpulkan bahwa rata-rata lukisan dengan aliran representatif itu yang nggak ribet dan mudah untuk kita mengerti.

Dengan detail yang menakjubkan dan keindahannya, lukisan ini banyak diminati oleh beberapa pecinta seni, lho! Gimana? Masih penasaran dengan dunia seni lukis lainnya? Yuk, cari tahu lebih banyak tentang seni lukis dengan mengeksplor beberapa buku seni rupa yang tersedia di Gramedia.com!

Di sini, ada berbagai buku yang cocok apabila kamu ingin mendalami ilmu seni rupa, mulai dari sejarah, teknik-tekniknya, hingga siapa saja seniman yang bisa menjadi inspirasi kamu dalam berkarya. Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi Gramedia.com sekarang dan temukan buku-buku seni lukis favoritmu!

 

Penulis: Ivory Ayeisha Namira

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila