Gadun adalah – Pernah mendengar istilah gadun atau sugar daddy? Istilah ini cukup sering muncul dalam media sosial, meme, bahkan berita populer di Indonesia. Secara orisinil, istilah ini ternyata menyimpan makna yang berkaitan dengan relasi kuasa, ekonomi, dan hubungan sosial manusia.
Selain itu, kemunculan fenomena gadun ini juga tidak bisa kita anggap sepele! Ada banyak kasus hubungan antara pria dewasa dan perempuan muda yang tidak setara. Jika dibiarkan, hubungan ini dapat menyebabkan kerugian–khususnya untuk para perempuan muda.
Oleh karena itu, kita perlu memahami apa itu gadun, asal-usul, dan bagaimana cara menyikapi mereka dengan kritis.
Table of Contents
Apa Itu Gadun?
Gadun adalah istilah gaul yang merujuk pada pria paruh baya atau lanjut usia yang menjalin hubungan dengan perempuan muda. Hubungan mereka biasanya disertai dengan imbalan materi seperti uang, barang mewah, atau fasilitas hidup.
Biasanya, istilah ini punya konotasi negatif karena hubungan tersebut cenderung didasarkan pada transaksi–bukan cinta atau kesetaraan. Gadun pun sering dipersepsikan sebagai orang yang memanfaatkan hartanya untuk menarik perhatian perempuan muda.
Secara lebih mendalam, fenomena ini dapat dikaitkan dengan kondisi ekonomi, tekanan sosial, serta pengaruh budaya konsumtif yang marak di masyarakat modern. Inilah yang mengharuskan kita untuk melihat istilah ini sebagai gejala sosial yang patut dipahami secara mendalam!
Asal-usul Istilah Gadun
Asal-usul kata gadun tidak sepenuhnya jelas, namun diduga merupakan plesetan dari kata “gedong” (besar atau tua) atau bentuk adaptasi dari istilah sugar daddy dalam budaya barat. Seiring waktu, istilah ini diadopsi dalam bahasa gaul Indonesia dan digunakan secara luas di media sosial hingga percakapan sehari-hari.
Di Indonesia, istilah gadun ini ramai digunakan sekitar tahun 2015-an menyesuaikan populernya budaya flexing dan penggunaan media sosial. Selain itu, istilah ini juga sering digunakan dalam konten satire atau komedi–meski sebenarnya menyimpan isu relasi kuasa dan eksploitasi ekonomi.
Ciri-ciri Seorang Gadun
Seorang gadun cenderung punya gaya hidup glamour dan memiliki hubungan yang tidak seimbang dengan perempuan muda.
Sebagai cara untuk mengenali mereka, Grameds perlu pahami tujuh ciri umum berikut yang sering dikaitkan dengan seorang gadun.
1. Usia yang Jauh Lebih Tua
Umumnya, seorang gadun berusia di atas 40 tahun dan suka menjalin hubungan dengan perempuan yang jauh lebih muda. Sementara itu, sang perempuan dalam hubungan tersebut sering disebut sebagai cewek matre atau sugar baby. Meskipun begitu, tidak semua kasus hubungan ini bisa digeneralisasi.
2. Kondisi Finansial yang Mapan
Gadun biasanya memiliki pekerjaan tetap, bisnis, atau sumber penghasilan yang besar. Kemapanan finansial inilah yang menjadi daya tarik utama mereka. Selain itu, mereka juga sering memberikan barang-barang mewah seperti tas branded, ponsel terbaru, bahkan kendaraan kepada perempuan mudanya.
3. Mencari Pasangan Lewat Media Sosial atau Aplikasi Kencan
Banyak gadun yang aktif mencari pasangan lewat media sosial atau aplikasi sugar dating. Untuk menarik hati banyak perempuan, mereka cenderung memamerkan gaya hidupnya yang glamor atau harta bendanya di platform tersebut.

4. Menunjukkan Dominasi dalam Hubungan
Dalam banyak kasus, gadun cenderung mengatur atau mengontrol pasangan mudanya– termasuk dari segi penampilan, pergaulan, hingga keputusan pribadi.
