in ,

Ini 6 Alternatif Minyak Goreng Untuk Masak, Aman dan Sehat!

Alternatif Minyak Goreng Untuk Masak – Minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit banyak digunakan untuk memasak sejak dulu. Dengan daya tahan panas yang baik, makanan yang digoreng dengan minyak ini hasilnya menjadi lebih lebih renyah.

Sayangnya, minyak sawit tidak bisa digunakan berkali-kali karena bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Salah satunya karsinogenik yang timbul akibat perubahan struktur kimia minyak ini saat digunakan terus-menerus.

Ditambah lagi, saat ini harga minyak sawit sedang tidak stabil dan bukan tidak mungkin di bulan Ramadhan nanti akan mengalami kenaikan harga lagi. Jadi Grameds perlu memikirkan alternatif minyak goreng untuk masak sejak dari sekarang.

https://www.pexels.com/

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Minyak Goreng

Namun, sebelum mulai mencari alternatif minyak goreng untuk di rumah, ada baiknya mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih nanti. Sebab saat ini banyak sekali produk minyak goreng di pasaran.

Jenis Minyak Goreng

Sebenarnya, minyak goreng yang sering dipakai memasak makanan asalnya dari bagian tanaman yang sudah dimurnikan. Bisa kelapa, sawit, jagung, kedelai, atau kacang-kacangan lainnya.

Nah di Indonesia, minyak goreng sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu minyak goreng padat dan cair. Yang pertama memiliki ciri-ciri berwarna putih dan penampilannya seperti mentega. Sedangkan yang kedua lebih cair dan warnanya kuning bening.

Keduanya sering digunakan untuk menggoreng makanan. Hanya saja, minyak goreng lebih unggul sebab hasilnya lebih renyah, bertekstur kasar, dan tidak berminyak. Ditambah lagi, minyak ini tidak akan berbau walaupun digunakan berkali-kali.

Contoh makanan yang digoreng dengan minyak goreng padat yaitu tepung ayam, donat, churros, atau kentang goreng. Sementara minyak goreng cair lebih cocok untuk menumis atau memasak salad dressing karena sifatnya lebih ringan.

Bahan Dasar Minyak

Grameds harus tahu bahwa bahan dasar untuk membuat minyak ternyata mempengaruhi kualitasnya. Adapun bahan utama yang biasa digunakan di Indonesia adalah lemak hewani, kelapa, kacang-kacangan, sereal, jagung, kedelai, dan lain-lain. Namun, mayoritas terbuat dari sawit dan jagung.

Selain minyak, kelapa juga bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Sayangnya, Indonesia sebagai salah satu negara kelapa lainnya masih belum bisa memanfaatkan potensi tersebut dengan maksimal.

Bau dan Warnanya

Ciri minyak goreng berkualitas baik yang paling mudah dikenali adalah warna serta aromanya. Ketika Grameds mencari alternatif minyak goreng untuk masak, coba perhatikan dua hal tersebut.

Biasanya minyak goreng yang bagus warnanya kuning keemasan serta bening. Oleh sebab itu jika menemukan yang bentuknya kental serta terlihat keruh, sebaiknya langsung pilih minyak yang lain.

Sesuaikan dengan Kebutuhan

Di warung, toko, atau supermarket ada banyak macam kemasan minyak goreng. Mulai dari botol, bantal, cangkir, jerigen, sampai standing pouch. Ukurannya pun berbeda-beda, ada yang 240ml sampai 5 liter. Silakan memilih minyak goreng yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Jika kamu ingin mengadakan acara besar seperti hajatan, sebaiknya pilih yang dijual dalam jerigen. Sementara jika hanya digunakan di rumah, bisa menggunakan yang ukurannya sedang. Untuk kamu yang memang tidak terlalu sering menggunakan minyak goreng, pilih saja yang berukuran kecil. Soalnya, saat didiamkan terlalu lama minyak akan menjadi bau apek dan tengik.

tombol beli buku

Komposisi Lemak

Grameds juga mesti memperhatikan komposisi lemak yang terkandung dalam minyak. Untuk mengetahuinya, kamu bisa melihat informasi yang ada di label kemasan. Sebab, bagaimanapun minyak berkaitan erat dengan lemak.

Lemak ini terbuat dari zat kimia spesifik yang akan mempengaruhi makanan serta tubuh manusia. Nah, kandungan lemak dalam minyak goreng sendiri dikategorikan menjadi tiga, yaitu lemak jenuh, tidak jenuh tunggal, serta tidak jenuh ganda. Supaya kamu tidak kebingungan, berikut ini penjelasan lengkapnya:

Lemak Jenuh

Lemak jenuh bisa berdampak buruk pada kesehatan, terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Pasalnya, lemak jenuh dalam tubuh bisa meningkatkan kadar kolesterol yang menyebabkan risiko penyakit jantung.

Contoh dari lemak juga adalah lemak padat, lemak babi, serta mentega. Sangat disarankan agar Grameds membatasi konsumsi makanan yang mempunyai kandungan lemak jenuh.

Lemak Tidak Jenuh Ganda

Berbanding terbalik dengan lemak jenuh, lemak yang satu ini justru mempunyai pengaruh yang positif pada kesehatan tubuh. Contohnya seperti meningkatkan jumlah kadar kolesterol baik yang ada dalam darah sehingga bisa mengurangi risiko penyakit jantung.

Biasanya lemak tidak jenuh ganda bisa ditemukan pada minyak kenari dan juga minyak bunga matahari. Contoh dari lemak ini diantaranya adalah Omega-3 serta Omega-6. Seperti yang kita ketahui, Omega-3 sangat baik untuk melindungi jantung.

Lemak Tidak Jenuh Tunggal 

Jenis lemak yang terakhir biasanya ditemukan pada minyak canola, minyak zaitun, serta minyak kacang. Lemak tidak jenuh tunggal mempunyai fungsi untuk meningkatkan jumlah kadar kolesterol baik di dalam darah, serta mencegah penyakit jantung.

Atas informasi tersebut, seharusnya Grameds sudah mempunyai gambaran minyak seperti apa yang sebaiknya dipakai saat memasak. Jika masih kebingungan untuk memilih, mungkin kriteria minyak goreng yang sehat di bawah ini memberikan pencerahan.

tombol beli buku

Kriteria Minyak Goreng yang Sehat

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sekarang ada beraneka jenis minyak untuk memasak dan semuanya mengklaim punya keunggulan yang baik bagi tubuh. Nah, biar tidak salah dalam memilih, perhatikan beberapa kriteria minyak goreng yang sehat berikut ini:

Kandungan Lemak Jenuhnya Rendah

Sekali lagi, minyak goreng yang baik dan sehat adalah minyak yang kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit dibanding lemak tidak jenuh. Perlu kamu ingat, mayoritas minyak mempunyai dua kandungan lemak tersebut di dalamnya, yang berbeda hanya komposisi kadarnya saja.

Misalnya minyak sawit. Minyak ini memiliki kandungan lemak jenuh sebanyak 51% dan minyak tidak jenuhnya 49%. Sementara minyak kelapa kandungan lemak jenuhnya sekitar 91%.

Kemudian minyak kacang, kandungan lemak jenuhnya sekitar 19% dan minyak tidak jenuhnya sebesar 81%. Untuk minyak zaitun dan minyak kedelai, sama-sama mempunyai kandungan lemak tak jenuh sekitar 85% dan minyak tidak jenuh 15%.

Titik Asap Tinggi

Kriteria kedua adalah titik asap yang tinggi. Titik asap sendiri merupakan temperatur minyak saat dipanaskan sebelum minyak tersebut mengeluarkan asap serta berubah warnanya. Jika minyak sudah mulai berasap dan berubah warnanya, berarti komposisi di dalamnya sudah berubah.

Nah, minyak goreng yang titik asapnya tinggi biasanya tidak mudah mengeluarkan asap meski digunakan pada suhu yang tinggi. Artinya, minyak yang punya titik asap tinggi sangat cocok untuk menggoreng dengan menggunakan api besar. Contohnya seperti minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak wijen.

Sementara itu, minyak jagung, zaitun, canola, dan alpukat lebih cocok digunakan untuk menumis dengan api sedang. Soalnya minyak-minyak tersebut mempunyai titik asap yang lumayan tinggi.

Sedangkan untuk minyak dengan titik asap rendah, sebaiknya digunakan saat akan memasak saus salad. Menariknya, minyak wijen dan zaitun penggunaannya cukup fleksibel karena bisa digunakan untuk menumis salad maupun menggoreng.

Tidak Cepat Berubah Warna

Kriteria minyak goreng yang sehat berikutnya adalah berwarna bening dan tidak cepat berubah warnanya jadi menghitam. Minyak seperti ini bermanfaat untuk meminimalkan risiko kanker.

Mempunyai Karakter Seperti Air

Kriteria terakhir, minyak goreng harus mempunyai karakter yang mirip seperti air, yakni tidak menempel di makanan, mudah mengalir, serta tidak lengket. Apabila terlalu menempel di makanan, justru akan menimbulkan risiko obesitas.