Tak hanya itu, hubungan dengan pria gadun juga cenderung bersifat dangkal secara emosional. Ini disebabkan karena mereka lebih mengutamakan aspek materi dan kesenangan sesaat saja.
5. Menyembunyikan Hubungan dari Keluarga atau Lingkungan Sosial
Ciri-ciri terakhir, hubungan gadun dengan perempuannya sering dijalankan secara sembunyi-sembunyi. Ini disebabkan karena adanya perbedaan usia mencolok atau status sosial, bahkan menyembunyikan dari istri sahnya.
Cara Menghindari Gadun
Tidak semua pria mapan adalah seorang gadun. Untuk itu, Grameds tidak perlu menjauhi setiap pria mapan yang ditemui!
Supaya dapat menghindari hubungan dengan gadun, kamu bisa menerapkan beberapa cara berikut!
1. Tingkatkan Kesadaran Diri dan Pendidikan Emosional
Sebagai perempuan, kamu perlu paham bahwa nilai diri tidak ditentukan dari apa yang dimiliki pasangan. Dengan pendidikan emosional yang baik, kita bisa mengenali mana relasi yang sehat dan mana yang tidak.
2. Mandiri Secara Finansial
Untuk menghindari ketergantungan pada hubungan yang tidak sehat, kita perlu mengutamakan financial stability dahulu. Mulailah menabung, membuka usaha, atau mencari pekerjaan tetap untuk mendapatkan pendapatan sendiri!
3. Bangun Relasi Berdasarkan Kesetaraan
Terakhir, ingatlah bahwa hubungan yang sehat adalah hubungan yang dibangun atas dasar saling menghargai–bukan transaksi atau dominasi satu pihak. Untuk itu, berjuanglah supaya menumbuhkan relationship yang sehat dan setara!
Rekomendasi Buku tentang Relationship
Tidak apa-apa jika kamu memutuskan untuk memulai hubungan dengan pria yang lebih tua dan mapan. Akan tetapi, Grameds harus paham bagaimana caranya mengontrol hubungan yang sehat.
Dengan membaca buku-buku ini, siapa tahu kamu bisa mendapatkan cara yang tepat untuk terhindar dari toxic relationship. Simak detail singkatnya berikut!
1. A Handbook For Toxic Relationship
Setiap hubungan pasti mengalami pasang surut. Hanya saja hubungan toxic itu bersifat tidak menyenangkan serta menguras energi orang-orang yang berada di dalamnya, terus-menerus begitu sampai pada titik ketika momen-momen negatif lebih banyak terjadi daripada momen-momen positif. Hubungan yang toxic secara mental, emosional, dan bahkan mungkin secara fisik merusak salah satu atau kedua pihak yang terlibat di dalamnya. Terjebak dalam sebuah hubungan yang toxic membuat kita tidak akan berkembang baik dari segi hubungan maupun kehidupan karena kita akan jadi lebih terbatas untuk bergerak.
Buku A Handbook For Toxic Relationship merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Astrid Savitri, buku ini membahas mengenai jenis-jenis hubungan, baik yang sehat maupun yang toxic. Selain itu, juga akan dibahas jenis-jenis toxic people yang umum dan mungkin ada di sekitar kita. Di bagian akhir, buku ini juga akan membahas tentang cara-cara berdamai dengan diri sendiri setelah seseorang melepaskan diri dari sebuah hubungan toxic. Diharapkan setelah membaca buku ini, pembaca dapat meningkatkan awareness dan terbuka wawasannya untuk mengenali bentuk hubungan menyakitkan yang sedang atau pernah mereka jalani.
2. Book Of Toxic Relationship
Menjalani hubungan toxic akan sangat merugikan bagi kita karena membuang banyak waktu dan energi yang seharusnya dapat kita manfaatkan untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Buku ini akan memberikan arahan yang lebih besar untuk kehidupan Anda. Mata Anda akan terbuka sepenuhnya terhadap hubungan Anda dengan orang lain pada saat ini maupun masa lalu. Kehidupan pribadi Anda akan menjadi lebih baik dan lebih terpenuhi karena wawasan Anda bertambah tentang dunia hubungan yang beracun (toxic relationship).
Buku ini disusun untuk membantu Anda menjadi orang yang lebih baik, tidak toxic bagi orang lain atau bagi diri sendiri. Dengan mempelajari cara menangani orang negatif dan menjadi lebih bebas stres dan komunikatif, Anda akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan hubungan pribadi dan sosial yang lebih kaya dan lebih produktif. Ketika harga diri Anda meningkat, maka Anda menjadi lebih bahagia, lebih mencintai, dan lebih menyenangkan. Bahkan, Anda mungkin mendapati keuangan yang membaik. Membekali diri untuk menangani tekanan orang-orang beracun, Anda akan menjadi lebih bebas dan lebih kreatif. Dengan demikian, Anda akan mampu mengambil lebih banyak risiko dan memiliki kehidupan yang lebih kaya.
3. Healthy Relationship
Healthy Relationship (hubungan yang sehat) sebenarnya bukan istilah asing dalam kehidupan. Sayangnya isu tentang healthy relationship belakangan ini banyak dipertanyakan, karena nyatanya membangun hubungan baik memang tidak semudah itu. Bahkan, untuk membangun hubungan baik dengan diri sendiri saja tidak mudah, apalagi dengan orang lain. Namun, mewujudkan hubungan yang baik itu juga bukan sesuatu yang mustahil. Dari mana kamu akan memulainya? Tentu dari dirimu sendiri dan dari buku ini.
Konsep membingungkan karena kita memiliki jenis pengalaman. hubungan yang berbeda. Namun, apa pun latar belakang atau pengalaman kita, ada beberapa komponen penting yang harus dimiliki setiap hubungan agar sehat dan memuaskan bagi semua orang. Hubungan yang sehat seharusnya membuatmu merasa nyaman dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu (bisa keluarga, pasangan, sahabat, atau yang lainnya). Seseorang yang menjalin hubungan apapun harus dapat memutuskan apa yang sehat untuk hubungannya dan apa yang tidak. Jika ada aspek hubungan yang sehat dan tidak sehat dapat dari suatu hubungan terasa tidak benar, kamu harus memiliki kebebasan untuk menerapkannya.
Buku ini akan membantumu membangun hubungan yang sehat, baik, dengan diri sendiri atau dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu akan belajar cara menghadapi orang lain, membangun hubungan yang baik dengan pikiran dan jiwamu,serta membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarmu.
4. Toxic Relationship Free: Ketika Hubungan Meracuni Masa Depan, Apa yang Harus Dilakukan?
Tak mudah untuk menentukan apakah sebuah hubungan itu bisa dikatakan toxic. Apa standarnya? Buku ini berbicara tentang tujuan dalam hidup yang terdistorsi, dalam ranah yang paling privasi: emosi dan perasaan yang dilukai. Tidak hanya mengulas perilaku yang sering ditunjukkan oleh mereka yang ada dalam hubungan toxic, buku ini juga membahas 7 mindset salah yang dibawa masuk dalam hubungan, yang membuat risiko terjadinya toxic relationship lebih besar.
Buku ini akan menjawab pertanyaan terbesar sepanjang penulisannya, yaitu: Apa penyebab seseorang jadi toxic dan bagaimana keluar dari situasi ini? Apakah putus adalah satu-satunya solusi terbaik untuk keluar dari toxic relationship? Semua hal itu akan diulas tidak hanya dari perspektif penulis, tapi juga dari cerita nyata oleh lebih dari 30 toxic relationship survivors yang berpartisipasi dan mengirimkan cerita mereka.
Untuk memudahkan, buku ini dilengkapi dengan lembar self-assessment, untuk membantumu menilai kondisi hubunganmu sendiri. Di bagian akhir, kamu akan diajak melihat bagaimana kembali fokus pada apa yang jadi tujuan hidupmu dan bagaimana membangun masa depan. Karena penulis percaya, cinta itu seharusnya mudah, sangat bisa dinikmati, menginspirasi, dan membangun masa depan.
5. Toxic Relationship itu Menyakitkan : Pada Akhirnya Semua akan Berlalu
Apa saat ini kamu tengah terjebak di dalam sebuah toxic relationship? Atau, mungkin kamu mengenal kawan yang tengah berada di dalam hubungan toksik? Sulit memang mengenali apakah kita lagi berada dalam suatu hubungan tidak sehat, entah itu dengan keluarga maupun pasangan kita. Kita memang tidak bisa mengendalikan emosi orang lain, tetapi kita mengontrol diri kita terhadap segala hal di sekitar kita.
Buku ini bercerita tentang Rani, seorang wanita muda yang mengalami kisah perjalanan hidup yang pahit semenjak dia mengenal dan menikah dengan sesosok laki-laki yang menjadi dambaan hatinya. Sepenggal kisah yang dia miliki, menjadi bagian dari sejarah yang harus dilalui semasa hidupnya. Di sinilah si penulis ingin mengabadikan kisah tersebut agar pembaca dapat kembali fokus pada tujuan hidup dan bahagia.
Kemudian, kamu akan diajak mengenali bagaimana toxic relationship dapat mengubah situasi menjadi sangat berbahaya dan merusak kesehatan mental dan fisik. Selamat membaca.
Dalam sebuah hubungan asmara antara dua sejoli, apalagi hubungan itu sudah berlangsung cukup lama, keduanya tentu menginginkan hubungan itu langgeng dan dibawa ke jenjang yang lebih serius lagi. Nah, di situlah nuraniku bergetar agar hubungan yang sedang kami jalani ini naik satu tingkatlah ya, yang artinya segera memperoleh restu resmi dari kedua orangtua kami masing-masing, khususnya restu dari kedua orangtua Abe.
Bukan hanya itu, desakan dan pertanyaan dari kedua orang tuaku serta kakakku yang sudah menikah 2 tahun yang lalu itu seolah sejalan dengan perasaan gundahku akhir-akhir ini tentang kejelasan hubunganku dan Abe. Hal ini pun tentunya menjadi PR bagiku untuk bagaimana aku menyampaikan semua ini kepada Abe.
Semakin hari aku semakin tidak tenang memikirkan semua ini. Di satu sisi, ini memang benar, karena aku punya prinsip bahwa aku mencari pasangan bukan untuk tujuan main-main atau untuk sekadar “having fun”.
Saatnya Memilih Relasi Sehat dan Setara!
Itulah pengertian gadun, asal-usul, ciri-ciri, dan cara menghindari hubungan yang toxic dengan mereka. Secara kesimpulannya, gadun adalah istilah populer yang merujuk pada seorang laki-laki mapan yang sering menjalin hubungan dengan perempuan yang jauh lebih muda.
Dengan memahami konsep gadun secara mendalam, kamu bisa lebih waspada dan bijak dalam menjalani hubungan. Lebih penting lagi, kita harus mendorong kesetaraan, kemandirian, dan penghormatan terhadap perempuan dalam setiap aspek kehidupan.
Jika kamu ingin memahami lebih dalam tentang cara menghindari hubungan yang toxic, bacalah buku panduan yang relevan di Gramedia.com. Dengan buku-buku di atas, kamu jadi lebih mudah untuk menghindari hubungan toxic dan menjaga supaya relationship kamu bersama pasangan tetap sehat.
Tunggu apalagi? Segera kunjungi Gramedia.com dan check-out buku incaranmu sekarang! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan informasi dan produk terbaik untukmu! Yuk, sama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia.
- Apakah Sepeda Listrik Boleh Kena Hujan?
- Arti Black Flag
- Arti Gadun
- Arti Gateway Megahub
- Arti Memoriter
- Arti Mewing
- Arti Rungkad
- Arti Skibidi
- Arti Soft Spoken
- Arti The Sunset is Beautiful Isn’t It
- Arti Worth It
- Benda yang Mengelilingi Planet di Tata Surya
- Benda yang Mengelilingi Planet di Tata Surya
- Bunga Tanpa Daun
- Cara Cek Pajak Motor Lewat HP
- Film Angga Yunanda
- Kondimen
- Lensa Ultrawide
- Purnawaktu
- Rekomendasi Donghua
- Rekomendasi Film Animasi Terbaik
- Rekomendasi Mall di Bekasi
- Sound Horeg
- Terra Infinita