Alternatif Minyak Goreng Untuk Masak

Untuk mengganti minyak goreng yang biasa kamu gunakan, ada beberapa alternatif yang mudah ditemukan di toko-toko dekat rumah maupun e-commerce online. Berikut daftar lengkapnya:

1. Minyak Kedelai

Alternatif pertama adalah minyak kedelai. Minyak goreng ini terbuat dari ekstrak biji kedelai dan memiliki kandungan lemak jenuh sebesar 15%. Perlu Grameds ketahui, ini jauh lebih sedikit dibanding kelapa sawit kandungan lemak jenuhnya sebesar 41%.

Dengan kata lain, minyak ini tidak akan menjadi sumber kolesterol sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Tak cukup sampai di situ saja, di dalam minyak kedelai juga ada lemak tak jenuh yang baik yaitu MUFA (Monounsaturated Fat Acids) serta PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids).

Dalam dunia medis, dua jenis lemak ini termasuk sebagai lemak terbaik untuk mencegah penyakit jantung, stroke, dan penyakit degeneratif lainnya. Bagusnya lagi, lemak dalam minyak kedelai tidak mudah terurai.

Penyebabnya karena titik asap minyak ini relatif tinggi, yakni sekitar 230°C. Titik asap minyak sendiri merupakan titik saat lemak di dalam minyak mulai terurai serta teroksidasi. Minyak yang sudah kehilangan kandungan lemaknya akan menjadi sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Sebagai pembanding, minyak zaitun memiliki titik asap sekitar 191°C.

Singkatnya, minyak kedelai sangat cocok untuk berbagai metode memasak yang membutuhkan panas tinggi. Misalnya menggoreng, menumis, serta memanggang.

2. Minyak Zaitun

Grameds tentu sudah tahu bahwa minyak zaitun banyak digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, salah satunya masak. Minyak ini dipercaya tidak akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Rahasianya ada pada kandungan antioksidan yang tinggi serta asam lemak tak jenuh tunggal. Sayangnya, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, titik asap minyak zaitun lebih rendah sehingga perlu cara khusus untuk menggunakannya.

Misalnya menggoreng dengan api kecil agar suhu tetap rendah atau memasak dengan cepat. Tujuannya agar kandungan nutrisi dalam minyak zaitun bisa tetap terjaga. Ada banyak penelitian yang menunjukan bahwa minyak ini dapat menyehatkan jantung serta mencegah stroke.

Jika kamu menggunakan minyak zaitun untuk memasak, kandungan gizi di dalam minyak ini akan diserap oleh makanan. Lebih dari itu, nutrisi yang ada pada makanan juga tidak akan hilang atau rusak selama proses memasak.

3. Minyak Kacang

Minyak kacang adalah jenis minyak goreng yang dapat menurunkan kolesterol hingga 10%-15% dan meningkatkan kesehatan jantung. Fungsi yang kedua didapatkan dari kandungan asam lemak monounsaturated di dalamnya.

Asam lemak ini dapat membantu proses pengikisan dan pengurangan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh sehingga risiko terkena penyakit jantung atau stroke pun menurun. Titik asap minyak kacang juga cukup tinggi sehingga bisa kamu gunakan untuk menggoreng makanan.

tombol beli buku

4. Minyak Kulit Padi

Minyak kulit padi juga bisa meningkatkan kesehatan jantung. Khasiat ini didapatkan dari kandungan oryzanol yang merupakan sumber antioksidan penangkal radikal bebas. Tidak cukup sampai di situ, kombinasi antioksidan serta vitamin A dalam kulit padi juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Jika dibandingkan dengan minyak kelapa sawit, kandungan asam lemak jenuh pada minyak kulit padi relatif lebih rendah yaitu sekitar 20% saja. Minyak kulit padi sangat aman untuk dikonsumsi oleh penderita darah tinggi serta kolesterol tinggi.

Lebih penting lagi, titik jenuh minyak kulit padi cukup tinggi–sekitar 254 °C–sehingga lemak tak jenuh serta kandungan lainnya tetap terjaga meski digunakan untuk proses memasak dalam suhu yang tinggi. Nah, percaya atau tidak minyak kulit padi juga bisa membuat makanan jadi lebih renyah, lezat, serta gurih.

5. Minyak Canola

Grameds mungkin masih asing dengan minyak canola karena memang penggunaannya masih belum terlalu umum. Padahal, minyak goreng ini baik untuk kesehatan karena memiliki kandungan omega 3 serta lemak tak jenuh yang tinggi.

Minyak canola sendiri terbuat dari biji bunga canola dan rasanya cukup netral sehingga bisa digunakan untuk memasak makanan apa saja. Dan kelebihan lainnya terletak pada titik asap yang tinggi sehingga cocok untuk menggantikan minyak kelapa sawit.

Kandungan omega 3 dalam minyak canola sangat penting untuk kesehatan. Bahkan bagi vegetarian, nutrisi ini bisa membantu menjaga kesehatan jantung, membuat tekanan darah menjadi sehat, mencegah risiko penyakit stroke dan juga jantung.

6. Minyak Alpukat

Selain buahnya yang enak, alpukat juga ternyata bisa dijadikan sebagai pengganti minyak goreng. Terlebih, minyak alpukat ini titik asapnya cukup tinggi yaitu sekitar 271 °C. Ditambah lagi, seperti buahnya, ada banyak manfaat yang bisa Grameds dapatkan saat menggunakan minyak ini.

Seperti mencegah kanker, membantu meningkatkan produksi kolagen, menurunkan risiko penyakit jantung, dan lagi manfaat lainnya.

Meski popularitasnya belum seperti minyak nabati yang lain, minyak alpukat ternyata memiliki berbagai kandungan senyawa antioksidan yang baik bagi tubuh. Dalam satu sendok makan, setidaknya mengandung 124 kalori dan 14 gram lemak. Kandungan ini setara dengan 21% kebutuhan lemak untuk satu hari.

Bagusnya lagi, lemak ini terdiri dari 1,6 gram lemak jenuh, 2 gram PUFA, serta 10 gram MUFA. Artinya minyak ini sangat menyehatkan jika digunakan untuk memasak.

tombol beli buku

Tips Menggunakan Minyak goreng

Dilansir dari halodoc.com, minyak goreng yang baik untuk kesehatan jantung adalah yang memiliki kandungan lemak jenuh tidak lebih dari 4 gram per sendok makannya. Selain itu, ikuti juga aturan berikut ini saat menggunakan minyak goreng:

Gunakan Minyak dengan Temperatur yang Tepat

Temperatur minyak saat menggoreng makanan merupakan hal yang sangat penting, karena itu panasnya harus tepat. Sebab, jika minyak masih dingin atau hangat tapi makanan sudah dimasukan maka makanan justru jadi lebih banyak menyerap minyak.

Sementara jika minyaknya terlalu panas, makanan akan lebih mudah gosong dan bagian dalamnya bahkan belum matang sama sekali. Kemudian, sebisa mungkin gunakan minyak secukupnya saja sehingga senyawa yang terbentuk saat pemanasan jumlahnya tidak terlalu banyak.

Tiriskan Makanan dengan Tisu

Setelah selesai digoreng, sebaiknya makanan ditiriskan terlebih dahulu dengan tisu kertas yang mampu menyerap minyak. Dengan begitu, jumlah minyak yang diserap oleh makanan akan jadi berkurang.

Gunakan Minyak Tidak Lebih dari Tiga Kali

Minyak goreng, idealnya, hanya digunakan satu sampai maksimal tiga kali saja dalam suhu di bawah 120 °C. Jangan menggunakan minyak goreng yang sama lebih dari itu sebab jika minyak semakin sering dipanaskan akan menjadi rusak dan mengalami oksidasi. Akibatnya makanan yang dimasak pun jadi bau apek dan tengik.

Masih ada kondisi lain yang bisa menjadi tanda bahwa kamu harus segera mengganti minyak goreng yang sedang dipakai. Kondisi tersebut adalah:

  • Minyak sudah berubah warnanya jadi kecoklatan atau bahkan menghitam
  • Minyak mengeluarkan banyak sekali asap meski sedang memasak dengan suhu normal
  • Di sekitar makanan yang sedang digoreng muncul banyak buih

Simpan Dengan Baik

Minyak juga perlu disimpan dengan baik agar kandungannya tidak berubah. Caranya bisa dimasukan ke dalam wadah tertutup, lalu simpan di tempat yang teduh dan sejuk.

Nah, itulah ulasan mengenai alternatif minyak goreng yang dapat dipahami. Saat ini, harga minyak goreng tengah melambung naik, bahkan tak jarang pula masyarakat beramai-ramai antri untuk membeli minyak goreng di toko grosir atau supermarket. Jangan lupa untuk tetap berhemat dalam menggunakan minyak goreng ya…

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Sumber : theatlantamall

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

Baca Juga!

  1. Perbedaan TSM, SP, dan Ovalet, serta Cara Penggunaannya
  2. Ide Menu Sarapan yang Praktis
  3. Manfaat Minyak Zaitun bagi Tubuh, Apa Saja Ya?
  4. Risiko Bahaya Terlalu Banyak Makan Mie Instan
  5. Memahami 15 Manfaat Minyak Kayu Putih
  6. Rekomendasi Menu Makan Malam Bersama Keluarga yang Enak
  7. Contoh Bisnis Plan Makanan dan Cara Membuatnya
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah